Wednesday, April 15, 2015

Al Malhamah Al Kubra






Literatur Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Al Malhamah Al Kubra


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai? Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat yahh.. :WA kali ini tidak akan memposting Artikel yang berhubungan dengan Posting dan Gambar Porno :) tetapi WA akan mencoba menshare tentang bahasan mengenai ARTIKEL AKHIR ZAMAN yang disunting dari berbagai sumber dan sumber utama.

Pada pembahasan yang lalu, waones articles telah menyinggung bahasan mengenai Umat Islam Melawan Thaghut Internasional di Akhir Zaman, dan bila anda ingin membaca artikel lainnya yang berhubungan dengan artikel Akhir Zaman, silahkan klik Open dibawah ini dan Klik pada Link judul artikel tersebut.

Selamat membaca !!!
-------------
Klik Open >>>

















=========================

Edisi Akhir Zaman

 -------------

Al Malhamah Al Kubra

 

Abad 21 telah menjadi puncak peradaban manusia dengan ditemukannya berbagai bentuk teknologi modern. Dimulai dari revolusi industri hingga lahirnya era komputer, maka seluruh kepentingan manusia dapat terpenuhi dengan mudah. Hanya dengan menekan tombol berwarna, maka yang sempit bisa menjadi luas, yang jauh bisa menjadi dekat, yang gelap bisa menjadi terang, yang dingin bisa menjadi hangat dan seterusnya.

Abad 21 juga telah menjadi zaman keemasan industri seluruh manusia, abad global yang membuat seluruh penduduk dunia bagai sebuah desa kecil. Melalui jaringan kabel dan gelombang elektromagnetik, setiap orang bisa dengan mudah mengakses apapun informasi dan semua kebutuhannya. Benar-benar sebuah era yang sangat memanjakan sekaligus membuat banyak manusia menjadi sangat ketergantungan.
Namun demikian, tahukah anda bahwa kelak seluruh teknologi modern itu hanya akan menjadi kenangan?
Tahukah anda bahwa kita akan kembali ke abad kegelapan yang hidup tanpa penerangan?
Tahukah anda bahwa kita akan kembali ke zaman ‘pra sejarah’ yang seluruh kebutuhan manusia harus dipenuhi secara manual, jauh dari kesan modern apalagi berteknologi mutakhir?
Tahukah Anda bahwa ketika sumber energi fosil ‘habis’, maka pabrik-pabrik industri akan berhenti beroprasi dan roda ekonomi kapitalis yang ditopang oleh mesin-mesin berteknologi canggih itu akan berhenti berputar?

Tahukah Anda bahwa uang kertas yang saat ini kita pakai kelak akan menjadi mainan anak-anak dan hanya akan benilai layaknya tumpukan koran?
Tahukah Anda bahwa peperangan di akhir zaman akan kembali ke zaman unta, zaman kuda, yang hanya menggunakan pedang dan tombak, bukan dengan pesawat tempur, kapal tanker, rudal balastik apalagi senjata nuklir? Tahukah Anda bahwa Einstein sendiri telah membuat pernyataan bahwa perang akhir zaman akan menggunakan kayu dan batu?

Dan, tahukah Anda bahwa semua itu telah diisyaratkan dalam banyak nubuwat dari Rasulullah saw ? Percayakah Anda bahwa nubuwat-nubuwat ‘mengerikan’ itu sebentar lagi akan menjadi kenyataan?
AL-MALHAMAH AL-KUBRA, sebuah kajian ilmiah berdasar dalil-dalil syar’i dan fakta-fakta lapangan, buku ini mencoba menjelaskan seluruh prediksi menakjubkan di atas dengan detil. Mendebarkan, mengerikan, dan mengejutkan!!!

https://granadamediatama.wordpress.com/back-cover/al-malhamah-al-kubra/


-------------

Konflik Suriah Menuju Perang Al-Malhamah Al-Kubra

Penulis Zulfahmi, MA

Apabila kita melihat kondisi sekarang ini, maka nubuat rasulullah semakin menjadi kenyataan. Bahwa dalam perang al-malhamah al-kubra pusat kekuatan umat Islam berada di damaskus. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Maka dalam hadis di Atas yang dimaksud dengan “kepemimpinan umat Islam” adalah pusat pemerintahan Islam yang berdasarkan konsep Daulah Islam bukan negara yang mayoritas Islam tapi konsep negara berdasarkan sekuler atau monarkhi. Maka hadis ini secara terang menyatakan bahwa daulah Islam akan tegak di Syam dalam perang al-Malhamatil kubra.

Sabda Nabi SAW: “Akan keluar dari sulbi ini (Ali bin Abi Thalib ra) seorang pemuda yang akan memenuhkan dunia ini dengan keadilan. Maka apabila kamu meyakini yang demikian itu, hendaklah kamu turut menyertai Pemuda dari Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang Panji-panji Al-Mahdi.” (At-Tabrani)

Rasulullah telah mengabarkan sebelum keluar Al-Mahdi akan keluar terlebih dahulu pemimpin umat Islam yaitu keturunan bani tamim. Bani Tamim tunggak keturunan Arab: “ Bani Tamim adalah daripada keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim as. Sedangkan dalam hadis ungkapan dari arah timur itu indentik dengan khurashan karena ada hadis lain yang menjelaskan panji hitam dari khurashan. Para ahli sejarah telah menjelaskan bahwa khurasan meliputi wilayah afghanistan, Pakistan , Iraq, Iran dan lain-lain.

Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk.”(Ibnu Majah)

Apabila kita teliti hadist di atas maka Daulah Islam yang telah tegak di Iraq dan Syam sekarang sangat cocok dengan realita, karena Amirul mukminin Abu bakar al-bahgdadi al-Quraisy merupakan keturunan bani hasyim yang merupakan keturunan dari Husein bin Ali ra yang merupakan tunggak keturunan Arab yang berasal dari wilayah Iraq. Dan ciri mereka juga sesuai dengan yang disebutkan dalam hadis pembawa panji hitam. Cuma saja hari ini kota damaskus belum berhasil di kuasai sepenuhnya oleh Daulah islam Iraq dan Syam. Pusat kekuasaan Daulah Islam sekarang masih berada di kota Raqqa.

Dalam perang al-Malhamah al-Kubra pasukan kaum muslimin akan berperang dengan Rum, sebagai mana disebutkan dalam hadis,

Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: 'Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! 'Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. (HR. Muslim)

Pasukan Rum akan membuat pangkalan di A’maq atau Dabiq. Siapakah Rum yang dimaksudkan disini, apabila kita melihat sejarah sejarah telah mencatat bahwa Peristiwa pecahnya kerajaan Romawi berawal dari pembagian wilayah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur tetapi masih merupakan kerajaan Romawi. Karena Romawi sudah tidak sanggup lagi mengatur wilayahnya yang terlalu luas. Sehingga Romawi dibagi kepada dua wilayah. Romawi Timur berpusat di di Byzantium (Kostantinopel) yang sekarang bernama Istanbul(di wilayah negara Turki sekarang). Sedangkan Romawi Barat berpusat di Roma. Pendiri Kekaisaran Romawi timur ialah Costantyn yang Agung. Kaisar ini sudah dari awal membenci Islam. Juga diteruskan cucunya Kaisar Heraclius. 
 
Setelah pasukan Islam mempunyai kekuatan yang memadai mereka berupaya menaklukkan Kostantinopel tetapi selalu gagal. Akhirnya tahun 1453 M Muhammad al-Fatih menaklukkan kota benteng terkuat dan terakhir Romawi itu. Akhirnya kerajaan Romawi timurpun tamat. Sedangkan Romawi barat setelah terjadi revolusi di dataran Eropa kerajaan Romawi barat tetap masih berdiri kokoh meskipun wilayah kekuasaannya hanya di wilayah Vatikan. Akan tetapi semua umat kristen khatolik di wilayah Eropa masih tetap tunduk dalam hal agama kepada pemimpin Vatikan. Maka besar kemungkinan Rum yang dimaksudkan dalam hadist adalah Romawi barat karena Romawi baratlah yang masih utuh sampai sekarang. Jika kita melihat realita bahwa Rum telah mempersiapkan pion-pionnya hari ini di Suriah untuk menyerang daulah Islam Karena daulah Islam merupakan ancaman yang sangat berbahaya bagi bangsa Eropa.

Senator AS, Danny Vistin, mengatakan al-Qaida hari ini energik dan termotivasi. Sebab utama kemajuan ini adalah akidah yang tertanam kuat pada diri orang-orang radikal ini, bahwa mereka kan mencapai khilafah Islam. Daulah tersebut mengimplementasikan syariat Islam dalam semua aspeknya, adalah sesuatu yang patut diperangi.

Maka untuk hari ini masih dalam bentuk perang perwakilan sebagaimana di jelaskan oleh Pemimpin Daulah Islam, Perang hari ini menurut Amirul mukminin Abu bakar al-Bahgdadi adalah proxy war atau disebut dengan perang perwakilan.

“Wahai para penjaga salib bahwa perang proxy war atau perang perwakilan tidak akan berguna bagi kalian di Syam sebagai mana juga itu tidak berguna di Iraq. Dalam waktu dekat kalian akan berhadapan langsung meskipun kalian membenci hal ini dengan izin Allah”.

Seorang jurnalis senior dan editor in Chief al Quds al Arabiyya Abdel Bari Atwan, membenarkan adanya konspirasi Barat dalam konflik Suriah. Dilansir dari Raialyoum, Senin (6/1/2014), Negara Timur Tengah sedang berkomplot dengan Barat untuk menyingkirkan Daulah Islam Iraq dan Syam jelang Konferensi Jenewa II.

Caranya dengan menggerakkan pion-pion mereka di Suriah dari kelompok-kelompok yang mereka danai. Diantaranya seperti yang disebutkan Bari Atwan, adalah FSA, Jaisy al Mujahidin, Front Revolusioner Suriah (SRF), dan nama yang mengejutkan lagi, ia memasukkan nama Jabhat al Islamiyyah atau Front Islam.

“Mereka menyatukan semua faksi dan batalion tempur di lapangan Suriah, bukan untuk melawan rezim Bashar Assad, tetapi melawanDaulah Islam Iraq dan Syam. Menyatakan perang terhadap Daulah Islam Iraq dan Syam, dengan tujuan untuk menyingkirkan mereka dan para pejuangnya tanpa belas kasihan dan iba secepat pun sesegera mungkin,” kata Abdel Bari Atwan.

Akan tetapi perang perwakilan tidak selamanya berhasil sehingga akhirnya Rum akan terjun lansung ke Suriah untuk memerangi Daulah Islam. Kemudian pasukan Daulah Islam yang berasal dari Madinah menghadang pasukan Rum. Madinah yang dimaksudkan di sini adalah pusat kekuatan kaum muslimin di Damaskus bukan Madinah di Suadi Arabia, karena Rasulullah untuk kota Madinah di Saudi itu sering menyebutkan dengan Yastrib. Dan juga sesuai dengan hadis di atas bahwa pusat kepemimpinan artinya pusat kota yang dalam bahasa arabnya di sebut dengan Madinah.

Perang antara Islam dengan Rum inilah yang disebut sebagai perang al-malhamah al-Kubra, Perang besar sebelum penaklukan konstantinopel. Yang mengakibatkan kekalahanan bangsa Rum.

Sabda Rasulullah saw “Kalian akan menghadapi perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan bekerja sama dengan mereka melawan suatu musuh yang datang dari belakang. Maka kalian akan selamat dan akan sampai pada suatu padang rumput yang luas dan berbukit-bukit; sampai ada yang berdiri dari kaum rum berkata; “Salib telah menang!”. Setelah itu disusul datang seorang lelaki kaum islam mendatangi orang Rum itu, kemudian ia membunuh orang Rum itu, setelah itu kaum Rum berkhiyanat, sehingga terjadilah peperangan, di mana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah bendera 80 panji-panji; dan pada setiap satu bendera ada 12.000 tentara. (HR. Imam Ahmad, Imam Abu Dawud, dan Imam Ibnu Majah).

Perdamaian yang dimaksudkan disini bisa jadi telah terjadi yaitu perdamaian antara Daulah Islam dengan FSA yang merupakan pasukan bentukan Barat dalam memerangi Bashar Asad, akan tetapi perdamaian semu itu untuk tidak saling menyerang sudah tidak ada lagi, daulah islam sekarang harus berhadapan dengan Rezim Bashar Asad dan juga kelompok oposisi yang didukung oleh Eropa (Rum). Dan tidak lama lagi Koalisi bangsa Rum akan terjun langsung ke Suriah untuk memerangi Daulah Islam.

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/citizens-jurnalism/2014/05/19/30468/konflik-suriah-menuju-perang-almalhamah-alkubra/#sthash.x8JAvF2y.dpuf

---------------

==Malhamah Kubro (Perang Terbesar Akhir Zaman)==

Tentang negeri Syam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan: “Pergilah ke Syam karena ia adalah bumi pilhan Allah, Dia memilih hamba-hamba terbaik-Nya untuk kesana. Jika kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman kalian dan minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Syam dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim; dishahihkan Syaikh Al-Albani).

“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)

“Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)

Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoa’kan negeri Syam dengan do’a yang luar biasa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan: “Ya Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami.” (HR. Al-Bukhari).

Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)

Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Inilah negeri yang dibuka pertama kali oleh khalifah ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu. Tidak sedikit sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang shalih yang berhijrah kesana karena keutamaan-keutamaan negeri Syam. Dari negeri yang penuh berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar, seperti: Imam Nawawi rahimahullah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, Ibnu Katsir rahimahullah, dan yang lainnya.

Dalam salah satu muhadharah Syaikh Nabil al-Awadhi al-Kuwaity ditanya, “Ada apa dengan Suriah?”

Maka dijawab, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka bukanlah golongan kaum muslimin.” (HR. Muslim).

“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya.” (HR. Al-Bukhari).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.” (HR. Muslim No. 2586).

Karena kita semua muslim Alhamdulillah, karena kita beriman kepada Allah Ta’ala. Karena Qur’an kita satu, Tuhan kita satu, syariat kita satu, tidak ada sekat dan pembatas yang menghalangi kita. Bukan karena nasionalisme dan kolonialisme yang telah memisahkan kita. Semua itu akan menjadi sampah sejarah dan umat ini akan kembali menjadi umat yang satu sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu kenapa mesti Suriah? Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menguraikan keutamaannya, tidakkah kalian dengar hadits tentang akhir zaman?

Berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Akan ada nanti tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman.” Rasulullah ditanya, “Kemanakah saya harus bergabung? “.. Pergilah ke Syam.” (HR. Abu Dawud).

Dalam riwayat lain: “.. Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya di negeri tersebut.” (Shahih Tirmidzi).

Segala keberkahan ada di negeri tersebut, inilah Syam.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam.” [HR. Ahmad No. 21781, Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].

Syam, kita biasa melihat seperti negeri lain pada umumnya. Negeri kaum muslimin yang tentram, negeri yang biasa-biasa saja. Sekarang lihatlah revolusi yang terjadi disana, Allah Ta’ala menyiapkannya untuk hal lain, perhatikanlah slogan-slogan mereka: “Kami hanya memiliki-Mu ya Allah, kami hanya memiliki-Mu. Seluruh dunia meninggalkan mereka, semua meninggalkan.. Sehingga mereka sadar bahwa tidak ada kemenangan kecuali dari Allah, slogan mereka : “Hasbunallah wa ni’mal wakiil.. Cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik penolong.”

Negeri mereka akan berubah kearah kebaikan yang akan diberikan Allah. Allah Ta’ala menginginkan kebaikan untuk umat ini, penundaan kemenangan.. saya memandangnya sebagai kebaikan. Kebaikan untuk umat ini, kita tidak mengetahui apa yang Allah persiapkan untuk negeri ini. Setiap tetes darah akan memberkahi negeri ini, semakin menyuburkan tanahnya.

Allah Subhanahu wa ta ‘ala berfirman, “Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169).

Revolusi di Libya, Tunisia, Mesir dan Yaman adalah revolusi yang berkah, tapi sifatnya perjuangan lokal. Tetapi yang terjadi di Suriah berada ditangan umat bersama, era baru untuk umat ini. Memang benar, apa yang terjadi di negeri-negeri tersebut adalah babak baru untuk umat ini. Tapi yang terjadi di Suriah adalah babak yang berbeda.

Pertama, ini adalah peperangan untuk eksistensi umat ini, dan dengan izin Allah kita akan menjadi umat yang eksis kembali.

Kedua, akibat tragedi Suriah.. dan saya ingatkan kalian kalimat ini, akan ada perubahan besar menunggu umat ini. Imbas kemenangan Suriah dan kebangkitan umat.. sekali lagi di Suriah, dan kejayaan umat akan kembali di Suriah.. perubahan besar akan terjadi. Dominasi kekuatan akan berubah, dan semua kejahatan super power akan berakhir. Rencana besar yang diinginkan musuh untuk umat ini akan diberantas, dengan izin Allah. Ini jawaban pada mereka yang bertanya “Kenapa mesti Suriah?” mereka tidak memahami bahwa Suriah akan mengubah sejarah umat atas izin-Nya.

Syam berdasarkan sejarah adalah negeri yang terdiri dari beberapa negara saat ini, yaitu : Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon. Jadi yang dimaksud negeri Syam dalam literatur sejarah Islam adalah wilayah dalam empat negara ini, dan Damaskus adalah ibukotanya. Tapi sayang wilayah ini sekarang telah terpecah menjadi empat negara sebagai dampak dari imprealisme barat di masa lalu.

Negri Syam pada umumnya diberkahi oleh Allah Azza wa Jalla, terbukti banyak dari kalangan para Nabi ‘Alaihimussalaam yang lahir dan tinggal di sana. Tanahnya yang subur dengan berbagai hasil buminya terutama zaitun hingga sekarang terasa. Termasuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, telah diperjalankan oleh Allah ke sana (Baitul Maqdis) sebelum menuju sidratul muntaha; sebagaimana dalam kisah isra’ mi’raj yang masyhur. Dalam salah satu ayat dinyatakan yang maknanya “…..yang kami berkahi di sekelilingnya…” (QS, Al-Isra’: 1).

Para mufassirin menyatakan tentang negri Syam pada umumnya dan mengenai kota Al-Quds di Palestina khususnya bahwa Allah menjadikan di sekelilinganya barakah bagi penduduknya dalam kehidupan, perbekalan, pertanian dan cocok tanam1. Di sekelilingnya banyak pohon dan sungai serta kesuburan tanah yang terus menerus2.

Sementara dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyatakan: “Ya Allah berkahilah kami yang ada di kota Madinah, berkahilah dalam takaran kami (sha’ dan mud), berkahilah Yaman dan Syam kami. Kemudian beliau menghadap kearah matahari lalu bersabda: Dari sini muncul tanduk setan, dari sini terdapat goncangan dan fitnah. (HR. Ahmad dan Al-Bukhari) ”3

Bahkan hingga akhir zaman pun terdapat nash berupa hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam akan Allah turunkan pada akhir zaman di manaar al-baidha’ di Damaskus dan manusia dibangkitkan dan dikumpulkan di bumi Syam4.

Kondisi Syam [Suriah] Sekarang

Semenjak bulan Maret 2011 yang lalu hingga saat ini, negeri Syam atau khususnya Suriah sedang terkoyak. Siapapun yang melihat tragedi disana dan yang menimpa kaum muslimin sunni di sana pasti akan mengelus dada dan tak kuasa untuk menahan air matanya. Mereka dibantai, dan yang membantai dari kalangan mereka sendiri. Kaum sunni yang tadinya merupakan mayoritas penduduk negeri itu di siksa dan dianiaya disebabkan karena aqidah yang pertama sebelum karena sebab politik. Kaum Syi’ah yang merupakan minoritas penduduk negeri itu mendapat dukungan dari Iran (yang notabenenya adalah negara syi’ah terbesar). Hanya saja kalangan Nushairiyah yang ada di sana menjadi kuat karena presidennya mendukung mereka.

Mengenai sebab dikuasai Suriah oleh kaum Nushairiyah karena ahlussunnah di sana tidak peduli terhadap urusan ini, mereka berselisih diantara sesamanya dan musuh mengambil manfaat dari keadaan ini. Padahal ahlussunnah di Suriah mereka berjumlah 86 % dari penduduk, sementara yang lain 6% dari kaum Nashara dll. Telah tercatat bahwa pada tahun 1982 di Suriah juga terjadi pembantaian sebanyak 45.000 orang di masa pemerintahan ayahanda presiden mereka sekarang Hafidh Al-Asad. Tadinya penduduk Suriah berharap anaknya akan menjadi pemimpin yang bijak dan arif tidak sebagaimana ayahnya, namun sebagaimana pepatah kita mengatakan ”Buah tidak jauh dari pohonnya” sementara pepatah Arab mengatakan: ma fil aabaa’ fil abnaa’ “Apa yang dimiliki orang tua berupa watak, akan menurun pada anaknya”. Bassyar sebagai presiden sekarang ini tidak hanya menelan korban jiwa yang selama ini terjadi untuk mempertahankan kekuasaannya, namun bangunan-bangunan juga menjadi hancur bahkan masjid-masjid pun tak terhindarkan menjadi sasaran mereka. Mushhaf Al-Qur’an yang suci pun mereka nodai dengan merobek atau mengotorinya serta mencampakkannya di tempat sampah atau tempat najis lainnya.

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla membalas perbuatan keji para syi’ah dan antek-anteknya… menghancurkan dan meluluh-lantakkan barisan yang berniat menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.. Semoga Allah Jalla wa ‘ala menolong dan memenangkan perjuangan para mujahidin di negeri Syam, baik di Suriah dan Palestina.. Allahumma aamiin.

*) Fursanul Izzah, Maret 2013 – dari berbagai sumber---------------------------------------------------------------Foot Note :1 Tafsir Al-Thabari jilid ke-15-16 hlm.222 Tafsir Al-Sa’di jilid ke-4 hlm. 259.3 Silsilah As-Shahihah oleh: M. Nashiruddin Al-Albani jilid ke-5 hlm. 655.4 Al-Irsyaad ila Shahiih Al-I’tiqaad oleh: Dr. Shalih Al-Fauzan hlm.245

Wahai Jiwa Yang Merdeka [ أيها الأحرار ]أّيهَا الأحرَارُ سيروا للخُلُود .. واعْبُرُوا جِسرَ المَنَايَا واللُّحُودWahai jiwa yang merdeka, teruskan perjalanan yang abadi… (menjemput Syahid)Dan lintasilah jembatan kematian dan liang lahat..

إنَّمَا تُدرَكُ بالمَوتِ العُلا .. وكَذَا الأمجَادُ بالسِيْفِ تَعُودSesungguhnya ketinggian derajat itu diraih dengan kematian.. (syahid)Dan begitu juga kemuliaan, akan kembali dengan pedang (jihad)

لاَحَتِ الجنّاتُ مِن خَلفِ العِدَى .. فاعْبُرُوا الأَهوَال للمِجدِ التَلِيدSurga Allah sedang bersinar di belakang para musuh..Maka lintasilah rintangan (musuh) itu menuju kemuliaan yang agung

لا تهابوا زمرةَ اللِّيْلِ فَمَن .. يَعتَصِم بالله حتمًا سَيَسُودJangan takut kegelapan malam, maka barangsiapa berpegang teguh dijalan Allah (akan janji dan syariatNya) sudah pasti akan menang

موعِدُ الحَسِمِ أتَى فلتُقدِمُوا .. لَقِّنُوا البَاغِين درسًا فِي الصُمُودWaktu perjuangan telah tiba maka majulah ke depan..Berilah musuh-musuh yang ingkar itu satu pelajaran, tentang ketabahanmu

واقْلَعُوا الأَشْوَاكَ مِن جَنَّاتِهَا .. وازْرَعُوهَا مِن جَدِيدٍ بالوُرُودDan cabutlah duri-duri itu dari tanahnya (tamannya)….Dan tanamkanlah kembali di tempat itu dengan mawar-mawar (yang harum).

[Syair Perang Panjang - 2013]==========================

Akhirnya hanya ada 2 pilihan. berada dalam barisan perjuangan penegakan Khilafah atau ada dalam barisan Amerika beserta sekutunya yang menghalangi kebangkitan ummat Islam..

Back To Islam back to Khilafah Silahkan Sebarkan Sebagai Bukti Kerinduan Terhadap Kebangkitan Ummat. --------------------------@sands_alfatih detikislam.com===========================
https://id-id.facebook.com/notes/%D9%A0ketika-hatiku-bertasbih-memuji-mu%D9%A0/malhamah-kubro-perang-terbesar-akhir-zaman/607839379267818
 
-------------------

Perang Besar Al Malhamah Kubro antara Rum dan Muslimin

Perang Besar Al Malhamah Kubro antara Rum dan Muslimin


Setelah peperangan dengan bangsa Persia ini berakhir dengan kemenangan, umat Islam kembali ke Madinah, namun bangsa Rum berkhianat dengan mengambil alih Syria dan hartanya dan berkata “salib telah menang”, maka berangkatlah pasukan terbaik dari Madinah untuk berperang dengan bangsa Rum.

Romawi akan menyerangmu hingga mereka berkemah di Al-A’maq, di Syam. Jadi pasukan dari Madinah akan menghadang mereka dan mereka adalah umat yang terbaik pada saat itu. Kemudian Romawi meminta umat muslim untuk menyerahkan orang-orang Romawi yang menjadi muallaf dan ingin membunuh pula orang-orang Khuz dan Kirman (atau orang-orang dari koalisi lain lawan tanding Rum pada perebutan 2 harta simpanan) yang telah menjadi muallaf yang pernah menjadi musuh dalam perang mereka yang istilahnya “pernah menawan kami”. Tetapi umat muslim tidak mau menyerahkan mereka, karena orang-orang Romawi dan Khuz dan Kirman yang muallaf itu sudah menjadi saudara kita dalam Islam.

Akhirnya mereka berperang, sepertiga dari pasukan umat Muslim lari ketakutan/kalah, Allah SWT tidak akan pernah menerima taubat mereka. Sepertiga pasukan lagi akan terbunuh dan mereka adalah syuhada terbaik di mata Allah SWT, dan sepertiga terakhir akan memperoleh kemenangan. Golongan sepertiga yang akan menang ini, tidak ada fitnah yang akan menimpa mereka selamanya. Seperti digambarkan hadis dibawah ini :

Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: 'Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! 'Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, 'merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya. [HR. Muslim No.5157]

Malhamah Kubra terjadi di A'maq dan Dabiq (Damaskus). Ini merupakan pertempuran terdahsyat antara Al-Mahdi (Imam Mahdi) dengan Rum, dimana mereka mengerahkan 80 bendera yang setiap bendera terdiri dari 12.000 tentara atau 960.000 prajurit. Perang Al-Malhamah Kubra terjadi selama beberapa hari berturut-turut saja, dimana 1/3 dari kaum muslimin melarikan diri dari pertempuran, yang mana dosa mereka tidak akan diampuni oleh Allah. Dan 1/3 lagi mendapatkan syahid, dan sisanya yang 1/3 akan mendapatkan kemenangan yang mana mereka tidak akan tersesat untuk selama lamanya. (Shahih Muslim dalam Al-Fitan wa Asyratus sa'ah 18/21-22)

Pada tiap hari ada sepasukan tentara Mahdi yang saling membai’at untuk maju berperang dan tidak mundur hingga menang atau mati syahid, pasukan berani mati ini mendapat syahidnya dengan sangat memuaskan yang akhirnya mendatangkan kemenangan untuk sepertiga pasukan Muslim lainnya.

Pertempuran paling besar akan berkecamuk di Syiria, dekat kota Damaskus, yakni disuatu tempat yang bernama A’maq dan Dabiq: “Kiamat takkan terjadi sehingga bangsa Romawi singgah di Al-A’maq* atau di Dabiq*. Lalu mereka diserbu oleh balatentara dari Madinah, yang merupakan penduduk dunia yang terbaik waktu itu. (Muslim bin Hajjaj dari Abu Hurairah RA) *Al-A’maq dan Dabiq adalah nama dua tempat di Syria dekat kota Halab (Alepo).

Tentara Mahdi dengan izin Allah SWT memenangkan pertempuran ini, dan diantara bangsa Rum yang tertawan ada yang kembali menjadi Muallaf lagi. Tentara Mahdi pun mengambil alih harta karun di Iraq (gunung emas Efrat) dan membagi-bagikannya sama rata kepada ramai kaum Muslimin. Harta putih (permata) telah hilang akibat kelalaian orang-orang yang kalah.

Peringatan akan ghanimah ini, pastikan dahulu musuh mundur/kalah baru berpikir ghanimah setelah kemenangan telah pasti. Jangan sampai kalian dari 1/3 yang kalah ini. Dua pendapat yang dimaksud kalah ini, yaitu : karena melarikan diri dari medan pertempuran atau karena akibat keburu dahuluan tergiur harta ghanimah akhirnya menjadi kekalahan fatal (lihat hadis tentang 2 harta simpanan (emas dan permata)) diatas “Dan aku tidak akan membiarkan kalian hancur dalam masa satu tahun musim kering, dan tidak membiarkan para musuh mengalahkan kalian kecuali sebab diri mereka sendiri hingga hilanglah harta yang berwarna putih (permata) itu. Walau musuh berkumpul dari segala penjuru (dalam riwayat lain disebutkan, "berkumpul di segala penjuru") hingga kemudian mereka saling menghancurkan diri mereka sendiri (saling memerangi) dan saling menawan”, seperti contoh kekalahan di kisah perang Uhud.

...dari Abu Sa'id al-Kudri radiallahu anhuma, ia berkata; Rosulullah shallallahu allaihi wa sallam bersabda: "Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya al-Mahdi yang akan di utus ketika manusia sedang di landa perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi di penuhi dengan penganiayaan dan kezaliman. seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat". lalu ada seseorang yang bertanya kepada beliau, "apakah yang di maksud dengan shihah?" beliau menjawab, "merata di antara manusia" dan selanjutnya beliau bersabda, "dan Allah akan memenuhi hati umat Muhammad shallallahu allahi wa sallam dengan kekayaan, dan meratakan keadilan kepada mereka seraya memerintahkan seorang penyeru untuk menyerukan: 'siapakah yang membutukan harta?' maka tidak ada seorang-pun yang berdiri kecuali satu, lalu al-Mahdi berkata, 'datanglah kepada bendahara dan katakanlah kepadanya, 'sesungguhnya al-Mahdi menyuruhmu memberi uang' kemudian bendahara berkata, 'ambilah sedikit!' sehingga setelah di bawanya ke kamarnya, dia menyesal seraya berkata, 'saya adalah umat Muhammad shallallahi alaihi wa sallam yang hatinya paling rakus, atau saya tidak mampu mencapai apa yang mereka capai' lalu ia mengembalikan uang tersebut, tetapi di tolak seraya di katakan kepadanya, 'kami tidak mengambil apa yang telah kami berikan' begitulah kondisinya waktu itu yang akan berlangsung selama tujuh, delapan, atau sembilan tahun. kemudian tidak ada lagi kebaikan dalam kehidupan sesudah itu." di kutip dari terjemah kitab Asyratu al-Sa'ah karya Yusuf Wabil dengan judul terjemah Yaumul Qiyamah hal 248-249 qisthi prees cetakan pertama. di situ disebutkan perihal hadis ini; Musnad Ahmad 3:37. al-Haitsami berkata, "diriwayatkan oleh Tirmidzi dan lainya secara ringkas, dan di riwayatkan oleh Imam Ahmad dengan berbagai sanad, juga di riwayatkan oleh Abu Ya'la dengan ringkas, dan perawi-perawinya terpercaya." Majma'uz Zawaid 7:313-314. dan periksalah "Aqidatu Ahlis Sunnah wal Atsar fi al-Mahdi al-Muntazhar" hal 177 karya Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad

Saat setelah perang ini, pasukan Muslim berbenah diri karena banyak kerusakan akibat perang yang hebat ini. Daerah Syam, akan menjadi kota reruntuhan dan akan ditempati kembali sebagai pusat komando tentara Muslim dan masa perang melawan Rum ini adalah masa mendekati akhir dari rangkaian 3 tahun kemarau, setelah mungkin ada lagi tawanan yang menjadi Muallaf, barulah terjadi “matahari terbit dari barat” batas dimana tidak diterimanya keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya dan batas tidak ada syahadat baru untuk masuk Islam.

Selang tak lama sesudah kejadian ini, batas rangkaian 3 tahun kemarau berakhir dan Dajjal pun muncul dan melakukan perjalanan 40 harinya di bumi, masa pembenahan dan istrahat buat umat Islam dari perang selama ½ atau 1 tahun dan mendiami kembali reruntuhan kota-kota Syam yang telah runtuh namun juga menjadi masa krisis mengerikan karena hadirnya Dajjal. Bagaimana umat Islam tahu bila waktu itu Dajjal telah mulai dinas keliling dunia adalah karena adanya hari yang terjadi selama setahun sebagai tanda-tanda kemunculannya.

Selang beberapa bulan dari perang melawan Rum (pada masa sehari seperti satu tahun atau sehari seperti satu bulan dari Dajjal), dan juga setelah pembenahan dan persiapan perang selesai dimana kekuatan dan pusat komando disiapkan di Syria, berangkatlah satuan pasukan bani Ishaq menuju ke Konstantinopel untuk membebaskannya. Dajjal pada waktu itu masih sedang dinas keliling dunia dan telah berhasil memberi solusi krisis dan menyatukan lagi semua koalisi-koalisi bangsa-bangsa dari perpecahannya dalam satu koalisi besar yang akan disiapkan Dajjal untuk melawan kaum Islam kembali, ambisi Dajjal akan berkenaan dan sesuai dengan keinginan balas dendam dari bangsa-bangsa yang pernah kalah, yang melimpahkan seluruh kesalahan kepada umat Islam, dimana koalisi ini akan lebih besar berlipat kali jumlah pasukannya dari pada pasukan Rum yang kalah waktu itu. Hanya tinggal menunggu beberapa bulan lagi dari rencana Dajjal. Dan umat Islam akan melihat Yakjuj dan Makjuj ini.


Bersambung...


----------------

Konflik Suriah, Menuju Perang Al-Malhamah Al-Kubra? (1)

Oleh: Zulfahmi, MA
 
suriah perang
 
Apabila kita melihat kondisi sekarang ini, maka nubuat Rasulullah semakin menjadi kenyataan. Bahwa dalam perang al-malhamah al-kubra pusat kekuatan umat Islam berada di Damaskus. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Maka dalam hadis di atas yang dimaksud dengan “kepemimpinan umat Islam” adalah pusat pemerintahan Islam yang berdasarkan konsep Daulah Islam bukan negara yang mayoritas Islam tapi konsep negara berdasarkan sekuler atau monarkhi. Maka hadis ini secara terang menyatakan bahwa daulah Islam akan tegak di Syam dalam perang al-Malhamatil kubra.

Sabda Nabi SAW: “Akan keluar dari sulbi ini (Ali bin Abi Thalib ra) seorang pemuda yang akan memenuhkan dunia ini dengan keadilan. Maka apabila kamu meyakini yang demikian itu, hendaklah kamu turut menyertai Pemuda dari Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang Panji-panji Al-Mahdi.” (At-Tabrani)

Rasulullah telah mengabarkan sebelum keluar Al-Mahdi akan keluar terlebih dahulu pemimpin umat Islam yaitu keturunan bani tamim. Bani Tamim tunggak keturunan Arab: “ Bani Tamim adalah daripada keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim as. Sedangkan dalam hadis ungkapan dari arah timur itu indentik dengan khurashan karena ada hadis lain yang menjelaskan panji hitam dari khurashan. Para ahli sejarah telah menjelaskan bahwa khurasan meliputi wilayah afghanistan, Pakistan , Iraq, Iran dan lain-lain.

Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk.”(Ibnu Majah)

Apabila kita teliti hadist di atas maka Daulah Islam yang telah tegak di Iraq dan Syam sekarang sangat cocok dengan realita, karena Amirul mukminin Abu bakar al-bahgdadi al-Quraisy merupakan keturunan bani hasyim yang merupakan keturunan dari Husein bin Ali ra yang merupakan tunggak keturunan Arab yang berasal dari wilayah Iraq. Dan ciri mereka juga sesuai dengan yang disebutkan dalam hadis pembawa panji hitam. Cuma saja hari ini kota damaskus belum berhasil di kuasai sepenuhnya oleh Daulah islam Iraq dan Syam. Pusat kekuasaan Daulah Islam sekarang masih berada di kota Raqqa.

Dalam perang al-Malhamah al-Kubra pasukan kaum muslimin akan berperang dengan Rum, sebagai mana disebutkan dalam hadis,
Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ‘Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. (HR. Muslim)

Pasukan Rum akan membuat pangkalan di A’maq atau Dabiq. Siapakah Rum yang dimaksudkan di sini? Apabila kita melihat sejarah sejarah telah mencatat bahwapPeristiwa pecahnya kerajaan Romawi berawal dari pembagian wilayah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur tetapi masih merupakan kerajaan Romawi. Karena Romawi sudah tidak sanggup lagi mengatur wilayahnya yang terlalu luas. Sehingga Romawi dibagi kepada dua wilayah. Romawi Timur berpusat di di Byzantium (Kostantinopel) yang sekarang bernama Istanbul(di wilayah negara Turki sekarang).

Sedangkan Romawi Barat berpusat di Roma. Pendiri Kekaisaran Romawi timur ialah Costantyn yang Agung. Kaisar ini sudah dari awal membenci Islam. Juga diteruskan cucunya Kaisar Heraclius. Setelah pasukan Islam mempunyai kekuatan yang memadai mereka berupaya menaklukkan Kostantinopel tetapi selalu gagal. Akhirnya tahun 1453 M Muhammad al-Fatih menaklukkan kota benteng terkuat dan terakhir Romawi itu. Akhirnya kerajaan Romawi timurpun tamat. Sedangkan Romawi barat setelah terjadi revolusi di dataran Eropa kerajaan Romawi barat tetap masih berdiri kokoh meskipun wilayah kekuasaannya hanya di wilayah Vatikan.
BERSAMBUNG

https://www.islampos.com/konflik-suriah-menuju-perang-al-malhamah-al-kubra-1-110968/

----------------------

--------------

Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.

 Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.

 
Sumber Artikel  (wisatapedia.web.id)
Sumber Gambar (dari berbagai sumber)




---------------

Sumber asli ;
https://granadamediatama.wordpress.com/poster/penciptaan-alam-semesta-dalam-al-quran-dan-sains/ 


http://waones-sbm.blogspot.com/2015/03/pemikiran-dan-pandangan-modern-dalam.html


Bila anda akan meng-copy atau memperbanyak bahasan artikel ini, seyogyanya anda tetap mencantumkan sumber pada Sumber asli dan bahan tulisan di atas.


Demikian artikel tentang Al Malhamah Al Kubra
Semoga bisa menjadi hiburan dan terutama menambah wawasan anda ...

Kembali ke Halaman Utama >>>>
Pemikiran dan Pandangan Modern Dalam ARTIKEL AKHIR ZAMAN


I Hope you like the post. Stay connected for more...


Edit; wawansurya
Sumber utama bahasan;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com

Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

Artikel Menarik Lainnya :



No comments:

Post a Comment