Literatur Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Misteri Negeri-Negeri Akhir Zaman
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hai? Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat yahh.. :WA kali ini tidak akan memposting Artikel yang berhubungan dengan Posting dan Gambar Porno :) tetapi WA akan mencoba menshare tentang bahasan mengenai ARTIKEL AKHIR ZAMAN yang disunting dari berbagai sumber dan sumber utama.
Pada pembahasan yang lalu, waones articles telah menyinggung bahasan mengenai Kaki Tangan Dajjal Mencengkeram Indonesia, dan bila anda ingin membaca artikel lainnya yang berhubungan dengan artikel Akhir Zaman, silahkan klik Open dibawah ini dan Klik pada Link judul artikel tersebut.
Selamat membaca !!!
-------------
Klik Open >>>
=========================
--------------------
Edisi Akhir Zaman
-------------
Misteri Negeri-Negeri Akhir Zaman
Penulis : Abu Fatiah Al Adnani
Ukuran : 15,5 x 24 cm
Tebal : 336 hlm
Harga Rp. 45.000 ,-
Ternyata banyak peristiwa besar yang telah diprediksi Rasulullah telah terjadi. Berbagai fenomena dan kejadian-kejadian besar antara abad 20-21 semakin menambah daftar bukti kebenaran nubuwat beliau. Nubuwat tentang kedatangan Amerika yang akan menguasai minyak-minyak saudi, tentang invasi Bani Qanthura ke Bashrah, tentang boikot bangsa Rum atas Iraq, Mesir dan Damaskus, tentang bumi Palestine yang akan menjadi bumi ribath hingga akhir zaman, semua sudah terjadi dan sedang terjadi. Dan itu telah diberitakan oleh Rasulullah. Menakjubkan!!
https://granadamediatama.wordpress.com/the-golden-age/misteri-negeri-negeri-akhir-zaman/
--------------------
Misteri negara akhir zaman: Keutamaan Syam
1. Penduduk Syam sentiasa berada di atas al-haqq yang dominan hingga datang kiamat.
"Sebahagian umatku ada yang selalu melaksanakan perintah Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang bertentangan sehingga datang keputusan Allah, dan mereka sentiasa dalam keadaan demikian. Mu'adz berkata: dan mereka ada di Syam. "(HR.Bukhari)
"Jika penduduk Syam rosak agamanya maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan sentiasa ada satu kelompok dari umatku yang dimenangi oleh Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang bertentangan sehingga datang hari Kiamat
Doa Nabi saw meminta barokah untuk negara Syam, dan harapan Nabi saw agar penduduknya dihindarkan daripada keburukan dan musibah.
Ya Allah, berilah kami barakah pada negara Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negara Yaman. Para sahabat bertanya: termasuk Nejed? Rasulullah berdoa: Ya Allah berilah kami barakah pada negara Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat masih bertanya: termasuk Nejed? Rasulullah saw menjawab: Di sana (Nejed) terjadi gempa dan huru-hara, dan di sana muncul dua tanduk syaitan. (HR. Bukhari)
Nota: yang dimaksudkan dengan Nejed dalam hadis ini adalah Iraq.
2. Penduduk Syam diuji oleh Allah dengan penyakit taun agar mendapat syahadah dan rohmat.
"Jibril datang kepadaku dengan membawa demam dan wabak, aku menahan demam di Madinah dan aku lepaskan penyakit taun untuk negera Syam, kerana meninggal kerana penyakit taun merupakan mati syahid bagi umatku, rahmat bagi mereka, sekaligus kehinaan bagi kaum kafir." (HR. Imam Ahmad)
3. Negara Syam dinaungi sayap malaikat rahmat
"Beruntunglah negera Syam. Sahabat bertanya: mengapa? Jawab Nabi saw: Malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atas negera Syam. "(HR. Imam Ahmad)
4. Syam adalah negera iman dan Islam apabila berlaku huru-hara dan peperangan dahsyat.
"Aku bermimpi melihat tiang kitab (Islam) ditarik dari bawah bantalku, aku ikuti pandanganku, ternyata ia adalah cahaya sangat terang hingga aku mengira akan mencabut penglihatanku, lalu diarahkan tiang cahaya itu ke Syam, dan aku lihat bahawa bila fitnah (konflik) berlaku maka iman terletak di negera Syam. "
6. Syam merupakan pusat negara Islam di akhir zaman
"Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tidak ada lagi perang.
Nabi saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan sentiasa ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rezeki dari mereka (berupa ghanimah) sehingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang dipasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya kiamat. "(Riwayat Imam Ahmad)
7. Syam merupakan benteng umat Islam apabila berlakunya malhamah kubro (perang dahsyat akhir zaman)
"Auf bin Malik al-Asyja'iy berkata: Aku menemui Nabi saw lalu aku ucapkan salam. Nabi saw: Auf? Aku: Ya, benar. Nabi saw: Masuklah. Aku: Semua atau aku sendiri? Nabi saw: Masuklah semua. Nabi saw: Wahai Auf, hitung ada enam tanda Kiamat. Pertama, kematianku. Aku: Kalimat Nabi saw ini membuatku menangis sehingga Nabi saw membujukku untuk diam. Aku lalu menghitung: satu. Nabi saw: Penaklukan Baitul Maqdis. Aku: Dua. Nabi saw: Kematian yang akan meragut umatku dengan cepat seperti wabak kematian kambing. Aku: Tiga. Nabi saw: Konflik dahsyat yang menimpa umatku. Aku: Empat. Nabi saw: Harta membumbung tinggi nilainya sehingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas. Aku: Lima. Nabi saw: Terjadi gencatan senjata antara kalian dengan Bani Ashfar (bangsa perang), lalu mereka menyokong kalian dengan 80 destinasi. Aku: Apa maksud tujuan? Nabi saw: Maksudnya panji. Pada tiap panji terdisi dari 12,000 tentera. Benteng umat Islam ketika itu di kawasan yang disebut Ghouthoh, kawasan sekitar bandar Damsyik. "(HR. Imam Ahmad)
Nota: Daerah bernama Ghauthah masih ada hingga kini, tidak berubah namanya dan kedudukan berhampiran Damsyik.
8. Pasukan terbaik akhir zaman ada di Syam dan Allah menjamin kemenangan mereka.
"Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kamu memilih Syam, kerana ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tidak boleh hendaklah kamu memilih Yaman dan berilah minum (binatang kamu) dari kolam-kolam (di lembahnya), kerana Allah menjamin untukku negera Syam dan penduduknya. "(HR. Imam Ahmad)
9. Kematian Dajjal terjadi di Syam
"Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, dia menuju Madinah, sehingga berada di balik Uhud, dia disambut oleh malaikat maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana dia dibinasakan, di sana akan binasa." (HR. Imam Ahmad)
"Dajjal akan keluar di tengah Yahudi Asfahan hingga mencapai Madinah, dia singgah di sempadannya, saat itu Madinah mempunyai 7 pintu pada tiap pintu dijaga oleh 2 malaikat, maka penduduk Madinah yang jahat bergabung dengan Dajjal hingga apabila mereka mencapai pintu Ludd, Isa as turun lalu membunuhnya dan sesudah itu Isa as hidup di dunia 40 tahun sebagai pemimpin yang adil dan hakim yang bijak. "(HR. Imam Ahmad)
10. Syam adalah negeri titik temu dan titik tolak
"Kamu akan dikumpulkan di sana - tangannya menunjuk ke Syam - jalan kaki atau naik kenderaan mahupun berjalan terbalik (kepala di bawah) ..." (HR. Imam Ahmad)
"Maimunah bertanya kepada Nabi saw: Wahai Nabi Allah, jelaskan kepada kami tentang Baitul Maqdis. Maka Nabi saw menjawab: Dia adalah negera titik bertolak dan titik berkumpul, datanglah ke sana dan solatlah di sana, kerana solat di sana bersamaan 1000 kali solat di tempat lain. "(HR. Ahmad)
http://detikislam.blogspot.com/2013/01/misteri-negara-akhir-zaman-keutamaan.html
------------------
Syam Negeri Akhir Zaman
Oleh Ustadz H. Abu Syu’bah Adi Suhara, Lc.
Syām atau Negeri Syam adalah sebuah daerah yang terletak di timur Laut Mediterania, barat Sungai Efrat, utara Gurun Arab dan sebelah selatan Pegunungan Taurus. Negeri Syam merupakan tempat dari agama samawi yaitu Yudaisme, Nasrani, dan Islam. Menurut umat muslim, Negeri Syam dianggap sebagai "Negeri Kebaikan"
Pada saat ini Negeri Syam merujuk ke sejumlah tempat di Timur Tengah, diantaranya : Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yordania.
Jika Mekah merupakan tanah pertama yang dijadikan sebagai tempat peribadatan bagi umat manusia dan tempat lahirnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Sang Penutup para nabi beserta seluruh syariat sebelumnya, tempat Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang hingga saat ini menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia, jika Madinah merupakan tanah yang dicintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya dan dijadikan tempat tujuan hijrah dan pusat pembangunan peradaban Islam, maka Syam merupakan tempat menetapnya iman ketika terjadi badai fitnah yang melanda seluruh dunia di akhir zaman. Syam akan menjadi tempat turunnya Nabi Isa Al-Masih ‘alaihissalam, tepatnya di menara putih pada masjid agung Bani Umayyah (Jami’ Umawi), untuk bergabung bersama pasukan Islam dalam memerangi Al-Masih Dajjal. Syam juga akan menjadi benteng pertahanan umat Islam pada peperangan dahsyat yang akan terjadi menjelang hari Kiamat. Syam juga merupakan tanah yang dijanjikan akan menjadi muara dan tempat berkumpulnya umat manusia pada hari Kiamat.
Mengenal Negeri Para Nabi
Jika di Indonesia mobil-mobil selalu dikandangkan agar tidak hilang, maka di Suriah mobil-mobil diletakkan di pinggiran jalan. Jika di Indonesia pasukan pencabut nyawa selalu terdengar melalui jendela televisi, maka di Suriah pasukan penabur rizki terdengar di jami Umawi dan beberapa jami lainnya.
Kota para Anbiya ini terkenal dengan keamanan dan keramahan penduduknya. Ulamanya terkenal dengan keilmuan dan ketakwaannya. Mereka mengajar tanpa meminta imbalan, bahkan sebaliknya memberi hadiah bagi yang menghadiri pengajiaan mereka. Semua keilmuan Islam diajarkan di kota tertua ini. Masjid Umawi yang dibangun oleh Sayidina Muawiayah dijadikan universitas gratis untuk membangun pemuda Islam. Negeri peradaban ini terkenal dengan ulamanya, Imam Nawawi, Ibnu Qudamah, Ibnu Abidin, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim Jauziyah, Ibnu Katsir dan Imam Mizzi. Mereka adalah penerus bendera Islam dari para sahabat yang masuk ke negeri Syam. Dr. Mustafa Az-Zarqo, Muhaddits Syekh Syuaib Arnauth, Syekh Abdul Karim Rifai dan putranya, Syekh Usamah Rifai, Dr. Muhammad Said Ramadhan Bouthi, Dr. Wahbah Zuhaili, Dr. Mustafa Dib Bugha adalah para ulama yang memegang bendera Islam dewasa ini.
Keramahan dan kemurahan penduduk kota Damaskus menambah keberkahan bagi kota ini. Kota empat musim ini selalu membawa keindahan dan kekayaan alam buah-buahan yang silih berganti. Keaslian dan kesegaran rasa masih kita nikmati di negeri ulama ini. Keu-kue dan manisan kota para Anbiya ini menambah pesona kehidupan. Kumbang dan madu kota Muawiyah ini membuat sempurna seolah-olah surga dunia.
Pertanyaan yang terlintas di pikiran pembaca adalah, “Apa yang menyebabkan kota tua ini berbeda dengan kota-kota lain?”
Syam adalah Negeri para rasul dan para nabi
Syam yang merupakan istilah untuk beberapa negara, yaitu Palestina, Yodania, Libanon dan Suriah telah tersirat dan tersurat di dalam Quran dan Hadits Nabawi.
Salah seorang ulama Syam, Imam Izz bin Abdussalam dalam kitabnya Targibu Ahlil Islam Fi Sukna Biladisy-Syam menafsirkan kalimat bumi yang kami telah berkahi dalam surah Al-Anbiya ayat 71 dan kalimat kami berkati sekitarnya dalam surah Al-Isra Ayat 1 dengan negeri Syam, yang termasuk di dalamnya Suriah.
Imam Hasan Basri dan Qotadah Sadusi menafsirkan kata bumi dalam surah Al-A’raf ayat 137 dengan bagian timur dan bagian barat bumi adalah Syam.
Sebagian ulama menafsirkan keberkahan yang terdapat di negeri ini disebabkan para rasul dan para nabi. Sebagian lain menyatakan bahwa keberkahan negeri ini dengan keberkahan buah-buahan dan sumber-sumber air yang ada.
Doa Rasulullah untuk negeri Syam
Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd (dalam riwayat lain: Iraq)?” Beliau berkata, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd?” Beliau menjawab, “Di sana terdapat gempa, fitnah dan keluarnya tanduk syaitan.” (HR. Bukhari no. 990)
Malaikat menjaga negeri Syam
Zaid bin Tsabit berkata bahwa suatu hari Rasulullah bersabda ketika para sahabat berada bersama beliau, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut”. (HR. Ibnu Hibban no. 7304)
Syam negeri orang-orang pilihan
Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306)
Said bin Abdulaziz, salah seorang perawi hadits ini berkata, “Ibnu Hawalah berasal dari kota Azd. Beliau tinggal di Yordania.” Jika beliau meriwayatkan hadits ini beliau selalu berkata, “Barangsiapa yang dinaungi oleh Allah maka ia tidak akan di terlantarkan.”
Pilihan Rasulullah ini dijelaskan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Muadz bin Jabal dan Hudzaifah bin Yaman tatkala mereka berdua meminta petunjuk kepada Rasul untuk tempat tinggal mereka sesudah wafat Rasulullah. Rasul menyarankan mereka untuk tinggal di Syam karena orang-orang pilihan Allah tinggal di negeri ini. (Lihat Mu’jamul Kabir no. 137)
Syam negeri orang-orang mu’min
Abdullah bin Amr berkata, “Akan datang satu masa tidak ada seorang mukmin pun kecuali ia akan bergabung ke Syam.” (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 19791)
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “10.000 mata yang melihat Nabi Muhammad SAW masuk negeri Syam tatkala mereka (para sahabat) mengetahui keutaman negeri Syam dibandingkan negeri yang lain.”
Syam negeri para wali
Abdullah bin Shofwan berkata bahwa seorang laki-laki berdoa saat perang Shiffin, “Ya Allah, turunkan laknatmu untuk penduduk Syam!” Ali membantah, “Janganlah kamu melaknat seluruh punduduk Syam, sesungguhnya di sana terdapat wali badal, sesungguhnya disana terdapat wali badal, sesungguhnya disana terdapat wali badal.” (HR. Ma’mar bin Rosyid no. 1069)
Syam bumi kebaikan dan kebajikan
Abdullah bin Amr bin Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kebaikan itu ada sepuluh persepuluh (10/10). Sembilan persepuluhnya (9/10) berada di Syam, sepersepuluhnya (1/10) untuk selain Syam. Kejahatan itu sepuluh persepuluh. Sepersepuluhnya berada di Syam dan sembilan persepuluhnya di seluruh negeri. Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi padamu.” (HR. Ibnu ‘Asaakir, 1/154)
Cahaya iman tetap terpatri di Syam di waktu terjadi fitnah
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku melihatnya dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di syam ketika terjadi Fitnah.” (HR. Ahmad no. 21781)
Imam Izz berkata, “Maksud dari hadits ini adalah apabila fitnah terjadi dalam agama Islam maka penduduk Syam bebas dari fitnah tersebut dan tetap beriman, dan apabila fitnah terjadi di luar agama maka ahli Syam beramal sesuai dengan keimanan.”
Lalu beliau menafsirkan tiang kitab dengan tiang Islam sebagaimana kaum muslimin bersandar kepadanya dan berlindung di bawahnya. Kenyataan menjadi saksi semua itu, sesungguhnya kita melihat kesungguhan dan keistiqomahan penduduk Syam dan ketaatan mereka dengan Quran dan Sunnah ketika timbul perbedaan.
Syam adalah takaran kebaikan dan keburukan dan tempat sekelompok umat Rasulullah yang beruntung hingga hari kiamat.
Qurroh bin Iyas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)
Auf bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bumi akan mengalami kerusakan selama 40 tahun lamanya sebelum Syam.”
Kerajaan Rasulullah di Syam
Ka’ab Ahbar, salah seorang sahabat ahli kristologi berkata, “Di baris pertama dalam Taurat terukir Muhammad bin Abdullah hamba-Ku pilihan, penuh sopan santun, tidak kasar, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi pemaaf dan pengampun, kelahiran Makkah, hijrahnya ke Thaibah dan kerajaannya di Syam.”
“Ummatnya hammadun (suka memuji), yaitu memuji Allah SWT dalam keadaan senang dan susah, mengumandangkan tahmid di setiap turunan jalan, mengumandangkan takbir di setiap tanjakan jalan, selalu memperhatikan peredaran matahari, sholat di waktu yang telah ditentukan walaupun mereka di puncak pembuangan sampah, memakai sarung sampai di pertengahan betis, selalu membasuh anggota wudhu dan suara-suara mereka di malam hari bagaikan suara lebah menggema.” (HR. Darimi no. 7)
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Apa yang disebutkan Ka’ab sesuai dengan kenyataan yang ada, sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Lihat: Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
Syam negeri untuk hari kebangkitan
Abu Dzar bekata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam bumi kebangkitan.” (HR. Bazzar no. 3965 & Ahmad no. 27629)
Kalau kita mengatakan bahwa pusat Quran terdapat di surat Al-Fatihah, pusat surah Al-Fatihah terdapat di basmalah, dan pusat basmalah terdapat di huruf ba’ maka pusat dunia di negeri Syam, pusat negeri Syam terdapat di Damaskus dan pusat Damaskus di Ghuthah. (Perbandingan di atas tidak termasuk Makkah dan Madinah)
Damaskus ibu kota Syam
Abu Umamah berkata, Rasulullah SAW membaca ayat, “Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu’minun: 50). Beliau bertanya, “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915)
Damaskus benteng muslimin
Salah seorang sahabat Rasulullah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470)
Kekuatan muslimin terdapat di Damaskus
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)
Damaskus, markas tentara Allah SWT di muka bumi
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4080)
Damaskus tempat turun Nabi Isa Alaihissalam
Nawwas bin Sam’an berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa bin Maryam akan turun di menara putih timur Damaskus.” (HR. Muslim no. 7560)
Dari penafsiran ayat-ayat dan hadits-hadits di atas kita dapat mengetahui keutamaan yang ada di negeri Syam, terutama di Damaskus. Jika ada orang bertanya apakah keberkahan yang di atas dapat kita lihat pada waktu ini —dan saya tidak menafikan keberkahan yang ada, namun keberkahan yang ada sekarang sedikit jika dibandingkan dengan zaman yang lalu sebagaimana digambarkan oleh Syaikh Izz bin Abdussalam— sedangkan dewasa ini setiap orang dapat melihat yang dia inginkan, dan melakukan apa yang dia mau? Maka jawabannya adalah sesungguhnya keberkahan itu akan kembali seperti semula apabila penduduk Damaskus dan Syam kembali ke jalan Allah dan Rasul-Nya, Allah sudah menjelaskan, “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga kaum tersebut merubah diri mereka.” (QS. Ar-Ro’d: 11). Tentu dari melanggar perintah Allah menuju taat kepada-Nya Allah juga berjanji, “Dan jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa maka Kami akan karuniakan kepada mereka keberkahan dari langit dan dari bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)
Pada saat ini Negeri Syam merujuk ke sejumlah tempat di Timur Tengah, diantaranya : Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yordania.
Jika Mekah merupakan tanah pertama yang dijadikan sebagai tempat peribadatan bagi umat manusia dan tempat lahirnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Sang Penutup para nabi beserta seluruh syariat sebelumnya, tempat Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang hingga saat ini menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia, jika Madinah merupakan tanah yang dicintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya dan dijadikan tempat tujuan hijrah dan pusat pembangunan peradaban Islam, maka Syam merupakan tempat menetapnya iman ketika terjadi badai fitnah yang melanda seluruh dunia di akhir zaman. Syam akan menjadi tempat turunnya Nabi Isa Al-Masih ‘alaihissalam, tepatnya di menara putih pada masjid agung Bani Umayyah (Jami’ Umawi), untuk bergabung bersama pasukan Islam dalam memerangi Al-Masih Dajjal. Syam juga akan menjadi benteng pertahanan umat Islam pada peperangan dahsyat yang akan terjadi menjelang hari Kiamat. Syam juga merupakan tanah yang dijanjikan akan menjadi muara dan tempat berkumpulnya umat manusia pada hari Kiamat.
Mengenal Negeri Para Nabi
Jika di Indonesia mobil-mobil selalu dikandangkan agar tidak hilang, maka di Suriah mobil-mobil diletakkan di pinggiran jalan. Jika di Indonesia pasukan pencabut nyawa selalu terdengar melalui jendela televisi, maka di Suriah pasukan penabur rizki terdengar di jami Umawi dan beberapa jami lainnya.
Kota para Anbiya ini terkenal dengan keamanan dan keramahan penduduknya. Ulamanya terkenal dengan keilmuan dan ketakwaannya. Mereka mengajar tanpa meminta imbalan, bahkan sebaliknya memberi hadiah bagi yang menghadiri pengajiaan mereka. Semua keilmuan Islam diajarkan di kota tertua ini. Masjid Umawi yang dibangun oleh Sayidina Muawiayah dijadikan universitas gratis untuk membangun pemuda Islam. Negeri peradaban ini terkenal dengan ulamanya, Imam Nawawi, Ibnu Qudamah, Ibnu Abidin, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim Jauziyah, Ibnu Katsir dan Imam Mizzi. Mereka adalah penerus bendera Islam dari para sahabat yang masuk ke negeri Syam. Dr. Mustafa Az-Zarqo, Muhaddits Syekh Syuaib Arnauth, Syekh Abdul Karim Rifai dan putranya, Syekh Usamah Rifai, Dr. Muhammad Said Ramadhan Bouthi, Dr. Wahbah Zuhaili, Dr. Mustafa Dib Bugha adalah para ulama yang memegang bendera Islam dewasa ini.
Keramahan dan kemurahan penduduk kota Damaskus menambah keberkahan bagi kota ini. Kota empat musim ini selalu membawa keindahan dan kekayaan alam buah-buahan yang silih berganti. Keaslian dan kesegaran rasa masih kita nikmati di negeri ulama ini. Keu-kue dan manisan kota para Anbiya ini menambah pesona kehidupan. Kumbang dan madu kota Muawiyah ini membuat sempurna seolah-olah surga dunia.
Pertanyaan yang terlintas di pikiran pembaca adalah, “Apa yang menyebabkan kota tua ini berbeda dengan kota-kota lain?”
Syam adalah Negeri para rasul dan para nabi
Syam yang merupakan istilah untuk beberapa negara, yaitu Palestina, Yodania, Libanon dan Suriah telah tersirat dan tersurat di dalam Quran dan Hadits Nabawi.
Salah seorang ulama Syam, Imam Izz bin Abdussalam dalam kitabnya Targibu Ahlil Islam Fi Sukna Biladisy-Syam menafsirkan kalimat bumi yang kami telah berkahi dalam surah Al-Anbiya ayat 71 dan kalimat kami berkati sekitarnya dalam surah Al-Isra Ayat 1 dengan negeri Syam, yang termasuk di dalamnya Suriah.
Imam Hasan Basri dan Qotadah Sadusi menafsirkan kata bumi dalam surah Al-A’raf ayat 137 dengan bagian timur dan bagian barat bumi adalah Syam.
Sebagian ulama menafsirkan keberkahan yang terdapat di negeri ini disebabkan para rasul dan para nabi. Sebagian lain menyatakan bahwa keberkahan negeri ini dengan keberkahan buah-buahan dan sumber-sumber air yang ada.
Doa Rasulullah untuk negeri Syam
Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd (dalam riwayat lain: Iraq)?” Beliau berkata, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd?” Beliau menjawab, “Di sana terdapat gempa, fitnah dan keluarnya tanduk syaitan.” (HR. Bukhari no. 990)
Malaikat menjaga negeri Syam
Zaid bin Tsabit berkata bahwa suatu hari Rasulullah bersabda ketika para sahabat berada bersama beliau, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut”. (HR. Ibnu Hibban no. 7304)
Syam negeri orang-orang pilihan
Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306)
Said bin Abdulaziz, salah seorang perawi hadits ini berkata, “Ibnu Hawalah berasal dari kota Azd. Beliau tinggal di Yordania.” Jika beliau meriwayatkan hadits ini beliau selalu berkata, “Barangsiapa yang dinaungi oleh Allah maka ia tidak akan di terlantarkan.”
Pilihan Rasulullah ini dijelaskan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Muadz bin Jabal dan Hudzaifah bin Yaman tatkala mereka berdua meminta petunjuk kepada Rasul untuk tempat tinggal mereka sesudah wafat Rasulullah. Rasul menyarankan mereka untuk tinggal di Syam karena orang-orang pilihan Allah tinggal di negeri ini. (Lihat Mu’jamul Kabir no. 137)
Syam negeri orang-orang mu’min
Abdullah bin Amr berkata, “Akan datang satu masa tidak ada seorang mukmin pun kecuali ia akan bergabung ke Syam.” (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 19791)
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “10.000 mata yang melihat Nabi Muhammad SAW masuk negeri Syam tatkala mereka (para sahabat) mengetahui keutaman negeri Syam dibandingkan negeri yang lain.”
Syam negeri para wali
Abdullah bin Shofwan berkata bahwa seorang laki-laki berdoa saat perang Shiffin, “Ya Allah, turunkan laknatmu untuk penduduk Syam!” Ali membantah, “Janganlah kamu melaknat seluruh punduduk Syam, sesungguhnya di sana terdapat wali badal, sesungguhnya disana terdapat wali badal, sesungguhnya disana terdapat wali badal.” (HR. Ma’mar bin Rosyid no. 1069)
Syam bumi kebaikan dan kebajikan
Abdullah bin Amr bin Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kebaikan itu ada sepuluh persepuluh (10/10). Sembilan persepuluhnya (9/10) berada di Syam, sepersepuluhnya (1/10) untuk selain Syam. Kejahatan itu sepuluh persepuluh. Sepersepuluhnya berada di Syam dan sembilan persepuluhnya di seluruh negeri. Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi padamu.” (HR. Ibnu ‘Asaakir, 1/154)
Cahaya iman tetap terpatri di Syam di waktu terjadi fitnah
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku melihatnya dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di syam ketika terjadi Fitnah.” (HR. Ahmad no. 21781)
Imam Izz berkata, “Maksud dari hadits ini adalah apabila fitnah terjadi dalam agama Islam maka penduduk Syam bebas dari fitnah tersebut dan tetap beriman, dan apabila fitnah terjadi di luar agama maka ahli Syam beramal sesuai dengan keimanan.”
Lalu beliau menafsirkan tiang kitab dengan tiang Islam sebagaimana kaum muslimin bersandar kepadanya dan berlindung di bawahnya. Kenyataan menjadi saksi semua itu, sesungguhnya kita melihat kesungguhan dan keistiqomahan penduduk Syam dan ketaatan mereka dengan Quran dan Sunnah ketika timbul perbedaan.
Syam adalah takaran kebaikan dan keburukan dan tempat sekelompok umat Rasulullah yang beruntung hingga hari kiamat.
Qurroh bin Iyas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)
Auf bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bumi akan mengalami kerusakan selama 40 tahun lamanya sebelum Syam.”
Kerajaan Rasulullah di Syam
Ka’ab Ahbar, salah seorang sahabat ahli kristologi berkata, “Di baris pertama dalam Taurat terukir Muhammad bin Abdullah hamba-Ku pilihan, penuh sopan santun, tidak kasar, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi pemaaf dan pengampun, kelahiran Makkah, hijrahnya ke Thaibah dan kerajaannya di Syam.”
“Ummatnya hammadun (suka memuji), yaitu memuji Allah SWT dalam keadaan senang dan susah, mengumandangkan tahmid di setiap turunan jalan, mengumandangkan takbir di setiap tanjakan jalan, selalu memperhatikan peredaran matahari, sholat di waktu yang telah ditentukan walaupun mereka di puncak pembuangan sampah, memakai sarung sampai di pertengahan betis, selalu membasuh anggota wudhu dan suara-suara mereka di malam hari bagaikan suara lebah menggema.” (HR. Darimi no. 7)
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Apa yang disebutkan Ka’ab sesuai dengan kenyataan yang ada, sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Lihat: Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
Syam negeri untuk hari kebangkitan
Abu Dzar bekata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam bumi kebangkitan.” (HR. Bazzar no. 3965 & Ahmad no. 27629)
Kalau kita mengatakan bahwa pusat Quran terdapat di surat Al-Fatihah, pusat surah Al-Fatihah terdapat di basmalah, dan pusat basmalah terdapat di huruf ba’ maka pusat dunia di negeri Syam, pusat negeri Syam terdapat di Damaskus dan pusat Damaskus di Ghuthah. (Perbandingan di atas tidak termasuk Makkah dan Madinah)
Damaskus ibu kota Syam
Abu Umamah berkata, Rasulullah SAW membaca ayat, “Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu’minun: 50). Beliau bertanya, “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915)
Damaskus benteng muslimin
Salah seorang sahabat Rasulullah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470)
Kekuatan muslimin terdapat di Damaskus
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)
Damaskus, markas tentara Allah SWT di muka bumi
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4080)
Damaskus tempat turun Nabi Isa Alaihissalam
Nawwas bin Sam’an berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa bin Maryam akan turun di menara putih timur Damaskus.” (HR. Muslim no. 7560)
Dari penafsiran ayat-ayat dan hadits-hadits di atas kita dapat mengetahui keutamaan yang ada di negeri Syam, terutama di Damaskus. Jika ada orang bertanya apakah keberkahan yang di atas dapat kita lihat pada waktu ini —dan saya tidak menafikan keberkahan yang ada, namun keberkahan yang ada sekarang sedikit jika dibandingkan dengan zaman yang lalu sebagaimana digambarkan oleh Syaikh Izz bin Abdussalam— sedangkan dewasa ini setiap orang dapat melihat yang dia inginkan, dan melakukan apa yang dia mau? Maka jawabannya adalah sesungguhnya keberkahan itu akan kembali seperti semula apabila penduduk Damaskus dan Syam kembali ke jalan Allah dan Rasul-Nya, Allah sudah menjelaskan, “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga kaum tersebut merubah diri mereka.” (QS. Ar-Ro’d: 11). Tentu dari melanggar perintah Allah menuju taat kepada-Nya Allah juga berjanji, “Dan jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa maka Kami akan karuniakan kepada mereka keberkahan dari langit dan dari bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)
Judul | Syam Negeri Akhir Zaman |
Deskripsi | Oleh Ustadz H. Abu Syu’bah Adi Suhara, Lc. Syām atau Negeri Syam adalah sebuah daerah yang t... |
Author | Dedi E Kusmayadi |
Author Rating |
4/ 5 Suara Dari 1001 Ulasan
|
Read more at http://resensiakhirzaman.blogspot.com/2013/12/syam-negeri-akhir-zaman.html#CLDFKhHegyzGhSWO.99
Rasulullah Mengungkapkan Misteri Negeri Akhir Zaman
Diposkan oleh david saputraMenakjubkan !! ternyata banyak peristiwa besar di abad 21 ini yang telah diprediksikan oleh Rasulullah saw telah terjadi. Berbagai fenomena dan kejadian-kejadian besar di sepanjang abad 20 -21 semakin menambah daftar bukti atas kebenaran nubuwat beliau. Nubuwat tentang kedatangan Amerika yang akan menguasai minyak-minyak Saudi, tentang Invasi Bani Qanthura ke negeri Bashrah, tentang boikot bangsa Rum atas Iraq, Mesir dan Damaskus, tentang perang umat Islam melawan India, tentang Palestina yang akan menjadi bumi ribath hingga akhir zaman, tentang kemunculan ashhabu rayati suud dari Khurasan, tentang murtadnya bangsa Arab di akhir zaman, tentang malhamatul kubra -perang terdahsyat umat Islam melawan Eropa- yang akan terjadi setelah kemunculan Al Mahdi, dan berbagai peristiwa menakjubkan lainnya; semuanya telah diberitakan oleh Rasulullah n. Dalam nash-nash yang shahih. Bahkan kehancuran tentang Amerika dan Eropa secara tersirat juga telah dijelaskan oleh Rasulullah saw.
sumber
Buku ini mengupas secara rinci tentang berbagai peristiwa besar menjelang kiamat akan terjadi. Seperti apa kehancuran Mekah dan Madinah di akhir zaman? Bagaimana umat Islam Iraq akan memenangkan peperangan dengan Amerika dan Eropa ? Bagaimana India ditaklukkan oleh umat Islam ? Benarkah akan terjadi kemurtadan pada bangsa Arab dan kepemimpinan mereka akan jatuh ke tangan pasukan panji hitam yang akan keluar dari Khurasan? Benarkah negeri Turki Sekuler akan jatuh ke tangan umat Islam dan bagaimana negeri itu tunduk di bawah bendera Islam? Siapakah Sufyani dan pasukan bani Kalb yang akan menggempur Al Mahdi? Benarkah akan muncul pasukan Arab yang akan ditenggelamkan di tanah Hijaz? Adakah hubungan antara pembenaman pasukan itu dengan fenomena penambangan minyak dan gas di tanah Jazirah? Benarkah Khilafah Rasyidah akan dimulai kemunculannya dari Iraq? Siapakah musuh bersama yang akan diperangi oleh koalisi Islam-Romawi di akhir zaman? Siapakah bani Qanthura yang akan menggempur negeri 1001 malam di akhir zaman? Benarkah mereka koalisi Amerika dan Eropa?
Masih banyak lagi pertanyaan menarik yang dikupas dalam buku ini. Boleh jadi, ini merupakan buku ‘pertama’ yang mengupas secara detil dan rinci tentang bagaimana nasib negara-negara dunia di akhir zaman. Dengan merujuk pada nash-nash yang shahih dan fakta-fakta sejarah yang valid, buku ini mencoba untuk menyuguhkan sesuatu yang berbeda tentang hadits-hadits futuristik. Selamat membaca !!!!
Invasi Iraq Akhir Zaman
Salah satu riwayat ‘ajaib’ tentang nasib Iraq di akhir zaman adalah riwayat tentang invasi Bani Qanthura terhadap Iraq. Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw menjelaskan bahwa di akhir zaman nanti akan terjadi penyerbuan bangsa Qanthura’ terhadap Bashrah, sebuah negeri kaum muslimin yang berada di tepi sungai Dajlah (Tigris hari ini). Dalam peperangan tersebut umat Islam berhasil mengalahkan bangsa Qanthura’.
Dari Abu Bakrah bahwasanya Rasulullah telah bersabda:
يَنْزِلُ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي بِغَائِطٍ يُسَمُّونَهُ الْبَصْرَةَ عِنْدَ نَهْرٍ يُقَالُ لَهُ دِجْلَةُ يَكُونُ عَلَيْهِ جِسْرٌ يَكْثُرُ أَهْلُهَا وَتَكُونُ مِنْ أَمْصَارِ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ ابْنُ يَحْيَى قَالَ أَبُو مَعْمَرٍ وَتَكُونُ مِنْ أَمْصَارِ الْمُسْلِمِينَ. فَإِذَا كَانَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ جَاءَ بَنُو قَنْطُورَاءَ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْأَعْيُنِ حَتَّى يَنْزِلُوا عَلَى شَطِّ النَّهْرِ فَيَتَفَرَّقُ أَهْلُهَا ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَالْبَرِّيَّةِ وَهَلَكُوا وَفِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ لِأَنْفُسِهِمْ وَكَفَرُوا وَفِرْقَةٌ يَجْعَلُونَ ذَرَارِيَّهُمْ خَلْفَ ظُهُورِهِمْ وَيُقَاتِلُونَهُمْ وَهُمْ الشُّهَدَاءُ
“Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijlah (Dajlah), dan di atas sungai itu ada sebuah jembatan. Penduduk daerah itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah. [Perawi Muhammad ibnu Yahya berkata: Abu Ma’mar meriwayatkan dengan mengatakan: negeri-negeri kaum muslimin].
Kelak di akhir zaman Bani Qanthura’ yang berwajah lebar dan bermata sipit akan datang menyerbu, sehingga mereka mencapai tepian sungai Dajlah. Pada saat itulah penduduk daerah itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan menyelamatkan diri ke pedalaman, Mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan mati syahid.”
Dalam lafal yang lain diterangkan bahwa sisa-sisa kelompok umat Islam yang berperang ini akan mampu mengalahkan Bani Qanthura’:
فَيَتَفَرَّقُ الْمُسْلِمُونَ ثَلَاثَ فِرَقٍ فَأَمَّا فِرْقَةٌ فَيَأْخُذُونَ بِأَذْنَابِ الْإِبِلِ وَتَلْحَقُ بِالْبَادِيَةِ وَهَلَكَتْ وَأَمَّا فِرْقَةٌ فَتَأْخُذُ عَلَى أَنْفُسِهَا فَكَفَرَتْ فَهَذِهِ وَتِلْكَ سَوَاءٌ وَأَمَّا فِرْقَةٌ فَيَجْعَلُونَ عِيَالَهُمْ خَلْفَ ظُهُورِهِمْ وَيُقَاتِلُونَ فَقَتْلَاهُمْ شُهَدَاءُ وَيَفْتَحُ اللَّهُ عَلَى بَقِيَّتِهَا.
“Adapun satu kelompok yang terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan mereka maju berperang menyongsong musuh. Orang-orang yang terbunuh di antara mereka adalah orang-orang yang mati syahid, dan Allah akan melimpahkan kemenangan kepada mereka melalui orang-orang yang tersisa.”
Inikah bani Qanthura yang akan menggempur Bashrah ?
Bashrah adalah sebuah kota yang dibangun oleh sahabat ‘Utbah bin Ghazwan pada masa penaklukkan Persia di zaman pemerintahan khalifah Umar bin Khatab. Imam Syamsul Haq ‘Azhim Abadi mengutip penjelasan imam al-Asyraf bahwa yang dimaksud dengan Bashrah dalam hadits ini adalah Baghdad yang mendapat julukan negeri kedamaian (madinat al-salam). Alasannya, Dajlah adalah sebuah sungai, sementara jembatan Dajlah tersebut berada di tengah (atas) sungai Dajlah, bukan di tengah kota Bashrah sendiri.
Nabi menyebutkan daerah tersebut dengan nama Bashrah, mengingat di luar kota Baghdad —tepatnya di dekat pintu gerbang masuk kota Baghdad— terdapat sebuah tempat yang disebut Bab Bashrah, pintu gerbang Bashrah. Jadi Nabi menunjuk kota Baghdad dengan menyebutkan satu bagian darinya. Beliau menyebut nama Basrah, namun yang beliau maksudkan adalah Bab Bashrah, pintu gerbang Bashrah.
Pada masa Nabi, Baghdad belumlah berwujud seperti keadaannya hari ini. Bahkan nama Baghdad sendiri juga belum ada. Saat itu ia tak lebih dari sebuah daerah pedalaman dalam kekuasaan imperium Persia yang begitu luas. Oleh karenanya dalam hadits ini Rasulullah n menyebutkan bahwa pada masa yang akan datang ia akan menjadi salah satu negeri kaum muslimin. “…dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri kaum muhajirin (dalam riwayat Abu Ma’mar: negeri-negeri kaum muslimin).”demikian sabda beliau.
Siapa Sebenarnya Bani Qanthura’?
Hadits di atas menjelaskan dua ciri fisik Bani Qanthura’, yaitu wajah yang lebar dan mata yang sipit. Apabila dua sifat fisik ini dikaitkan dengan hadits-hadits shahih lainnya yang menjelaskan identitas bangsa yang mempunyai ciri-ciri fisik serupa, akan nampak jelas bahwa yang dimaksud dengan Bani Qanthura’ dalam hadits ini adakah bangsa Turk. Hadits-hadits shahih yang menerangkan hal ini, antara lain adalah:
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah n bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ التُّرْكَ قَوْمًا وُجُوهُهُمْ كَالْمَجَانِّ الْمُطْرَقَةِ يَلْبَسُونَ الشَّعَرَ وَيَمْشُونَ فِي الشَّعَرِ
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin berperang melawan bangsa Turk, yaitu sebuah kaum yang wajah mereka bagaikan perisai yang berlapis, mereka memakai pakaian yang terbuat dari bulu, dan memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu.”
Hadits di atas menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan bani Qanthura’ adalah bangsa Turk. Imam al-Bukhari sendiri menempatkan hadits shahih ini dalam bab “Qital al-Turk”, perang melawan bangsa Turk. Begitu pula imam Ahmad, Abu Daud, Abu Bakr bin Syaibah, dan para ulama lain menempatkan hadits tentang Bani Qanthura’ di atas dalam kumpulan hadits yang membahas perang umat Islam melawan bangsa Turk. Salah seorang perawi dalam riwayat Ahmad, yaitu al-‘Awwam bin Hausyab dengan tegas menyimpulkan hal ini.
Bangsa Turk yang dimaksudkan dalam hadits ini, wallahu a’lam bi-shawab, tidak terbatas pada penduduk sebuah negera yang kini dikenal dengan nama internasional Republik Turki semata. Sekalipun Republik Turki hari ini adalah sebuah negara sekuler yang didirikan oleh Musthafa Kamal Al-Yahudi, namun mayoritas penduduknya adalah kaum muslimin. Padahal hadits-hadits shahih di atas menyebutkan bahwa bangsa Turk yang memerangi kaum muslimin di akhir zaman adalah orang-orang kafir.
Dalam menjelaskan tentang pasukan yang akan menyertai Dajjal, al Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan bahwa “Menurut lahirnya -wallahu a’lam- yang dimaksud dengan Tark itu adalah pembantu-pembantu Dajjal.”. Hal ini juga dikuatkan dengan riwayat lain dari Abu Hurairah: “Tidaklah datang kiamat sehingga kamu memerangi bangsa Khauz dan Kirman dari orang-orang Ajam yang wajahnya merah, hidungnya pipih (pesek), matanya sipit, wajahnya seperti tembaga, dan sepatunya beludru. Penjelasan di atas menyebutkan bahwa kelak bangsa Turk atau bani Qanthura juga termasuk yang akan bergabung dengan pasukan Dajjal di akhir zaman. Ini semakin menguatkan bahwa Bani Qanthura atau bangsa Turk bukanlah penduduk Turki hari ini yang mayoritas beragama Islam. Bila mereka termasuk pembantu setia Dajjal, maka kedekatan mereka dengan Yahudi secara ideologi dan kebangsaan juga semakin meyakinkan.
Jika mereka bukan penduduk negara yang hari ini dikenal dengan nama Republik Turki ini, lantas siapa gerangan bangsa Turk yang akan memerangi kaum muslimin di akhir zaman tersebut ?
Penjelasan yang lebih benar dan logis adalah pendapat para ulama yang menyatakan bahwa bangsa Turk adalah sebuah nama bagi bangsa manapun yang memenuhi ciri-ciri yang digambarkan dalam hadits di atas. Selain wajah lebar-tebal seperti perisai berlapis, wajah kemerah-merahan, hidung yang pesek, dan mata yang sipit, hadits-hadits di atas masih menyebutkan dua sifat lain yang bisa menunjukkan jatidiri bangsa yang dimaksud. Kedua ciri tersebut adalah memakai pakaian yang terbuat dari bulu dan memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu.
Imam Syamsul Haq ‘Azhim Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud menulis bahwa riwayat imam Muslim dengan lafal ‘mereka memakai pakaian yang terbuat dari bulu, dan memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu’ secara tegas menunjukkan bahwa pakaian mereka terbuat dari bulu, demikian pula halnya dengan alas kaki (sandal dan sepatu) mereka. Sebagaimana dikatakan oleh imam Ibnu Dihyah dan para ulama yang lain, model pakaian seperti ini disesuaikan dengan iklim lingkungan tempat mereka tinggal. Mereka tinggal di daerah-daerah yang diselimuti oleh salju-salju yang sangat tebal.
Selain ciri-ciri fisik dan geografis sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits-hadits di atas, bangsa Turk adalah bangsa yang disatukan oleh bahasa induk yang sama, yaitu Bahasa Altaic. Bahasa Altaic adalah induk bahasa-bahasa yang dipergunakan di kawasan yang luas di Eurasia, sejak dari Turki di Barat sampai ke Laut Okhotsk di Timur. Mayoritas pakar bahasa menjelaskan bahwa rumpun bahasa Altaic terdiri dari tiga kelompok bahasa cabang; bahasa Turki, bahasa Mongolia, dan bahasa Tungusi. Sebagian pakar bahasa menyebutkan bahwa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Altaic adalah bahasa Korea, bahasa Jepang, dan adakalanya bahasa Ainu, bahasa yang digunakan oleh sejumlah kecil masyarakat di Jepang bagian Utara.
Dari penjelasan ini, tentu tidak lagi mengejutkan kita apabila para ulama menyebutkan bahwa negeri yang didiami oleh bangsa Turk merupakan sebuah negeri yang sangat luas, dinisbahkan kepada nama bangsanya, negeri Turkistan. Wilayahnya membentang dari negeri Khurasan bagian Timur hingga negeri Cina bagian Barat, dan melintang dari daerah utara India hingga mencapai ujung dunia (kutub utara).
Secara nash syar’i tidak ada dalil yang shahih yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan pendapat mana yang lebih benar. Pun secara sejarah sulit untuk membuktikan silsilah nasab sebuah bangsa besar yang telah berkembang, menyebar, dan mendiami sebuah kawasan bumi yang begitu luas, sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun sebelum masehi ini. Barangkali karena alasan ini pula, para pakar hadits dan sejarah sekaliber Ibnu Jarir al-Thabari, Ibnu Atsir al-Jazri, Yaqut al-Yamawi, Ibnu Katsir al-Dimasyqi, Ibnu Hajar al-Asqalani, dan lain-lain tidak menyebutkan pendapat mana yang lebih kuat.
Dari berbagai hadits shahih yang menyebutkan ciri-ciri fisik dan kondisi geografis negeri bangsa besar Turk ini, setidaknya para pakar hadits dan sejarah telah bisa meraba-raba suku bangsa dan negeri mana saja yang tergolong dalam keluarga besar bangsa dan negeri Turk. Sekali lagi, pendapat mereka adalah berdasar ijtihad dan hipotesa semata, sehingga kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat sangatlah terbuka.
Kemenangan yang Sulit
Sepanjang sejarah, umat Islam telah merasakan pahit getirnya keganasan bangsa Turk. Bangsa Mongol pernah menyerbu negeri-negeri kaum muslimin di Asia Tengah dan Asia Barat hingga mencapai Baghdad dan meruntuhkan khilafah ‘Abbasiyah, membunuh penduduk sipil, membumihanguskan seluruh bangunan, dan meninggalkan negeri-negeri tersebut bak kota mati yang sunyi, hancur, dan penuh dengan bangkai manusia yang menyebarkan bau busuk dan wabah penyakit.
Di akhir zaman bangsa Turk kembali mengincar sebuah negeri penting kaum muslimin yang berada di tepi sungai Dajlah, bernama Bashrah (baca:Baghdad). Pada masa itu Bashrah merupakan sebuah negeri umat Islam yang sangat strategis. Rasulullah n sendiri menjelaskan bahwa Bashrah pada saat itu akan menjadi salah satu negeri tujuan hijrah kaum muslimin.
يَكْثُرُ أَهْلُهَا وَتَكُونُ مِنْ أَمْصَارِ الْمُهَاجِرِينَ – قَالَ أَبُو مَعْمَرٍ: وَتَكُونُ مِنْ أَمْصَارِ الْمُسْلِمِينَ-
Penduduk negeri itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri kaum muhajirin [atau negeri-negeri kaum muslimin].
Ketika Mereka Terpecah menjadi Tiga Golongan
Saat menghadapi musuh yang sangat kuat dan melakukan serangan mendadak ini, umat Islam akan terpecah menjadi tiga golongan:
Pertama, golongan yang lebih mengutamakan keselamatan nyawa, keluarga, dan harta kekayaannya atas keselamatan agama. Mereka akan melarikan diri ke pedalaman dengan membawa seluruh harta kekayaan yang mampu mereka bawa, utamanya hewan ternak. Mereka justru akan menemui kebinasaan di daerah-daerah pedalaman.
Kedua, golongan hipokrit-munafik yang membeo kepada pihak yang berada di atas angin. Mereka adalah golongan yang menjalankan agama dengan perhitungan untung-rugi. Di satu sisi mereka melihat perjuangan membela Islam dan kaum muslimin akan membawa resiko bagi nyawa, harta, dan keluarga. Di sisi lain, bergabung dengan barisan bani Qanthura’ merupakan jalan pintas untuk meraih keselematan dan keuntungan. Mereka pun akhirnya menanggalkan keislaman mereka, memilih kekafiran, meminta jaminan keamanan kepada musuh, dan bergabung dalam barisannya.
Ketiga, golongan pejuang yang rela mempersembahkan harta dan nyawa mereka demi tegaknya panji Islam dan selamatnya anak keturunan kaum muslimin. Kedatangan musuh yang sangat tiba-tiba dengan kekuatan dahsyatnya, plus kabur dan murtadnya dua pertiga umat Islam tidak menyiutkan nyali mereka. Justru mereka meyakininya sebagai kebenaran janji Allah dan Rasul-Nya.
Mereka menempatkan seluruh anak-istri di belakang punggung mereka. Mereka bertempur dengan gigih berani, menahan laju gempuran pasukan bani Qanthura’. Di antara mereka akan banyak yang gugur sebagai syuhada’. Dengan izin Allah kaum muslimin yang tersisa akan mampu meraih kemenangan dan menghancurkan musuh.
Bilakah Hal Itu Terjadi?
Imam Ali Mula al-Qari berpendapat bahwa peristiwa penyerbuan bani Qanthura’ ke Bashrah ini sudah terjadi pada bulan Shafar tahun 656 H. Untuk bisa menentukan kebenaran atau kesalahan pendapat ini, kita perlu melihat terlebih dahulu kronologi penyerbuan tentara Mongol ke kota Baghdad tahun 656 H. Setelah itu barulah kita bisa membandingkannya dengan hadits-hadits tentang bani Qanthura’.http://zilzaal.blogspot.com/2012/05/invasi-iraq-akhir-zaman.html
-----------------
Prediksi Mengenai Akhir Zaman
Prediksi Mengenai Akhir Zaman yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW ternyata sudah banyak yang menjadi kenyataan.
Prediksi Mengenai Akhir Zaman semakin banyak yang saya tahu saat saya membaca Buku Karangan Abu Fatiah Al-Adnani dengan judul Misteri Negeri-negeri Akhir Zaman.
Saya mencoba untuk download buku misteri negeri negeri akhir zaman,saya cari di google,tujuannya untuk saya bagikan kepada pembaca,walaupun hanya sebagian,namun sayangnya sampai saat ini saya masih belum menemukannya.
Mungkin saya akan mengirimkan pesan kepada penerbit buku misteri negeri negeri akhir zaman untuk mendapatkan buku misteri negeri negeri akhir zaman. dan kalau nanti saya mendapatkannya,saya akan share sebagian teks buku misteri negeri negeri akhir zaman di blog waones articles ini.
dan apabila ada dari salah satu pembaca yang mempunyai ebook misteri negeri negeri akhir zaman mohon kesediannya untuk share disini.agar kaum muslimin lainnya tahu bahwa apa yang sudah diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW sudah banyak yang menjadi kenyataan,dan kita hanya tinggal menunggu waktu terjadinya hari kiamat.
NB:
yang belum kawin cepat kawin,karena kiamat sudah dekat.
yang banyak dosa cepat bertobat,agar bahagaia di akhirat.
yang sakit tetap berobat,agar dokter tidak melarat.
Prediksi Mengenai Akhir Zaman semakin banyak yang saya tahu saat saya membaca Buku Karangan Abu Fatiah Al-Adnani dengan judul Misteri Negeri-negeri Akhir Zaman.
Saya mencoba untuk download buku misteri negeri negeri akhir zaman,saya cari di google,tujuannya untuk saya bagikan kepada pembaca,walaupun hanya sebagian,namun sayangnya sampai saat ini saya masih belum menemukannya.
Mungkin saya akan mengirimkan pesan kepada penerbit buku misteri negeri negeri akhir zaman untuk mendapatkan buku misteri negeri negeri akhir zaman. dan kalau nanti saya mendapatkannya,saya akan share sebagian teks buku misteri negeri negeri akhir zaman di blog waones articles ini.
dan apabila ada dari salah satu pembaca yang mempunyai ebook misteri negeri negeri akhir zaman mohon kesediannya untuk share disini.agar kaum muslimin lainnya tahu bahwa apa yang sudah diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW sudah banyak yang menjadi kenyataan,dan kita hanya tinggal menunggu waktu terjadinya hari kiamat.
NB:
yang belum kawin cepat kawin,karena kiamat sudah dekat.
yang banyak dosa cepat bertobat,agar bahagaia di akhirat.
yang sakit tetap berobat,agar dokter tidak melarat.
Title: Prediksi Mengenai Akhir Zaman
Suriah Adalah Pintu Masuk Peperangan Akhir Zaman (Al Malhamah Al Kubra)
“Diamnya Barat selama ini dan hanya mengirim bandit-bandit dan tentara bayaran ke Suriah lewat Arab Saudi, Qatar dan Turki ternyata tidak mampu meruntuhkan dan merontokkan Suriah, bahkan Suriah mampu mengirim tentara-tentara bayaran itu ke neraka.” Dikutip dari sebuah komentar pada artikel bertajuk “Konflik Suriah: Menanti Reaksi Obama” karangan Usta-llah ( kombinasi ustadz dan mullah ) Darsem. Komentar ini dikirim oleh seorang kompasyiahner (syi’i tulen, pen): Black Horse dan berikutnya penulis sebut sebagai Batman berasal dari Gotham.
Lalu diaminkan oleh Robin (kambrat dari Batman) dalam tukasannya sebagai berikut;
“….Saya hampir percaya seratus persen bahwa perang dunia ke-3 akan bermula di suriah. Gas beracun akan menjadi pintu masuk bagi AS dan sekutunya untuk membombardir wilayah suriah”
****
Dapat dipahami bahwa peperangan sipil (pertanyaan kritis harus diajukan, apakah betul ini peperangan sipil? yang terjadi peperangan syiah dan sunni) yang terjadi di negeri Syam tersebut adalah peperangan aqidah. Peperangan yang telah dinubuwahkan ratusan tahun silam.
Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi saw menjawab: “Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad)
Jadi Batman dan Robin diatas seharusnya menangkap makna bahwa tentara-tentara bayaran yang dimaksud (jika yang dituding adalah mujahidin ahlussunnah maka sesungguhnya lidah mereka telah terpasung oleh ikatan iblis dari para mullah yang mencekoki tenggorokan mereka dengan darah dan nanah para syahid dimana nyawa mereka telah dicabut atas idzin Allahu Ta’ala melalui begundal dan penganut madzhab syahwat alawy (nusairi).
Batman dan Robin gagal menangkap makna dari hadits yang sangat mungkin akan mereka tolak sepanjang tidak sesuai dengan kitab induk dari segala induk kaum sesat ini yakni Al Kafii karangan dari penyuka dubur Kulaini.
Bahwa telah mahsyur suatu saat Syam akan dipanggang oleh peperangan yang sangat dahsyat antara kaum zindiq dan kafir melawan jundullah-para mujahidin-dari belahan negeri manapun. Mereka ini (baca: mujahidin) memaknai dari hadits tersebut diatas.
****
Kedatangan pasukan kafir harbi ke tanah syam sejatinya telah mengikuti nubuwwah itu.
Pun kematian dari Al Masih Dajjal La’natullahi terjadi di negeri Syam yang mulia ini seperti dalam redaksi sebuah hadits yang berbunyi,
Begitulah kami (kaum sunni) membaca fenomena dan beberapa momentum penting yang terjadi di Suriah, meskipun berkelit didalam pemahaman sekular maupun kaum sesat-syiah rafidhah-ini akan tetapi kebenaran akan selalu memayungi perjuangan melawan kedzaliman yang teramat sangat. Kematian demi kematian seakan-akan menjadi sesuatu yang normal terjadi dan juga dipahami sebagai sebuah intervensi multi regional oleh beberapa kompasyiahner menandakan betapa negeri penuh rahmat ini telah menjadi pintu masuk peperangan besar antara Islam dan Al Masih Dajjal. Apakah pria tolol dan menikmati anyir darah- Bashar Al Assad- ini segera menyelesaikan sikap pengecutnya atau mati panggang oleh desingan peluru yang menyayat jantung kedzalimannya? Wallahu ‘alam bisshowab.
Semakin cepat peperangan itu berkalung asa maka sesungguh akan terpenuhi janji-janji Allah, betapa kematian para pejuang (yang disebut oleh pentolan Syiah di Kompasiana sebagai mujahilin) tersebut tidak sia-sia.
Wallaahu Musta’an…kuatkanlah Yaa Muqalibal Qulub…hati mereka yang berjuang, matikanlah mereka dalam iman kepadaMu dan berikanlah jannah seperti Engkau memberikanya kepada Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib beserta ahli jannah lainnya.
1. Dimana Syam itu berada (http://id.wikipedia.org/wiki/Syam)
2. Apakah fiqrah dan mazhabnya Bashar Al Assad? (http://id.wikipedia.org/wiki/Alawi)
Lalu diaminkan oleh Robin (kambrat dari Batman) dalam tukasannya sebagai berikut;
“….Saya hampir percaya seratus persen bahwa perang dunia ke-3 akan bermula di suriah. Gas beracun akan menjadi pintu masuk bagi AS dan sekutunya untuk membombardir wilayah suriah”
****
Dapat dipahami bahwa peperangan sipil (pertanyaan kritis harus diajukan, apakah betul ini peperangan sipil? yang terjadi peperangan syiah dan sunni) yang terjadi di negeri Syam tersebut adalah peperangan aqidah. Peperangan yang telah dinubuwahkan ratusan tahun silam.
Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi saw menjawab: “Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad)
Jadi Batman dan Robin diatas seharusnya menangkap makna bahwa tentara-tentara bayaran yang dimaksud (jika yang dituding adalah mujahidin ahlussunnah maka sesungguhnya lidah mereka telah terpasung oleh ikatan iblis dari para mullah yang mencekoki tenggorokan mereka dengan darah dan nanah para syahid dimana nyawa mereka telah dicabut atas idzin Allahu Ta’ala melalui begundal dan penganut madzhab syahwat alawy (nusairi).
Batman dan Robin gagal menangkap makna dari hadits yang sangat mungkin akan mereka tolak sepanjang tidak sesuai dengan kitab induk dari segala induk kaum sesat ini yakni Al Kafii karangan dari penyuka dubur Kulaini.
Bahwa telah mahsyur suatu saat Syam akan dipanggang oleh peperangan yang sangat dahsyat antara kaum zindiq dan kafir melawan jundullah-para mujahidin-dari belahan negeri manapun. Mereka ini (baca: mujahidin) memaknai dari hadits tersebut diatas.
****
Kedatangan pasukan kafir harbi ke tanah syam sejatinya telah mengikuti nubuwwah itu.
Pun kematian dari Al Masih Dajjal La’natullahi terjadi di negeri Syam yang mulia ini seperti dalam redaksi sebuah hadits yang berbunyi,
“Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, dia menuju Madinah, sehingga berada di balik Uhud, dia disambut oleh malaikat maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana dia dibinasakan, di sana akan binasa.” (HR. Imam Ahmad)
Begitulah kami (kaum sunni) membaca fenomena dan beberapa momentum penting yang terjadi di Suriah, meskipun berkelit didalam pemahaman sekular maupun kaum sesat-syiah rafidhah-ini akan tetapi kebenaran akan selalu memayungi perjuangan melawan kedzaliman yang teramat sangat. Kematian demi kematian seakan-akan menjadi sesuatu yang normal terjadi dan juga dipahami sebagai sebuah intervensi multi regional oleh beberapa kompasyiahner menandakan betapa negeri penuh rahmat ini telah menjadi pintu masuk peperangan besar antara Islam dan Al Masih Dajjal. Apakah pria tolol dan menikmati anyir darah- Bashar Al Assad- ini segera menyelesaikan sikap pengecutnya atau mati panggang oleh desingan peluru yang menyayat jantung kedzalimannya? Wallahu ‘alam bisshowab.
Semakin cepat peperangan itu berkalung asa maka sesungguh akan terpenuhi janji-janji Allah, betapa kematian para pejuang (yang disebut oleh pentolan Syiah di Kompasiana sebagai mujahilin) tersebut tidak sia-sia.
Wallaahu Musta’an…kuatkanlah Yaa Muqalibal Qulub…hati mereka yang berjuang, matikanlah mereka dalam iman kepadaMu dan berikanlah jannah seperti Engkau memberikanya kepada Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib beserta ahli jannah lainnya.
Amin Yaa Allahumma Amin
Tautan Rujukan1. Dimana Syam itu berada (http://id.wikipedia.org/wiki/Syam)
2. Apakah fiqrah dan mazhabnya Bashar Al Assad? (http://id.wikipedia.org/wiki/Alawi)
http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/27/suriah-adalah-pintu-masuk-peperangan-akhir-zaman-al-malhamah-al-kubra-586794.html
-----------------
--------------
Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.
Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.
Sumber Artikel (wisatapedia.web.id)
Sumber Gambar (dari berbagai sumber)
---------------
Sumber asli ;
https://granadamediatama.wordpress.com/poster/penciptaan-alam-semesta-dalam-al-quran-dan-sains/
Bila anda akan meng-copy atau memperbanyak bahasan artikel ini, seyogyanya anda tetap mencantumkan sumber pada Sumber asli dan bahan tulisan di atas.
Demikian artikel tentang Misteri Negeri-Negeri Akhir Zaman
Semoga bisa menjadi hiburan dan terutama menambah wawasan anda ...
Kembali ke Halaman Utama >>>>
Pemikiran dan Pandangan Modern Dalam ARTIKEL AKHIR ZAMAN
I Hope you like the post. Stay connected for more...
Edit; wawansurya
Sumber utama bahasan;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
merchant
No comments:
Post a Comment