Friday, September 7, 2012

Lemuria / MU - peradaban maju yang hilang




Sebuah bangsa yang besar dan diyakini pernah mendiami wilayah (benua) di sekitar samudera Pasifik. Peradaban mereka sangat tinggi, namun karena satu dan lain hal, seperti peperangan dan bencana alam, maka peradaban ini pun hancur dan hilang di telan waktu. Hingga yang tersisa kini adalah tanda tanya besar dan masih terseliputi kabut misteri.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai Lemuria, ikuti penelurusan berikut ini:

Lemuria - Map
Ensiklopedia
Lemuria/mu merupakan peradaban kuno yang muncul terlebih dahulu sebelum Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria/mu disekitar 75.000 SM – 11.000 SM. Jika kita lihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria/mu seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya.
Gagasan Benua Lemuria/mu seharusnya terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908), seorang peneliti dan penulis pada abad ke-19 mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan bangsa Maya di Yucatan. Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilan menerjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan bangsa Maya.
Dari hasil terjemahannya, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria/mu memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga, bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dahsyat meluluh lantakkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.
Hingga saat ini, letak dari benua Lemuria/mu pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeolog dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti, kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (sekitar Indonesia sekarang). Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.
Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahulu kala pernah ada sebuah daratan besar di Pasifik yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dahsyat (tsunami), namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan.

Peradaban Tinggi Bangsa Lemuria

Lemuria city
Keadaan Lemuria/mu sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban Atlantis, memiliki tanah yang subur, masyarakat yang makmur dan penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam. Faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi bangsa Lemuria/mu untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ahli/ilmuwan yang dapat menciptakan suatu terobosan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mereka. Seperti banyak diketemukan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa bangsa lemuria/mu dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce, seorang spiritual Amerika melalui channelingnya berkali-kali mengungkapkan hal yang sama.

Peniggalan bangsa Lemuria
Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah crystal generator raksasa yang dikelilingi crystal-crystal lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan. Banyak info mengenai Atlantis dan Lemuria/mu diperoleh dengan meng-channel crystal-srystal ‘old soul’ yang pernah dipergunakan pada kedua zaman ini. Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik, teknologi dan gemar berperang, Bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi, sangat damai dan bermoral. Menurut Edgar Cayce, munculnya Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu (kalau sekarang mirip Amerika Serikat) membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa didunia, di antaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh para Atlantean sebagai peradaban yang kuat.

peninggalan lemuria- ancient ship
Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik, invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan. Karena sifat dari Lemuria.mu yang menjunjungi tinggi konsep perdamaian, mereka tidak dibekali dengan teknologi perang secanggih Atlantean, sehingga dalam sekejap, Lemuria/mu pun jatuh ke tangan Atlantis. Para Lemuria/mu yang berada dalam kondisi terdesak, akhirnya banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi, mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita ketahui (ada yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/ Terra digugus bintang Pleiades).

Mungkin kisah para Lemuria/mu yang meninggalkan bumi untuk menetap di planet lain sedikit tidak masuk akal, tapi perlu kita ketahui bahwa teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju, penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan di jauh-jauh hari. Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini, belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.



Ilustrasi salah satu penghuni zaman Lemuria
Dari sekelumit kisah yang terurai diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa para Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang dialami oelh para Atlantean, namun karena peranglah yang membuat sebagian dari mereka berguguran. Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis, otomatis wilayah Lemuria/mu dikuasai oelh para Atlantean, sampai saat akhirnya daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dahsyat yang kemudian menenggelamkan bersama beberapa daratan lainnya, termasuk di antaranya Atlantis itu sendiri.

Bangsa Lemuria/mu sebenarnya bisa dikatakan bangsa yang juga mengagungkan keberadaan Matahari sebagai dewa atau penolong mereka. Menurut Churchward, hampir seluruh peradaban Lemuria/mu tinggal di rumah dengan atap yang tembus pandang. Mereka selalu bebas dari stress dan penyakit, serta mampu berusia hingga ratusan tahun. Mengembangkan kemampuan E.S.P-nya (Extrasensory Perception—indra ke-6) selama hampir 40.000 tahun dan digunakan dalam pergaulan sehari-hari serta dalam penelitian-penelitian. Dengan evolusi kemampuan selama berabad-abad, bangsa Mu memperoleh reputasi sebagai ahli telepati, berpindah tempat antar bintang, dan teleportasi. Semua ini menyebabkan tidak dibutuhkan kendaraan pada peradaban mereka.

Hampir semua ilmuwan yang menulis kisah tentang bangsa Lemuria/mu mengatakan bahwa mereka secara umum merupakan bangsa yang vegetarian, hidup bercocok tanam, hidup di luar (outdoor), memiliki budaya untuk hidup seimbang dengan alam dan bumi, serta hanya menggunakan sedikit teknologi keilmuan. Bangsa Lemuria lebih berkonsentrasi dalam bermeditasi dan pengembangan ESP.

Tugu Lemuria
Rata-rata Bangsa Lemuria/mu tidak berminat pada teknologi Bangsa Atlantis dan lebih memilih untuk bereksperimen dengan energi psikis untuk memindahkan objek (dibuktikan oleh Uri Gellar dalam risetnya di Stanford University pada tahun 1970-an), meskipun mereka juga menggunakan gelombang dengan frekuensi tinggi, tenaga matahari, energi crystal, dan teleportasi untuk membuat dan memindahkan objek.
Sebuah laporan mendekripsikan ujian-ujian yang harus dilakukan sebelum menikah pada bangsa Lemuria (ditulis oleh seorang pria bernama Cerve, seorang ahli sejarah Resucrucian). Para tetua menyuruh pria dan wanita untuk memberikan semua harta bendanya hingga mereka tidak memiliki apa pun—tanpa pakaian, makanan, rumah/ tempat tinggal untuk berteduh, ataupun alat-alat.

Wanita dan pria itu kemudian ditinggalkan di hutan belantara selama sebulan (28 hari) tanpa pakaian. Dalam jangka waktu itu, mereka harus membuat tempat berteduh, membuat sendiri pakaian mereka, mencari makanan mereka sendiri, membuat peralatan, dan memberikannya untuk pasangannya tanpa terlibat dalam adu argument dan tanpa ada pikiran buruk antara mereka berdua. Jika mereka dapat melalui ujian test tersebut, maka mereka akan di nikahkan dan harta benda mereka yang sebelumnya akan dikembalikan kepada mereka. Namun, jika ujian test tersebut gagal mereka jalankan, maka mereka tidak akan dinikahkan.

Pemerintahan
Menurut Plato dan ahli-ahli sejarah lainnya, Atlantis memiliki pemerintahan yang paling maju dan damai di dunia pada puncaknya. Dan selama ribuan tahun bumi berada dalam masa damai dengan bentuk sistem politik yang belum ada tandingannya. Ahli-ahli sejarah dan pertualang yang dihormati, seperti Diodorus, Kantor, Marcellinus, Proculus, Plutarch, Herodotus, Timagenus, Aelenus, Theopompos, dan lebih banyak lagi. Semuanya menuliskan tentang Atlantis yang mereka percaya sebagai sebuah peradaban yang benar-benar superior yang hilang ditelan waktu. Semua negara kuno di benua Amerika menuliskan Atlantis dalam peninggalan-peninggalannya.

Migrasi
Bangsa Lemuria bermigrasi dari Benua Mid-Pasifik ke Benua Atlantis dimana mereka dikabarkan berevolusi menuju kesempurnaan. Bukti-bukti peninggalan menggambarkan adanya penemuan-penemuan yang mengagumkan, yang tampak seperti cerita fiksi ilmiah. Lampu yang menyala terang selama ribuan tahun tanpa dirawat, yang diceritakan oleh banyak sekali penulis kuno, adalah salah satu peninggalan dari Atlantis. Beberapa dari “lampu ajaib” ini masih menyala ketika penjelajah Spanyol menemukannya di pelosok hutan Amazon dari 10.000 tahun kemudian! (didokumentasikan dalam buku Robber Charroux’s).
Peneliti sejarah kuno menemukan “lampu ajaib” masih menyala di Mesir (yang merupakan koloni Atlantis yang bernama Luxor) lebih dari 9 abad setelah banjir, di pintu kuil yang dilaporkan dapat membuka dan menutup secara otomatis, dan di jaga oleh robot-robot.












Aksara Lemurian


Bangsa Lemuria mempunyai huruf dan angka tersendiri yang dikenal dengan tulisan Lemurian. Huruf Lemurian merupakan huruf yang pertama kali digunakan dan menjadi cikal bakal huruf yang dipakai kita sekarang ini, mulai dari huruf latin, arab, dan lain sebagainya. Huruf Lemurian bukanlah huruf biasa. Huruf ini sejalan dengan naik turunnya gelombang pikiran dan kode gen manusia. Huruf Lemurian adalah gambaran dari gelombang otak, bahasa telepati, pergerakan air, dan pancaran kekuatan, gelombang, frekwensi dan semua yang bersifat alami.
Gambar 1: Huruf Lemurian

Dalam penulisan huruf Lemurian, tidak dikenal huruf besar maupun huruf kecil. Semua cara penulisannya sama. Penulisan huruf dimulai dari kanan ke kiri. Membacanya pun dimulai dari kanan ke kiri juga. Hal ini mengikuti pergerakan alam semesta yang bergerak dari kanan ke kiri.Untuk penggunaan tanda baca (.,? / :;&) ( ) digunakan tanda baca yang lazim dipakai sesuai kebutuhan.

Gambar 2: Contoh penulisan aksara Lemurian
Angka Lemurian dimulai dari 0 sampai dengan angka 5. Sama seperti huruf Lemurian, cara menulis dan membacanya dimulai dari kanan ke kiri. Angka NOL (0) sudah ada sejak zaman Bangsa Lemuria. Berbeda dengan angka Bangsa Romawi yang tidak mengenal angka NOL (0). Hal ini dikarenakan NOL (0) seperti keadaan kosong dan kosong harus dilambangkan. Sebenarnya angka itu dimulai dari NOL (0) bukan dari SATU (1), karena sebelum adanya 1 kondisi nya masih kosong dan ini dilambangkan dengan NOL (0). Sistem angka lemuria juga berhubungan dengan suara alam nada Pentatonik. “Penta” artinya Lima (5), namun jelas nada da mi na ti la da tidak seperti nada pentatonik pada zaman sekarang.

Gambar 3: Angka Lemurian
Sederetan huruf dan angka Lemurian saja bisa mempengaruhi gelombang otak manusia pada saat proses membacanya. Lantas bagaimana dengan bentuk kemajuan peradaban yang dimiliki oleh bangsa ini? Tentu akan banyak lagi keunikan dengan tingkat kemajuan yang melebihi peradaban moderen kita.

Kota Crystal Atlantis
Penemuan ini didapatkan dalam dokumen kuno yang dibuat oleh Robert Charmux Sama menakjubkannya dengan penemuan kota yang terendam dibawah air yang terletak di kepulauan Bahama oleh lima orang penyelam pada tahun 1970. piramida dengan corak emas yang megah dikelilingi oleh kubah-kubah, bangunan-bangunan persegi panjang, peralatan-peralatan metal yang tidak teridentifikasi, dan patung yang diatasnya terdapat misterius yang berisi 7 miniatur piramida. Crystal tersebut, dibawa ke permukaan oleh Dr. Ray Brown, memperkuat energi yang melewatinya, memancarkan cahaya yang menyembuhkan penyakit, dan dibuat dengan metode yang masih tidak diketahui oleh para ilmuwan yang menelitinya. Crystal tersebut ditemukan pada ruangan yang bersinar secara misterius di dalam piramid bawah air dengan peralatan semacam pistol cahaya yang menyinarinya. Kamera Kirlian, yang dapat merekam gambar-gambar diluar batas kemampuan manusia, menampakkan sebuah mata di dalam crystal yang tidak tampak oleh mata telanjang.
Masih belum diketahui teknologi mana yang dapat membuta jalanan campuran antara aspal dan krikil yang rata sejauh ratusan mil yang tetap utuh dalam kondisi lebih dari 10.000 tahun kemudian. Jalan ini ditemuakan di bawah air, pada pantai timur olehj kapal selam penyelam dalam Aluminaut, dan mengandung magnesium oxide.
Pada tahun 1977, terjadi sebuah kejadian misterius di Samudera Atlantik yang berhubungan dengan teknologi yang tidak diketahui. Sebuah piramida setinggi 650 kaki secara misterius bercahaya, dengan air berwarna putih yang berkilauan yang berubah menjadi hijau. Suatu warna yang kontras dengan gelapnya air pada kedalaman laut. Penemuan itu difoto oleh Arl Marahall pada ekspedisi Cay Sal.
Foto-foto Dr. William Bell’s 1958 yang diambil pada dasar samudera Atlantik menunjukkan sebuah puncak menara berukuran sekitar 6 kaki muncul di sebuah dasar yang menyerupai roda gigi dengan sinar yang aneh keluar dari dasar lubang, apakah ini merupakan bekas “lampu abadi” yang sering dituliskan oleh peneliti-peneliti kuno. “lampu abadi” itu diberi tenaga oleh sebuah tenaga kosmik interdimensi yang diambil keluar dari atmosfer oleh sebuah bentuk konduktor crystal pada puncak piramid/ gedung?
Piramida yang lebih besar dari gedung-gedung yang pernah dibuat di dunia pada masa modern telah ditemukan pada dasar samudera Atlantik, di China, dan di Mesir belum dapat disaingi teknologi kita. Piramida-piramida ini memiliki semacam semen yang diakui oleh peneliti-peneliti kita jauh lebih baik dari yang kita gunakan sekarang. Tulisan-tulisan kuno menyebutkan bahwa piramida dilambangkan sebagai kapsul waktu yang berisi sejarah dan teknologi dari kerajaan Matahari dan teknologi Atlantis.
Sebuah piramida yang sangat besar, di kedalaman 10.000 kaki pada samudera Atlantik, dilaporkan telah ditemukan dengan kristal yang berdenyut-denyut dipuncaknya, oleh ekpedisi Tony Benik. Grup ini juga menemukan sebuah lembaran kristal, dan mengatakan jika seberkas cahaya dipancarkan melaluinya, akan tampak tulisan misterius di dalamnya. Lebih banyak lagi piramid-piramid bawah air yang ditemukan di Amerika Tengah, Yukatan, dan Louisiana, dimana puncaknya juga ditemukan di selat Florida. Sebuah bangunan pualam bergaya Mesir ditemukan di antara Florida dan Kuba. Adakah hubungannya dengan tiang yang memancarkan energi yang ditemukan oleh Dr, zink di Bahama pada tahun 1957? Zink juga membawa barang-barang temuan yang diambil dalam penyelam ke laut Atlantik, dan telah diinterview oleh agen Mind Internasional, Steve Forsberg.
Salah satu penemuan yang menakjubkan dari dasar Samudera Atlantik dilaporkan oleh kru Kapten Reyes pada kapal penyelamat “Talia” dari Spanyol. Mereka merekam bermil-mil kuil berpilar, patung-patung, dan jalan besar yang berliku, dengan jalan-jalan kecil bercabang keluar dari pusat seperti ruji pada roda, serta kuil dan piramid yang sangat megah. Dari kota ini, seperti kota yang ditemukan di perairan Spanyol oleh ekspedisi Dr. Maxine Asher dan kemudian ditemukan oleh ekpedisi Professor Akayonove (semua didokumentasikan dalam foto) menunjukkan kesamaan dengan dekripsi Plato tentang Atlantis.
Lebih dari 30 reruntuhan yang berbeda telah diketemukan di dasar laut Atlantik sejak tahun 1956, dan dalam perpustakaan kuno, beberapa pete tua menunjukkan Atlantis dan laut penghubungnya telah ditemukan. Pulau yang diketahui sebagai ibu kota dari negara pada benua yang menyebar dari Afrika Utara dan Eropa menuju Florida dengan iklim tropis pada pantai barat dan selatan, serta iklim dingin pada bagian utara dan timur.

Lemuria - piramid city












Tentang Lemuria dan Telos
The Age Lemurian terjadi kira-kira antara tahun 4.500.000 SM sampai sekitar 12.000 tahun yang lalu. Sampai tenggelamnya benua Lemuria dan kemudian dari Atlantis, ada tujuh benua utama di planet ini. Tanah milik benua raksasa Lemuria termasuk tanah sekarang di bawah Samudra Pasifik serta Hawaii, Kepulauan Paskah, Kepulauan Fiji, Australia dan Selandia Baru. Juga tanah di Samudra Hindia dan Madagaskar. Pesisir Timur Lemuria juga diperluas ke California dan bagian dari British Columbia di Kanada.Untuk waktu yang sangat lama sebelum penurunan kesadaran, Lemurians tinggal di frekuensi dimensi kelima atau dimensi, dan mampu beralih dari kelima ke posisi ketiga di akan, tanpa masalah apapun. Ini bisa dilakukan setiap kali itu yang diinginkan, dengan kehebatan dan energi dari jantung.
Perlombaan Lemurian adalah campuran makhluk yang datang terutama dari Sirius, Alpha Centauri dan sejumlah kecil dari mereka dari planet lain juga. Akhirnya, karena ini ras dicampur bersama di Bumi, mereka membentuk peradaban Lemurian. Untuk sedikitnya, itu cukup campuran mengagumkan. Lemuria adalah benar-benar lahir peradaban di planet ini, "Tanah Air" yang membantu dalam kelahiran akhirnya peradaban lain. Atlantis muncul di lain waktu.
Benua Lemuria berkembang dalam keadaan surga dan sihir selama jutaan tahun. Akhirnya, sebagai akibat dari perang antara dua benua besar, devastations besar terjadi pada Lemuria dan Atlantis. Dua puluh lima ribu tahun yang lalu, Atlantis dan Lemuria, kedua peradaban tertinggi waktu itu berjuang satu sama lain "ideologi". Mereka memiliki dua ide yang sangat berbeda tentang bagaimana arah peradaban lain di planet ini harus pergi. Para Lemurians percaya bahwa budaya kurang berkembang lainnya harus dibiarkan untuk melanjutkan evolusi mereka sendiri dengan langkah mereka sendiri sesuai dengan pemahaman mereka sendiri dan jalur.
Atlantis percaya bahwa semua kebudayaan yang kurang berkembang harus dibawa di bawah kekuasaan dan dikendalikan oleh dua peradaban lebih berkembang. Ini menyebabkan serangkaian perang termonuklir antara Atlantis dan Lemuria. Kemudian, ketika perang sudah berakhir dan debu telah melunasi, tidak ada pemenang.
Selama perang yang menghancurkan, orang-orang yang sangat beradab membungkuk ke tingkat yang cukup rendah, sampai mereka akhirnya menyadari kesia-siaan perilaku tersebut. Pada akhirnya, Atlantis dan Lemuria menjadi korban agresi mereka sendiri, dan tanah air dari kedua benua menjadi sangat lemah oleh mereka perang. Orang-orang, melalui imamat, kemudian diberitahu bahwa dalam waktu kurang dari 15.000 tahun benua mereka akan tenggelam sepenuhnya. Pada masa itu, karena orang hidup rata-rata 20.000 sampai 30.000 tahun yang biasa, mereka mengerti bahwa banyak yang telah menyebabkan malapetaka akan hidup untuk mengalami kehancuran.
Pada Masa Lemuria, California adalah bagian dari tanah Lemurian. Ketika Lemurians menyadari bahwa tanah mereka ditakdirkan untuk binasa, mereka mengajukan petisi kepada-the-Shamballa Lesser, kepala Jaringan Agartha, izin untuk membangun sebuah kota bawah Gunung Shasta untuk melestarikan budaya mereka dan catatan mereka.
Dalam rangka bagi mereka untuk diberi izin untuk membangun sebuah kota dan menjadi bagian dari Jaringan Agartha bawah tanah, mereka harus membuktikan bahwa mereka telah belajar pelajaran mereka perang dan agresi. Mereka juga harus membuktikan ini kepada instansi lain seperti Konfederasi Galactic dari Planet. Mereka juga harus membuktikan bahwa mereka telah belajar pelajaran mereka perdamaian agar dapat diterima lagi sebagai anggota Konfederasi. Ketika izin diberikan untuk membangun kota mereka, diketahui bahwa daerah ini akan bertahan dalam bencana.Sudah ada gua kubah yang sangat besar yang ada di dalam Gunung Shasta. Para Lemurians dibangun kota mereka, yang mereka sebut Telos, yang juga nama dari seluruh daerah ini pada saat itu, termasuk California dan bagian utama dari AS yang sekarang kita sebut Barat Selatan. Telos juga termasuk Utara tanah Gunung Shasta di sepanjang pantai barat, hingga bagian dari British Columbia.Telos berarti Komunikasi dengan Roh, kesatuan dengan Roh, memahami dengan Roh.
Ketika Telos dibangun, itu dimaksudkan untuk menampung maksimal 200.000 orang. Ketika cataclysms dimulai, hanya 25.000 orang datang tepat waktu ke gunung dan diselamatkan. Jumlah ini kira-kira apa yang tersisa dari budaya Lemurian dalam dimensi ketiga. Sudah catatan telah dipindahkan dari Lemuria ke kota bawah tanah Telos dan candi telah dibangun. Ketika ledakan yang menghancurkan benua diwujudkan, itu datang sedikit lebih awal dari yang diantisipasi, dan ini adalah mengapa begitu banyak orang tidak membuatnya "tepat waktu" di dalam gunung. Hal ini diketahui bahwa Lemuria, Tanah Air tercinta, turun semalam. Benua tenggelam begitu pelan sehingga hampir semua orang benar-benar menyadari apa yang sedang terjadi. Hampir semua sedang tidur saat kejadian. Tidak ada kondisi cuaca yang tidak biasa malam itu. Menurut transmisi yang diberikan olehTuhan Himalaya pada tahun 1959 melalui Geraldine Innocenti , api kembar El Morya, ia menjelaskan bahwa sebagian besar dari mereka imamat yang tetap setia pada Cahaya dan panggilan suci mereka, seperti kapten kapal yang tenggelam, terus jabatan mereka, dan tak kenal takut sampai akhir, mereka bernyanyi dan berdoa ketika mereka turun di bawah gelombang.
"Sebelum benua Lemurian tenggelam, imam dan pendeta dari Kuil-kuil memperingatkan perubahan dahsyat akan datang, dan berbagai Fokus dari Api Suci diangkut ke Telos, dan lain-lain diangkut ke negeri-negeri lain yang tidak akan terpengaruh. Banyak dari Flames dibawa ke benua Atlantis ke lokasi tertentu dan dipertahankan di sana untuk beberapa periode waktu dengan aplikasi spiritual harian.Tepat sebelum Lemuria tenggelam, beberapa dari para imam dan pendeta kembali ke rumah mereka di benua itu dan menawarkan diri untuk turun dengan tanah dan orang-orang nya, memberikan bantuan radiasi mereka dan memperluas kenyamanan dan keberanian. Mereka menawarkan bantuan ini untuk melawan rasa takut, yang selalu datang dengan tindakan dahsyat. Ini dermawan penuh kasih, oleh radiasi energi Allah mereka dikendalikan dan pengorbanan mereka, benar-benar dikelilingi aura rakyat dalam selimut perdamaian dan membantu dalam menciptakan kebebasan dari rasa takut sehingga tubuh eterik dari mereka lifestreams tidak akan begitu parah terluka , sehingga menghemat orang-orang dalam perwujudan masa depan, karena harus mengalami konsekuensi tragis yang lebih besar ".
Dari Lord Himalaya ke "Jembatan Kebebasan" dispensasi pada tahun 1959 mengatakan : "Banyak anggota imamat menempatkan diri dalam kelompok-kelompok kecil strategis di berbagai daerah dan mereka berdoa dan bernyanyi ketika mereka turun di bawah air. Melodi yang mereka nyanyikan adalah sama seperti yang dikenal hari ini sebagai "Auld Lang Syne". Ide di balik tindakan ini adalah bahwa setiap pengalaman mengerikan meninggalkan bekas luka yang sangat mendalam dan trauma dalam tubuh eterik dan memori selular rakyat, dan dibutuhkan beberapa perwujudan untuk menyembuhkan.Melalui tindakan dan pengorbanan orang-orang dari imamat, memilih untuk tinggal bersama dalam kelompok dan bernyanyi sampai akhir, takut banyak yang dikurangi, dan tingkat tertentu harmoni dipertahankan. Dengan cara ini, kerusakan dan trauma kepada jiwa yang tewas itu sangat berkurang.Dikatakan bahwa orang-orang dari imamat, bersama dengan musisi, bernyanyi dan berdoa sampai gelombang dan air meningkat menjadi tingkat mulut mereka. Hal ini kemudian bahwa mereka juga tewas. Selama malam, sementara massa tidur, di bawah langit biru berbintang, itu semua berakhir; Tanah Air tercinta tenggelam di bawah gelombang Samudra Pasifik. Tak satu pun dari imamat telah meninggalkan pos mereka, dan tidak ada yang menunjukan rasa takut. Lemuria turun dengan martabat!
Auld Lang Syne "adalah lagu terakhir yang pernah mendengar di tanah Lemuria.
Lagu yang mereka nyanyikan, beberapa orang di Bumi telah membawa lagu ini keluar lagi melalui orang-orang Irlandia, dan kata-kata yang sangat kenabian telah dimasukkan ke dalamnya seperti."Harus Auld kenalan akan lupa". Memang, kita ini bersatu kembali kenalan lama lagi, bagi kita dari dunia fisik dengan orang-orang yang kita cintai, teman-teman mantan dan anggota keluarga Telos, "namun tak terlihat" untuk melihat kita sekarang, dan mudah-mudahan, tidak terlalu banyak lagi.
Mendengar ini baik di hatimu teman-teman saya, kalimat ini beberapa berikutnya. Sebelum kami Lemuria Beloved tenggelam sepenuhnya, ia meramalkan bahwa suatu hari, dalam beberapa masa depan yang jauh, banyak dari kita akan berkumpul lagi sebagai kelompok dan menyanyikan lagu ini lagi, dengan knowingness mutlak bahwa "Kemenangan Bumi" yang menang. Waktu kita sekarang hidup di membawa perayaan hari ini lama ditunggu, dan pemenuhan nubuat yang luar biasa. Kami sekarang memulai awal "Reunion" lama ditunggu.
Hal ini hampir dengan air mata di mata saya bahwa saya membiarkan Anda tahu dari Adama bahwa banyak dari Anda membaca kata-kata di antara jiwa-jiwa pemberani yang mengorbankan hidup Anda untuk manfaat besar dari kolektif. Mari memuji keberanian Anda kemudian, dan sekarang mari kita bersukacita untuk kita kembali bersama-sama, sekali lagi, untuk melanjutkan misi besar Lemurian kami membantu planet dan kemanusiaan dalam kenaikan mulia nya.
Dalam Telos, salah satu aspek dari misi mereka adalah untuk menjaga keseimbangan dan energi kesadaran kenaikan untuk planet sampai waktu yang penghuni permukaan dapat melakukan ini untuk diri mereka sendiri. Sekarang waktunya telah tiba untuk kami dua peradaban untuk melakukan hal ini bersama-sama sebagai "One Heart".
Bumi setelah Sinking dari dua Benua
Pada saat yang sama Lemuria akan turun, Atlantis mulai gemetar dan kehilangan bagian lahannya, dan berlangsung selama 200 tahun, sampai tahap akhir, di mana sisa benua benar-benar tenggelam. Selama 2.000 tahun setelah Lemurian dan Atlantis bencana, planet itu masih gemetar.Untuk Bumi kehilangan dua daratan besar dalam 200 tahun, ditambah planet masih menyaksikan efek dari termo-nuklir senjata, Bumi telah mengalami suatu kemunduran besar dan trauma, sehingga butuh beberapa ribu tahun untuk mengimbangi lagi dan menjadi ramah. Selama ratusan tahun setelah penghancuran kedua benua, begitu banyak puing-puing telah dilemparkan ke atmosfir bahwa Bumi tidak pernah menjadi terang di siang hari. Suasana menjadi sangat dingin karena sinar matahari tidak dapat menembus benar melalui puing-puing atmosfer tebal beracun dan sangat sedikit makanan bisa tumbuh. Sebagian besar dari hewan dan tumbuhan musnah.
Mengapa ada begitu sedikit bukti saat ini dari sisa-sisa
dari dua peradaban besar?
Alasannya adalah bahwa kota-kota di planet yang tidak tenggelam yang mengguncang ke reruntuhan, atau yang dimangsa oleh gempa bumi atau oleh gelombang pasang besar yang sering pergi sejauh 1.000 kilometer ke daratan dan menghancurkan sebagian besar kota dan pemukiman di jalur mereka.Kondisi manusia dalam peradaban yang selamat tersebut cataclysms menjadi begitu keras dan sulit oleh aktivitas bumi konstan dan orang menjadi begitu takut bahwa kualitas hidup mereka peradaban memburuk sangat cepat. Bagi mereka yang selamat semua bencana, kelaparan, kemiskinan dan penyakit adalah warisan mereka.
Ketinggian asli umat manusia di planet ini adalah sekitar 12 meter. Para Hyperboreans itu dan masih 12 meter dan tidak satupun dari mereka hidup di permukaan saat ini. Pada saat Lemuria tenggelam, Lemurians dikurangi menjadi 7 meter dan masih 7 sampai 8 kaki tinggi sampai hari ini. Dan telah ada masih penurunan lebih lanjut dari ketinggian di planet ini, bagi kebanyakan dari kita di permukaan adalah 6 meter atau kurang. Sebagai peradaban kita berkembang, ini akan dikembalikan. Bahkan sekarang, orang-orang di permukaan planet ini menjadi jauh lebih tinggi daripada mereka hanya 100 tahun yang lalu.
Pemerintah Telos
Di Telos, ada dua bentuk pemerintahan. Raja dan ratu Telos, Ra dan Rana Mu, master naik yang juga api kembar, membentuk satu aspek dari pemerintah Telos. Mereka adalah penguasa utama Telos.
Bentuk kedua pemerintahan adalah Dewan setempat, yang disebut Dewan Lemurian of Light of Telos, yang terdiri dari 12 master naik, di mana 6 pria dan 6 wanita melayani di dewan untuk menyeimbangkan maskulin dengan feminin ilahi ilahi. Seorang anggota ketiga belas, Imam kepala Tinggi Telos, saat ini Adama waktu, officiates sebagai pemimpin dewan untuk membuat keputusan akhir ketika ada suara walaupun dalam keputusan yang dibuat oleh dewan.
Anggota dewan yang dipilih sesuai dengan tingkat pencapaian spiritual mereka telah mencapai, kualitas batin, kematangan dan bidang keahlian. Ketika anggota dewan memutuskan untuk pindah ke lain tingkat pelayanan, kekosongan tersebut dibuat dikenal orang kami dan orang-orang yang ingin mengambil tempat duduk di dewan mungkin berlaku. Semua aplikasi secara hati-hati dipelajari oleh dewan, oleh anggota imamat dan raja dan ratu Telos. Raja dan ratu memiliki kata akhir tentang siapa yang dipilih di antara pelamar untuk berada di dewan.
Kota Telos
Telos adalah sebuah kota yang cukup besar, ada sekitar satu dan satu setengah juta dari kita tinggal di sini. Juga kita tidak dibagi di beberapa desa dan kita semua berbagi pemerintah daerah, banyak dari kita hidup di berbagai daerah. Apa yang kita sebut kota Telos dibagi dalam 5 tingkat beberapa mil persegi bawah Mt. Shasta.
Tingkat pertama : Persentase besar rakyat kita hidup di bawah kubah pada tingkat pertama. Ini juga di mana gedung-gedung pemerintahan dan administrasi umum dan beberapa candi terletak. Di tengah tingkat ini berdiri candi utama kami, yang disebut kuil mara, bentuk piramida semacam struktur. Ini akan duduk 10.000 orang pada satu waktu. Candi ini didedikasikan untuk keimaman Melkisedek.Piramida putih, dengan batu penjuru, yang disebut "batu hidup" disumbangkan kepada kita dari Venus.
Tingkat kedua : Ini adalah di mana semua produksi dan manufaktur untuk kebutuhan rakyat dan kota berlangsung. Ini juga merupakan daerah untuk beberapa sekolah untuk anak-anak dan kelas dewasa. Banyak lagi orang-orang kita hidup pada tingkat itu juga.
Tingkat ketiga ini benar-benar ditahbiskan untuk kebun hidroponik kami di mana semua pasokan makanan kita ditanam di sekitar 7 hektar tanah, menghasilkan diet yang sangat menarik dan menyenangkan, menawarkan banyak variasi. Metode kami berkebun sangat efektif bahwa tujuh hektar tanah adalah semua yang dibutuhkan untuk tumbuh subur berbagai sangat besar makanan untuk memberi makan satu dan satu setengah juta orang, membuat kuat, tubuh yang sehat yang tidak usia.
Kebun hidroponik mampu menghasilkan tanaman secara konstan. Kita bisa tumbuh makanan lebih cepat, menggunakan teknologi maju hidroponik dengan tanah sangat sedikit dan banyak air tanpa menggunakan bahan kimia seperti yang Anda lakukan di permukaan. Makanan kami benar-benar organik dengan getaran tertinggi. Formulir kami berkebun tidak perlu pupuk dan tidak menguras tanah. Kami melakukan mineral organik ke dalam tempat air untuk tanaman. Tanaman kami juga ditingkatkan dan dipercepat oleh getaran cahaya, energi dan cinta yang besar dari Telos. Ini adalah keajaiban dari kesadaran 5th dimensi kami bahwa Anda akan segera menemukan, kemungkinan besar dalam dekade ini atau pada awal berikutnya.
Tingkat keempat berisi beberapa berkebun hidroponik, manufaktur, dan beberapa area yang luas bagi alam, taman seperti pengaturan dengan danau kecil dan air mancur.
Tingkat kelima benar-benar disucikan dengan alam. Ada pohon-pohon tinggi, danau, taman atmosfer jenis dan ini adalah tempat di mana kita menyimpan semua hewan kami. Pada tingkat alam, banyak tanaman dan hewan telah diawetkan bahwa Anda tidak lagi melihat di permukaan. Hewan kami semua vegetarian dan tidak makan sama lain. Mereka hidup berdampingan dalam harmoni total, tanpa rasa takut dan tanpa agresi terhadap orang dan terhadap satu sama lain. Telos adalah benar-benar tempat di mana singa dan anak domba berbaring side-by-side dan tidur bersama dalam keyakinan total.
The New Lemuria
Untuk Anda semua membaca kata-kata ini, mari kita katakan kepada Anda bahwa Lemuria belum pernah benar-benar hancur seperti yang telah dirasakan dalam waktu Anda saat ini. Ini masih ada sampai hari ini di frekuensi dimensi keempat dan kelima, belum terlihat visi ketiga dimensi dan persepsi. Sebagai tabir antara dimensi terus menjadi semakin tipis, kami ingin meyakinkan Anda bahwa dalam waktu yang tidak lama, Anda Lemuria tercinta, di Splendor barunya dan Glory, akan mengungkapkan Dirinya sendiri kepada Anda dalam cara yang sangat fisik dan nyata.
Saat Anda membuka diri untuk secara sadar bahwa hidup yang lebih tinggi dan menyucikan diri dari semua sistem kepercayaan yang menyimpang dan salah Anda telah memeluk dalam ribuan tahun terakhir, Anda akan dapat melihat Anda Ibu Pertiwi tercinta, sekali lagi, dan akhirnya diperbolehkan untuk langkah yang akan diterima oleh-Nya dengan semua Cinta dan Splendor Dia kini ditawarkan. Anda akan diundang untuk, sekali lagi, bergabung dengan kami sangat kongkrit di tempat ini surga. Pada saat ledakan terjadi, Lemuria dan apa yang diwakili kepada planet ini diangkat menjadi frekuensi dimensi 4. Ini terus berkembang dan berevolusi ke tingkat kesempurnaan dan keindahan itu kini telah mencapai dengan mereka yang mampu untuk datang pada saat itu.
Jika informasi ini membawa air mata ke mata Anda dan membuka hati Anda untuk menyembuhkan orang-orang sakit yang telah terkubur dalam diri Anda begitu sangat lama, biarkan mengalir, biarkan mengalir. Biarkan aliran air mata Anda untuk membawa penyembuhan ke setiap bagian dari keberadaan Anda. Biarkan diri Anda untuk benar-benar merasakannya, dan menerimanya di jantung melalui nafas. Biarkan semua kenangan dan rasa sakit dirasakan sepenuhnya tanpa menekan. Ini adalah bagaimana Anda akan mendatangkan kesembuhan Anda, kenaikan dengan kenaikan. Saat Anda menarik napas melalui nafas, GodSelf Anda akan larut dan menyembuhkan orang cetakan selamanya. Tanyakan Roh Anda untuk membantu Anda dalam mengungkap catatan-catatan yang menahan Anda berlangsung realitas baru yang mulia Anda.
Dalam meditasi harian Anda, kami meminta Anda untuk melakukan pekerjaan ini dengan setia sampai Anda merasa suatu penyelesaian. Terhubung dengan kami dan dengan hati Cinta kami untuk jantung. Anda mungkin meminta bantuan kami, dan kami akan berada di sana dengan Anda ketika Anda melakukan pekerjaan batin yang paling penting. Semua dari kita di Telos sangat bersemangat untuk membantu semua orang yang akan menjangkau kita dalam hati Anda. Kami adalah sebuah peradaban yang telah mencapai bukaan hati yang besar, dan pulsa vibrasi kita dengan Hati Bunda Ilahi. Secara bertahap, yang mendalam sakit akan dicabut dan Anda akan jauh lebih ringan.Pembersihan sakit ini juga akan membantu Anda dalam lebih banyak mengamati tentang siapa Anda sebenarnya. Ini akan memungkinkan Anda untuk membuat lompatan raksasa ke kebangkitan penuh spiritual, emosional dan fisik.
The New Day, Dunia Baru hanya akan dilahirkan. Banyak dari kita telah belajar pelajaran kami Cinta dan Lemuria Baru, surga yang hilang, hanya akan terungkap lagi. Lemuria, bagian yang tetap setia Cahaya dan panggilan suci nya diangkat ke dimensi 4 pada saat bencana tersebut. Itu tidak pernah benar-benar hancur total, hanya aspek dimensi ke-3 itu. Lemuria terus berkembang dan berevolusi untuk kesadaran dimensi kelima sampai hari ini, dan ada sepenuhnya dalam dimensi yang lebih tinggi.
Dan Telos, kami Telos tercinta dan semua orang yang menakjubkan
yang tinggal di sana, yang "Doorway" kami ke tempat yang menakjubkan.
Baca juga buku seri Telos Books:
Telos - Volume 1 - Wahyu dari Lemuria Baru
Telos - Volume 2 - Pesan untuk Pencerahan dari Kemanusiaan dalam Transformasi
Telos - Volume 3 - Protokol Para Dimenslion Kelima
Book - Lemuria Story














Hubungan antara Lemuria, Atlantis dengan Indonesia

Kejayaan Nusantara Kuno, Bukti Bahwa Pulau-pulau Indonesia yang sangat Kaya Raya sejak masa Peradaban Kuno

History Map Indonesia - Lemuria
Alam Indonesia yang kaya-raya dan dirawat dengan baik oleh nenek moyang kita juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepulauan nusantara menjadi sumber perhatian dunia. Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah di samping letaknya yang strategis secara geografis. Sumber daya alam tersebut mulai dari kekayaan laut, hutan, hingga barang tambang yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kini mulai banyak ditemukan tambang baru di Indonesia. Orang Indonesia akan terkejut dengan kekayaan alam apa lagi yang akan muncul dari dalam bumi Indonesia ini.

Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Sumatera - Pulau Emas


Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.

Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.

Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.
old Map - Sumatera














Jawa - Pulau Padi


Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.

Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”

Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.
Old Map - Java












Kepulauan Sunda kecil (Bali, NTB dan NTT) - Kepulauan Wisata



Ptolemaeus menyebutkan, ada tiga buah pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India. Berdasarkan informasi itu kemudian ahli-ahli ilmu bumi Eropa menggunakan kata Sunda untuk menamai wilayah dan beberapa pulau di timur India. Sejumlah pulau yang kemudian terbentuk di dataran Sunda diberi nama dengan menggunakan istilah Sunda pula yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.

Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Perjalanan Rsi Markandiya sekitar abad 8 dari Jawa ke Bali, telah melakukan perjalanan wisata dengan membawa misi-misi keagaman. Demikian pula Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang sekitar abad 11. Pada tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.

Di Tempat lain di Kepulauan Sunda Kecil tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat dikenal dari hasil ternaknya berupa kuda, sapi, dan kerbau. Kuda Nusa tenggara sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam. Abad 13 M Nusa Tenggara Barat telah mengirim kuda-kuda ke Pulau Jawa. Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat pariwisata raja-raja. Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di daerah Pulau Lombok untuk melepas kepenatan sesaat dari rutinitas di kerajaan.

Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Kini Kepulauan Sunda kecil ini merupakan tempat pariwisata yang terkenal di dunia. Bali merupakan pulau terindah di dunia. Lombok juga merupakan salah satu tempat terindah di dunia. Sementara itu di Nusa tenggara Timur terdapat Pulau yang dihuni binatang purba satu-satunya di dunia yang masih hidup yaitu komodo. Kepulauan Sunda kecil merupakan tempat yang misterius dan sangat menawan. Kepulauan ini bisa mendapat banyak kekayaan para pelancong dari seluruh dunia jika dikelola secara maksimal.
Old map - little islands











Kalimantan - Pulau Lumbung energi



Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.

Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.

Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.
Oold Map - Kalimantan














Sulawesi - Pulau besi

Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.

Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.

Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.

Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya dirintis Marco Polo.

Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang meliputi besi, tembaga, emas, perak, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass. Jika saja dikelola dengan baik demi kemakmuran rakyat maka menjadi kayalah seluruh orang Sulawesi.

Maluku - Kepulauan rempah-rempah

Maluku memiliki nama asli "Jazirah al-Mulk" yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.

Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.

Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

Selain cengkeh, rempah-rempah asal Maluku adalah buah Pala. Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting pada masa Romawi. Melihat mahalnya harga rempah-rempah waktu itu banyak orang Eropa kemudian mencari Kepulauan rempah-rempah ini. Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.

Kini sebenarnya Maluku bisa kembali berjaya dengan hasil pertaniannya jika terus dikembangkan dengan baik. Maluku bisa kaya raya dengan hasil bumi dan lautnya.

Papua - Pulau surga yang hilang

Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama JANGGI. Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.

Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju. Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.

Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua. Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.

Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan "dunia yang hilang",dan "Taman Firdaus di bumi", dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.


Demikianlah sedikit tulisan mengenai pulau-pulau di Indonesia yang sangat kaya. Dari tulisan tersebut sebenarnya Indonesia sudah dikenal sebagai bumi yang kaya sejak zaman peradaban kuno. Kita tidak tahu peradaban kuno apa yang sebenarnya telah ada di Kepulauan Nusantara ini. Bisa jadi telah ada peradaban kuno dan makmur di Indonesia ini yang tidak tercatat sejarah.
Ilmuwan Brazil Prof. Dr. Aryso Santos, menegaskan teori bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.

Oppenheimer dalam buku “Eden in the East: the Drowned Continent of Southeast Asia”, mengajukan bahwa Sundaland (Indonesia) adalah Taman Firdaus (Taman Eden). bahwa Taman Firdaus (Eden) itu bukan di Timur Tengah, tetapi justru di Sundaland. Indonesia memang merupakan lahan yang subur dan indah yang terletak di jalur cincin api (pacific ring of fire), yang ditandai keberadaan lebih dari 500 gunung berapi di Indonesia. Indonesia bisa saja disebut sebagai surga yang dikelilingi cincin api. Tapi terlepas dari benar atau tidaknya kita semua sepakat mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan hasil bumi, laut maupun budayanya.















Penutup

Kebudayaan asli Indonesia sudah berumur ribuan tahun sebelum peradaban Mesir maupun Mesopotamia mulai menulis di atas batu. Peradaban bangsa Indonesia mungkin memang tidak dimulai dengan tradisi tulisan, akan tetapi tradisi lisan telah hidup dan mengakar dalam jiwa masyarakat kuno bangsa kita.

Bumi yang kaya ini jika dikelola dengan baik akan membuat setiap rakyat Indonesia bisa memperoleh kemakmuran yang luar biasa sehingga bisa jadi suatu saat rakyat Indonesia sudah tidak perlu dikenakan pajak seperti saat ini, dan segala fasilitas bisa dinikmati dengan gratis berkat dari kekayaan alam yang melimpah yang dibagi kepada rakyat secara adil. Yang dibutuhkan Indonesia adalah penguasa baik, adil dan pandai yang amat mencintai rakyat dan menolak segala bentuk kebijakan yang menyulitkan masyarakat. Sudah saatnya Indonesia bangkit menuju kejayaannya. Jika hal itu terlaksana Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia.

Baca kisah selanjutnya Tentang Lemuria ; - Jejak jejak Peninggalan Bangsa Lemuria

Edit , wawansurya
Sumber :
http://www.affiliate-waones.com/2012/09/lemuria-mu-advanced-civilization-that.html
http://www.mslpublishing.com
http://Wikipedia .org

Artikel Menarik Lainnya :



No comments:

Post a Comment