Sunday, April 19, 2015

Amal Yaumi - Ciri Pribadi Muslim






Literatur Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Amal Yaumi - Ciri Pribadi Muslim


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai? Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat yahh.. :WA kali ini tidak akan memposting Artikel yang berhubungan dengan Posting dan Gambar Porno :) tetapi WA akan mencoba menshare tentang bahasan mengenai ARTIKEL AKHIR ZAMAN yang disunting dari berbagai sumber dan sumber utama.

Pada pembahasan yang lalu, waones articles telah menyinggung bahasan mengenai Al Bidayah Wan Nihayah, dan bila anda ingin membaca artikel lainnya yang berhubungan dengan artikel Akhir Zaman, silahkan klik Open dibawah ini dan Klik pada Link judul artikel tersebut.

Selamat membaca !!!
---------------
Klik Open >>>

















=========================


Edisi Akhir Zaman
 -------------

Amal Yaumi



-------------------

AMAL YAUMI SETIAP MUSLIM

?Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan wasiat-mewasiati supaya kebenaran dan wasiat-mewasiati menetapi kesabaran?
 
BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA SETIAP MUSLIM MENGISI WAKTU
Iman selalu bertambah dan baerkurang. Bertambah krn melaksanakan perintah Allah swt berkurang krn maksiat/melanggar larangan Allah swt. Dengan demikian Iman itu selalu dinamis tidak setatis. Hanya ada dua kemungkinan utk Iman apakah bertambah atau berkurang. Tidak ada kemungkinan yng ketiga. Oleh krn itu tiap muslim dan muslimah haruslah bijaksana dalam menggunakan waktu. Yang terpenting adl agar Iman selalu bertambah dijaga jangan sampai berkurang.

Perhatikan firman Allah swt. “Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan wasiat-mewasiati supaya kebenaran dan wasiat-mewasiati menetapi kesabaran.”
“Maka apabila kamu telah selesai kerjakanlah dgn sunguh-sungguh yg lain dan kepada Rabbmu saja seharusnya kamu berharap.”
“Sesungguhnya dalam penciptaan banyak lasngit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang mterdapat tanda-tanda bagi ulul albab orang-orang yg mengingat Allah sambil berdiri duduk dan berbaring serta mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi “Ya Rabb kami tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Aisyah r.a. berkata Artinya “Bahwasannya Rosululloh SAW selalu berdzikir kepada Allah di tiap waktu.” .

Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sesungguhnya mataku terpejam tapi hatiku tidak pernah tidur.”
Allah swt. Mensifati orang-orang yg beriman dgn gambaran jelas dan terperinci seperti tercantum dalam surat Al-Furqon Artinya “Ibadurrahman itu orang-orang yg berjalan dimuka bumi dgn rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka mereka mengucapkan kata-kata keselamatan. Dan orang yg melalui malam hari degan sujud dan berdiri kepada Rabb mereka. Dan orang-orang yg berkata “Ya Rabb kami jauhkanlah adzab Jahannam dari kami sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yg apabila membelanjakan mereka berlebih-lebihan dan tidak kikir dan adl di tengah-tengah antara yg demikian. Dan orang-orang yg tidak menyeru ilah yg lain beserta Allah dan tidak membunuh nafs yg diharamkan Allah kecuali dgn alas an yg benar dan tidak berzina barang siapa yg melakukan semua itu niscaya dia mendapat . akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yg bertaubat beriman dan mengerjakan amal sholih; mk mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dgn kebajikan. Dan adl Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yg bertaubat dan mengerjakan amal sholih mk sesungguhnya diabertaubat kepada Allah dgn taubat yg sebenar-benarnya. Dan orang-orang yg tidak memberikan persaksian palsu dan apabila mereka bertemu dgn mereka lalui saja dgn menjaga kehormatan dirinya. Dan orang-orang apabila diberi peringatan dgn ayat-ayat Rabb mereka mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yg tuli dan buta. Dan orang-orang yg berkata “Ya Rabb kami anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yg bertaqwa.” Mereka itulah orang yg dibalasi dgn martabat yg tinggi krn kesabaran mereka dan mereka disambut dgn penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal didalamnya. Syurga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. Katakanlah “Rabbku tidak mengindahkan kamu melainkan kalau ada ibadatmu. padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak .”
“Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwa kamu berdiri kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yg bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu utu maka Dia memberi keringanan kepadamu krn itu bacalah apa yg mudah dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yg sakit dan orang-orang yg berjalan dimuka bumi mencari sebagian dari karunia Allah;dan oraang-orang yg lain lagi yg berperang di jalan Allah maka baacalah apa yg mudah dari Al-Qur’an dan dirikanlah shalat tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allahsuatu pinjaman yg baik. Dan kebaikan apa saja yg kalian perbuat utk dirimu niscaya kamu memperoleh nya di sisi Allah sebagai balasan yg paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampun kepada Allah;sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sebagian dari tanda baiknya keislaman seseorang dia meninggalkan apa-apa yg tidak bermanfaat.”

Juga dalam sabdanya yg lain tentang sifat orang yg beriman Artinya “Sekali-kali tidak akan kenyang seorang yg beriman dari berbuat kebaikan sehingga akhirnya jannah .”
Waktu adl hidup itu sendiri. Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan hidup. Menyia-nyiakan hidup berarti melakukan dosa krn manusia hrs bertanggung jawab di hadapan Allah swt. Atas ni’mat yg dikaruniakan kepada manusia yg salah satunya adl ni’mat kehidupan.

Perhatikan beberapa ayat dibawah ini
“?Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan .”
“Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat .”
“Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh nafsunya ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya yg satu duduk di sebelah kanan dan yg lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di dekatnya pengawas yg selalu hadir .”
“Kepunyaan Alllahlah segala apa yg ada dilangit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yg ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan . Maka Allah mengampuni siapa yg dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yg dikehendaki-Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah saw. Bersabda “Tidak akan bergerak kaki seorang hamba pada hari Qiyamat sebelum ditanya tentang umur dalam hal apa ia habiskan tentang ilmunya utk apa ia pergunakan tentang harta kekayaan dari mana dia dapatkan dan ke mana ia belanjakan tentang badannya dalam hal apa dirusakkan.” .
“Dari Abu Hurairah berkata Ketika Nabi saw. Membaca “Yauma idzin tuhadditsu akhbaaroha” beliau bersabda “Tahukah kamu apakah khabaar bumi itu ?” Para sahabat menjawab “Allah dan Rasul-Nya lbh mengetahui.” Nabi bersabda “Khabar bumi itu ialah menjadi saksi atas perbuatan hamba-hamba laki-laki dan perempuan sebagaimana yg terjadi di atasnya bumi berkata “Kamu telah berbuat ini dan itu. Maka itulah khabar beritanya.” .

MANUSIA ADALAH MAKHLUK ALLAH YANG MULTI DIMENSIONAL
Manusia adl makhluk Allah swt. Yang multi dimensional artinya memiliki banyak aspek. Pada dasarnya manusia terdiri dari tiga aspek yg berkaitan yaitu ; Aspek Ruh. Aspek Jasmani. Aspek lingkungan.
Bila dirincii lagi maka aspek Ruh terdiri dari tiga unsur Kemampuan utk mempercayai sesuatu. Kemampuan utk merasakan sesuatu keadaan. Kemampuan utk berfikir.
Aspek Lingkungan pada pokoknya terdiri dari tiga unsur Ekonomi/Maaliyah. Sosial/Ijtimaiyyah. Politik/Siyasiyah.

ASPEK-ASPEK PRIBADI MUSLIM
Untuk tujuan pembinaan praktis mk kita kembangkan tujuh aspek pribadi muslim dan muslimah yaitu Aspek keyakinan. Aspek mental. Aspek pemikiran. Aspek jasmaniyah. Aspek Maaliyah. Aspek Ijtima’iyah. Aspek Siyasiyah.

Aspek keyakinan
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek keyakinan adl hal-hal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk meyakini kebenaran Dienul Islam. Sasaran pembinaan Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki keyakinan yg teguh mengenai kebenaran ajaran Islam.
Sarana pembinaan

Hendaknya tiap muslim dan muslimah membiasakan amalan-amalan sbb Membaca Al-Qur’an Karim minimal satu juz tiap hari dan maksimal sepuluh juz tiap hari. Tadabbur terhadap Al-Qur’an Karim yg ideal pagi lima ayat perhari dan sore lima ayat perhari. Tadabbur secara khusus mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yg berhubungan dgn masalah keimanan. Tadabbur terhadap hadits dan siroh rasul dalam masalah keimanan. Tadabbur terhadap nasehat para Sahabat r.a. khususnya dalam masalah keimanan. Tadabbut terhadap nasehat para Alim Ulama ‘Salafu Sholih dalam masalah keimanan. Tadabbur terhadap ciptaan Allah swt. Di alam semesta.

Tadabbur terhadap diri sendiri dgn segala tanda-tanda keagungan Allah swt. Yang ada pada tubuh manusia. Tadabbur terhadap segala karunia Allah yg telah diberikan kepada manusia. Selalu berusaha utk taat kepada Allah swt. Dan Rosulnya dalam segala hal. Selalu mengamalkan doa-doa dan wirid yg diajarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selalu berusaha dgn sekuat tenaga menghindari dosa-dosa besar maupun kecil maksiat laghwun dan lahwun. Selalu memohon kepada Allah swt. Agar dijauhkan dari segala keburukan dgn doa-doa ta’awwudz yg diajarkan Allah swt dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Aspek mental
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek mental adl kemampuan seseorang utk mengendalikan perasaannya dlmberbagai situasi.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki kemampuan mental yg tertinggi yaitu sabar dalam melaksanakan perintah Allah swt menjauhi larangan-Nya dan menerima Qodlo dan Qodar-Nya. Begitu juga bersyukur kepada Allah swt. Dengan hati lisan dan perbuatan atas karunia-karunia Allah yg telah diberikan kepadanya.

Sarana Pembinaan
Menguatkan iman kepada hari akhir dgn bertadabbur terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai remehnya kehidupan dunia kekekalan kehidupan akhirat dan kepastian bahwa tiap makhluk hidup akan mati. Juga tadabbur mengenai alam barzah dan alam akhirat melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Hidup zuhud dan wara’. Menguatkan iman terhadap qodho’ dan qadar Allah dgn tadabbur ayat Al-Qur’an ataupun hadits Rasul yg berkenaan dgn masalah tersebut . Melaksanakan shalat fardu dgn berjama’ah. Ziarah kubur secara islami . Tadabbur terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai sabar dan syukur. Membaca siroh Rosul saw siroh para sahabat dan orang-orang sholih utk mengambil I’tibar tentang kekuatan mental mereka dalam menghadapi segala hal. Melaksanakan shiyam wajib dan sunnah. Melaksanakan shalat sunnah terutama qiyamul lail. Mengurus jenazah.

Aspek pemikiran.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek p-0emikiran adl kemampuan seseorang utk mendekati masalah serta memecahkannya dgn menggunakan kegiatan berfikir.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki kemampuan berfikir yg memadai dgn memiliki ilmu-ilmu fardlu ‘ain dan fardu kifayah. Sehingga memiliki kemampuan utuk mendekati dan memecahkan masalah baik masalah pribadi keluarga masyarakat maupun negara.

Sarana Pembinaan
Selalu mempelajari Al-Qur’an Al-Hadits Nabawi As-Siroh An-Nabawiyyah dan Siroh Salafus-Solih. Membaca buku-buku tentang ilmu-ilmu dien yg hukumnya fardu ‘ain kemudian ilu-ilmu fardu kifayah. Membaca buku-buku tentang problema ummat Islam baik local regional nasional maupun internasional. Membaca buku-buku saintifik dan teknologi tepat guna. Selalu aktif dalam kegiatan diskusi-diskusi yg bersifat ilmiah. Aktif mengikuti seminar-seminar ilmiah. Latihan pidato dan mengajar. Aktif dalam kegiatan tulis menulis.

Aspek jasmaniyah.
Pengertian
Yang dimaksud aspek jasmaniah adl hal ihwal yg berhubungan dgn tubuh manusia.

Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimat wajiblah memiliki tubuh yg sehat dan kuat sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka menegakkan Islam.

Sarana Pembinan Menjaga kebersihan diri keluarga dan lingkungan. Menjaga diri agar tidak jatuh sakit. Memakan makanan yg halal bergizi seimbang dan alami. Menghindar utk memakan dan minum yg haram dan syubhat. Menghindari makanan dan minuman yg bias melemahkan tubuh makanan & minuman dgn memakai bahan tambahan buatan yg lainnya. Berobat secara syar’I bila sakit. Mempelajari buku kedokteran menurut tuntunan Nabi saw. . Memiliki keahlian dan keterampilan dalam salah satu bidang olah raga. Berusaha meningkatkan kekuatan tubuh dan kesegaran jasmani. Mengadakan siyahah . Olah raga dgn frekuensi 2-3 kali perminggu dgn waktu 20-40 menit .

Aspek Maaliyah.
Pengertian
Yang dimaksud aspek maaliyah adl hal ihwal yg berhubungan dgn kemapuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materiil yg pokok yaitu sandang pangan dan papan. Juga kebutuhan Ruhiyah yg pokok yaitu kebutuhan terhadap bimmbingan Islam ilmu pengetahuan dan teman hidup .

Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki harta sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani rohani maupun social. Di samping itu setelah selesai melaksanakan tugas kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mk wajiblah utk mengeluarkan zakat sesuai dgn ketentuan syari’at Islam dan juga infaq fie sabilillah.

Sarana Pembinan
Wajib bekerja utk mencari rizki yg halal dgn cara yg halal. Menggunakan harta dgn cara yg halal dan hemat. Menghindari dari tabdzir isrof dan kemewahan. Menghindari sejauh-jauhnya dari riba. Menggalakkan infaq atau shadaqoh fi sabilillah. Menabung utk menghadapi kebutuhan mendadak. Mempellajari syari’at Islam yg berkaitan dgn masalah ekonomi. Menggalakkan kewiraswastaan dalam bidang ekonomi. Menggalakkan kerja sama dalam bidang ekonomi. Menggali potensi-potensi ekonomi.

Aspek Ijtima’iyah.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek ijtima’iyyah adl hal ikhwal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk berukhuwah Islamiyyah dgn sesama orang-orang beriman.

Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah utk minimal dirinya selamat dari sifat merugikan orang lain dalam pergaulan seperti kebencian kedengkian iri hati egoistis atau mementingkan diri sendiri dgn mengorbankan kepentingan orang lain. Sedangkan sasaran maksimal adl tertanamnya jiwa itsar .

Sarana Pembinaan
Berusaha menghindari pertikaian yg disebabkan krn perbedaan pemahaman antara sesama muslim. Mempelajari risalah-risalah tentang persaudaraan dalam Islam sepanjang ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selalu berusaha utk ta’aruf sesama orang beriman. Berusaha mengindari sejauh-jauhnya dari sikap ta’assub kepada pendapat para imam mujtahid dalam masalah yg masih diperselisihkan. Menjauhi debat kusir. Berusaha menjauhi sikap mudah mengkafirkan orang lain tanpa ada bukti nyata yg dibenarkan oleh syari’at Islam. Selalu wasiat-mewasiati dgn kesabaran kebenaran dan kasih saying .

Memupuk keikhlasan dalam segala hal baik dalam melontarkan pendapat mengadakan suatu kegiatan atau meluruskan pendapat orang lain. Mengadakan perkumpulan-perkumpulan secara rutin . Mengunjungi teman sesama orang beriman yg sedang ditimpa musibah. Selalau mengadkan kegiatan-kegiatan yg dilakukan secara bersama-sama . Selalu mencari titik temu dgn pihak-pihak yg saling berselisih antara sesama orang beriman. Menanamkan jiwa cinta persatuan antara sesama orang-orang beriman. Berusaha utk bersepakat dalam masalah-masalah pokok Islam dan bertenggang rasa terhadap pendapat orang lain yg berbeda dalam masalah cabang-cabang dari Islam . Mempelajari fiqih menurut madzhab yg dipeluk oleh mayoritas di mana kita berada. Menghindari ta’assub kepada kelompok tertentu tanpa memperhatikan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Menggalakkan semangat kembali pada Al-Qur’an hadits nabi dan siroh nabawiyah dalam semua masalah diiniyah.Menjaga hak orang lain terutama hak milik harta kehidupan kehormatan dien dan hak akal.

Aspek Siyasiyah.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek siasiyah adl semua hal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk mengatur orang lain baik keluarga kelompok masyarakat maupun negara dan badan-badan internasional.

Sasaran Pembinan
Agar tiap muslim dan muslimat mampu mengatur dan memimpin minimal keluarganya. Untuk selanjutnya mampu memimpin kelompok masyarakat negara maupun badan-badan internasional.

Sarana Pembina
Ilmu-ilmu tentang kepemimpinan dalam Islam. Mempelajari ilmu management dan administrasi. Mengenali manusia dgn segala kelebihan dan kekurangannya . Mengamati kegiatan-kegiatan social ekonomi politik dan budaya masyarakat. Aktif dalam berorganisasi. Berupaya memiliki sifat-sifat pemimpin yg ideal menurut Islam. Menggalakkan musyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah bersama. Menanamkan rasa tanggung jawab terhadap bawahan krn pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Tentang bagaimana ia memimpin anggotanya.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Semua sarana-sarana pembinaan tersebut diatas hendaknya diupayakan utk menjadi kegiatan rutin bias berupa kegiatan harian mingguan bulanan atau tahunan. Semua kegiatan-kegiatan yg disebutkan di atas bukanlah terbatas seperti apa yg tercantum krn ia lbh merupakan contoh-contoh saja dari pada pembatasan. Dalam pelaksanaannya tentu saja tidak kaku namun selalu mengingat situasi kondisi ruang waktu dan biaya.

PENUTUP
Bila kegiatan-kegiatan tersebut diatas dilaksanakan dgn berdasarkan ajaran Islam dan bertujuan mencari ridlo Allah SWT semata mk Insya Allah seseorang akan meningkat setapak demi setapak sehingga menjadi orang mukmin yg seimbang dari segala aspeknya sehingga mampu mengemban amanat Allah SWT dalam QS. Asyy-Syuro 13 At-Taubah 105 Al-Muzammil 5 Al-Ankabut 1-2 Al-Baqoroh 214 Ali Imron 142.
“Dia mensyariatkan bagi kamu sekalian dien itu yg ia juga Dia wasiatkan kepada Nuh Islam itu juga telah kami wahyukan kepadamu Muhammad Islam itu pula telah kami wasiatkan kepada Ibrohim Musa dan Isa tegakkanlah olehmu sekalian Dien itu dan janganlah kamu sekalian bercerai-berai dalam .”
“Dan katakanlah “Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasu-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Yang mengetahui akan yg ghoib dan yg nyata lalu diberitakan-Nya kepada kamu yg telah kamu kerjakan.”
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yg berat.”
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan “Kami telah beriman.” sedang mereka tidak diuji lagi ?”
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah padahal belum dating kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelummu ? Mereka ditimpa oleh mala petaka dan kesengsaraan serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya “Kapankah datangnya pertolongan Allah ? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yg berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yg sabar . “

Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sesungguhnya tiadalah seseorang akan mampu menegakkan dienullah kecuali barang siapa yg meliputi Islam dari segala aspeknya.”
Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm

-----------------

Amal Yaumi Panduan Amal Sehari Semalam

Amal Yaumi Panduan Amal Sehari Semalam
“Wahai anak Adam, sejatinya dirimu hanyalah potonhan-potongan masa, jika berlalu satu hari maka lenyap pula sebagian dirimu”(Al-Hasan Al-Basri)
Panduan Amal Sehari Semalam, sebagai berikut :
Sejak Matahari Terbit Hingga Waktu Dhuha :
Ø Shalat Dhuha.
Ø Mengerjakan sesuwatu yang berhubungan dengan manusia seperti menengok orang sakit, mencukupi kebutuhan muslim dll.
Waktu dhuha Hingga Dhuhur :
Ø Bekerja dan jangan lupa berdzikir kepada Allah.(qoilullah nama lainnya tidur sejenak di waktu siang).
Sejak Matahari Tergelincir Hingga Usai Shalt Dhuhur :
Ø Menjawab adzan yang dikumandangkan oleh muadzin.
Ø Shalat Sunnah (karena pintu-pintu langit terbuka pada waktu itu).
Ø Shalat dhuhur berjamaah.
Ø Shalat sunnah sesudah shalat dhuhur.
Usai Shalat Ba’diyah Dhuhur Sampai Ashar :
Ø Memperbanyak berdzikir.
Ø Bisa juga melanjutkan bekerja.
Waktu Ashar Hingga Matahari Mulai Menguning :
Ø Menjawab adzan yang dikumandangkan oleh muadzin.
Ø Shalat ashar berjamaah.
Ø Berdoa, berdzikir, dan membaca al-quran.
Ketika Sinar Matahari Menguning Sampai Terbenam :
Ø Membaca tasbih.
Ø Istigfar.
Ø Menutup hari dengan amal Shalih seperti sedekah.
Ketika Matahari Tenggelam Sampai Waktu Isya’ :
Ø Shalat magrib berjamaah.
Ø Memperbanyak ibadah hingga waktu Isya’.
Waktu Isya’ Hingga Menjelang Tidur :
Ø Shalat sunnah sebelum Isya’.
Ø Shalat Isya’ berjamaah.
Ø Shalat sunnah sesudah Isya’.
Tidur :
Ø Berwudlu.
Ø Bertaubat sebelum tidur.
Ø Menghilangkan rasa benci kepada sesama muslim.
Ø Berdoa Dengan doa yang disyariatkan.
Ø Mengumpulkan kedua telapak tangan lalu membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Annas seraya menghembuskan nafas ditangan lalu mengusapkan Ketubuh yang dapat dijangkau sebanyak 3X.
Ø Barbaring diatas sisi tubuh bagian kanan.
Ø Membaca tasbih 33x.
Ø Membaca tahmid 33x.
Ø Bertakbir 33x.
Ø Membaca ayat kursi.
Berakhir Separuh Malam Hingga Malam Hanya Tinggal Seperenamnya :
Ø Bangun tidur dengan membaca doa bangun tidur.
Ø Shalat malam 2 rakaat 2 rakaat.
Ø Shalat witir.
Ø Banyak berdoa.
Waktu Seperenam Malam Hingga Waktu Subuh :
Ø Banyak Istigfar, karena Allah berfirman : “dan diwaktu-waktu sahur(jelang fajar) malam mereka memohon ampun (kepada Allah)”.(Qs.Adz-Dzariat:18)
Ø Memperbanyak berdoa.
Antara Terbit Fajar Hingga Terbit matahari :
Ø Shalat fajar.
Ø Shalat sunnah sebelum sholat subuh.
Ø Shalat subuh berjamaah.
Ø Berdzikir dengan dzikir yang disariatkan.
Ø Membaca al-quran.

Catatan : Setiap amalan dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya.

-----------------

Amal Yaumi membentengi Diri(1)

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sebagai ummat Islam kita diperintahkan untuk melaksanakan kewajiban dasar, yaitu 5(lima) Rukun Islam yang pelaksanaannya harus senantiasa harus dijaga, kecuali rukun yang kelima(ibadah haji ke Baitulloh) yang menjadi wajib bagi orang yang mampu, karena ibadah dalam rukun islam tersebut merupakan aktualisasi dari keyakinan kita terhadap 6(enam) Rukun Iman.
Namun demikian Alloh Swt juga menganjurkan untuk melakukan ibadah-ibadah lain yang sifatnya sunnah dan telah dicontohkan oleh baginda Rasululloh SAW, yang mana jika mampu dilakukan secara berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim, maka akan memberi banyak manfaat bagi dirinya, yaitu;
1).ibadah sunnah akan menjadi penyempurna dari ibadah wajib, 2) ibadah sunnah akan menambah pahala tabungan akherat, 3) ibadah sunnah akan menjaga dan membentengi seorang muslim dari segala kemaksiatan dan dosa, 4) melakukan ibadah sunnah sebagai bukti kecintaan seorang muslim kepada Rasululloh SAW, sehingga akan memperoleh syafa’atnya di akherat kelak.
Konsekuensi hukumnya orang yang meninggalkan ibadah sunnah, tentunya tidak akan berdosa, hanya saja jika ibadah-ibadah wajib yang dijalankan kurang sempurna, maka tidak ada investasi yang bisa digunakan untuk menambal ketidaksempurnaan dalam menghadap dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan dan diamanahkan Alloh Swt ketika di dunia, sehingga bisa jadi akan menjadi orang yang merugi atau pailit.
Dalam artikel singkat ini, penulis mencoba sharing tentang berbagai amal yaumi atau amal harian yang sifatnya sunnah, dan mestinya selalu melekat dalam diri seorang muslim, dengan dilengkapi dalil-dalil dari Al-qur’an dan As-sunnah.

1. Sholat Jama’ah di masjid
a. Sholat merupakan rukun islam yang kedua setelah seseorang mengucapkan dua kalimah syahadat. Sholat lima waktu wajib dikerjakan oleh siapa saja yang sudah aqil baligh dan mengaku beriman kepada Alloh SWT dan Rasululloh SAW, karena akan ditanya oleh Alloh SWT katika di yaumul akhir.
  • Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Amalan yg pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Bila shalat baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.
b. Dengan sholat maka seorang muslim akan bersih dari dosa2 yang dilakukan kecuali dosa syirik
  • Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apa pendapat kalian bila ada sebuah sungai di depan pintu salah seorang dari kalian di mana dalam tiap hari ia mandi di sungai tersebut sebanyak lima kali apa yg engkau katakan tentang hal itu apakah masih tertinggal kotoran padanya?” Para sahabat menjawab “Tentu tidak tertinggal sedikitpun kotoran padanya.” Rasulullah bersabda “Yang demikian itu semisal shalat lima waktu. Allah menghapus kesalahan-kesalahan dengan shalat tersebut.”
c. Sholat lima waktu di kerjakan secara berjamaah di masjid
  • “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat serta ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al Baqarah:43).
  • Siapa yang mendengar adzan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali ada udzur” (HR Abu Dâwud dan Ibnu Mâjah)
  • Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya. Sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat dan diadzankan. Kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka” (HR al-Bukhâri)
  • ” Seorang lelaki buta menjumpai Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dan berkata: “Wahai Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wasallam sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku berjalan ke masjid. Lalu ia memohon kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam agar diberikan keringanan sehingga boleh shalat di rumahnya. Lalu beliau shallallâhu ‘alaihi wasallam membolehkannya. Ketika orang tersebut berpaling pergi, beliau memanggilnya dan bertanya: “Apakah kamu mendengar adzan shalat?”Ia menjawab:”Ya”. Beliau pun menyatakan: “Maka datangilah!”(HR.Sahih Muslim) .
Berdasarkan hadits tersebut beberapa ulama berpendapat mewajibkan lelaki melaksanakan shalat wajib berjamaah di Masjid dan tidak sah shalat tanpa berjamaah di Masjid kecuali jika ada udzur. Pendapat ini adalah pendapat sejumlah Ulama di antaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullâh, Ibnu al-Qayyim rahimahullâh dan juga pendapat madzhab Zhahiriyah dan dirâjihkan oleh Ibnu Hazm rahimahullâh.
Keutamaan apa yang diperoleh orang yang sholat berjamaah di masjid
1). Mendapat pahala 27 derajat dibandingkan dengan sholat sendiri
  • “Shalat berjama’ah lebih afdhal dari shalat sendiri sebanyak dua puluh derajat” (HR. Bukhari)
2). Diampuni dosa-dosanya
  • Diriwayatkan dari Utsman bin Affan berkata “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya kemudian berjalan untuk melaksanakan shalat fardu bersama dengan manusia atau secara berjama’ah atau di dalam masjid maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Muslim)
  • Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Apabila imam mengucapkan “ghairul maghduubi ‘alaihim waladdhaliin” maka katakanlah “Amin” karena barang siapa yang aminnya bertepatan dengan aminnya para malaikat maka akan diampuni dosanya yang telah lalu ” (HR. Bukhari)
  • Rasulullah saw bersabda:“Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah akan menghapuskan dosa dan mengangkat derajat ?” Para shahabat berkata : “Tentu, Ya Rasulullah”, Beliau bersabda ” ….dan memperbanyak langkah menuju ke masjid …“Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya kemudian berjalan untuk melaksanakan shalat fardu bersama dengan manusia atau secara berjama’ah atau di dalam masjid maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Muslim)”
3). Mendapat naungan Alloh Swt di hari kiamat
  • Rasululloh Saw bersabda:“Tujuh golongan manusia yang akan diberi perlindungan oleh Allah dalam naungannya di hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri yaitu: Imam (pemimpin) yang adil, pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah, lelaki yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, dua orang yang saling cinta mencintai kerana Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah, seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi untuk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang bersedekah dengan sesuatu sedekah lalu menyembunyikan sedekahnya itu sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya, seseorang yang mengingati Allah di tempat yang sunyi lalu mengalir air matanya. ”(Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
4). Menjalin silaturahim sesama ummat islam
5). Dapat menjadi sarana mencari pemecahan permasalahan ummat

2. Sholat Subuh berjamaah
Sholat subuh merupakan diantara sholat lima waktu yang menjadi kewajiban seorang muslim dengan bilangan rekaat paling sedikit, hanya 2(dua) rekaat. Akan tetapi mempunyai nilai yang sangat luar biasa apabila dikerjakan secara berjamaah di masjid, karena pelaksanaan sholat ini adalah di saat manusia masih menikmati waktu istirahat malamnya, sehingga enggan untuk bangun, apalagi kalau waktu siangnya digunakan untuk bekerja yang membuat keletihan yang amat sangat, akan menjadi cukup alasan untuk tidak segera bangun ketika mendengar suara adzan subuh, malah mungkin akan menarik selimutnya dilanjutkan mendengkur. Tetapi disitulah tantangannya yang diberikan Alloh swt dalam memberikan bonus kepada hambanya, yang memang mau tidak mau harus dilakukan dengan perjuangan untuk melawan dan melepaskan ikatan-ikatan syetan yang selalu membelenggu dirinya. Ketika sholat subuh dilaksanakan sendiri di rumah dengan dilaksnakan secara berjamaah di masjid mempunyai pengaruh yang berbeda bagi seoang muslim.
  • “…dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS. Al-Isro’: 78)
  • Dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Saling berdatangan menghampiri kalian malaikat malam dan malaikat siang, lalu mereka berkumpul pada shalat fajar dan asar, kemudian naiklah malaikat yang mendatangi kalian pada waktu malam, lalu Allah SWT bertanya kepada mereka dan Dia Maha Mengetahui tentang keadaan mereka: Bagaimanakah kalian meninggalkan hamba-hamba -Ku?. Maka mereka berkata: Kami meninggalkan mereka dalam keadaan mendirikan shalat dan mendatangi mereka dalam keadaan mendirikan shalat”(HR Bukhari dan Muslim)
  • Dari Sahl bin Sa’d Al-Sa’idi bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berikanlah kabar gembira bagi mereka yang berjalan pada kegelapan menuju mesjid bahwa mereka mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat”(HR.Ibnu Majah)
  • Dari Utsman bin Affan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat isya’ secara berjama’ah maka sungguh dia seakan-akan bangun setengah malam dan barangsiapa yang shalat subuh secara berjama’ah maka seakan-akan dia shalat semalam suntuk” (HR.Muslim).
3. Sholat Tahajud dan Witir
Sholat Tahajud atau sholat malam atau sholat lail merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada 1/2 malam, 2/3 malam atau 1/3 malam, karena waktu-waktu ini merupakan waktu yang sepi ditengah-tengah kebanyakan orang sedang terlelap tidur, saat itulah seorang hamab akan bisa semakin dekat dengan Alloh SWT sehingga do’a-do’anya akan segera dikabulkan, dan paginya akan menjadi nutrisi segar yang dapat memberi semangat dlam menjalankan aktifitas seharian.
Di masa Rasululloh Saw sholat tahajud pernah menjadi wajib, kemudian menjadi sunnah, walaupun tidak wajib, Rasululloh saw tidak pernah meninggalkannya, sehingga ibadah ini dikatakan sunnah muakadah. Begitu kuatnya sholat ini dalam memberi pengaruh dalam diri seorang muslim, Alloh Swt banyak berfirman tentang anjuran melakukan sholat tahajud ini, bahkan mengabadikan dalam satu surah yaitu Surah Al-Muzammil.
Oleh karenanya seorang muslim sangat dianjurkan untuk melaksnakannya sholat, apalagi bagi seorang aktifitas da’wah, maka sholat ini harus menjadi menu harian, yang minimal mampu dilaksanakan 3(tiga) kali dalam sepekan.
Beberapa dalil yang menguatkan tentang sholat tahajud yang terdapat dalam Al-qur’an dan hadits, sehingga akan lebih memotivasi diri kita dalam melaksanakan adalah sebagao berikut:
  • Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”(QS : Al-Isro’ : 79)
  • Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 15-18).
  • Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Muzammil: 20)
  • Dari Abu Hurairah ra berkata : bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tuhan kita akan selalu turun setiap malam ke langit dunia saat berada sisa pertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman : “Barangsiapa yang berdoa kepadaku maka Aku akan mengabulkannya, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Jamaah)
  • Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
  • Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR. Muslim)
  • Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)
  • Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)
  • Dari Ali.raSebenarnya Witir itu bukanlah fardlu sebagaimana shalat lima waktu yang diwajibkan. Hanya saja Rasulullah saw, setelah berwitir bersabda:” Wahai ahlul qur’an, kerjakanlah shalat witir sebab alloh itu witir(Maha Esa) dan suka sekali kepada yang ganjil” (HR.Ahmad dan Ashhabus Sunan, Turmudzi(hasan), Hakim(sahih))
  • Dari Abu Mas’ud Al anshari r.a : Rasulullah saw itu bershalat witir pada awal malam, kadang-kadang pula pada pertengahannya dan kadang-kadang pula pada penghabisan malam itu”(HR.Ahmad dng sanad sah)
--------------

Membentengi Diri dengan Amal Yaumi(bag ke-2)

4.Sholat Dhuha
Sholat dhuha merupakan salah satu diantara ibadah-ibadah sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasululloh SAW sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Alloh Swt. Mengerjakan sholat sunnah dhuha juga tidak memberatkan, karena dikerjakan pada saat kondisi badan masih fresh, yaitu sebelum melakukan aktivitas atau di sela-sela rehat bekerja di pagi hari. Jumlah rekaatnya minimal 2 rekaat, 4 – 8 rekaat jika mau, tetapi 2 rekaat saja kalau mampu dilakukan secara istiqomah juga sudah cukup, sebagaimana sabda Rasululloh SAW, dari Abu Hurairah r.a” Nabi saw yang tercinta memesankan kepadaku tiga hal, yaitu: berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dluha dan berwitir dulu sebelum tidur”(HR.Bukhori dan Muslim).
 
Keutamaan mengerjakan sholat dhuha
a. Sholat dhuha berfungsi sebagai sedekah atas ruas tulang badan manusia
Dari Abu Dzar r.a “ Rasululloh SAW bersabda: “ Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagi ganti dari semua itu cukuplah mengerjakan dua raka’at shalat dhuha (HR.Ahmad,Muslim dan Abu Daud)
b. Sholat dhuha berfungsi untuk meminta kelancaran rizki
Hadits qudsi dari Nuwas bin Sam’an r.a bahwa Alloh ‘Azza wa jalla berfirman:” Wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rak’at pada permulaan siang(yakni shalat dluha), nanti akan kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya(HR.Hakim dan Tabrani),
Do’a-do’a yang dianjurkan untuk dipanjatkan ketika selesai menjalankan sholat dhuha juga mencerminkan tentang permohonan rizki , yaitu:
Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha adalah waktu dhuhaMu dan keagungan adalah keagunganMU,dan keindahan adalah keindahan-MU, dan kekuatan adalah kekuatan-MU, dan kekuasaan adalah kekuasaanMU, dan perlindungan adalah perlindungan-MU, Ya Allah, jika rizkiku ada di atas langit, maka turunkanlah, jika ada di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika jauh, maka dekatkanlah, limpahkanlah kepadaku segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-MU yang sholeh.”
 
5. Sholat sunnah rawatib
Sholat sunnah rawatib merupakan sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardlu lima waktu. Sholat sunnah Rawatib hampir tidak pernah ditinggalkan oleh  baginda Rasululloh SAW, seperti yang ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar r.a” Saya ingat dari perbuatan nabi saw, ada 10 rakaat sunat rawatib yakni dua rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah isya’ di rumahnya, dan dua rakaat sebelum subuh(HR.Bukhari)
Kedudukan dan keutamaan sholat sunnah rawatib
a. Mendapat kebaikan yang berlimpah
Dari Aisyah r.a bahwa Nabi saw bersabda: “Kedua rakaat sunat fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya(HR.Ahmad, Turmudzi dan Nasa’I, Muslim)
b. Dibangunkan sebuah rumah di syurga
Dari Ummu Habibah binti Abu sufyan bahwa Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa bershalat dalam sehari-hari duabelas rakaat maka dibangunlah untuknya sebuah rumah di syurga; yaitu empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya’ dan dua rakaat sebelum shalat fajar”(HR.Turmudzi, hasan shahih)
 
6. Tilawah Qur’an
Al-qur’an merupakan wahyu yang diturunkan Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir melalui perantaraan malaikat Jibril as, yang berfungsi sebagai pedoman hidup bagi umat manusia dalam menjalankan amanah kekhalifahan di muka bumi, agar tidak tersesat dalam menempuh perjalanan.
Oleh karenanya Al-qur’an seharusnya menjadi bacaan wajib bagi umat islam khususnya. Bahkan dalam risalahnya Imam Syahid Hasan Al-banna memasukkan bacaan Al-qur’an sebagai salah satu wajibatul al-akh, yaitu menjadi wirid harian bagi seorang aktivis da’wah dalam sehari satu juz dan mengkhatamkannya tidak lebih dari satu bulan.
 
Anjuran dan keutamaan membaca Al-qur’an
a. Bacaan Al-qur’an akan menjadi syafa’at di hari kiamat
« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
  • Dari Abu Umamah Al-Bahili r.a Rasululloh SAW bersabda;Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.[HR. Muslim 804]
  • “Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804]
  • ·         An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805]
b. Akan menjadi sebaik-baik manusia

 (( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ ))

Dari shahabat‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu‘anhuberkata, bahwaRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.”[Al-Bukhari 5027]
c. Pembaca Al-qur’an akan bersama malaikat yang mulia
Ummul Mu`minin ‘Aisyahradhiallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.”[Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
d. Pembaca Al-qur’an seperti mempunyai aroma wangi
Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]
 
e. Pembaca Al-qur’an akan diangkat derajatnya

 (( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ ))

‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.”[HR. Muslim 269]
 
7. Puasa Sunnah
Selain puasa yang diwajibkan oleh Alloh SWT di bulan Ramadhan, Rasululloh SAW juga menganjurkan dan memberikan contoh ummatnya untuk senantiasa berpuasa sunnah di waktu-waktu tertentu, yang mana setiap jenis puasa sunnah tersebut mempunyai keutamaan-keutamaan yang dapat memberi nilai tambah di hadapan Alloh SWT.
Puasa sunnah yang dianjurkan dan sering dikerjakan baginda Rasululloh SAW
a. Puasa enam hari di bulan Syawwal bagaikan puasa satu tahun
Puasa syawal merupakan jenis puasa sunnah yang dilakukan pada bulan syawal selama 6(enam) hari berturut-turut maupun tidak, awal, tengah bulan, atau akhir bulan selain hari tasyriq, yang mempunyai nilai tambah seperti puasa satu tahun secara terus menerus.
Dari Abu Ayyub Al-Anshari, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa Ramadhan, lalu mengikutkannya dengan enam hari di bulan Syawwal, maka hal itu bagaikan puasa satu tahun.” [H.R. Muslim].
 
b. Puasa 9 Hari Awal Bulan Dzul Hijjah dan puasa Hari ‘Arafah
  • Dari Abu Dawud dari sebagian istri Nabi r.a, bahwasanya Rasulullah SAW biasa berpuasa: Sembilan hari (awal) Dzul Hijjah, hari ‘Asyura, tiga hari setiap bulan,  dan Senin pertama dan Kamis. [H.R. Abu Dawud dan Ahmad, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani].
  • Dari Abu Qatadah, bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari ‘Arafah, maka beliau menjawab:Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. [H.R. Muslim].
Puasa hari Arafah ini disunnahkan bagi orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji. Adapun bagi orang yang melaksanakan ibadah haji, makruh bagi mereka untuk melaksanakan puasa ini dikarenakan Rasulullah SAW, Abu Bakr ra, ‘Umar ra, dan ‘Utsman ra tidak melakukan puasa ini ketika berhaji, dikarenakan orang yang berhaji memerlukan kekuatan pada hari-hari tersebut.
 
c. Puasa Bulan Muharram(‘Asyura)
  • Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling baik setelah  Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram.” [H.R. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa`i, Ibnu Majah, dan Ahmad].
  • Kemudian, hari yang paling ditekankan untuk berpuasa pada bulan ini adalah hari kesepuluh. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, bahwasanya; Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram), maka beliau menjawab: Menghapuskan satu tahun yang telah lalu.” [H.R. Muslim].
  • Disunnahkan untuk berpuasa juga pada hari yang kesembilan untuk menyelisihi Yahudi dan Nasrani berdasarkan riwayat Muslim, bahwasanya Ibnu ‘Abbas berkata kepada Rasulullah SAW saat beliau berpuasa hari ‘Asyura, “Bukankah ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani?” maka beliau mengatakan:“Tahun depan Insya Allah kita berpuasa hari yang kesembilan.” Namun pada tahun setelahnya, Rasulullah SAW wafat sebelum melaksanakan keinginannya ini. [H.R. Muslim].
d. Puasa Bulan Sya’ban
Istri Nabi r, ‘A`isyah ra mengatakan, “Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW puasa lebih banyak daripada di bulan Sya’ban. Beliau dahulu berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].
Adapun hadits lain tentang puasa bulan sya’ban:
 “Jika bulan Sya’ban sudah berlalu setengahnya, maka janganlah kalian berpuasa.” [H.R. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani]
Maksud larangan hadits tersebut adalah jika berniat menyengaja mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa. Namun apabila dia biasa berpuasa pada hari-hari tersebut dan tidak menyengaja untuk mendahului Ramadhan dengan puasa, maka hal ini diperbolehkan, sebagaimana hadits:
 “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari, kecuali orang yang biasa berpuasa padanya, maka silakan berpuasa.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].
 
e. Puasa hari Senin dan Kamis
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Amalan dibacakan pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin amalku dibacakan dalam keadaan aku sedang berpuasa.” [H.R. At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani].
 
f. Puasa tiga hari setiap bulan (Bulan Qamariah)
  • Rasulullah r bersabda kepada ‘Abdullah bin ‘Amr ra:“Berpuasalah tiga hari tiap bulan. Karena kebaikan dibalas sepuluh kalinya, maka hal itu seperti halnya puasa selamanya.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].
  • Diperbolehkan untuk berpuasa pada tiga hari manapun pada tiap bulan. Akan tetapi, yang lebih disukai untuk berpuasa padanya adalah tanggal 13, 14, dan 15 yang sering disebut dengan yaumul bidh (hari putih).
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada Abu Dzar: “Jika engkau berpuasa setiap bulan tiga hari, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.” [H.R. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani].
 
g. Puasa Nabi Dawud As, Puasa Terbaik
Puasa Nabi Dawud adalah berpuasa sehari kemudian berbuka sehari demikian seterusnya. Rasulullah SAW menganjurkan kepada ‘Abdullah bin ‘Amr ra saat dia bertekad untuk berpuasa siang hari dan shalat malam tiap harinya selama dia hidup:
“Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa Nabi Dawud as, dan itu adalah puasa yang paling adil.” Abdullah menukas, “Aku mampu yang lebih baik dari ini.” Rasulullah SAW pun menjawab (artinya), “Tidak ada puasa yang lebih baik darinya.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].

https://islamudin69.wordpress.com/tag/amal-yaumi/  
--------------

Catatan Uci : Lembar Amal Yaumi

“Mb, kenapa sih amalan harian kita harus ditulis? Bukannya nanti jatuhnya jadi riya’?”

Seorang adik binaanku bertanya, saat kubagikan lembar amal yaumi yang harus mereka isi di tiap pekan. Dan kuminta untuk mencatat di selembar kertas, tiap amalan yang mereka kerjakan. Berapa kali dalam sepekan mereka tahajud, shalat dhuha, shalat sunnah rawatib, membaca al ma’tsurat, berapa lembar tilawah, olahraga, membaca buku, dll

Dulu aku juga bertanya hal yang sama dengannya kepada murabbiyahku, karena menurutku amalan seseorang itu harusnya hanya dia dan Tuhan saja yang tahu. Gak perlu lah dituliskan dan diketahui oleh orang lain.

Lalu murabbiyahku menjelaskan, para Sahabat Rasulullah SAW selalu dengan lantang menjawab ketika ditanyakan amalan apa saja yang tlah dikerjakan. Dan, Sahabat yang slalu mengangkat tangan adalah Abu bakar. Mereka senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan. Itu adalah salah satu cara Rasulullah SAW untuk memotivasi para Sahabat.

Awalnya mungkin ada perasaan malu jika catatan amalan kita kosong, ataupun terisi sedikit. Tapi, lama kelamaan kita akan terbiasa, untuk melakukan itu bukan hanya karena malu dilihat oleh murabbi ataupun teman halaqah. Melainkan malu jika amalan kita tidak sebanding dengan banyaknya nikmat yang Allah berikan, amalan kita itu merupakan wujud syukur kita kepadaNya.

Aku jadi ingat di salah satu halaqahku dulu, murabbiyahku slalu merekap lembar amal yaumi di tiap akhir bulan. Dan beliau slalu menyebutkan semua nama lengkap dengan amalannya di bulan itu.

Yah, setibanya di namaku. Rasanya aku ingin sembunyi dibalik lemari, saat amalanku disebutkan. Sungguh malu. Secara kuantitas atau mungkin kualitasnya juga, aku sering tertinggal jauh dari teman halaqahku yang punya 3 anak. Yang otomatis dia itu pasti lebih sibuk dariku, mengurus anak, suami, rumah dan sgala kepentingan rumah tangganya. Sedangkan aku, masih sendiri, hanya mengurus diri sendiri. Kok bisa ketinggalan jauh, waktu-waktuku kuisi apa saja ia?

Jadi kebayang, bagaimana nanti ketika di akhirat. Saat catatan amalan kita disebutkan di hadapan semua manusia, amalan baik akan membuat kita selamat, dan amalan buruk akan membuat kita tamat. Ya Rabb,… 
 
http://desidahliantiaci.blogspot.com/2013/06/lembar-amal-yaumi_2790.html 
 
--------------
Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.

 Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.

 
Sumber Artikel  (wisatapedia.web.id)
Sumber Gambar (dari berbagai sumber)




---------------

Sumber asli ;
https://granadamediatama.wordpress.com/poster/penciptaan-alam-semesta-dalam-al-quran-dan-sains/ 


http://waones-sbm.blogspot.com/2015/03/pemikiran-dan-pandangan-modern-dalam.html


Bila anda akan meng-copy atau memperbanyak bahasan artikel ini, seyogyanya anda tetap mencantumkan sumber pada Sumber asli dan bahan tulisan di atas.


Demikian artikel tentang Amal Yaumi - Ciri Pribadi Muslim
Semoga bisa menjadi hiburan dan terutama menambah wawasan anda ...

Kembali ke Halaman Utama >>>>
Pemikiran dan Pandangan Modern Dalam ARTIKEL AKHIR ZAMAN


I Hope you like the post. Stay connected for more...


Edit; wawansurya
Sumber utama bahasan;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com

Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

Artikel Menarik Lainnya :



No comments:

Post a Comment