Pages

Wednesday, August 22, 2012

Kekuatan DO’A

Do’a atau berdo’a tidak asing lagi bagi telinga kita. Hampir semua agama dan kepercayaan mengajarkan kepada pengikutnya untuk senantiasa bedo’a. sebab do’a adalah pengingat ketika keberhasilan dapat diraih, maka kita sadar itu merupakan karunia Allah SWT. Jika kegagalan yang datang, maka do’a sebagai benteng dari putus asa, karena dari situ kita tahu betapa lemahnya kita, tanpa pertolongan-Nya mustahil kita mampu menjalani hidup ini.




DO’A menurut pandangan Kristen

Tuhan Yesus membuat ketiga hal ini menjadi untaian doa yang luar biasa yang dapat diterapkan oleh seorang anak manusia dalam perjalanannya mencapai apa yang menjadi pengharapan bagi hidupnya. Tuhan memberikan jaminan bahwa kita akan menerima, menemukan dan mendapatkan apa yang menjadi pengharapan hidup ini.
Sering manusia melakukan hanya salah satu dari ketiga hal itu, dan itulah yang membuat mereka tidak dapat mencapainya. Sehingga kita tertantang hari ini untuk melakukan ketiganya sebagai satu kesatuan dalam hidup kita. Kita tentu akan memulainya dengan meminta kepada Bapa, tetapi kitapun harus lanjutkan dengan mencari dan bila sudah bertemu kita mengetuk pintunya. Selain daripada itu maka yang menyebabkan kita tidak mendapatkan harapan kita adalah karena motivasi yang salah sebab kita ingin menggunakannya untuk kemuliaan diri sendiri dan bukannya memuliakan Tuhan.

Yakobus 4:3 ITB Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

KITA MEMINTA APA YANG KITA HARAPKAN.
Pengharapan adalah alasan mengapa kita masih memiliki hidup kita. Orang yang berpikir bahwa hidupnya sudah tak berguna lagi sama sekali sangat mungkin sudah melakukan bunuh diri. Jadi tanpa pengharapan, hidup menjadi tidak waras dan tak masuk akal lagi. Tetapi persoalannya adalah sedikit sekali orang yang menetapkan apa yang menjadi pengharapannya buat hidupnya. Banyak orang merasa perihal pengharapan itu tidak terlalu penting dan terlalu berlebihan. Padahal kita tidak akan perlu meminta apapun jika tidak ada yang kita perlukan, bukan? Jadi milikilah pengharapan yang besar dan mulailah meminta kepadaNya yang sanggup menyediakan semuanya.

KITA MENCARI APA YANG KITA RINDUKAN.
Hanya karena kita merindukan sesuatu maka kita cari, bukan? Ada istilah orang ‘mau tapi nggak nyari..” artinya orang-orang ini tidak punya kerinduan, hanya sekedar meminta. Pekerjaan meminta itu adalah dasar dari pencapaian pengharapan tetapi Tuhan tidak berhenti hanya disitu. Firman Tuhan menegaskan bahwa setelah meminta, selain meminta, tetap saja kita seharusnya bangkit, keluar dan mencari. Orang yang mencari tidak bisa tinggal di tempat, ia pro aktif berkeliling sembari memertajam pencariannya. Belajar untuk bergerak, pergi dan carilah.

KITA MENGETUK APA YANG TERTUTUP BAGI DIRI KITA. Jika kita sudah tiba di tempat, kita bisa melihatnya disana, tetapi kita masih perlu mengetuk pintu untuk masuk dan menikmatinya. Dan ini dimaksudkan sebagai bentuk ketekunan dan kesetiaan kita yang meminta dan mencari sesuatu dalam hidup.


Lalu posisi do’a dimana? apa fungsinya? apa manfaatnya?
Do’a merupakan ibadah, sekaligus sebagai perisai bagi mukmin, jadi perisai dari rasa putus asa ketika harapan belum terkabul, seorag mukmin akan terus berdo’a penuh pengharapan sekaligus ketaqwaan. Do’a juga menjadi perisai dari rasa sombong ketika harapan kita tercapai. Ada 1 kekuatan diluar diri kita, kekuatan yang Maha sempurna,Maha segala-galannya.

DO’A MENURUT PANDANGAN ISLAM
Jangan menghubungkan Sholat, puasa, do’a dengan berbagai macam musibah, apa anda kira orang yang rajin shalat, puasa, do’a tidak akan ditimpa ujian? coba baca sejarah para Nabi-nabi, mereka justru orang orang yang paling rajin beribadah, khusu’, namun justru mereka pula orang orang yang paling berat ujiannya.

Bangrut, hutang banyak, suami malas, atau seorang istri yang pemboros, anak yang durhaka itu semua seperti perut anda lapar, apakah akan kenyang hanya dengan di bacakan do’a?

Allah SWT memang akan menjamin memberi jalan keluar orang-orang yang bertaqwa itu pasti, masalahnya “APAKAH KITA TERMASUK ORANG-ORANG BERTAQA TERSEBUT?” Logisnya, jika kesulitan sedang mendera layaknya kita intropeksi diri bukan malah men-DEMO Allah dengan shalat, puasa dan do’a kita. Kalau demikian maka Allah menjadi tertuntut, kita menjadi penuntut, sedangkan sejatinya Allah SWT lah yang menuntut kita.

Sebagian orang menganggap do’a sebagai “pesugihan” yang halal, mungkin anda sudah mencari do’a manjur, do’a paling mujarab, do’a paling ampuh, atau juga mendatangi tempa tberdo’a yang maqbul, mungkin juga sudah menyempatkan waktu untuk memasuki waktumustajabnya do’a.

Pernahkah kita merasa kalau do’a kita ditolak oleh Allah SWT?
Berbagai do’a sudah dilantunkan, bermacam cara bahkan tidak jarang kita meluangkan waktu, mencari saat dan tempat yang konon mustajab untuk berdo’a, namun semua itu nyaris tidak membawa hasil, bahkan yang lebih tragis, nikmat yang kita harapkan malah laknat yang datang. Kehidupan yang layak, rejeki yang melimpah,isteri yang cantik, kendaraan mewah selalu kita panjatkan agar itu berpihak pada kita, namun bukannya mendekat, malah menjauh.

Saran :
• Tunaikan do’a dengan rendah diri (tawadhu’), penuh harap, penuhi segala adab sopan santunnya. Lakukan Sholat dan kewajiban-kewajiban lainnya secara benar dengan memenuhi semua syarat-rukunnya, niat yang ikhlas karena Allah semata, jagalah dari penyakit-penyakit yang bisa merusak amal kita, seperti riya’, ujub,sum’ah dll.
• Tutup aurat sesuai aturan Syar’iah
• Kurangi berkeluh-kesah kepada makhluk, mengadulah hanya kepada Allah SWT  lewat do’a dan mujahadah, bacalah do’a setelah sholat 5 waktu atau sholat hajat;
• Perdalam ilmu agama dengan belajar langsung kepada orang ‘alim (yang benar-benar paham dengan ilmu agama Islam) bukan hanya dari buku atau internet (otodidak).

Rahasia do’a makbul
Setelah bertahun-tahun terombang-ambung diantara harapan dan putus asa, kadang pertanyaan- pertanyaan datang bertubi-tubi. Kenapa Allah masih enggan mengabulkan do’aku? Apa salahku? Kurang apalagi? Puasa sudah,berdo’a sudah,beramal sudah, tapi koq masih begini saja.
Ada 3 tahapan yang harus kita lakukan agar do’a kita maqbul, bahkan dijamin pasti insya Allah manjur ;

1. Syukur; bersyukur atas Ni'mat yang telah diberikan oleh-Nya
Mungkin kita bertanya, hidup saja susah apa yang mau disyukuri? Inilah kesalahan kita. Coba kita renumgkan ! andai kita mempunyai anak, anak kita minta mobil-mobilan, karena kita sayang kita kasih, tapi anak itu lupa membawa pulang mainannya ketika bermain dengan kawan-kawannya. Hilanglah mainan itu. Keesokan harinya dia merengek minta dibelikan lagi,kita pun membelikannya, dan kejadian pertama terulang lagi. Lantas jika anak kita itu minta lagi apa jawab kita? Apa akan langsung membelikannya? Tentu kita akan marah bukan?
Memang Allah tidak seperti kita, namun kita hendaknya tahu diri, bagaimana Allah akan mengabulkan do’a kita jika nikmat yang sudah ada saja tidak pernah disyukuri, ini namanya tidak tahu berterima kasih.
Dan yang paling penting adalah ; do’a itu bisa di ijabah atau ditolak oleh Allah, tapi syukur pasti akan diterima ( bagaimana syukur yang benar? akan dilanjutkan dalam tulisan berikutnya , insya Allah).
Jika kita bersyukur, maka Allah akan menambahi anugerah-Nya kepada kita tanpa kita minta sekalipun. Allah berfirman ; “Jika kamu menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” QS. An Nahl : 18.

2. Malu
Sepantasnya kita malu, mungkin kita tidak diberi harta lebih, tapi kita masih diberi akal, tangan, kaki dan yang lebih penting kita masih hidup, tapi kenikmatan kenikmatan itu sekan tidak berarti apa-apa bagi kita, kita mendefinisikan nikmat itu hanya berupa harta, tahta, dan wanita.

3. Istighfar
mohonlah ampun kepada Allah SWT, atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan sebenar-benarnya.
Insya Allah dengan di awali dan dilandasi 3 hal tersebut do’a kita akan di kabulkan oleh Allah SWT.
Dengan catatan semua itu dilakukan dengan benar tanpa direkayasa.


Terima kasih Ya Allah. Sungguh satu pelajaran yang berharga bahwa kami tidak bisa hanya meminta saja tetapi perlu sekali untuk mencari dan berusaha. Kiranya ketika kami berdoa meminta, sekaligus Engkau berikan juga kekuatan untuk bangkit dan pergi berikhtiar.
Terpujilah Engkau selamanya.

Demikian artikel ini saya tulis, dan bila ada kata baik dalam penulisan maupun cara penyampaian dalam kata kata ada yang kurang berkenan sehingga menjadi salah arti, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga Allah SWT selalu membimbing dan menolong kita tetap istiqomah dijalan-Nya. amiin.

sumber; http://www.affiliate-waones.com/2012/08/power-of-prayer.html



wawan surya
Member SFI
Member Reality Networkers
http://www.reality-networkers.com/marketingsecret10.php?refid=3940157


merchant 
Search Engine




No comments:

Post a Comment