Pembahasan Al- Qur’an tentang sosok Misterius;
Siapakah sebenarnya Khidir ?
Kapankah ia dilahirkan ?
Apakah ia seorang Nabi atau hanya seorang manusia yang sholeh ?
Dan, benarkah ia masih hidup hingga kini….????
Apa jawaban anda manakala mendapatkan pertanyaan beruntun seperti diatas ?
jika anda menjawabnya seorang Nabi, otomatis pertanyaan lain akan datang menghadang anda. Di zaman apakah beliau diutus ?
Atau anda menjawab beliau adalah seorang waliyullah. Secara sepontan pertanyaan lain akan siap menepisnya , “Kalau dia waliyullah adakah bukti dan tanda kewaliannya ?
itulah lelaki misterius yang ada dalam AlQur’an dan akan kita coba untuk membahasnya, dengan tidak menjadikan suatu perselisihan diantara kita .
1.Apakah beliau ( khidir ) masih hidup ?
2.Apakah beliau masih bertemu dengan manusia sekarang ?
Karena beliau disebutkan di dalam kitab suci Al-Qur’an, maka kita membahasnya berdasarkan landasan Islam yang benar. Setiap ada fakta yang meragukan, kita wajib untuk berhati-hati, karena bisa membawa ke arah yang salah. secara pasti saya belum pernah mendengar tentang sejarah khidir , tetapi saya pernah mendapatkan berita-berita dari teman sepengajian yang mana mereka berpendapat , “khidir adalah seorang hamba yang sholeh”. Sementara yang lain berpendapat “khidir adalah Nabi, tapi bukanlah Rasul”.
Ada yg berpendapat “khidir masih hidup” , sementara yg lain berpendapat “khidir sudah wafat”. Malah ada lagi yang berpendapat “khidir adalah sebuah mitos belaka”. Pembahasan tentang khidir, memang sangat mengasyikan, selain sering disebut-sebut orang banyak ,khidir juga memiliki watak lain dari yg lain.
Biodata khidir;
Baca juga tentang kisah Nabi Khidir as.
Mengungkap Rahasia Nabi Khidir as
Terlalu banyak perselisihan pendapat tentang nama asli Khidir. Ada yang menyebutkan namanya Bulya bin Mulkan dan ada juga yang mengatakan bahwa namanya adalah lliya, Al-Mu’ammar, Urmiya, dan khadrun. Tidak hanya namanya saja yang diperselisihkan oleh orang. bahkan siapa ayah dari khidir pun tidak ada yang tahu. Ada yang menyebutkan nama ayahnya adalah Mulkan , Qabil (anak Nabi Adam as ), bahkan disebut Khidir anak Fir’aun.
Ibnu Abbas ( Shahabat Rasulullah SAW ), berkata ” beliau adalah anak lelaki dari Nabi Adam AS, yaitu dari tulang sulbinya .” Sedangkan menurut Abu Hamid As-Sajistani, ” Khidir itu anak lelaki dari Qabil bin Adam AS.” Ada lagi seorang tabi’en mengatakan bahwa keturunan Khidir ialah Sambin Nuh AS”. Pendapat yg lebih ekstrim mengatakan bahwa beliau adalah anak Fir’aun ( Raja Mesir ), yang telah membesarkan Nabi Musa AS. tapi pendapat tersebut dibantah oleh Ibnu Khatir, yaitu “hujjah ini sangat jauh menyimpang!”. Dari sekian banyak pendapat, Imam Nawawi merasa cenderung memilih Bulya bin Mulkan, untuk nama yang sebenarnya bagi Khidir. Dan nama inilah yang disepakati Jumhur Ulama.
Khidir itu hanyalah nama gelarannya. Rasulullah SAW pernah mengatakan kepada Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (no.3402) ( Abu Yahya Badrusalam ) , ” Beliau dipanggil Khidir yang memiliki arti kehijauan, karena apabila beliau bangkit dari duduknya, terlihat kesan kehijau-hijauan. Ada sekelompok mujahid yang mengatakan , ” beliau digelari sedemikian karena apabila beliau sholat, maka hijaulah segala yang ada disekelilingnya.” Sementara dalam sebuah riwayat lain diterangkan ” bahwa beliau itu memakai baju jubah dan bersorban putih.”
Ilustrasi Khidir |
Mengapa Allah SWT tidak menyebutkan nama Khidir yang sebenarnya di dalam AlQur’an? dan rahasia apa yg ada dibalik ini semua?
Agar pembaca tidak menjadi semakin bingung, disini saya akan memberikan dalil-dalil yang kongkrit, bahwasanya Khidir itu adalah Nabi. Ibnu Abbas RA, berkata ” Khidir adalah seorang Nabi dan bukan seorang Rasul”. Imam Al-Qurtabi berkata , “Khidir adalah Nabi disisi Jumhur ( Ulama ).” Ayat AlQur’anlah yg telah membuktikan sedemikian. saya sendiri mengakui bahwa Khidir adalah Nabi, ini bisa dibuktikan dari kisah Nabi Musa AS yang belajar ilmu hakikat kepada lelaki yang berada diantara air laut dan air sungai. secara logika , tidak ada atau tidak mungkin Nabi belajar kepada manusia biasa ( selain Nabi ). Kalau dilihat dari segi ilmu, Khidir lebih jauh atau tinggi ilmunya dibandingkan Nabi Musa ( Surat Al-Kahfi : 65 ).
Tapi dari sekian banyak yang mengakui beliau Waliyullah, dengan alasan, ” kalau beliau seorang Nabi, siapa umatnya? Dan dijaman apakah beliau hidup ?”
Meskipun demikian ada seorang Waliyullah yang bernama Syech Muhammad Jailani Abrar Al-Qutub Al-Qaibi yang berpendapat, “Khidir itu adalah seorang Nabi , karena Khidir adalah guru dari Syech Abdul Qadir Jailani , sedangkan Syech Abdul Qadir Jailani adalah guru dari Syech Muhammad Jailani Abrar.”
Mungkin ada dari para pembaca ini yang bertanya , ” Apakah kita wajib mengimani Khidir, sedangkan kita Umat Islam, hanya wajib mengimani 25 Nabi yang sudah disebutkan di dalam Al-Qur’an? Tentu saja kita tidak wajib mengimaninya dalam artian dogmatis. Dengan ketinggian ilmunya, Khidir dianggap seorang Nabi, hal ini dikatakan langsung oleh Allah SWT, bahwasanya Khidir itu paling tinggi ilmunya.
Dikisahkan pada suatu hari, Nabi Musa AS sedang memberikan khotbahnya kepada Bani Israil, dan Nabi Musa AS ditanya ” siapakah yang paling tinggi ilmunya?”. Nabi Musa AS menjawab, “Aku”. Lalu Allah SWT menegur Nabi Musa AS , karena yg paling berilmu adalah dia ( Allah SWT ), dan Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa as : “Sesungguhnya Aku mempunyai seorang hamba yg lebih berilmu darimu, yang berada diantara dua buah laut ( laut dan sungai ).” Maka mendengar itu Nabi Musa AS sadar akan kesalahannya, dan Nabi Musa AS mohon kepada Allah SWT, agar diijinkan untuk menuntut ilmu kepadanya (Jhidir ). Lalu Nabi Musa AS pergi mencari Nabi Khidir AS, entah berapa lamanya ia mencari Nabi Khidir AS, Allah SWT akhirnya memberitahukan dimana Nabi Khidir AS berada, yaitu pertemuan dua laut,disebuah batu besar yang mempunyai mata air. Akhirnya Nabi Musa AS bertemu juga dengan Nabi Khidir AS, lalu Nabi Musa AS belajar ilmu kepada Nabi Khidir AS.
KEBERADAAN KHIDIR
Penutup
setiap manusia membawa ilahi dalam dirinya dan pencitraan melalui-NYA dan sebaliknya melalui citra-NYA hadir di dalam ilahi manusia..dan karena itu setiap manusia adalah wali bagi dirinya sendiri di dalam dirinya atau bukan dirinya untuk melihat diriNYA yang bukan lagi dirnya sendiri,tidak penting nabi atau bukan,tidak penting rasul atau bukan,yang terpenting apa kita mengetahui siapa diri kita di dalam diri sendiri.
Manusia lebih membanggakan Tokoh, Sosok pribadi seseorang apakah itu nabi, rasul atau wali, tapi jarang manusia menyadari siapa dirinya.Kadang kita harus pergi ke tempat yang gelap untuk mengetahui tempat yang terang atau sebaliknya, atau mungkin NERAKA DUNIA adalah jalan ke SURGA, besok atau mungkin SURGA DI DUNIA jalan ke NERAKA besok, manusia lebih mendengarkan orang lain yang di anggap NABI, RASUL, atau WALI dibanding mendengarkan suara hatinya, karena manusia telah menisbahkan dirinya berdosa atau tidak layak, apakah manusia pernah berpikir bahwa dirinya layak di hadapan ALLAH…hampir semuanya jalan yang ditemukan memberitahukan bahwa hanya NABI, RASUL atau WALI yang layak, tidakkah manusia menyadari bahwa berharga di hadapan ALLAH.
Sedemikiannya berharga di hadapan ALLAH tanpa pengecualian ALLAH mencitrakan diriNYA melalui manusia atau sebalik manusia adalah illahi-dari ALLLAH…sedikit jalan yang memberitahukan jalan PENCERAHAN untuk mengetahui ALLLAH..apakah pernah terpikirkan bahwa dari masa ke masa kehidupan masih banyak NABI,RASUL atau Orang suci, ada orang yang memang TAKDIR untuk menjadi Utusan Allah, ada orang yang memang atas keinganan sendiri memilih menjadi RASUL , NABI atau Orang suci, karena setiap orang dapat memilih menjadi siapa akan dirinya dan mengalami siapa diri di dalam kebesaran-NYA…….
Dan semoga membawa kemanfaatan bagi kita..amiinn.
Edit ; wawansurya
Sumber:
www.affiliate-waones.com
http://www.affiliate-waones.com/2012/10/uncovering-mysterious-men-who-in-quran.html
No comments:
Post a Comment