Pages

Thursday, April 16, 2015

Ashabu Rayati Sud Dengan Pasukan Panji Hitamnya






Literatur Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Ashabu Rayati Sud Dengan Pasukan Panji Hitamnya


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai? Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat yahh.. :WA kali ini tidak akan memposting Artikel yang berhubungan dengan Posting dan Gambar Porno :) tetapi WA akan mencoba menshare tentang bahasan mengenai ARTIKEL AKHIR ZAMAN yang disunting dari berbagai sumber dan sumber utama.

Pada pembahasan yang lalu, waones articles telah menyinggung bahasan mengenai Ashabu Rayati Sud (Pasukan Panji Hitam) Bag.1, dan bila anda ingin membaca artikel lainnya yang berhubungan dengan artikel Akhir Zaman, silahkan klik Open dibawah ini dan Klik pada Link judul artikel tersebut.

Selamat membaca !!!
-------------
Klik Open >>>



















=========================

Edisi Akhir Zaman


 -------------

Ashabu Rayati Sud Dalam Pasukan Panji Hitam

Generasi Thaifah Manshurah yang Dijanjikan Kemunculannya di Akhir Zaman


Thaifah Manshurah, Senantiasa ada hingga kiamat
Dalam berbagai hadits yang shahih telah dijelaskan bahwa akan senantiasa ada sekelompok umat Islam yang berpegang teguh di atas kebenaran. Mereka melaksanakan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan konskuen, memperjuangkan tegaknya syariat Islam, dan meraih kemenangan atas musuh-musuh Islam, baik dari kalangan kaum kafir maupun kaum munafik dan murtadin. 

Kelompok Islam ini disebut ath-thaifah al-manshurah atau kelompok yang mendapat kemenangan. Kelompok ini akan senantiasa ada sampai saat bertiupnya angin lembut yang mewafatkan seluruh kaum beriman menjelang hari kiamat kelak. Kelompok ini diawali dari Rasulullah saw beserta segenap sahabat, berlanjut dengan generasi-generasi Islam selanjutnya, sampai pada generasi Islam yang menyertai imam Mahdi dan Nabi Isa dalam memerangi Dajjal dan memerintah dunia berdasar syariat Islam. 
Hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah diriwayatkan banyak jalur dari sembilan belas (19) shahabat. Menurut penelitian sejumlah ulama hadits, hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah telah mencapai derajat mutawatir. 

Kelompok umat Islam ini adalah kelompok elit umat Islam. Mereka adalah sekelompok kecil kaum ‘fundamentalis Islam’, di tengah kelompok umat Islam yang telah mulai lalai dari kewajiban berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka adalah ‘muslim-muslim militan’ yang sangat dikhawatirkan oleh AS dan Barat akan mengancam kepentingan mereka. Rasulullah saw menamakan kelompok ini sebagai ath-thaifah al-manshurah, kelompok yang mendapatkan kemenangan. Penamaan ini merupakan sebuah janji kemenangan bagi kelompok ini, baik dalam waktu yang cepat maupun lambat, baik kemenangan materi maupun spiritual. 

Di antara hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah tersebut adalah sebagai berikut:
Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (karena berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu .”[1]
Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan Allah. Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya kiamat, sementara keadaan mereka tetap konsisten seperti itu.”[2]

Ashabu Rayati Suud, Generasi Akhir Thaifah Mansurah yang dijanjikan
Dalam sebuah riwayat tentang Thaifah manshurah disebutkan, Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.”[3]

Riwayat tersebut menjelaskan bahwa di akhir zaman, kelompok Thaifah Manshurah adalah mereka yang bergabung dengan Al-Mahdi untuk memerangi musuh-musuh Islam, dimana Dajjal adalah salah satu yang akan dikalahkan oleh kelompok ini. Parameter kebenaran saat itulah adalah mereka yang bersama Al-Mahdi, sedang mereka yang menolak Al-Mahdi adalah munafik (hal itu sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits fitnah duhaima’). Sedangkan kelompok Thaifah Manshurah yang memberikan dukungan kepada Al-Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud (Pasukan Panji Hitam dari Khurasan).
Benar, membicarakan kemunculan Al-Mahdi tidak bisa terlepas dari membicarakan satu kelompok manusia yang menamakan dirinya sebagai pasukan panji hitam (Ashhabu Rayati Suud / The Black Banner). Kelompok ini memiliki beberapa ciri khusus yang akan lebih memudahkan bagi seseorang untuk mengenalinya. Meskipun demikian, tidak mudah bagi seseorang untuk menjustifikasi kelompok tertentu bahwa mereka adalah Ashhabu Rayati Suud. Sebab ciri-ciri tersebut juga banyak dimiliki oleh banyak manusia dan kelompok, sedang riwayat yang menunjukkan asal keberadaan mereka (Khurasan) merupakan sebuah wilayah luas yang dihuni oleh banyak manusia.

Siapakah sebenarnya Ashahbu Rayati Suud yang kelak menjadi pendukung Al Mahdi ? Benarkah riwayat yang membicarakan kemunculan kelompok ini ?
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan keberadaan kelompok ini, di antaranya adalah sebagai berikut
      “Akan keluar sebuah kaum dari arah Timur, mereka akan memudahkan kekuasaan bagi Al Mahdi.”
      “Dari Khurasan akan keluar beberapa bendera hitam, tak sesuatupun bisa menahannya sampai akhirnya bendera-bendera itu ditegakkan di Iliya (Baitul Maqdis).”
      “Akan keluar manusia dari Timur yang akan memudahkan jalan kekuasaan bagi Al Mahdi.”

Namun riwayat-riwayat tersebut memiliki cacat dari sisi sanad dan periwayatannya. Sedangkan riwayat tentang Ashhabu Rayati Suud yang sampai pada derajat hasan adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Tsauban :
“Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di alas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi.[4]
 
Riwayat tersebut tidak banyak menjelaskan ciri-ciri fisik tertentu secara detil sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat-riwayat lainnya. Tentang maksud perbendaharaan dalam riwayat tersebut Ibnu Katsir berkata, “Yang dimaksud dengan perbendaharaan di dalam hadits ini ialah perbendaharaan Ka’bah. Akan ada tiga orang putera khalifah yang berperang di sisinya untuk memperebutkannya hingga datangnya akhir zaman, lalu keluarlah Al-Mahdi yang akan muncul dari negeri Timur.

Zaman Kemunculan Ashabu Rayati Suud
Berdasar riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashhabu Rayati Suud adalah di saat kemunculan Al-Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan Ashhabu rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum kemunculan Al-Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak mewakili satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam yang ada jelas tidak mungkin muncul dengan sekejab, sim salabim. Keberadaan mereka sudah ada dan embrio mereka terus tumbuh di tengah kerasnya kecamuk perang dan debu-debu mesiu. Ciri khas mereka dalam riwayat di atas – memiliki kemampuan membunuh lawan yang tidak pernah dimiliki oleh kaum sebelumnya – menggambarkan betapa dahsyatnya daya tempur dan strategi militer yang mereka punyai. Riwayat ini juga mengisyaratkan bahwa aktivitas mereka sebelum kemunculan Al-Mahdi adalah perang dan pembunuhan, hal yang menjadi ciri khas thaifah manshurah di akhir zaman.

Riwayat Tsauban di atas juga mengisyaratkan bahwa kemunculan Ashabu Rayati Suud dari Khurasan ini terjadi di saat kematian seorang raja Saudi yang dilanjutkan dengan pertikaian tiga putra khalifah untuk memperebutkan Ka’bah. 

Dalam hal ini, banyak analisa menyebutkan bahwa boleh jadi kondisi itu akan segera menjadi realita demi melihat apa yang saat ini terjadi di Saudi. Adalah Tony Khater[5], seorang analis politik Amerika dengan spesialisasi kajian Timur Tengah khususnya Arab Saudi, telah secara konsisten menyebutkan tentang terpecahnya pemerintahan Arab Saudi menjadi empat kelompok sebelum wafatnya Raja Fahd, seakan-akan kelompok-kelompok itu memunyai pemerintahannya sendiri-sendiri, yaitu pemerintahan Putra Mahkota Pangeran Abdullah, pemerintahan Pangeran Nayef, pemerintahan Pangeran Sultan, dan pemerintahan Pangeran Salman. 

Dengan wafatnya Raja Fahd, lalu Putra Mahkota Abdullah yang telah berusia 80 tahun naik menjadi raja, maka di bawahnya terdapat tiga pangeran dengan pemerintahannya sendiri-sendiri yang bersiap-siap menggantikannya ketika ia wafat nanti, yaitu Pangeran Nayef, Pangeran Sultan, dan Pangeran Salman.
 
Jika ini kelak terjadi, akankah ia menjadi tanda kemunculan Al-Mahdi dan menjadi tanda keluarnya Ashabu Rayati Suud? Lalu siapakah kelompok yang layak untuk disebut sebagai Ashabu rayati Suud, kelompok Thaifah Manshurah akhir zaman yang dijanjikan?

Ashabu Rayati Suud akan muncul dari timur Khurasan, benarkah mereka Thaliban dan Al-Qaeda ?
Kemunculan salah satu tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq dll) yang dikenal dengan Thaliban dan Al-Qaeda memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashhabu Rayati Suud yang dijanjikan? Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan muslim yang paling ditakuti oleh barat karena kehebatan tempur mereka, juga karena cita-cita mereka yang radikal; mendirikan negara Islam dari ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko. 

Mereka adalah muslim fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di Madinah pada masa Rasulullah saw. Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya; beriman, hijrah, perang, mendirikan daulah Islam, melaksanakan semua kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman internasional, mendapat ujian paling berat dan menyatakan keimanannya, dikepung oleh pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitas hidup mereka.
Beberapa analis pemerhati hadits-hadits fitnah menduga; bahwa merekalah yang lebih layak untuk menyandang gelar kehormatan itu sesuai dengan beratnya ujian keimanan yang mereka hadapi.
Dalm hal ini, terlepas dari tepat atau melesetnya dugaan-dugaan tersebut, ada hal lain yang lebih penting untuk dipahami oleh seorang muslim berkaitan dengan dua kelompok fundamental ini. 

Setiap muslim hendaknya berhati-hati untuk tidak menjatuhkan vonis tertentu pada kelompok-kelompok yang secara lahir memiliki stigma dan citra negatif dari musuh-musuh Islam –bahkan dari kalangan umat Islam sendiri- bahwa hal itu bukan berarti keadaan mereka adalah sebagaimana tuduhan itu. Merupakan sunnatullah bahwa musuh-musuh Islam dari bangsa barat memiliki dendam dan kebencian kepada setiap muslim yang memegang teguh agama mereka. Dalam hal ini, kelompok Thaliban dan Al-Qaeda yang sangat komitmen menegakkan semua bentuk syari’at Islam dalam masyarakatnya sangat wajar bila dibenci oleh bangsa Barat. Termasuk sebagian kaum muslimin yang termakan oleh isu dan propaganda bangsa barat tentang “kekejian dan kejahatan” Thaliban terhadap manusia. 

Tanpa bermaksud memastikan apakah Thaliban merupakan termasuk kelompok Ashhabu Rayatis Suud, yang pasti bahwa memberikan tuduhan jahat dan keji yang belum tentu demikian kenyataannya merupakan kejahatan tersendiri. Sementara mendoakan mereka, mengharapkan mereka untuk membela umat Islam, mengusir musuh-musuh Islam dan menegakkan syari’at di muka bumi merupakan sikap yang baik. 
Namun demikian – terlepas bahwa Thaliban dan Al-Qaeda memiliki ciri-ciri yang banyak keserupaannya dengan kelompok Ashabu Rayati Suud – yang jelas memastikan secara haqqul yakin bahwa mereka adalah Ashabu Rayati Suud termasuk sikap tergesa-gesa. Namun, mudah-mudahan tidak salah jika kita berharap, semoga mereka itulah kelompok yang dimaksudkan. Amiin.
Wallahu a’lam bish shawab.

 --------
[1]. HR. Muslim: Kitabul Imarah no. 3544 dan Tirmidzi: Kitabul fitan no. 2155
[2]. HR. Muslim: Kitabul imarah no. 3550.
[3]. HR. Abu Daud: Kitab al-jihad no. 2125, Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1959.
[4] Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan Bab Khurujil Mahdi 2: 1467: Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, “Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain.” (An-Nihayah fit Firan 1:29 dengan tahqiq DR. Thana Zaini).
[5] Pada situs Saudipolitics.com, 1 Januari 2004, Tony Khater, THE UNITED STATES AS UNWANTED BROKER IN ROYAL SECESSION; IT WANTS BANDAR BIN SULTAN AS CROWN PRINCE”

https://granadamediatama.wordpress.com/arsip/ashabu-rayati-sud-pasukan-panji-hitam/

-----------------------

Pasukan Panji Hitam?

Mujahidin di Suriah dan Afghanistan Adalah Pasukan Panji Hitam?

KIBLAT.NET, Jakarta – Membicarakan pasukan Panji Hitam (dalam hadist disebut Ashabu Rayati Sud, yaitu pasukan yang akan bersama Imam Mahdi memerangi Dajjal di Akhir Zaman) tak lepas dari pembahasan tanda-tanda akhir Zaman. Tentunya, pembahasan tentang tanda-tanda hari akhir adalah perkara ghoib, yang tidak boleh setiap orang menduga-duga, tanpa ada berita dari Allah swt melalui Rasul-Nya Muhammad saw.

Kemudian, bagaimana memastikan bahwa mujahidin yang saat ini bertempur di Suriah dan Afghanistan sebagai pasukan Panji Hitam yang dijanjikan dalam hadist Nabi? Menjawab hal itu, pemerhati dunia Islam Ustadz Lukman Hakim Syuhada, menjelaskan bahwa tidak boleh memastikan istilah Nubuwah ke dalam suatu realita atau kelompok tertentu. Namun, “Kita dibolehkan mencoba menerka, menafsiri dan menerjemahkan istilah dalam Nubuwah ke dalam suatu realita tertentu” jelasnya dalam bedah buku “Pasukan Panji Hitam” di Masjid Al Mukminun Komp. Depsos Bulak Kapal Bekasi (19/01/2014).

Alumni Universitas Muhammad Ibnu Su’ud Jakarta atau yang lebih dikenal dengan LIPIA ini berdalil dengan hadist yang dibawakan Ummul Mukminin Aisyah ra. Dalam hadist yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim tersebut, jelasnya, para istri Nabi pernah bertanya, siapakah diantara istri-istri Nabi yang meninggal setelah kematian Beliau.

Ustadz yang berdomisili di Bekasi itu melanjutkan, Nabi pun menjawab bahwa istri beliau yang pertama kali meninggal, setelah beliau wafat adalah yang paling panjang tangannya. “Setelah mendengar jawaban itu, dalam riwayat lain, para istri nabi berkumpul dan mengukur tangan mereka masing-masing” jelasnya.

Singkat cerita, setelah Nabi wafat dan para istri beliau menunggu siapa di antara mereka yang paling dulu menyusul, para istri nabi terkejut dengan meninggalnya Zainab binti Jahs, salah satu istri Nabi. Padahal, kata Lukman, Zainab binti Jahs adalah istri Nabi yang tangannya paling pendek dari istri-istri yang lain.
“Maka, pada saat itu para istri Nabi baru menyadari bahwa maksud dari perkataan ‘adalah yang paling panjang tangannya’ merupakan istri yang paling dermawan dan paling banyak sedekah” jelas Ustadz Lukman seraya menunjukkan bahwa Zainab adalah istri nabi yang suka menjulurkan tangannya untuk memberi sedekah.

Dari cerita ini, tambah beliau, menunjukkan bahwa kita dibolehkan menerka-nerka istilah Panji Hitam ke dalam realita suatu kelompok saat ini, tanpa memastikan. Di samping itu, kita juga tidak bisa memastikan apakah Panji Hitam merupakan makna kiasan ataukah makna secara dhohir.

“Kita tidak boleh mengatakan bahwa pasukan Panji Hitam pasti mereka (Taliban dan Al Qaidah sebagaimana dibahas dalam buku). Akan tetapi kita hanya boleh meraba-raba dari indikasi dan ciri-ciri, bisa jadi yang dimaksud adalah mereka,” ujar Ustadz Lukman di hadapan puluhan hadirin.

Terkait buku yang dibedah, beliau mengomentari bahwa buku itu hanya berisi narasi dari dua pergerakan jihad melawan musuh-musuh Islam di dua tempat, Afghanistan dan Suriah. Buku ini bukan berisi tentang memaknai hadist yang membicarakan tentang pasukan Panji Hitam.  [hunef]

http://www.kiblat.net/2014/01/20/mujahidin-di-suriah-dan-afghanistan-adalah-pasukan-panji-hitam/

-------------------

Misteri pasukan panji hitam

Surah Al-Mu'minun : Ayat 99 - 100 Kesudahan golongan yang kufur ingkar itu apabila sampai ajal maut kepada salah seorang di antara mereka, berkatalah ia: "Wahai Tuhanku, kembalilah daku (hidup semula di dunia) - Supaya aku mengerjakan amal-amal yang soleh dalam perkara-perkara yang telah aku tinggalkan". Tidak! Masakan dapat? Sesungguhnya perkataannya itu hanyalah kata-kata yang ia sahaja yang mengatakannya, sedang di hadapan mereka ada alam barzakh (yang mereka tinggal tetap padanya) hingga hari mereka dibangkitkan semula (pada hari kiamat).

Sunday, August 29, 2010 Misteri pasukan panji hitam Sabda Nabi SAW, "Al-Mahdi akan muncul setelah keluarnya Panji-panji Hitam dari sebelah Timur, yang mana pasukan ini tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun." (Ibnu Majah) Sabda Nabi SAW, "Panji-panji Hitam akan keluar dari arah Khurasan, dan sementara itu kawan-kawan al-Mahdi (pula) keluar menuju ke Baitulmaqdis." Sabda Nabi SAW, "Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk." Maksudnya ialah al-Mahdi. (Ibnu Majah, Abu Nuaim & al-Hakim) Khurasan adalah wilayah yang meliputi Afghanistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan, menurut situs www.nationmaster.com.

Ashabu Rayati Suud akan muncul dari timur Khurasan, benarkah mereka Taliban dan Al-Qaeda ? Kemunculan salah satu tandhim askari kaum militan fundamentalis di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq dll) yang dikenal dengan Taliban dan Al-Qaeda memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashhabu Rayati Suud yang dijanjikan? Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan muslim yang paling ditakuti oleh barat kerana kehebatan tempur mereka, juga kerana cita-cita mereka yang radikal; mendirikan negara Islam dari hujung Asia Tenggara hingga barat Morocco.

Mereka adalah muslim fundamentalis yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di Madinah pada masa Rasulullah saw. Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya; beriman, hijrah, perang, mendirikan daulah Islam, melaksanakan semua kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman antarabangsa, mendapat ujian paling berat dan menyatakan keimanannya, dikepung oleh pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realiti hidup mereka.

Beberapa penganalisisi hadits-hadits beranggapan bahawa merekalah yang lebih layak untuk menyandang gelaran kehormat itu sesuai dengan beratnya ujian keimanan yang mereka hadapi. Dalam hal ini, samada tepat atau melesetnya anggapan-angapan tersebut, ada hal lain yang lebih penting untuk difahami oleh seorang muslim berkaitan dengan dua kelompok fundamentalis ini. Setiap muslim hendaknya berhati-hati untuk tidak menghakimi kelompok-kelompok yang secara lahir memiliki stigma dan citra negatif dari musuh-musuh Islam –bahkan dari kalangan umat Islam sendiri- bahawa hal itu bukan bererti keadaan mereka adalah sebagaimana tuduhan itu.

Merupakan sunnatullah bahwa musuh-musuh Islam dari bangsa barat memiliki dendam dan kebencian kepada setiap muslim yang memegang teguh agama mereka. Dalam hal ini, kelompok Taliban dan Al-Qaeda yang sangat komitmen menegakkan semua bentuk syari’at Islam dalam masyarakatnya sangat wajar bila dibenci oleh bangsa Barat. Termasuk sebagian kaum muslimin yang termakan oleh isu dan propaganda bangsa barat tentang “kekejian dan kejahatan” Taliban terhadap manusia. Tanpa bermaksud memastikan apakah Taliban merupakan termasuk kelompok Ashhabu Rayatis Suud, yang pasti bahawa memberikan tuduhan jahat dan keji yang belum tentu demikian kenyataannya merupakan kejahatan tersendiri. Sementara mendoakan mereka, mengharapkan mereka untuk membela umat Islam, mengusir musuh-musuh Islam dan menegakkan syari’at di muka bumi merupakan sikap yang baik.

Namun demikian – sekalipun Taliban dan Al-Qaeda memiliki ciri-ciri yang banyak keserupaannya dengan kelompok Ashabu Rayati Suud – mengesahkan secara haqqul yakin bahawa mereka adalah Ashabu Rayati Suud adalah termasuk sikap tergesa-gesa. Namun, mudah-mudahan tidak salah jika kita berharap, semoga mereka itulah kelompok yang dimaksudkan. Amiin. Sumber : granadamediatama/akhirjaman Wallahu a’lam bish shawab.

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

ambil gambarnya disini
http://beritaislamglobal.blogspot.com/2010/08/misteri-pasukan-panji-hitam.html

----------------------

Ashabu Rayati Suud

Tanda Akhir Jaman - Munculnya Terroris (Ashabu Rayati Suud) !!

Para ulama membagi Tanda-tanda Akhir Zaman menjadi dua. Ada Tanda-tanda Kecil dan ada Tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh. Alhamdulillah, Allah sayang sama umat manusia. Sehingga Allah datangkan tanda-tanda kecil dalam jumlah banyak sebelum datangnya tanda-tanda besar. Dengan demikian manusia diberi kesempatan cukup lama untuk merenung dan bertaubat sebelum tanda-tanda besar berdatangan.

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Al-Mahdi ke muka bumi.

Diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda, ’’Dunia akan dipimpin oleh seseorang dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku. Seandainya dunia ini hanya tinggal sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu, sehingga ia  (Al-Mahdi) akan memimpinnya.’’

Banyak orang berpikir, jika Al-Mahdi datang maka dunia akan tentram dalam sekejap, ia akan mencapai itu dengan dakwah, dan banyak orang ingin menjadi pasukan Al-Mahdi. Namun anggapan tersebut keliru, karena kejayaan Al-Mahdi diperoleh dengan perang, pengikut imam mahdi adalah kelompok-kelompok militan yang berjihad fi sabillilah. Dan kelompok tersebut akan muncul untuk memudahkan kekuasaan Al-Mahdi, kelompok itulah yang di juluki Thaifah Manshurah.

"Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (kamu berada) di atas kebenaran, orang-orang KAFIR Dan Orang - Orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu" {HR. Muslim : Kitabul Imarah No. 3544 dan Tirmidzi : Kitabul Fitan No. 2155}.

Sabda Nabi Muhammad SAW:
Akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala urusan untuk al- Imam Mahdi, yakin pemerintahnya.
(HR. Ibnu Majah)

Sabda Nabi Muhammad SAW:
Apabila keluar Panji-panji Hitam dari arah Khurasan, tidak akan ada sesuatu apa pun yang dapat menolaknya hinggalah dipacakkan di Ilya ( PALESTINA ).
(HR. Imam At-Tirmidzi)

----------------


ASHABU RAYATI SUUD
- Pasukan Panji Hitam –

Generasi Taifah Manshurah yang Dijanjikan Kemunculannya di Akhir Zaman
THAIFAH MANSHURAH, SENANTIASA ADA HINGGA HARI KIAMAT

Dalam berbagai hadits yang shahih telah dijelaskan bahwa akan senantiasa ada kelompok umat Islam yang berpegang teguh di atas kebenaran. Mereka melaksanakan Al Qur'an dan As Sunnah dengan konsekuen, memperjuangkan tegaknya syari'at Islam, dan meraih kemenangan atas musuh-musuh Islam, baik dari kalangan kaum kafir, munafik dan murtadin.

Kelompok Islam ini disebut Ath Thaifah Al Manshurah atau kelompok yang mendapat kemenangan. Kelompok ini akan senantiasa ada sampai saat bertiupnya angin lembut yang mewafatkan seluruh kaum beriman dari umat Islam menjelang hari kiamat kelak. Kelompok ini diawali dari Rasulullah SAW beserta segenap sahabatnya, berlanjut dengan generasi-generasi Islam selanjutnya, sampai generasi Islam yang menyertai Imam Mahdi dan Nabi Isa AS dalam memerangi Dajjal dan memerintah dunia berdasar syari'at Islam.

Hadits-hadits tentan Ath Thaifah Al Manshurah diriwayatkan banyak jalur dari sembilan belas (19) sahabat. Menurut penelitian sejumlah ulama hadits, hadits-hadits tentang Ath Thaifah Al Manshurah telah mencapai derajat muttawatir.

Kelompok umat Islam ini adalah kelompok elit umat Islam. Mereka adalah sekelompok kecil kaum fundamentalis Islam, di tengah kelompok umat Islam yang telah lalai dari kewajiban berpegang teguh dengan Al Qur'an dan As Sunnah. Mereka adalah "muslim-muslim militan' yang sangat dikhawatirkan oleh AS dan Barat. Rasululllah SAW menamakan kelompok ini sebagai Ath Thaifah Al Manshurah, kelompok yang mendapatkan kemenangan materi maupun spiritual.

Di antara hadits-hadits tentang Ath Thaifah Al Manshurah tersebut adalah sebagai berikut:

"Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (kamu berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu" {HR. Muslim : Kitabul Imarah No. 3544 dan Tirmidzi : Kitabul Fitan No. 2155


ASHABU RAYATI SUUD, GENERASI AKHIR THAIFAH MANSHURAH YANG DIJANJIKAN

Dalam sebuah riwayat tentang thaifah manshurah disebutkan, "Akan senantiasa ada sekelompok uumatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal." {HR. Muslim : Kitabul Fitan No. 3550}

Riwayat tersebut menjelaskan bahwa diakhir zaman kelompok Thaifah Manshurah adalah mereka yang bergabung dengan Al Mahdi untuk memerangi musuh-musuh Islam, dimana Dajjal akan dikalahkan oelh kelompok ini. Parameter kebenaran saat itu adalah mereka yang bersama Al Mahdi, sedang mereka yang menolak Al Mahdi adalah munafik (hal itu sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits fitnah duhaima'). Sedangkan kelompok Thaifah Manshurah yang memberikan dukungan kepada Al Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud (Pasukan Panji Hitam dari Khurasan).

ZAMAN KEMUNCULAN ASHABU RAYATI SUUD

Berdasar riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashabu Rayati Suud adalah disaat kemunculan Al Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan Ashabu Rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum kemunculan Al Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak mewakili satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam yang ada jelas tidak mungkin muncul dengan sekejab, simsalabim.

Keberadaan mereka sudah ada dan embrio mereka terus tumbuh di tengah kerasnya kecamuk perang dan debu-debu mesiu. Ciri khas mereka dalam riwayat di atas memilik kemampuan membunuh lawan yang tidak pernah dimilik oleh kaum sebelumnya menggambarkan betapa dahsyatnya daya tempur dan strategi militer yang mereka punyai. Riwayat ini juga mengisyaratkan bahwa aktifitas mereka sebelum kemunculan Al Mahdi adalah jihad (qital / perang), hal yang menjadi ciri khas Thaifah Manshurah di akhir zaman.

ASHABU RAYATI SUUD AKAN MUNCUL DARI TIMUR KHURASAN, BENARKAH MEREKA TALIBAN DAN AL QAEDA??? ...

Memang dari kelompok mereka'lah semua muslim berbaiat kepada mereka dan menegakan Hukum ALLAH Dan Rasulullah di atas kebenaran. dan menghancurkan segalam macam kemunkaran, kemaksiatan, kedhzoliman dan penindasan.

Kemunculan salah satu tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq, dll) yang dikenal dengan Taliban dan Al Qaeda memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashabu Rayati Suud yang dijanjikan? Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan Muslim yang paling ditakuti oleh kaum kafir AS dan Eropa karena kehebatan tempur mereka, juga cita-cita mereka yang radikal,

mendirikan negara Islam dari ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko. Mereka adalah Muslim fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di Madinah pada masa Rosulullah SAW.

Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabatnya; beriman, berhijrah, berjihad*, mendirikan negara Islam, melaksanakan kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman internasional, mendapat ujian paling berat dalam menyatakan keimanannya, dikepung oleh pasukan ahzab (pasukan sekutu) dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitis kehidupan mereka.

Kelompok Islam ini disebut ath-thaifah al-manshurah atau

kelompok yang mendapat kemenangan.

Kelompok umat Islam ini adalah kelompok elit umat Islam.

Mereka adalah sekelompok kecil kaum ‘fundamentalis Islam’,

di tengah kelompok umat Islam yang telah mulai lalai dari kewajiban

berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Rasulullah saw menamakan kelompok ini sebagai ath-thaifah al-manshurah,

kelompok yang mendapatkan kemenangan.

Penamaan ini merupakan sebuah janji kemenangan bagi kelompok ini,

baik dalam waktu yang cepat maupun lambat

Di antara hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah tersebut adalah sebagai berikut:

“ Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (kerana berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu .”

[HR. Muslim: Kitabul Imarah no. 3544 dan Tirmidzi: Kitabul Fitan no. 2155]

“ Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan Allah.

Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka.

Orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya kiamat, sementara keadaan mereka tetap konsisten seperti itu .”
[HR. Muslim: Kitabul Imarah no. 3550.]

Ashabu Rayati Suud, Generasi Akhir Thaifah Mansurah yang dijanjikan

Dalam sebuah riwayat tentang Thaifah manshurah disebutkan,

“ Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran.

Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka,

sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal .”
[HR. Abu Daud: Kitab al-Jihad no. 2125, Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1959.]

"Maka jika kamu melihatnya, Berbai'atlah ( bergabunglah) walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah ALLAH AL-Mahdi"
Namun Barat tau akan hal ini sehingga siapapun yang mendukung mereka, akan diteriaki "Terroris"


http://araysi12.blogspot.com/2013/11/tanda-akhir-jaman-munculnya-terroris_29.html
 
------------------
--------------

Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.

 Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.

 
Sumber Artikel  (wisatapedia.web.id)
Sumber Gambar (dari berbagai sumber)




---------------

Sumber asli ;
https://granadamediatama.wordpress.com/poster/penciptaan-alam-semesta-dalam-al-quran-dan-sains/ 


http://waones-sbm.blogspot.com/2015/03/pemikiran-dan-pandangan-modern-dalam.html


Bila anda akan meng-copy atau memperbanyak bahasan artikel ini, seyogyanya anda tetap mencantumkan sumber pada Sumber asli dan bahan tulisan di atas.


Demikian artikel tentang Ashabu Rayati Sud Dengan Pasukan Panji Hitamnya bag.2
Semoga bisa menjadi hiburan dan terutama menambah wawasan anda ...

Kembali ke Ashabu Rayati Sud (Pasukan Panji Hitam) Bag.1
 
Kembali ke Halaman Utama >>>>
Pemikiran dan Pandangan Modern Dalam ARTIKEL AKHIR ZAMAN


I Hope you like the post. Stay connected for more...


Edit; wawansurya
Sumber utama bahasan;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com

Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

No comments:

Post a Comment