Literatur Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Keluarnya Dajjal di penghujung ‘Fitnah Duhaima’
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hai? Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat yahh.. :WA kali ini tidak akan memposting Artikel yang berhubungan dengan Posting dan Gambar Porno :) tetapi WA akan mencoba menshare tentang bahasan mengenai ARTIKEL AKHIR ZAMAN yang disunting dari berbagai sumber dan sumber utama.
Pada pembahasan yang lalu, waones articles telah menyinggung bahasan mengenai Jejak Fir’aun Abad 21, dan bila anda ingin membaca artikel lainnya yang berhubungan dengan artikel Akhir Zaman, silahkan klik Open dibawah ini dan Klik pada Link judul artikel tersebut.
Selamat membaca !!!
-------------
Klik Open >>>
=========================
--------------------
Edisi Akhir Zaman
-------------
Keluarnya Dajjal di penghujung ‘Fitnah Duhaima’
Salah satu persoalan yang perlu mendapat perhatian serius tentang huru-hara menjelang kiamat adalah fenomena Fitnah Duhaima’. Duhaima’ yang bermakna kelam atau gelap gulita merupakan satu fitnah yang mengiringi kedatangan Dajjal. Maka menjadi suatu hal yang sangat urgen untuk mengetahui hakikat dan bentuk dari fitnah ini. Sebagian ulama menyatakan bahwa fitnah ini belum terjadi dan sebagian lainnya mengatakan bahwa ia sudah (sedang) terjadi.
Riwayat yang menyebutkan akan terjadinya fitnah ini adalah sebagaimana yang dikisahkan dari Abdullah bin ‘Umar bahwasanya ia berkata : “Suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan Rasulullah saw memperbincangkan soal berbagai fitnah, beliau pun banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut tentang Fitnah Ahlas. Maka, seseorang bertanya: ‘Apa yang dimaksud dengan fitnah Ahlas?’ Beliau menjawab : ‘Yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian Fitnah Sarra’, kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari Ahlubaitku, ia mengaku dariku, padahal bukan dariku, karena sesungguhnya waliku hanyalah orang-orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di tulang rusuk, kemudian Fitnah Duhaima’ yang tidak membiarkan ada seseorang dari umat ini kecuali dihantamnya. Jika dikatakan : ‘Ia telah selesai’, maka ia justru berlanjut, di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kemah, kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kemah kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya.[1]
Jika melihat dari teks yang menjelaskan berbagai bentuk fitnah di atas, nampaknya hakikat dan terjadinya fitnah-fitnah tersebut saling berhubungan satu sama lain. Peristiwa yang satu akan menjadi penyebab munculnya fitnah berikutnya. Sebagaimana tersebut dalam nash di atas, beliau mengungkapkan dengan kalimat “tsumma” yang bermakna kemudian. Ini menunjukkan bahwa fitnah-fitnah tersebut akan terjadi dalam beberapa waktu, yang ketika hampir berakhir atau masih terus terjadi hingga puncaknya, maka dilanjutkan dengan fitnah berikutnya. Kalimat “tsumma” menunjukkan jeda waktu yang tidak pasti, namun menunjukkan makna “tartib” (kejadian yang berurutan).
Fitnah pertama yang beliau sebutkan adalah Fitnah Ahlas. Tentang realita fitnah Ahlas ini, sebagian ada yang berpendapat bahwa ia sudah terjadi semenjak zaman para sahabat, dimana Al-Faruq ‘Umar bin Khaththab adalah merupakan dinding pembatas antara kaum Muslimin dengan fitnah ini, sebagaimana yang diterangkan Nabi saw ketika beliau berkata kepada ‘Umar: “Sesungguhnya antara kamu dan fitnah itu terdapat pintu yang akan hancur.”[2] Dan sabda Rasul saw ini memang menjadi kenyataan dimana ketika ‘Umar baru saja meninggal dunia, hancurlah pintu tersebut dan terbukalah fitnah ini terhadap kaum Muslimin dan ia tidak pernah berhenti sampai sekarang ini. Sejak wafatnya Umar Ibnul Khaththab, maka kaum muslimin terus ditempeli dengan fitnah tersebut.
Adapun Fitnatu Sarra’, maka Imam Ali Al-Qaari menyatakan yang dimaksud dengan fitnah ini adalah nikmat yang menyenangkan manusia, berupa kesehatan, kekayaan, selamat dari musibah dan bencana. Fitnah ini disambungkan dengan sarra’ karena terjadinya disebabkan timbul / adanya berbagai kemaksiatan karena kehidupan yang mewah, atau karena kekayaan tersebut menyenangkan musuh.
Selanjutnya tentang Fitnah Duhaima. Kata duhaima’ merupakan bentuk tasghir (pengecilan) dari kata dahma’, yang berarti hitam kelam dan gelap. Fitnah ini akan meluas mengenai seluruh umat ini. Meskipun manusia menyatakan fitnah tersebut telah berhenti, ia akan terus berlangsung dan bahkan mencapai puncaknya. [3]
Ada beberapa ciri khusus dari fitnah ini yang tidak dimiliki oleh fitnah sebelumnya.
- Fitnah ini akan menghantam semua umat Islam (lebih khusus lagi adalah bangsa Arab). Tidak seorangpun dari warga muslim yang akan terbebas dari fitnah ini. Beliau menggunakan lafadz “lathama” yang bermakna menghantam, atau memukul bagian wajah dengan telapak tangan (menempeleng/menampar). Kalimat ini merupakan gambaran sebuah fitnah yang sangat keras dan ganas.
- Fitnah ini akan terus memanjang, dan tidak diketahui oleh manusia kapan ia akan berakhir. Bahkan ketika manusia ada yang berkata bahwa fitnah itu sudah berhenti, yang terjadi justru sebaliknya; ia akan terus memanjang dan sulit diprediksi kapan berhentinya. Inilah maksud ucapan beliau : Jika dikatakan : ‘Ia telah selesai’, maka ia justru berlanjut.
- Efek yang ditimbulkan oleh fitnah ini adalah yaitu munculnya sekelompok manusia yang di waktu pagi masih memiliki iman, namun di sore hari telah menjadi kafir. Ini merupakan sebuah gambaran tentang kedahsyatan fitnah tersebut. Fitnah ini akan mencabut keimanan seseorang hanya dalam bilangan satu hari, dan ini juga merupakan sebuah gambaran betapa cepatnya kondisi seseorang itu berubah.
- Beliau menjelaskan bahwa proses terjadinya kemurtadan pada sebagian umat Islam yang begitu cepat itu akan terus berlangsung dalam waktu yang tidak diketahui. Manusia terus berguguran satu persatu dalam kekufuran, dan puncak dari kejadian ini adalah terbelahnya manusia dalam dua kelompok (fusthathain); kelompok iman yang tidak tercampur dengan kenifakan dan kelompok munafik yang tidak memiliki keimanan.
Benarkah Fitnah Duhaima’ ini sudah terjadi?
Sebagian pemerhati hadits-hadits fitnah berpendapat bahwa fitnah duhaima’ itu sudah terjadi dan terus berlangsung. Di antara realita dari fitnah tersebut adalah:
- Fitnah demokrasi yang dipaksakan oleh barat kepada dunia. Sebenarnya demokrasi sudah dimulai dari Prancis pada sekitar abad 18. Saat itu ideologi demokrasi dengan pemilu sebagai produk turunannya belum ‘laku’ dan tidak banyak dilirik banyak manusia. Barulah di abad 20 ideologi itu mulai diterima, bahkan di awal abad 21, negara barat ‘memaksakan’ agar seluruh dunia menggunakan sistem tersebut sebagai ideologi yang harus dipakai oleh setiap negara. Ideologi yang menjadikan keputusan berada di tangan rakyat -tanpa memperhatikan apakah sesuai dengan hukum Islam atau justru bertolakbelakang- jelas merupakan sebuah ideologi kufur yang ditentang oleh para ulama. Tidak sedikit ulama yang telah mengupas akan kekafiran sistem ini, dimana Allah tidak boleh ‘terlibat’ dalam sebuah keputusan undang-undang. Dan sebagaimana realita yang ada, ideologi ini mulai menjangkiti beberapa negara dengan mayoritas muslim yang sebelumnya menolak untuk dijadikan sebagai landasan bernegara.
- Pendapat lain tentang makna fitnah Duhaima’ adalah fitnah perang terhadap terorisme yang sebenarnya bermakna perang terhadap Islam dan umat Islam, terkhusus umat Islam yang memiliki jalan jihad sebagai cara untuk menegakkan agama (iqamatuddin).
Dalam hal ini, jika fitnah Duhaima’ dimaknai dengan fitnah demokrasi, maka fenomena terjerumusnya umat pada kekufuran juga sangat nyata. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa demokrasi merupakan ideologi kufur yang tidak menghendaki campur tangan Allah dalam urusan manusia dengan dunianya. Keengganan sekelompok masyarakat untuk menjadikan hukum Allah sebagai aturan hidup dan menjadikan pendapat mayoritas sebagai acuan dalam mengambil setiap aturan hidup merupakan bentuk kesyirikan nyata. Dengan demikian, besar kemungkinan semua pihak yang turut mengambil bagian dalam tegaknya sistem demokrasi ala barat ini akan terjerumus dalam lubang kekafiran. Dan realita seperti inilah yang kebanyakan tidak disadari oleh banyak manusia. Wal iyadz billah.
Wallahu A’lam bish shawab, untuk sementara pendapat tentang fitnah Duhaima’ yang bermakna ideologi demokrasi sekuler liberal dan perang melawan umat Islam atas nama pemberantasan terorisme barangkali merupakan pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran dari pada fitnah televise dan hiburan. Dan sesungguhnya, pemaksaan ideologi demokrasi sekuler liberal sebenarnya juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan fitnah terorisme ini. Karena pemaksaan demokrasi sekuler liberal dengan sendirinya merupakan perang terhadap konsep khilafah dan kewajiban kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah yang hari ini menjadi cita-cita kelompok yang tertuduh sebagai teroris itu.
Keluarnya dajjal di ujung Fitnah Duhaima’?
Berdasarkan riwayat di atas, Dajjal akan keluar untuk yang terakhirnya kalinya di penghujung fitnah Duhaima’ ini. Lalu, jika benar fitnah demokrasi dan perang melawan terorisme merupakan fitnah Duhaima’, dimana korelasinya dengan kemunculan Dajjal dan bagaimana kita dapat mengetahuinya?
Jika melihat dari periodesasi umat Islam yang dimulai dari fase nubuwah, kemudian fase khilafah nabawiyah (khulafaaur rasyidin), kemudian fase mulkan adhud (yang dimulai dari bani Umayyah hingga Turki Utsmani), lalu dilanjutkan dengan mulkan Jabbar (kekuasaan diktator) yang berakhir dengan munculnya ideologi demokrasi, maka fase kemenangan ideologi demokrasi merupakan tanda dekatnya janji Rasulullah saw. akan kemunculan fase khilafah rasyidah nabawiyah ‘alamiyah (dalam skala internasional). Sebab, Rasulullah saw. menyebutkan akan kemunculan khilafah rasyidah ini setelah tumbangnya mulkan jabbar. Dengan kata lain, kehadiran ideologi demokrasi yang menumbangkan mulkan jabbar justru menjadi tanda semakin dekatnya kebangkitan Islam yang ditandai dengan khilafah rasyidah dengan Imam Mahdi sebagai pemimpin tertinggi kaum muslimin.[4]
Kemunculan Imam Mahdi dengan ideologi garis keras dan fundamental yang menginginkan syari’at Islam sebagai satu-satunya aturan hidup manusia, sudah pasti akan meruntuhkan ideologi demokrasi dengan semua turunannya (liberalisme, kapitalisme, sekulerisme dll), dimana hari ini justru paham-paham jahat itu banyak dianut oleh mayoritas negara berpenduduk muslim. Dan untuk hal itu Rasulullah saw. telah memberikan janji akan kembalinya Islam ke setiap rumah yang dilewati oleh siang dan malam. Jika korelasi ini telah menjadi realita, maka jelaslah hubungan kemunculan dajjal dan fitnah duhaima’ ini.
Saat ini, setiap kita (dari kelompok manapun) terus berupaya untuk menjadi muslim yang terbaik dan terdekat dengan sunnah Rasulullah saw. tanpa punya ‘hak veto’ untuk memvonis kelompok lain di luar dirinya pasti sesat. Namun, kemunculan Al-Mahdi dengan manhajnya yang paling lurus akan dengan mudah kita menjatuhkan vonis; siapa yang bergabung dan mendukung Al-Mahdi, dialah mukmin sejati dan siapapun yang menolak –dengan alasan apapun- maka dia adalah munafik sejati. Itulah makna sehingga manusia terbagi menjadi dua kemah, kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kemah kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya.[5]
[1] HR. Abu Dawud, Kitabul Fitan no. 4242, Ahmad 2/133, Al-Hakim 4/467, Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir no. 4194, Silsilah Ahadits Shahihah no. 974.
[4] Dalam hal ini, perlu diskusi panjang tentang ‘apakah mungkin khilafah rasyidah akan terjadi sebelum kemunucalan imam Mahdi’. Karena terbatasnya halaman, hal ini tidak kami kupas. Lebih detilnya lihat: Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa – Granada Mediatama-Solo.
----------------------------
Cobaan Akbar Bagi Ummat Islam Menjelang Kedatangan Dajjal
Sifat-sifat Fitnah Duhaima’ Akhir Zaman
Fitnah Duhaima’ adalah salah satu dari tujuh Tanda-tanda Prakondisi Umum Sebelum Keluarnya Ad-Dajjal.
ثُمَّ فِتْنَةُ الدُّهَيْمَاءِ لَا تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً فَإِذَا قِيلَ انْقَطَعَتْ تَمَادَتْ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطُ إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ فِيهِ وَفُسْطَاطُ نِفَاقٍ لَا إِيمَانَ فِيهِ إِذَا كَانَ ذَاكُمْ فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ يَوْمِه أَوْ مِنْ غَدِه
Kemudian fitnah Duhaima` (hitam, gelap dan pekat) tidak menyisakan seorangpun dari ummat ini kecuali fitnah itu akan menamparnya dengan sebenar-benar tamparan. Ketika dikatakan “fitnah itu sudah selesai”, maka fitnah itu terus saja terjadi berkepanjangan. Di saat fitnah itu terjadi seseorang memasuki waktu pagi sebagai orang yang beriman, tetapi memasuki waktu sore sebagai orang kafir. Sampai manusia menjadi dua kelompok, kelompok iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kelompok munafik yang tiada iman padanya. Apabila seperti itu keadaan kalian maka kalian tunggulah Ad-Dajjal, pada hari itu atau esok harinya.” (HR Ahmad – Shahih)
Di dalam kitabnya Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr Ahmad Muhammad Al-Mubayyadh menulis:
Berlangsungnya fitnah (duhaima’) sebagai persiapan menjelang kemunculan Ad-Dajjal. Pola kalimat pada atsar dan hadits menunjukkan bahwa fitnah ini masuk dalam kategori fitnah-fitnah yang bersifat global yang menerpa umat Islam. Dapat dikatakan fitnah ini paling mirip dengan fitnah Ad-Dajjal. Sudah dimaklumi bahwa tiada satupun fitnah yang terjadi di muka bumi ini kecuali merupakan prakondisi menjelang kemunculan Ad-Dajjal sekaligus fitnah terakhir dalam rangkaian fitnah-fitnah prakondisi ini adalah ad-duhaima’. Fitnah ini dianggap paling mirip dengan fitnah Ad-Dajjal karena pengaruh yang diakibatkan kepada ummat ini hampir sama dengan pengaruh fitnah Ad-Dajjal dan hampir sama pula sifat-sifatnya.
Hadits tersebut menyebutkan sifat-sifat terpenting dari fitnah ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
(1) Fitnah yang bersifat umum
Fitnah ini menghantam seluruh kaum muslimin. Semua elemen kaum muslimin merasakan panas dari apinya. Sifat terpaannya yang menyeluruh dari fitnah ini disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَا تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً
“… tidak menyisakan seorangpun dari ummat ini kecuali fitnah itu akan menamparnya dengan sebenar-benar tamparan.”
(2) Fitnah yang senantiasa aktual dan lama berlangsungnya
Fitnah ini menerpa ummat Islam dalam rentang waktu yang lama sehingga tak dapat dibayangkan kapan berakhirnya. Bahkan setiap kali kedahsyatannya reda dan sebagian manusia sudah membayangkan fitnah ini akan segera berakhir, akan tetapi justeru datang yang lebih segar dan hangat. Sifat ini disabdakan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَإِذَا قِيلَ انْقَطَعَتْ تَمَادَتْ
“Ketika dikatakan “fitnah itu sudah selesai”, maka fitnah itu terus saja terjadi berkepanjangan.”
(3) Fitnah yang akurat, berpusat pada syahwat dan syubhat
Fitnah ini hitam dan gelap, di kelilingi setan manusia dan setan jin. Mereka bersarang dengan menggunakan semua tali-temali dan jerat-jerat setani pada setiap tangga eksploitasi syahwat dan penebaran syubhat. Inilah fitnah yang multi-dimensi pengaruhnya terhadap hati, bahkan sangat mempengaruhi cara pandangan dan reaksi sebagian besar manusia terhadap fakta-fakta di balik peristiwa. Pengaruhnya yang demikian dahsyat menjadi bukti yang menguatkan bahwa media informasi memiliki peranan yang signifikan ketika fitnah ini benar-benar sudah terjadi.
Tujuannya untuk menyihir hati dan mata manusia sehingga mereka melihat kebenaran sebagai kebatilan dan memandang kebatilan sebagai kebenaran. Inilah yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا
“Di saat fitnah itu terjadi seseorang memasuki waktu pagi sebagai orang yang beriman, tetapi memasuki waktu sore sebagai orang kafir.”
(4) Fitnah pengetaman, penyaringan dan pemisahan
Pelajaran yang dipetik dari redaksi hadits ini adalah fitnah ini tidak akan berakhir kecuali setelah mayoritas manusia yang lemah imannya diketam atau dipanen. Demikian juga dengan mereka yang ada keraguan di hatinya, sehingga tidak tersisa orang yang berhasil keluar darinya atau selamat dari pengaruh fitnah ini kecuali hanya sedikit dari kelompok yang memiliki keimanan. Fitnah yang menghantam bagi golongan kecil ini justru menambahkan keselamatan dan keikhlasan mereka kepada Allah. Mereka tetap teguh di medan tempur, karena mereka memang kelompok yang selalu berada di atas kebenaran. Demikianlah mereka menjadi istimewa dengan keyakinan, orientasi, sifat, dan perilakunya di antara orang-orang yag ada di sekitarnya.
Makna ini disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطُ
إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ فِيهِ وَفُسْطَاطُ نِفَاقٍ لَا إِيمَانَ فِيهِ
“…Sampai manusia menjadi dua kelompok, kelompok iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kelompok munafik yang tiada iman padanya…”
Hadist ini mengisyaratkan bahwa sebelum fitnah duhaima berlangsung, tidak dapat dibedakan dan dipisahkan antara orang-orang beriman dengan orang-orang munafik, karena manusia berubah-ubah di antara dua keadaan ini (keimanan dan kemunafikan). Adapun sesudah fitnah duhaima’ berlangsung, terjadilah pemisahan dan pemurnian secara sempurna sehingga manusia menjadi dua kelompok:
Pertama adalah kelompok iman sejati dan murni, yang tidak didapati seorang munafik pun di dalamnya.
Kedua adalah kelompok munafik murni yang tidak ada iman di dalamnya.
Pemisahan seperti ini tidak mungkin terbayangkan kecuali apabila kedahsyatan fitnah yang terjadi mencapai tingkatan tertingginya. Inilah yang menjadikan sebagian besar dari manusia lebih memilih jalan kemunafikan murni, karena jalan yang mereka tempuh dikira akan dapat menjamin pemenuhan kebutuhan duniawi mereka yang selama ini mereka cari, yaitu sebelum terjadinya fitnah.
(5) Fitnah yang paling dekat dengan fitnah Ad-Dajjal, baik dalam sifat-sifatnya maupun waktunya
Fakta ini ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا كَانَ ذَاكُمْ فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ يَوْمِه أَوْ مِنْ غَدِه
“Apabila seperti itu keadaan kalian maka kalian tunggulah Ad-Dajjal, pada hari itu atau esok harinya.”
Sudah dijelaskan dari paparan sebelumnya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan antara zaman terjadinya fitnah ini dengan keluarnya Ad-Dajjal, kabar beliau ini dipandang dari sisi kronologisnya. Adapun dari sisi sifat dan karakternya, maka logika berpikir manusia pasti menyetujui keterkaitannya sebagaimana pola kalimat pada hadist tersebut. Sudah pasti terbayangkan bahwa fitnah yang paling dekat kejadiannya dengan fitnah Ad-Dajjal adalah fitnah yang paling mirip sifat-sifatnya dengan fitnah Ad-Dajjal!
Barangkali sifat terpenting dari fitnah Ad-Dajjal adalah dia memiliki kemampuan yang luar biasa, pengaruh yang menggentarkan, dan dominasi atas seluruh belahan dunia.
(Kitab Ensiklopedi Akhir Zaman, Penerbit Granada Mediatama, hlm. 528-531)
Wallahu’alambishawab…
Dikutip dari: http://bolehjadikiamatsudahdekat.com/
Fitnah Akhir Zaman, Beriman di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari
Salah satu sunnatullah yang berlaku pada manusia adalah banyaknya isyarat dan tanda yang mengiringi suatu kejadian. Peristiwa gunung meletus bisa diketahui dari turunnya beragam binatang buas dari puncak-puncak gunung. Gempa bumi bisa ditandainya banyaknya katak yang berkumpul di suatu tempat yang tidak sewajarnya. Gelombang tsunami bisa dilihat dari surutnya air laut secara tiba-tiba dalam kadar yang fantastis. Banjir bandang atau bencana alam lainnya pun para ilmuan sudah bisa memprediksi kejadiannya dengan melihat tanda dan isyarat yang mengiringinya. Begitulah kebijakan dan keMahaadilan Allah swt atas makhluk-Nya.Bila untuk peristiwa bencana yang lazim terjadi Allah memberikan tanda-tanda agar manusia punya kesempatan menyelamatkan dirinya, tentunya untuk kiamat yang teramat dahsyat peristiwanya lebih layak untuk diberikan tanda dan isyaratnya. Rasulullah saw sebagai nabi terakhir sudah memberikan banyak isyarat dan tanda menjelang dekatnya akhir zaman dan datangnya kiamat besar. Riwayat-riwayat itu bercerita tentang fitnah, petaka, huru-hara, peperangan dan pembunuhan.
Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah seperti sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan beriman, namun dipagi hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan busur kalian, putus-putuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu, jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil–pent).[1]
Hadits di atas mengisyaratkan hakikat fitnah Duhaima akan meluas mengenai seluruh umat ini. Meskipun manusia menyatakan fitnah tersebut telah berhenti, ia akan terus berlangsung dan bahkan mencapai puncaknya.
Tentang hakikat dari fitnah ini, ada dua gambaran yang paling mendekati bentuknya, yaitu fitnah demokrasi sekuler liberal dan fitnah perang global melawan terorisme. Kedua fenomena ini adalah wujud yang paling mendekati semua ciri yang termuat pada fitnah Duhaima’. Kedua fitnah ini pula yang paling berpotensi menjadikan seorang masih beriman di pagi hari namun tanpa sadar menjadi kafir di sore hari.
Mengapa demikian?
Jika fitnah kegelapan duhaima’ itu ada pada ideologi demokrasi sekuler, maka fenomena yang paling nyata pada fitnah ini adalah penolakan terhadap hukum Allah. Seorang yang masuk dalam perangkap fitnah ini bisa tervonis kafir lantaran menolak syari’at Allah dan menjadikan suara mayoritas yang menentang hukum Allah sebagai dasar hukum yang konstitutif. Sedangkan pada kasus perang global atas terorisme maka mereka yang masuk dalam barisan musuh musuh Allah untuk memerangi kaum muslimin bisa terancam vonis kafir. Sebab hakikat perang atas terorisme yang disuarakan oleh Amerika dan sekutunya adalah perang terhadap syari’at Islam dan penegakknya.
Demikanlah dahsyatnya fitnah duhaima’, fitnah akhir zaman yang membuat orang berbolak balik hatinya. Ekstrimnya, mereka yang terperangkap dalam fitnah ini pagi hari masih membaca Al-Qur’an di masjid, namun di sore hari sudah melakukan kebaktian di gereja. Di pagi hari masih menutup aurat dengan jilbabnya, namun di sore hari sudah berganti pakaian ala artis barat yang menyingkat auratnya. Betapa cepatnya perubahan keimanan itu; pagi beriman sore kafir. Orang jawa bilang; pagi dele sore tempe... Wallahu a’lam bish shawab
------------------------------------------
[1] HR. Abu Dawud (4259), Ibnu Majah (3961) Al-Fitan, Ahmad (19231), dan Hakim, dishahihkan oleh Albani.
[2] HR. Bukhari (3279) Badul-Khalqi, Muslim Al-Fitan wa Asyrathus-Saah.
[3] HR. Abu Dawud no. 3704, Ahmad no. 5892, dan Al-Hakim no. 8574. Dishahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Al-Albani dalam Shahih Jami Shaghir no. 4194 dan Silsilah Ahadits Shahihah no. 974.
http://www.arsada.kaffah.biz/artikel/0/fitnah_akhir_zaman_beriman_di_pagi_hari_dan_menjadi_kafir_di_sore_hari[2] HR. Bukhari (3279) Badul-Khalqi, Muslim Al-Fitan wa Asyrathus-Saah.
[3] HR. Abu Dawud no. 3704, Ahmad no. 5892, dan Al-Hakim no. 8574. Dishahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Al-Albani dalam Shahih Jami Shaghir no. 4194 dan Silsilah Ahadits Shahihah no. 974.
-------------------------
Perang Melawan Terorisme & Fitnah Duhaima'
Kalian akan memerangi Jazirah Arab , maka Allah akan menaklukkannya untuk kalian . Kemudian kalian akan memerangi bangsa Persia , maka Allah akan menaklukkannya untuk kalian . Kemudian kalian akan memerangi bangsa Romawi , maka Allah akan menaklukkannya untuk kalian . Kemudian kalian akan memerangi Dajjal , maka Allah pun mengalahkanya untuk kalian ” . ( HR . Muslim )
Kalau kita lihat , peperangan yang kini sedang berlangsung , tidak hanya bergejolak di satu titik saja akan tetapi telah menyebar dalam sekala luas dan masif , beruntun tanpa kepastian kapan berakhirnya . Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim yang mengakui Nubuwah Nabi Saw , tentunya kita merasa tergerak untuk mencari tau dan menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi hari ini ??
Dengan merujuk kepada referensi Islam , meneliti dengan seksama kalimat kalimat ke nabian Muhammad Saw ketika membicarakan persoalan fitnah akhir zaman . Dengan mengetahui runtutan peristiwa dan korelasinya dengan hadits hadits Nabi Saw , paling tidak kita akan mengetahui dan menjadi sadar bahwa kita hari ini hidup di deretan generasi akhir zaman yang penuh dengan fitnah .sehingga muncul pada diri kita untuk melakukan satu upaya melakukan perbaikan diri dan kualitas iman kita demi melihat tanda tanda akhir zaman yang bersesuaian dengan berita Rosulullah Saw .
Oleh karena itu kami mengajak pembaca untuk mencoba menyelami peristiwa peristiwa yang mengglobal akhir akhir ini . Terutama fitnah kedzaliman yang dialamatkan kepada kaum muslimin hampir di seluruh penjuru dunia . Dengan begitu kita menjadi semakin cermat melihat situasi dan bijak saat harus bersikap ( mendudukkan satu permasalahan secara proporsional ) .
Genderang Perang Salib telah lama di tabuh . Perang antara thoghut , penindas rakyat dengan rakyat yang anti tirani sedang bergejolak di Timur Tengah . Kaum Musyrikin Syi’ah telah lama mulai bergerak membentuk Persia Raya . Mereka telah lama berjibaku dengan orang orang Yahudi untuk menghantam Umat Islam . Di sana ada Nubuwah menjelaskan ; nanti diakhir zaman akan terjadi perang semesta ; Umat Islam akan memerangi tiga musuh besarnya ; Arab yang telah keluar dari ideologi Islam , Persia , dan Romawi ( kristen ) . Selain itu Umat Islam juga akan memerangi Bangsa Yahudi .
Benarkah kekafiran demokrasi dan loyalnya pemimpin Arab ke kubu orang orang kafir dalam memerangi ‘ terorisme ‘ , kesyi’ahan bangsa Iran ( persia ) dan di tabuhnya perang melawan terorisme oleh barat Kristen merupakan tangga ” Menuju Perang Semesta ” di akhir zaman …??
Jika kita melihat catatan lama , perang melawan terorisme menandai babak baru penindasan terhadap kaum muslimin di era modern setelah George Bush mengumumkan kepada dunia , War On Terorism , perang melawan terorisme . Di sana dengan gamblang dan jujur Bush menyatakan , ” This is Crusade , This Will take a Long time ” . Ini perang Salib , perang yang memakan waktu yang sangat panjang . Sebagai bukti keyakinanya ini bahwa ini merupakan perang ideologi ( yang mana banyak umat Islam yang tidak mencermati kata kata Bush ) bahwa ia menegaskan kepada dunia untuk memilih salah satu dua opsi yang di tawarkan , ” You either With us , or with them , again us ” . Kamu bersama kami , atau bersama mereka , sebagai musuh kami . Tidak ada pilihan ketiga .
Pada pernyataan tersebut Bush mengajari akan bagaimana menerapkan aqidah Al Wala’ wal Baro’ ( kecintaan atau loyalitas dan kebencian atau berlepas diri ) itu secara benar . Ikut persama kami ( yang kafir ) atau berada bersama mereka ( muslim ) yang harus kami perangi ! .
Apakah perang melawan terorisme hari ini termasuk fitnah Duhaima’ sebagaimana hadits Rosulullah Saw ? Lalu apa kaitannya dengan perang semesta yang akan terjadi pada akhir zaman ??
Rosulullahh Muhammad Saw bersabda :
Rosulullahh Muhammad Saw bersabda :
Dari Abdullah bin Umar r.a bahwasanya ia berkata , ” Suatu ketika kami duduk duduk di hadapan Rosulullah Saw membicarakan soal berbagai fitnah , beliau pun banyak bercerita mengenainya . Sehingga beliau juga menyebut tentang Fitnah Ahlas . Maka seseorang bertanya : ‘ Apa yang di maksut dengan fitnah ahlas itu ? ‘ Beliau menjawab : ‘ Yaitu fitnah pelarian dan peperangan . Kemudian Fitnah Sarra’ , kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari Ahlubaitku , ia mengaku dariku , padahal bukan dariku , karena sesungguhnya waliku hanyalah orang orang yang bertaqwa . Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di tulang rusuk . Kemudian Fitnah Duhaima’ yang tidak membiarkan ada seseorang dari umat ini kecuali di hantamya . Jika di katakan : ‘ Ia telah selesai ‘ , maka ia justru berlanjut , di dalamnya seseorang pada pagi hari beriman , tetapi pada sore hari menjadi kafir , sehingga manusia terbagi menjadi dua kemah ( kubu ) , kubu keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kubu kemunafikan yang tidak mengandung keimanan . Jika itu sudah terjadi , maka tungulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya ” . ( HR . Abu Dawud )
Tentang Fitnah Ahlas ini , sbagian ada yang berpendapat bahwa , ia sudah terjadi semenjak zaman para sahabat , dimana Al Faruq ‘ Umar bin Khattab r.a ‘ adalah merupakan dinding pembatas antara kaum muslimin dengan fitnah ini , sebagaimana yang di terangkan Nabi Saw ketika beliau berkata kepada Umar bin Khattab r.a : ” Sesungguhnya antara kamu dan fitnah itu terdapat pintu yang akan hancur ” . ( Bukhari dan Muslim ) .
Sabda Rosulullah ini memang benar benar terjadi , dimana ketika Umar beru saja meninggal dunia , hancurlah pintu tersebut dan terbukalah fitnah ini terhadap kaum muslimin dan tidak pernah berhenti sampai sekarang .
Adapun Fitnah Sarra’ , Imam Ali Al – Qaari menyatakan ; yang di maksud dengan fitnah ini adalah nikmat yang menyenangkan manusia , berupa kesehatan , kekayaan , selamat dari musibah dan bencana . Fitnah ini di sambungkan dengan Sarra’ karena terjadinya di sebabkan oleh kemaksiatan , karena kehidupan yang bermewah mewah yang hal tersebut menyenangkan musuh dalam artian umat Islam jadi terlena dengan kehidupan tersebut sehingga apabila agamanya di hina tidak ada sedikitpun terdetik di hatinya untuk membelanya ( jika dirinya , keluarganya di hina , golongannya atau benderanya di hina ia akan cepat naik darah . Akan tetapi jika pada gilirannya Allah dan RosulNya di hina , Islam di hina dan di lecehkan , banyak darah kaum muslimin yang tertumpah sia sia ia diam seribu bahasa , sedikitpun tidak ada pembelaan sampai do’apun tidak ) . Demikian Imam Ali Al Qaari menjelas fitnah tersebut . ( Fitnah Sara’ ) .
Sedangkan Fitnah Duhaima , kata duhaima’ merupakan bentuk tasghir ( pengecilan ) dari kata dahma’ yang artinya hitam kelam dan gelap . Fitnah ini akan meluas mengenai seluruh umat ini . ( ‘Aunul Ma’bud 11/310-311 )
Ada beberapa ciri khusus fitnah duhaima’ yang tidak di miliki oleh fitnah sebelumnya .
1. Fitnah ini akan menghantam seluruh Umat Islam ( lebih khusus lagi bangsa Arab ) . Tidak seorangpun yang akan terbebas dari fitnah ini .Rosulullah menggunakan lafazh ” lathama ‘ yang bermakna menghantam atau memukul bagian wajah dengan telapak tangan . Kalimat ini merupakan gambaran sebuah fitnah yang sangat keras dan ganas .
2. Fitnah ini akan terus terjadi dan tidak di ketahui kapan akan berakhirnya . Bahkan ketika manusia ada yang berkata bahwa fitnah itu sudah berhenti , maka yang terjadi justru sebaliknya ; ia akan terus terjadi dan sulit di prediksi kapan berhentinya . Inilah maksut ucapan beliau : Jika dikatakan : ‘ Ia telah selesai , maka ia justru berlanjut .
3. Efek yang di timbulkan oleh fitnah ini adalah munculnya sekelompok manusia yang di waktu pagi hari masih beriman , namun di sore hari telah menjadi kafir ( begitu sebaliknya ) .Begitu dahsyatnya fitnah ini dapat mencabut keiman seseorang dalam hitungan satu hari saja .
4. Beliau juga menjelaskan bahwa proses terjadinya kemurtadan pada sebagian umat yang begitu cepat akan terus berlangsung pada waktu yang tidak di ketahui . Sedangkan puncak dari kejadian itu adalah terbelahnya manusia dalam dua kubu ; kelompok iman yang tidak tercapur dengan kemunafikan dan kelompok munafik yang tidak memiliki keimanan sedikitpun .
Kita lihat fakta di lapangan hari ini , bahwa Fitnah Terorisme memiliki beberapa kesamaan sifat dan ciri dengan fitnah duhaima’ . Fitnah Terorisme juga memakan waktu yang sangat panjang . Dulu orang memperkirakan hanya akan memakan waktu sekitar 6 tahun saja , akan tetapi hingga saat ini juga masih berlangsung .
Ciri fitnah duhaima’ selanjutnya ,menjadikan manusia mudah murtad . Demikian pula fitnah terorisme hari ini yang dengan mudahnya orang melakukan kemutadan . Sedangkan kemutadan yang paling mencolok dari fitnah terorisme hari ini adalah loyalitas kepada orang orang kafir serta tolong menolong dengan mereka dalam memerangi umat Islam . Sehingga Umat Islam terpecah menjadi dua kubu ; Kubu mukmin dan kubu munafik . Yang mungkin kubu munafik ini adalah setiap orang yang mengaku muslim tetapi tunduk dan suka rela bekerja sama dengan orang kafir ( baik itu di lakukan dengan lesannya saja maupun dengan seluruh potensi yang di miliki dia kerahkan ) .
Perang dengan Yahudi
George Bush dalam beberapa catatan termasuk anggota elit Brothe Hood of Snake ( sebuah organisasi Yahudi ) . Demikian juga Obama , menurut banyak catatan para peneliti , Obama adalah kader Yahudi yang di siapkan sebagai tanduk perlawanan terhadap Islam . Seorang mantan jubir Zionis , Abner Mivka berkata , ” Obama adalah Presiden Yahudi pertama Amerika “.
Jika kita melihat para pelopor perang terhadap Islam adalah kader kader Yahudi , muncul sebuah pertanyaan , akankah perang melawan terorisme ini menjadi tangga menuju perang akhir zaman yang mana pernah di singgung oleh Rosulullah Saw ?
” Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi . Kaum muslin akan bersungguh sungguh memerangi Yahudi , hinga mereka bersembunyi di balik batu dan pohon . Maka batu dan pohon berteriak ,’ Wahai muslim , wahai hamba Allah , ini ada Yahudi di belakangku , kemarilah bunuhlah dia ‘. Kecuali pohon Ghorqod ( yang tidak turut berteriak ) karena ia adalah pohon Yahudi ” . ( HR . Muslim )
Dari hadit tersebut kayaknya ada benarnya karena hari ini , di negri Zionis ( Israel ) sendiri sedang di giatkan menanam pohon Ghorqod . Yang mana mereka orang Yahudi percaya akan kebenaran nubuwah kenabian , sehingga mereka mempersiapkanya sedini mungkin . Akan tetapi banyak Umat Islam yang tidak menyadari hal itu .
Perang Semesta ( Al Malhamah Al Kubro )
Puncak peperangan yang akan terjadi menjelang hari kiamat adalah perang semesta atau perang armagedon ( yang oleh holywood di belokkan maknanya dan pengertiannya tentang perang ) . Rosulullah Muhammad Saw mengistilahkan dengan al Malhamah al Kubro yaitu perang terdahsyat . Dalam sebuah hadits yang panjang Rosulullah Saw menjelaskan peristiwa ini
” Kalian ( kaum muslimin ) akan mengadakan perdamaian dengan Bangsa Rum dalam keadaan aman . Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh di belakang mereka . Maka kalian akan selamat dan mendapatkan harta rampasan perang . Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit bukit . Maka berdirilah seorang laki laki dari kaum Rum lalu ia mengangkat tanda Salib dan berkata , ‘ Salib telah menang ‘ . Maka datanglah kepadanya seorang lelaki dari kaum muslimin , lalu ia membunuh laki laki Rum tersebut . Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah peperangan , dimana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera , dan di bawah tiap tiap bendera terdapat dua belas ribu tentara “. ( HR . Ahmad , Abu Dawud , dan Ibnu Majah )
Dan Rosulullah juga bersabda ,
” Kalian akan memerangi Jazirah Arab , maka Allah akan menaklukkannya untuk kalian . Kemudian kalian akan memerangi Bangsa Persia , maka Allah menaklukkannya untuk kalian . Kemudian kalian akan memerangi Bangsa Romawi , maka Allah menaklukannya untuk kalian . Kemudian kalian akan memerangi Dajjal , maka Allah pun mengalahkannya untuk kalian “. ( HR. Muslim )
Mungkin dari hadits kedua tersebut banyak dari kita seakan tidak habis pikir dan timbul pertanyaan , kenapa Arab harus di perangi ?? ( padahal Islam berasal dari sana yaitu Bangsa Arab ) padahal , hari ini sepertinya Arab adalah Negri negri yang sangat Islami .
Beberapa penulis kontemporer mencoba menjawab dari hadits tersebut ( yang tentunya di lihat dengan realitas di lapangan dan membuat satu kesimpulan akan kebenaran hadits tersebut dan kebenaran nubuwah kenabian ) bahwa negara negara Arab telah di kuasai oleh undang undang kafir dan loyal terhadap orang orang kafir . Oleh sebab inilah Arab di berangi .
Fakta di lapangan pun mengarah kesana . Banyak para ulama’ yang aqidahnya lurus dan vokal dalam menyuarakan kebenaran di penjarakan oleh rezim setempat ( di penjara penjara rahasia ) . Perang terhadap terorisme pun mereka bergandeng tangan dengan orang kafir , padahal sejatinya hal itu dilakukan agar pemerintahannya itu tidak di goyang dan di lengserkan oleh orang orang yang aqidahnya lurus ( agar seluruh syareat Allah tegak di muka bumi ) . Sedangkan kesalahan awal yang di perbuat pemimpin arab dan berbuntut hingga hari ini adalah mengundang kekuatan kafir masuk kejazirah Arab ketika perang Irak Kuwait . Sehingga sampai sekarang sedikit demi sedikit kerusakannya kian kelihatan . Kalaupun hukum Islam masih ada dan berjalan itupun hanya sebagian kecil saja dan untuk menutupi kebobrokan yang ada di dalamnya .
Ada sebagian ulama’ kontemporer mencoba memberikan analisanya tentang di peranginya Bangsa Persia . Kita lihat peta yang berada di dalamnya ( tergabung bangsa Persia ) . Di sana ada Negri Irak , Iran , Bahrain dan Libanon . Mengapa mereka di perangi ?? Karena mereka menganut aqidah Syi’ah . Yang mana para Ulama’ salaf dan menurut aqidah ahlus sunah wal jama’ah syi’ah bukan bagian dari Islam dan sudah keluar dari Islam , serta tidak termasuk kedalam 73 golongan ( yang mana Rosulullah mengisyaratkan bahwa besok Umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan ) . Oleh karena itu kenapa jika kita lihat di media bahwa mujahidin yang ada di Irak ikut melibas orang orang Syi’ah sebagaimana mujahidin melibas orang orang kafir , karena syi’ah adalah sekte tersendiri di luar Islam ( dengan mengatas namakan Islam ) .
Yang mana sekarang ini mereka ( orang orang Syi’ah ) sedang menggalang kekuatan membentuk Persia Raya ( sebagaimana orang Yahudi juga membentuk Israel Raya karena mereka meyakini kebenaran nubuwah kenabian dan hal itu bakal terjadi ) .
Sedangkan Bangsa Rumawi yang akan berdamai dengan Umat Islam nantinya adalah Amerika dan Barat . Yang hal tersebut bersifat sementara , yang pada akhirnya juga akan berperang dengan mereka , yang mana hal itu terus berlangsung hingga turunnya Dajjal dan Umat Islam memerangi Dajjal .
Demikianlah uraian dari makna hadits di atas yang di tegaskan oleh Syeikh Muhammad Hasan .
Berbagai analisa tersebut muncul bersamaan dengan di tabuhnya genderang perang melawan terorisme dan juga gejolak di Timur Tengah akhir akhir ini . Namun satu hal yang harus di yakini bersama bahwa di akhir zaman nantinya , Umat Islam akan selalu komitmen dengan dakwah tauhid dan jihadnya akan memerangi orang orang Yahudi , Arab Persia serta Romawi ( negara negra barat yang kristen ) . Yang mana perang ini bersifat semesta ( internasional ) bukanlah regional .
Maha Suci Allah dan Maha Rokhman RokhimNya Allah yang telah menurunkan Islam sebagai aturan hidup untuk seluruh manusia yang hidup dimuka bumi , yang mana di dalamnya Allah Azza Wajalla juga menurunkan syareat Jihad . Bagaimana perang itu , kapan harus berperang , kapan harus genjatan senjata , dan bagaimana dan apa saja adab adab di dalam peperangan itu , yang kesemuanya itu Islam telah mengatur dengan tertib dan rapi , karena jihad merupakan satu ibadah , yang mana syarat dari ibadah adalah mematuhi aturan dalam beribadatan itu .
Apa jadinya umat manusia jika Islam tidak menurunkan syareat Jihad , maka kesewenang wenangan yang berlaku di muka bumi , perang dengan menghalalkan cara dan akan berujung pada kehancuran manusia itu sendiri .
http://al-mustaqbal.net/perang-melawan-terorisme-fitnah-duhaima/-------------------------
PERANG TELUK MENGAWALI AKHIR ZAMAN
Mungkin anda masih ingat perang teluk yang terjadi pada tahun 1990 di mana kejadian tersebut dipicu oleh Shaddam hushain yang menginvasi kuwait.karena kejadian tersebut amerika dengan tiga puluh negara lebih menghancurkan iraq dan memaksa keluar dari kuwait.kejadian ini pada dasarnya telah disebutkan dalam sebuah hadisyang tentu saja tidak semua pemikir setuju akan hal ini. hadis tersebut lebih dikenal dengan hadis fitnah sarra. dalam hadis tersebut di katakan bahwa ada seorang keturunan Rosulullah yang menjadi sebab terjadinya fitnah sarra, fitnah sarra adalah fitnah harta kekayaan. hal inilah yang menyebabkan shaddam hushain menginvasi kuwait.
Hadits nabi saw
dari abdullah bin umar bahwasanya, suatu ketika kami duduk duduk di hadapan rosulullah memperbincangkan soal berbagai fitnah, beliau pun banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut fitnah ahlas. Maka seseorang bertanya, apa yang di maksud fitnah ahlas? Beliau menjawab: yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian fitnah sarra, kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari ahlul baitku, ia mengaku dariku, padahal bukan dariku. Karena sesungguhnya waliku hanyalah orang orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali di hantamnya. jika di katakan ia telah selesai, maka ia justru berlanjut/menjadi jadi. Di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kelompok, kelompok keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kelompok kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan dajjal pada hari itu atau esoknya. (Hr abu dawud)
dari abdullah bin umar bahwasanya, suatu ketika kami duduk duduk di hadapan rosulullah memperbincangkan soal berbagai fitnah, beliau pun banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut fitnah ahlas. Maka seseorang bertanya, apa yang di maksud fitnah ahlas? Beliau menjawab: yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian fitnah sarra, kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari ahlul baitku, ia mengaku dariku, padahal bukan dariku. Karena sesungguhnya waliku hanyalah orang orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali di hantamnya. jika di katakan ia telah selesai, maka ia justru berlanjut/menjadi jadi. Di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kelompok, kelompok keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kelompok kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan dajjal pada hari itu atau esoknya. (Hr abu dawud)
Menurut imam ali al qori, yang dimaksud fitnah sarra adalah nikmat yang menyenangkan manusia, berupa kesehatan, kekayaan, selamat dari musibah dan bencana. Fitnah ini disambungkan dengan sarra`karena terjadinya disebabkan oleh adanya berbagai kemaksiatan karena kehidupan yang mewah, atau karena kekayaan tersebut menyenangkan musuh. Terjadinya fitnah sarra` ini diawali oleh seorang yang secara nasab bersambung kepada Rosululah. Namun perilakunya yang menyebabkan bencana ini menjadikanya tidak bisa dianggap sebagai bagian dari wali Rosulullah, karena wali Rosululah hanyalah orang-orang yang bertakwa semata. Dajjal sudah muncul dari khurasan hal 141
Jadi'inti dari fitnah sarra ini, adalah fitnah harta kekayaan, dan penyebab dari fitnah ini adalah seorang yang masih keturunan rosulullah.
lalu siapa yang dimaksud seseorang dari keturunan rosulullah yang menjadi sebab adanya fitnah sarra tersebut? Menurut amin jamaludin dalam bukunya HURU HARA AKHIR ZAMAN yang dimaksud seseorang yang menjadi sebab adanya fitnah sarra adalah SHADDAM HUSHAIN mantan presiden iraq yang telah wafat di tiang gantungan pada hari idul adha setelah negerinya di invasi oleh amerika.
Beliau mengatakan: `maka fitnah sarra adalah fitnah yang disebabkan oleh harta, kekayaan dan segala kemudahan. Fitnah ini terjadi setelah fitnah ahlas yang merupakan pintu masuk ke fitnah duhaima.
Kami memperhatikan bahwa fitnah ini tidak pernah dibahas dengan menyebut nama-nama dan ciri -cirinya secara mendalam oleh para ulama sejak dahulu sampai sekarang, hal ini disebabkan oleh karena fitnah ini belum terjadi dan muncul dengan sempurna kecuali pada zaman kita ini. Oleh karena itu, sesuai dengan semua dalil dan apa-apa yang sudah kami terangkan pada pembahasan sebelumnya, maka kami menyatakan; bahwa hari akhir sudah dekat dan bahwasanya fitnah-fitnah yang disebut dalam hadis diatas akhirnya secara bersama-sama akan menggiring kita kepada munculnya `dajjal` sebagaimana yang disebutkan pada ujung hadis diatas:
Dan kami menyatakan bahwa: sesungguhnya fitnah sarra telah dimulai dengan penyerangan iraq terhadap kuwait pada tahun 1990 M, wallahu a`lam dengan dalil, alasan sebagai berikut:
1. Sesungguhnya fitnah ini disebut oleh nabi dengan fitnah sarra atau fitnah [kegaduhan, huru hara] yang disebabkan oleh harta benda dan segala kesenangan, sedangkan penyerangan iraq terhadap kuwait adalah disebabkan oleh harta benda dan minyak kuwait yang makmur.
2. Penyebab dari penyerangan ini adalah shaddam hushain seorang laki-laki yang mengaku berasal dari ahlul bait, sedangkan sebenarnya bukanlah demikian. Karena rosulullah telah menyatakan bahwa orang orang yang termasuk dalam kelompoknya adalah orang orang yang bertakwa, takut kepada Allah dimana ia tidak akan mengumumkan kepada manusia bahwa ia adalah turunan nabi karena takwanya kepada Allah.sedangkan shaddam hushain telah mengumumkan bahwa ia adalah berasal dari turunan rosululah, sehingga orang orang kita dimesir berkata sambil mengejek: apa yang akan kita lakukan terhadap seorang laki laki yang mengaku berasal dari ahlul bait.
3. Bahwa shaddam hushain dengan kebodohan dan kecerobohanya adalah penyebab dalam fitnah sarra ini. Jadi' fitnah sarra ini telah dimulai dengan dibawanya kaum rum [eropa dan amerika] ke negeri kita [oleh pihak pihak tertentu, pihak yang diserang atau yang merasa terancam] dan membangun pangkalan militer mereka di negeri kita dengan alasan untuk menjaga keamanan, perdamaian, perlindungan terhadap kepentingan kepentingan bersama dan untuk membantu pihak pihak yang memerlukan pertolongan mereka.
apa yang di lakukan shaddam hushain dalam menginvasi kuwait pada 1990, itulah yang dimaksud dengan fitnah sarra atau fitnah harta kekayaan. Dan apa yang di lakukan shaddam tersebut juga ada hadis dan atsar yang menyebutkanya, di antaranya berikut ini
Hadits Nabi saw
dari abu dzar dari rosulullah, beliau bersabda 'akan datang dari bani umayah seorang pria akhnas (bersembunyi) di sebuah negeri yang berdekatan dengan sultan, kesultananya di kalahkan dan di rebut darinya. Lantas ia melarikan diri kepada orang orang romawi, kemudian datanglah orang orang romawi kepada orang orang islam. Itulah awal terjadinya berbagai malhamah (pembantaian). Al fitan nuaim bin hammad
dari abdullah bin amru bin ash, ia berkata: 'jika kamu melihat atau mendebgar seorang laki laki dari keturunan jababiroh di sebuah negara, ia mempunyai kekuasaan yang dikalahkan, kemudian ia melarikan diri kepada orang orang romawi, maka itu adalah awal dari berbagai malhamah, orang orang romawi akan mendatangi orang orang islam' al fitan nuaim bin hammad
hadis dan atsar tersebut menggambarkan dengan jelas tentang sebuah peristiwa yang sama persis yang pernah shaddam hushain lakukan pada waktu itu. Mungkin anda bertanya, apakah tidak mungkin bahwa apa yang di lakukan shaddam pada waktu itu, bukanlah fitnah sarra yang dimaksud oleh hadis tersebut? Mungkin saja demikian, tapi saya punya alasan yang insya allah dapat menutup kemungkinan itu.untuk lebih jelasnya, silahkan lihat pada pembahasan embargo iraq.
ketika kuwait jatuh di tangan irak, maka raja kuwait saat itu melarikan diri kepada orang orang kafir dan akhirnya mereka datang dengan mandat PBB di bawah komando amerika di sertai tiga puluh negara lebih memerangi irak dan memaksa keluar dari tanah kuwait, dan itulah yang dikenal dengan perang teluk. kejadian ini sama persis seperti yang di kabarkan hadis dan atsar tersebut. mungkin hadis dan atsar tersebut dhaif, tetapi maknanya sama persis seperti yang telah menjadi sejarah. dan bahkan ada satu manuskrip yang disebutkan oleh Isa dawud juga menyebutkan peristiwa tersebut.
dari abu dzar dari rosulullah, beliau bersabda 'akan datang dari bani umayah seorang pria akhnas (bersembunyi) di sebuah negeri yang berdekatan dengan sultan, kesultananya di kalahkan dan di rebut darinya. Lantas ia melarikan diri kepada orang orang romawi, kemudian datanglah orang orang romawi kepada orang orang islam. Itulah awal terjadinya berbagai malhamah (pembantaian). Al fitan nuaim bin hammad
dari abdullah bin amru bin ash, ia berkata: 'jika kamu melihat atau mendebgar seorang laki laki dari keturunan jababiroh di sebuah negara, ia mempunyai kekuasaan yang dikalahkan, kemudian ia melarikan diri kepada orang orang romawi, maka itu adalah awal dari berbagai malhamah, orang orang romawi akan mendatangi orang orang islam' al fitan nuaim bin hammad
hadis dan atsar tersebut menggambarkan dengan jelas tentang sebuah peristiwa yang sama persis yang pernah shaddam hushain lakukan pada waktu itu. Mungkin anda bertanya, apakah tidak mungkin bahwa apa yang di lakukan shaddam pada waktu itu, bukanlah fitnah sarra yang dimaksud oleh hadis tersebut? Mungkin saja demikian, tapi saya punya alasan yang insya allah dapat menutup kemungkinan itu.untuk lebih jelasnya, silahkan lihat pada pembahasan embargo iraq.
ketika kuwait jatuh di tangan irak, maka raja kuwait saat itu melarikan diri kepada orang orang kafir dan akhirnya mereka datang dengan mandat PBB di bawah komando amerika di sertai tiga puluh negara lebih memerangi irak dan memaksa keluar dari tanah kuwait, dan itulah yang dikenal dengan perang teluk. kejadian ini sama persis seperti yang di kabarkan hadis dan atsar tersebut. mungkin hadis dan atsar tersebut dhaif, tetapi maknanya sama persis seperti yang telah menjadi sejarah. dan bahkan ada satu manuskrip yang disebutkan oleh Isa dawud juga menyebutkan peristiwa tersebut.
'dan peperangan di sebuah negeri yang lebih kecil dari pada tulang ekor, yang menghimpun semua penduduk dunia, seakan akan ia adalah negara paling kaya yang sedang berpesta pora. pemimpin di negeri itu menyerahkan panjinya kepada seorang 'pemimpin kejahatan' yang datang dari pantai (nun) jauh dibarat sebagai awal proses berakhirnya zaman. maka, pemimpin kejahatan itu mengumpulkan semua suaranya dari seluruh dunia, mengembalikan singgasana sang raja, menghancurkan irak dalam pembantaian pembantaian yang merupakan permulaan berakhirnya zaman. amir negara tulang ekor yang kecil itu akan memerangi al mahdi dan sudah tiba kehancuran begeri itu sekali lagi, karena amirnya adalah biang kerusakan... al mahdi membunuhnya, dengan terbunuhnya sang amir, maka tulang ekor kembali kepada tubuh... '
begitu pula yang di sebutkan dalam manuskrip tersebut. penyebutan negeri yang lebih kecil daripada tulang ekor, ini hanya kiasan untuk kuwait. lalu kalimat selanjutnya adalah, seakan akan ia adalah negara paling yang sedang berpesta pora, kalimat ini menggambarkan banyaknya pasukan yang datang pada negerinya, seperti yang disebutkan kalimat sebelumnya 'yang menghimpun semua penduduk dunia'. dan itulah yang terjadi pada kuwait ketika datang pasukan dari amerika dan tiga puluh negera lebih lainya untuk memaksa irak keluar dari tanah kuwait.
kalimat selanjutna adalah 'pemimpin negeri itu menyerahkan panjinya kepada seorang pemimpin kejahatan yang datang dari pantai nun jauh dibarat'. yang dimaksud pemimpin negeri itu, tentu saja kuwait. dan yang dimaksud menyerahkan panjinya kepada seorang pemimpin kejahatan yang datang dari pantai nun jauh dibarat adalah amerika dan zahir manuskrip bisa ditebak adalah george bush senior sebagai seorang pemimpin kejahatan. kalimat selanjutnya, itulah yang dilakukan george bush senior sebelum memerangi irak dengan meminta atau mengajak negara negara lainya untuk memerangi irak agar keluar dari kuwait. dan ini juga di tiru anaknya ketika hendak memerangi afghanistan dan irak pasca insiden 11 september.
apakah nanti negeri kuwait akan memerangi al mahdi seperti yang disebutkan manuskrip tersebut? wallahu a`lam.
Dengan atau tanpa manuskrip ini, bahwasanya kedatangan al mahdi insya Allah sudah hampir tiba masanya. Penjelasanya akan di kaji pada kajian kajian selanjutnya. dan kajian selanjutnya insya Allah dapat memastikan bahwa fitnah telah terjadi dan fitnah sarra tersebut adalah invasi irak atas kuwait
wallahu a'lam.http://nice.mywapblog.com/perang-teluk-mengawali-akhir-zaman.xhtml
------------
--------------
Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.
Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.
Sumber Artikel (wisatapedia.web.id)
Sumber Gambar (dari berbagai sumber)
---------------
Sumber asli ;
https://granadamediatama.wordpress.com/poster/penciptaan-alam-semesta-dalam-al-quran-dan-sains/
Bila anda akan meng-copy atau memperbanyak bahasan artikel ini, seyogyanya anda tetap mencantumkan sumber pada Sumber asli dan bahan tulisan di atas.
Demikian artikel tentang Keluarnya Dajjal di penghujung ‘Fitnah Duhaima’
Semoga bisa menjadi hiburan dan terutama menambah wawasan anda ...
Kembali ke Halaman Utama >>>>
Pemikiran dan Pandangan Modern Dalam ARTIKEL AKHIR ZAMAN
I Hope you like the post. Stay connected for more...
Edit; wawansurya
Sumber utama bahasan;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
merchant
No comments:
Post a Comment