Pages

Wednesday, April 15, 2015

Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi, Sang Khalifah Rasyidah






Literatur Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi, Sang Khalifah Rasyidah


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai? Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat yahh.. :WA kali ini tidak akan memposting Artikel yang berhubungan dengan Posting dan Gambar Porno :) tetapi WA akan mencoba menshare tentang bahasan mengenai ARTIKEL AKHIR ZAMAN yang disunting dari berbagai sumber dan sumber utama.

Pada pembahasan yang lalu, waones articles telah menyinggung bahasan mengenai Mewaspadai Fitnah Penguasa di Akhir Zaman, dan bila anda ingin membaca artikel lainnya yang berhubungan dengan artikel Akhir Zaman, silahkan klik Open dibawah ini dan Klik pada Link judul artikel tersebut.

Selamat membaca !!!
-------------
Klik Open >>>

















=========================
--------------------
Edisi Akhir Zaman
-------------

Imam Mahdi dalam Al-Qur'an Dan Sunnah (BAG 3)


Keempat, Keshahihan hadits-hadits tersebut
Dalam pasal ini, kami akan menyebutkan para ulama Ahli Sunnah yang menegaskan keshahihan hadits-hadits Al Mahdi AS, sejauh yang ketahui melalui karya-karya mereka. Kami sama sekali tidak bermaksud untuk menyebutkan pernyataan seluruh ulama dalam masalah ini. Yang akan kami sebutkan di sini hanyalah sebagai contoh, seperti di bawah ini. 
1. Tirmidzi (wafat 297 H) ketika mengomentari tiga hadits tentang Al Mahdi mengatakan “Hadits-hadits ini adalah Shahih.”[28], dan mengenai hadits keempat beliau berkata “Hadits ini hasan.”[29] 
2. Al-Hafidz Abu Ja’far ‘Uqaili (wafat 322 H), beliau meriwayatkan satu hadits dhaif dalam masalah Imam Mahdi, lalu mengatakan “Dalam masalah Al Mahdi terdapat banyak hadits shahih selain hadits ini, dengan konteks yang berbeda.”[30] 
3. Hakim Naisaburi (wafat 405 H), mengomentari empat hadits Al Mahdi mengatakan “Ini adalah hadits-hadits yang shahih sanadnya, tetapi Bukhari dan Muslim tidak menukilnya”[31] 
Tentang tiga hadits lainnya beliau mengatakan “Hadits-hadits ini shahih sanadnya dan sesuai dengan syarat Imam Muslim, tetapi beliau tidak mengeluarkannya.”[32] 
Mengenai delapan hadits yang lain beliau berkata, “Hadits-hadits tersebut shahih dengan syarat Bukhari dan Muslim tapi tidak mereka keluarkan.”[33] 
4. Imam Baihaqi (wafat 458 H) mengatakan hadits-hadits yang berkenaan dengan Imam Mahdi secara sanad adalah haditshadits yang sahih.[34] 
5. Imam Baghawi (wafat 510/516 H) dalam Mashabih Al Sunnah menggolongkan hadits-hadits tentang Al Mahdi dalam bagian hadits-hadits sahih.[35] Dan lima hadits lainnya sebagai hadits-hadits hasan.[36] 
6. Ibnu Atsir (wafat 606) dalam kitab Nihayah tentang kata (????) berkata: dalam hadits disebutkan, “Sunnah para khalifah Rasyidin Mahdiyyin”. Al Mahdi berarti orang yang mendapat hidayah kebenaran dari Allah. Kata Al Mahdi telah dipergunakan sebagai nama, seperti nama Al Mahdi yang disabdakan oleh Nabi saw sebagai kabar gembira untuk umatnya di akhir zaman.[37] Ungkapan tersebut tidak mungkin diucapkan, kecuali oleh orang yang telah meyakini keshahihan hadits tersebut bahkan kemutawatirannya. 
7. Qurtubi AI-Maliki (wafat 671 H), beliau adalah salah seorang ulama yang mengatakan akan kemutawatiran hadits tersebut. Hal penting yang beliau katakan dalam hal ini adalah ketika mengomentari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa sanadnya sahih,[38] seraya menegaskan bahwa hadits “Al Mahdi adalah keturunanku dari anak cucu Fatimah as” dari segi sanad lebih sahih dari riwayat hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Khalid Jundi,[39] yang akan kita diskusikan nanti. 
8. Ibnu Taimiyah (wafat 728 H) dalam Minhaj Al Sunnah mengatakan, “Hadits-hadits yang dijadikan dalil olehnya –yakni Allamah Hilli– akan kedatangan Al Mahdi di akhir zaman, adalah hadits-hadits sahih.”[40] 
9. Al-Hafidz Dzahabi (wafat 748 H) tidak memberikan komentar apapun terhadap hadits-hadits Al Mahdi yang dinyatakan sahib oleh Hakim dalam Al Mustadrak, tapi menegaskan kesahihan dua hadits.[41] Menurut kebiasaan Dzahabi, hadits-hadits yang dianggapnya dhaif, langsung beliau nyatakan kedhaifannya. Diamnya Dzahabi terhadap hadits yang disahihkan oleh Hakim menunjukkan bahwa pendapat beliau sama dengan pendapat Hakim. 
10. Kunji Syafi’i (wafat 658 H) menshahihkan hadits-hadits tentang Al Mahdi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Beliau[42] mengatakan “Ini adalah hadits sahih”, demikian pula pendapatnya tentang sebuah hadits lainnya.[43] 
Tentang hadits “Al Mahdi dari keturunanku, dahinya lebar dan berparas tampan”, ia menyatakan, hadits ini, hasan dan sahih”. Mengenai hadits “Kedatangan Al Mahdi adalah janji yang haq dan benar. Dia dari keturunan Fatimah as” mengatakan, : hadits ini dalah hadits hasan yang sahih”.[44]
11. Al-Hafidz lbnul Qayyim (wafat 751 H), setelah menukil beberapa hadits masalah Al Mahdi, menyakan bahwa sebagian hadits-hadits tersebut adalah hadits hasan dan sebagian lagi sahih.[45] Beliau termasuk ulama yang mengatakan kemutawatiran hadits-hadits tersebut seperti yang akan kami jelaskan.
12. Ibnu Katsir (wafat 774 H), tentang sanad hadits Al Mahdi mengatakan, “Sanad hadits ini kuat dan sahih”.[46] Lalu beliau menukil hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Majah seraya mengatakan, “Hadits ini hasan dan diriwayatkan dari Nabi saw melalui lebih dari satu jalur”[47]
13. Taftazani (wafat 801H) setelah menyebutkan beberapa hadits tentang Al Mahdi menyatakan kesahihannya dan perawinya adalah orang-orang terpercaya.[48] 
14. Nuruddin Al Haitsami (wafat 870 H): Terdapat beberapa hadits tentang Al Mahdi yang sahih sanadnya dan terpercaya perawinya. 
Mengomentari hadits pertama, berkata “Turmudzi dan ulama yang lain merawikannya dengan sangat ringkas. Imam Ahmad meriwayatkannya dari beberapa sanad, sedangkan Abu Ya’la menukilnya dengan singkat. Perawinya adalah orang-orang yang dapat dipercaya.[49] 
Tentang hadits kedua, menyatakan “Thabarani memuatnya dalam Al-Ausath. Para perawinya adalah perawi hadits sahih.[50] 
Tentang hadits ketiga, mengatakan “Para perawinya tsiqah”.[51] 
Mengenai hadits keempat, berkata “Bazzar meriwayatkannya dengan sanad hadits yang sahih”.[52] 
Sedangkan hadits kelima, beliau menyatakan “Thabari menyebutkannya dalam Al-Ausath, sanadnya adalah tsiqah.”[53] 
15. Suyuthi (wafat 911 H) ketika menyebutkan tentang Al Mahdi, memberikan tanda[54] (??)yang berarti sahih dan (?) yang berarti hasan[55] 
16. Syaukani (wafat 1250 H), pernyataan beliau akan sahihnya hadits-hadits tentang Al Mahdi bahkan kemutawatirannya, dinukil oleh Qunuji dalam kitab Idza’ah. Dalam pembahasan yang lalu telah kami singgung, bahwa Syaukani memiliki satu karya tulis yang membuktikan kemutawatiran hadits-hadits Al Mahdi. 
17. Nashirudin Al Albani dalam satu makalahnya mengatakan, “Dalam masalah Imam Mahdi terdapat banyak hadits sahih yang sebagian besar dari hadits-hadits tersebut memiliki sanad yang sahih’. Selain itu, Al Albani juga termasuk mereka yang menyatakan kemutawatirannya.[56] 
Untuk lebih ringkas kami cukupkan sampai di sini saja pernyataan para ulama tersebut, walaupun mereka yang mengkaji masalah ini lebih banyak daripada yang disebut[57] 


------------------------------

Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi, Sang Khalifah Rasyidah

Nama laki-laki yang dijanjikan ini seperti nama Rasulullah, dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah. Dia berasal dari keturunan putri Rasulullah, dari anak cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Abdullah Al-‘Alawi Al-Hasani Al-Qurasyi. Rasulullah menggelarinya dengan Al-Mahdi dan memberi kabar gembira dengan kemunculannya.

Imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “Makna Al-Mahdi adalah orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah kepada kebenaran. Selanjutnya Al-Mahdi sering digunakan untuk nama sehingga jadilah seperti nama-nama yang lain pada umumnya. Dengan itulah Al-Mahdi diberi nama Al-Mahdi, hal mana Rasulullah memberi kabar gembira dengan kedatangannya di akhir zaman.”
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih, di antaranya:
Pertama, hadits Abdullah bin Mas’ud. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud katanya, Rasulullah bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi sampai semua manusia dipimpin oleh seseorang dari Ahlulbaitku. Namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.”
Kedua, hadits Ali bin Abi Thalib: Dari ‘Ali bin Abu Thalib dari Nabi, beliau bersabda,
“Al-Mahdi dari kami, Ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam.”
Ketiga, hadits Abu Sa’id Al-Khudri. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Al-Mahdi dari kalangan kami, Ahlulbait. Ia berhidung mancung dan berdahi lebar. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan laku durjana dan kezaliman. Ia akan hidup selama sekian.” Lantas beliau membentangkan tangan kiri dan dua jari tangan kanan beliau; jari telunjuk dan ibu jari. Beliau menyatakan demikian tiga kali.
Keempat, hadits Ummu Salamah. Dari Ummu Salamah bahwasanya Rasulullah bersabda,
“Al-Mahdi termasuk keturunanku, berasal dari putera Fathimah.”
Nasab Al-Mahdi bersambung sampai kepada Bait Nabawi dari jalur Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib. Sebagaimana dijelaskan dalam Sunan Abu Dawud dari Abu Ishaq disebutkan bahwa ‘Ali memandangi puteranya, Hasan seraya berkata, “Puteraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana disebutkan oleh Nabi saw; dan akan keluar dari sumsumnya seorang laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.” Lantas ia menyebutkan kisah dan berkata, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.”
Imam Mula ‘Ali Al-Qari berkata, “Hadits ini adalah dalil yang tegas atas apa yang telah kami paparkan, bahwa Al-Mahdi termasuk keturunan Hasan.”

Ibnu Katsir menulis, “Al-Mahdi termasuk Ahlulbait, keturunan Fathimah puteri Rasul, keturunan Hasan dan bukan Husain.”
Adapun makna ‘dari ‘itrahku’, imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “‘Itrah seseorang adalah kerabat khususnya. ‘Itrah Nabi adalah Bani ‘Abdul Muthalib. Ada ulama yang mengatakan maksudnya adalah Ahlulbait Nabi yang terdekat yaitu beliau dan anak-anak beliau serta Ali dan anak-anaknya. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ‘itrah beliau adalah Ahlulbait yang dekat dan yang jauh… Pendapat yang terkenal dan makruf adalah bahwa maksud ‘itrah beliau adalah Ahlulbait beliau yang diharamkan menerima zakat.”
 
As Samhudi berkata, “Dari beberapa penjelasan hadits di atas (tentang Al-Mahdi) tersebut ditetapkan bahwa Al-Mahdi merupakan keturunan Fatimah, sedang dalam sunan Abu Dawud disebutkan bahwa dia anak keturunan Hasan yang meninggalkan kekhalifahan karena Allah dan belas kasih kepada umatnya. Khalifah yang hak ini akan diangkat jika benar-benar dibutuhkan oleh bumi yang telah dipenuhi oleh kedzaliman. Inilah sunnatullah kepada para hamba-Nya. Al-Hasan telah meninggalkan kekhilafan yang seharusnya menjadi miliknya, bahkan ia juga melarang Al-Husein dari kehilafahan juga. Hal ini disebutkan pada malam terbunuhnya karena sayang pada saudaranya.

Ciri-ciri Fisiknya
Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi adalah seorang pemuda yang usianya hampir mencapai empat puluh tahun. Warna kulitnya coklat, hidungnya mancung, dahinya lebar, bagian tengahnya agak cembung dan indah dilihat. Gigi serinya berkilat indah. Berjenggot tebal. Pada pipinya ada tahi lalat. Wajahnya seperti bintang bercahaya. Postur tubuhnya tegap dan tergolong pria yang memiliki daging sedikit (tidak gemuk). Bicaranya gagap, jika ucapannya lambat, ia memukul paha kirinya dengan tangan kanannya, sehingga ucapannya menjadi lancar. Sifat sifat di atas termuat dalam beberapa hadits shahih, namun sebagian hanya tercantum dalam atsar yang masih diperselisihkan sanadnya.
 
Dengan demikian, di sana hanya ada dua tanda khusus pada fisik Al-Mahdi yang berpijak pada riwayat-riwayat shahih. Pertama pada rambut dan dahinya, dan kedua hidungnya, sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi pada hadits-hadits berikut:
1. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah bersabda,
“Al-Mahdi dari (keturunan)ku. Berdahi lebar dan berhidung mancung. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan laku durjana. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun.”
Sifat yang pertama, ia ajlal jabhah, berdahi lebar. Maknanya, rambut kepalanya rontok sampai separuhnya.
2. Hadits ini memunyai penguat dari riwayat Al-Bazzar dengan lafal yang serupa. Hadits dari jalur lain yang menjadi penguat atas hadits ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi di dalam Al-Kamil fi Adh-Dhu’afa’ dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf bahwasanya Rasulullah bersabda,
“Sungguh, Allah akan mengutus dari keturunanku seorang laki-laki yang bergigi rapi dan berdahi lebar, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan. Harta benda akan berlimpah ruah pada zamannya.”
Hadits ini telah menambah satu sifat, ialah gigi yang rapi. Ini adalah sifat yang baik di wajah.

Karakteristik akhlaknya
Beberapa nash menetapkan bahwa Al-Mahdi menyerupai Nabi dalam akhlaknya dan bahwa Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam, menyiapkannya dengan iman dan akhlak; supaya siap memimpin dan menuntun kaum muslimin. Dan hal itu sama sekali tidak sulit bagi Allah.Berikut ini nash-nash yang menetapkannya:
1. Di dalam kitab Shahihnya Ibnu Hibban membuat satu bab berjudul ‘Penjelasan bahwa akhlak Al-Mahdi menyerupai akhlak Al-Mushthafa ‘. Lantas ia menghadirkan hadits Ibnu Mas’ud bahwa Nabi bersabda, “Akan keluar seseorang dari umatku, namanya sama dengan namaku, akhlaknya sama dengan akhlakku; ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan laku durjana.”
2. Dari Abu Ishaq, katanya ‘Ali bin Abi Thalib pernah memandangi puteranya, Hasan, seraya berkata, “Puteraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana disebutkan oleh Nabi; dan akan keluar dari sumsumnya seorang laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.” Ali menyebutkan kisah, kemudian berkata: Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.”
Saat menjelaskan hadits ini, Al-Abadi berkata, “Akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya; maknanya perilakunya sama tetapi tidak dengan postur tubuhnya.”
3. Dari ‘Ali bin Abu Thalib dari Nabi, beliau bersabda, “Al-Mahdi dari kami, Ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam.”
Ibnu Katsir menjelaskan maksud ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ adalah bahwa Allah menerima taubatnya, memberikan taufik baginya, memahamkannya, dan menunjukinya; setelah sebelumnya tidak demikian.
As-Suyuthi berkata, “Sabda Nabi ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ maksudnya shalih (baca: siap) untuk memimpin dan menjadi khalifah.”
Kedua pengertian ini, wallahu a’lam, sama-sama benar. Bisa dikatakan bahwa makna ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ adalah kedua-duanya; Allah menjadikannya shalih dengan taubat dan inabat, serta menjadikannya siap untuk memimpin dan menjadi khalifah.

https://granadamediatama.wordpress.com/arsip/muhammad-bin-abdillah-al-mahdi-sang-khalifah-rasyidah/

----------------------------

MENUNGGU KEMUNCULAN IMAM MAHDI DI AKHIR ZAMAN

 
Jika mendengar  kata Imam Mahdi, yang terbayang dalam pikiran kita adalah pemimpin umat Islam yang adil dan mempersatukan seluruh umat muslim yang sudah tercerai-berai, yang akan memulihkan khilafah dan syariah demi terwujudnya kejayaan Islam.  Mengenai kemunculan Imam Mahdi ini sudah di informasikan dari hadist-hadist tentang akhir zaman, yaitu zaman menjelang datangnya saat-saat yang mendebarkan di mana pada zaman tersebut penuh dengan kejadian-kejadian besar, yang kemudian mengantarkan kepada kejadian yang maha dahsyat yaitu hari kiamat (kiamat akbar) atau Hari akhir dan kiamat pasti akan terjadi. 

Kapan akhir zaman itu ?
Semenjak Nabi Muhammad SAW  diutus Allah SWT menjadi Nabi dan RasulNya, maka Allah SWT sudah memvonis bahwa umat Beliau adalah umat akhir  zaman.  Jadi pengertian akhir zaman itu adalah suatu zaman yang  di mulai sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir.  Dengan demikian  manusia yang hidup pada saat ini merupakan umat akhir zaman.  Masa azkhir zaman ini terbagi menjadi lima yaitu:
1.      Masa kenabian yaitu masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, diutus sebagai Nabi dan Rasul dan menyebarkan ajaran agama Islam.
2.      Masa Khulafaur Rasyidin yaitu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan dilanjutkan oleh khalifah yang empat  dimulai dari Abu bakar ash shidiq, Umar binKhatab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Tahalib.
3.      Maalikan “Adhan (Masa raja-raja menggigit) yaitu setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib r.a dan dilanjutkan oleh Bani Umayyah dan Bani Abbassyiah sampai runtuhnya Daulah Khilafah Ustmaniyah (1924).
4.      Maalikan Jabayan (Masa penguasa diktator) yaitu masa pemimpin-pemimpin diktator di mana  sekarang merupakan akhir dari masa pemimpin-pemimpin diktator karena satu per satu pemimpin diktator sudah berjatuhan.
5.      Masa kembalinya system khilafah yaitu masa di mana bangkitnya umat Islam melawan penindasan sampai kemunculan Imam Mahdi dan kembalinya Nabi Isa a.s.  
Saat ini kita hidup di akhir masa penguasa diktator, umat Islam saat ini sedang mengalami kekalahan dan penindasan baik penindasan fisik maupun penindasan terhadap aqidah.  Umat Islam saat ini sedang mengalami olok-olokan dari pihak non Islam karena stigma teroris sudah melekat pada umat Islam, kemunculan Imam Mahdi pun akan dianggap sebagai seorang “teroris”, bahkan nantinya ada golongan umat Islam sendiri yang menganggap Imam Mahdi sebagai teroris karena mereka bagian dari pengikut system Dajjal yaitu mereka yang bersekutu dengan Zionis Anglo Amerika/Judeo Kristian Eropa.  Ini memang sudah sunatullah, dalam sebuah hadist sudah dijelaskan , Dari Abullah  Ibn Ma'ud Rasulullah SAW bersaba, "Di akhir zaman akan muncul kaum berusia muda, lemah akal, mereka membaca Al Qur'an tidak mencapai kerongkongan (sebatas di mulut tak sampai di hati), mereka menyatakan dari perkataan orang terbaik, mereka meninggalkan agama dengan cepatnya seperti terlepasnya anak panah dari panahnya." (HR. Sunan Tarmidzi) adalah mereka yang digolongkan kaum khawaij  zaman modern yaitu mereka yang sudah menghalakan apa yang diharamkan Allah SWT dan Rasul-Nya karena mata hatinya sudah buta dan punya telinga namun tidak mendengar,  antara lain; mereka yang mengikuti bahkan menjadi bagian dari system zaman modern (sekuler modern, liberalism, dan kapitalisme dengan system ribawiyah), mereka yang mengkafirkan bahkan menghalalkan darah sesama muslim, dan mereka yang dimanfaatkan dan bekerja sama dengan Zionisme untuk kepentingan Zionis. 
Banyak orang memiliki persepsi yang keliru tentang kemunculan Imam Mahdi dan zaman yang akan dilewati olehnya. Mereka menduga bahwa ketika Imam Mahdi datang, maka dalam sekejab dunia akan berubah menjadi aman, adil, makmur dan penuh kesejahteraan. Mereka menyangka bahwa dengan kemunculan Imam Mahdi maka, dalam waktu singkat musuh akan ditumbangkan, kedzaliman akan dihilangkan dan ketidakadilan akan lenyap tanpa sisa. Meski pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, namun implikasi dari keyakinan di atas akan membuat banyak orang banyak mengidam-idamkan kedatangan Al-Mahdi tanpa berfikir sama sekali resiko dari harapannya. Sebab, kemunculan dan masa-masa awal pemerintahan Al-Mahdi justru akan dipenuhi dengan beragam fitnah dan huru-hara yang membuat banyak manusia lari menjauhi dan memusuhi Al-Mahdi. 

Beratnya kebanyakan umat Islam untuk meninggalkan ideologi demokrasi, nasionalisme, kepartaian dan fanatisme golongan inilah yang membuat kebanyakan mereka berat untuk menerima Al-Mahdi. Sebab, kedatangan Al-Mahdi dan kelompoknya akan membersihkan semua berhala itu dan menggantinya dengan panji-panji tauhid. Sikap tegas tanpa kompromi dalam menerapkan syari’at Islam inilah yang mengundang seluruh kekuatan kufur dunia bersatu-padu untuk menghadang Imam Mahdi dan kelompoknya.Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa masa-masa pra, era dan pasca pembai’atan Al-Mahdi akan dipenuhi dengan perkara-perkara yang amat tidak disukai oleh manusia. Setidaknya, inilah berbagai kondisi yang akan mengelilingi masa-masa Al-Mahdi. 
1.        Pembantaian dan Pembunuhan Massal Terhadap Umat Islam
 Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda,  Nyaris tiba saatnya banyak umat yang memperebutkan kalian, seperti orang-orang makan yang memperebutkan hidangannya. Maka, ada seseorang bertanya : “Apakah karena sedikitnya kami pada hari itu?” Beliau menjawab : “Justru jumlah kalian banyak pada hari itu, tetapi ibarat buih di atas air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian dari dada musuh kalian dan menimpakan kepada kalian penyakit wahn.” Seseorang bertanya: “Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Cinta dunia dan takut mati. ” (HR. Ahmad dan Abu Daud).      
              
Inilah zaman yang dikatakan oleh Rasulullah saw. sebagai puncak kedzaliman dan kecurangan.  Para penegak hukum Allah dituding sebagai teroris yang menjadi biang keladi kerusakan dunia, ideologi mereka dituduh sebagai ideologi Iblis dan nabi mereka difitnah dengan keji. Kaum muslimin dikepung dari seluruh dunia, mereka yang istiqamah menjalankan syari’at bagai memegang bara; sangat panas dan hampir-hampir tak mampu untuk menggenggamnya. Dunia terasa sempit bagi setiap mukmin, tidak ada tempat berlari atau wilayah aman untuk tegaknya hukum hukum Allah. Al-Mahdi yang dijanjikan akan muncul di saat fitnah benar-benar tidak ada jalan keluar, saat kaum muslimin telah mengerahkan seluruh kemampuan dan tenaga mereka untuk menegakkan seruan-Nya, namun kebengisan musuh dan makar mereka semakin menggila. Di saat manusia dilanda perselisihan dan pertikaian,  Al Mahdi akan datang untuk memerangi kedzaliman, menaklukkan seluruh dunia, hingga benar- benar hanya Allah SWT yang disembah. Demi Allah, andaikan umur dunia tinggal satu hari, niscaya Allah akan panjangkan hingga Ia membangkitkan seorang lelaki dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku, nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku dan ia menebarkan kedamaian di bumi. (HR. Tirmidzi). 
 
2.      Kehancuran Ideologi Demokrasi Sekuler Liberal.
 Sebagaimana penjelasan yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, bahwa kemunculan khilafah rasyidah akan terjadi setelah lewatnya periode mulkan jabbar (raja-raja diktator). Isyarat dalam nubuwah  tersebut adalah bahwa ideologi yang muncul menggantikan ideologi diktator justru semakin mendekatkan kita dengan masa kemunculan Al-Mahdi.  Dalam hal ini, fenomena tumbangnya rezim diktator di beberapa negara (khususnya negara-negara berpenduduk muslim) merupakan indikasi kuat bahwa Allah SWT  benar-benar akan mengangkat periode itu dari umat Islam. Maka, keberadaan ideologi demokrasi yang menggeser rezim diktator (mulkan jabbar) hanyalah fase antara, sebuah jeda yang mengawali kemunculan fase terakhir, yaitu khilafah rasyidah menurut manhaj nubuwah dimana Al-Mahdi sebagai khalifahnya. Sebenarnya keberadaan ideologi sekuler yang melahirkan demokrasi liberal telah memunculkan kediktatoran gaya baru yang berlindung di balik baju demokrasi. 

Para diktator itu juga banyak berlindung di balik HAM. Hal ini bisa kita saksikan ketika sebuah masyarakat (negara) dengan suara mayoritas menghendaki tegaknya hukum Islam, maka para diktator (barat) itu dengan berbagai dalih berupaya untuk menggagalkan yang mereka inginkan. Sebaliknya, jika dengan demokrasi dan produk turunannya (pemilu) mereka mendapatkan kemenangan (atau sesuai dengan apa yang mereka inginkan), maka dengan mati-matian pula mereka akan membelanya. Keadaan ini boleh jadi akan terus berlangsung hingga akhirnya masyarakat dunia mengetahui bahwa apa yang selama ini berlangsung bukanlah hakikat dari demokrasi yang banyak mereka pahami, melainkan demokrasi liberal yang diinginkan oleh barat. Demokrasi ini adalah sebuah ideologi yang diproduksi untuk membela dan melindungi kepentingan barat, bukan untuk kepentingan manusia seluruh dunia. 

Jika kondisi ini terus berlangsung, maka dengan sendirinya kepercayaan masyarakat dunia hilang hingga akhirnya demokrasi akan ditinggalkan. Dan nampaknya inilah fenomena yang banyak kita saksikan terjadi pada negara-negara yang tengah mempraktikkan demokrasi liberal.Jika periode zaman diktator telah berakhir dengan kemunculan demokrasi sekuler liberal, lalu ideologi ini juga dengan sendirinya runtuh dengan berbagai sebab yang telah kita bicarakan di atas, maka konsekwensi yang akan muncul adalah kembalinya khilafah rasyidah adalah sebuah kepastian, tidak mungkin tidak. Karena Imam Mahdi adalah seorang pemimpin muslim yang akan mempraktikkan hukum Islam secara total dalam kepemimpinannya, maka dengan sendirinya ideologi sekuler dan praktik demokrasi akan dibersihkan dari wilayah kekuasaannya, dan itu akan terjadi pada seluruh dunia. Dengan demikian, Imam Mahdi pasti akan menghancurkan sistem ini juga sistem-sistem kufur lainnya.  

3.        Kehancuran Ekonomi Kapitalis Ribawiyah dan Semua Institusinya
Kondisi lain yang juga mengiringi keluarnya Al-Mahdi adalah dimulainya fase kehancuran ekonomi barat yang bercorak kapitalis, dimana sistem ekonomi ribawiah merupakan salah satu pilar penting bagi tegaknya sistem ekonomi ini. Indikasi yang paling riil adalah problematika ekonomi, sosial dan politik dalam negeri Amerika yang sedang menuju status sekarat.  Hubungannya dengan kemunculan Al-Mahdi adalah bahwa fase kehancuran ekonomi kapitalis ribawiyah ini akan mengawali kehancuran dunia secara umum. Dapat kita bayangkan jika akhirnya masyarakat seluruh dunia harus kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok karena tidak beroperasinya kembali pabrik-pabrik yang memproduksi seluruh kebutuhan mereka (disebabkan runtuhnya pondasi ekonomi mereka), maka jalan menuju kemiskinan dan kehancuran total telah terbentang di depan mata. Kondisi ini memiliki hubungan erat dengan masa-masa sulit yang akan dihadapi oleh manusia sebelum kemunculan Dajjal.  

4.        Kehancuran Mata Uang Kertas dan Kembalinya era Dinar dan Dirham
Semakin menambah runyam dan carut-marutnya kondisi manusia saat itu adalah dimulainya masa kehancuran mata uang kertas dan kembalinya manusia kepada mata uang yang sesungguhnya, yaitu dinar dan dirham (emas dan perak). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nilai dan harga sebuah mata uang tergantung dengan kredibilitas dan kekuasaan yang dimiliki oleh kepemimpinan sebuah negara. Ketika sebuah rezim ditumbangkan, lalu rezim penggantinya menyatakan tidak diberlakukannya mata uang kertas rezim sebelumnya, maka dengan sendirinya mata uang kertas tersebut tidak berlaku. Demikian pula yang kelak akan terjadi pada Amerika dan negara-negara Eropa pada umumnya, ketika perekonomian mereka hancur dihantam gelombang tsunami moneter dan krisis kepemimpinan yang membuat satu sama lainnya saling berperang untuk berebut kekuasaan. Faktor lain yang juga mengambil peran cukup besar adalah kehancuran negeri tersebut karena faktor-faktor alam berupa bencana alam dalam skala yang sangat besar.                   
5.        Kembalinya manusia ke "Zaman Unta"
Hal lain yang juga menggambarkan betapa mengerikannya huru-hara dan bencana yang akan menimpa manusia adalah ketika mereka kelak akan kembali ke zaman unta; zaman batu yang jauh dari teknologi modern. Analisa tentang kembalinya manusia ke zaman unta telah banyak dipaparkan oleh para penulis tentang akhir zaman dengan sudut pandang yang berbeda. Dasar yang menjadi pijakan asumsi di atas adalah hadits Rasulullah saw tentang perang Malhamatul Kubra  antara pasukan Al-Mahdi dan asukan Romawi (Amerika dan Eropa) yang sudah tidak lagi menggunakan teknologi modern.   

6.        Kehancuran Ekonomi Dunia di Masa Tiga Tahun Kekeringan
Dengan hancurnya pusat ekonomi dunia, maka secara otomatis dan sistematis akan berimplikasi pada roda ekonomi seluruh dunia. Salah satu logika sederhana dalam kasus ini adalah beredarnya mata uang kertas (mata uang palsu) yang kemudian tidak lagi berfungsi sebagai alat pembayaran akibat hancurnya negara yang mengeluarkan mata uang tersebut. Dengan kehancuran dollar, maka implikasinya juga akan merembet kepada mata uang-mata uang negara lainnya. Dengan demikian, setiap orang (di negara manapun) yang saat itu masih memegang mata uang kertas tak ubahnya seperti anak-anak yang bermain dengan mata uang kertas mainan, yang tak laku untuk digunakan sebagai alat pembayaran atas barang atau jasa riil yang diinginkannya. Dalam kondisi seperti itu, pemenuhan kebutuhan manusia hanya akan terjadi dengan cara jual beli yang paling adil; barter! Atau dengan menggunakan mata uang yang memiliki nilai intristik yang adil; emas dan perak!. Dalam kondisi yang benar-benar membuat setiap orang mengalami depresi berat dan stress yang memuncak, saat itulah masa-masa sulit yang terjadi karena suasana alam yang tidak bersabahat akan dimulai. Peristiwa kemarau panjang dan kekeringan ekstrim selama tiga tahun yang berimbas pada langkanya bahan pangan akan terjadi pada detik-detik menjelang keluarnya Dajjal, yang berarti merupakan kondisi dimana Al-Mahdi baru muncul dan mendeklarasikan kedaulatannya.  

7.        Pembunuhan dan Peperangan demi mempertahankan hidup
Panjangnya masa kehancuran dan kerusakan ekonomi yang merata di setiap negeri, terjadinya instabilitas keamanan, tidak berfungsinya alat-alat negara (para polisi dan aparat) karena mereka sudah tidak lagi mendapatkan gaji dari pemerintah pusat, berhentinya mesin-mesin produksi dan pabrik-pabrik makanan dan minuman, tidak berfungsinya kantor-kantor pemerintahan dan pelayanan masyarakat, rusaknya teknologi tranportasi dan komunikasi dan beragam pemandangan mengerikan lainnya, akan melahirkan satu kengerian baru; berpacunya manusia untuk mempertahankan hidup dengan cara-cara kalap; membunuh dan merampas serta cara-cara brutal lainnya. 

Orang-orang yang kuat akan memangsa yang lemah dan hukum rimba akan mewarnai setiap kehidupan.  “Sungguh, menjelang terjadinya Kiamat ada masa-masa harj. ” Para sahabat bertanya : “Apakah harj itu ?” Beliau bersabda : “Pembunuhan.” Mereka bertanya : “Apakah lebih banyak jumlahnya dari orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang?” Beliau bersabda : “Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tetapi pembunuhan dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya. ” Mereka bertanya : “Apakah pada masa itu kami masih berakal?“Beliau bersabda .-“Akal kebanyakan manusia zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, ke­banyakan manusia menyangka para pemimpin itu mempunyai pegangan, padahal sama sekali tidak demikian" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).  Wallahu a’lam bish shawab….., barangkali saat itulah masa yang dijanjikan Rasulullah saw akan terjadi. Para pemimpin mereka sudah tidak lagi memiliki akal. Perang antar kelompok, aksi saling bunuh dan rampas bukan lagi berdasar pada agama, bahkan akal sehat sekalipun. Apa yang mereka lakukan berangkat dari kondisi mengerikan yang menyebabkan mereka sudah tidak lagi mampu berfikir normal. Tindakan mereka benar-benar kalap, penuh nafsu, tidak rasional, dan akal manusia saat itu sudah benar-benar dicabut saking tidak sanggupnya melihat kondisi yang sama sekali tidak pernah mereka bayangkan.  
Wallahu a’lam bish shawab ………………………..

Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi, Sang Khalifah Rasyidah

Nama laki-laki yang dijanjikan ini seperti nama Rasulullah, dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah. Dia berasal dari keturunan putri Rasulullah, dari anak cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Abdullah Al-’Alawi Al-Hasani Al-Qurasyi. Rasulullah menggelarinya dengan Al-Mahdi dan memberi kabar gembira dengan kemunculannya.

Imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “Makna Al-Mahdi adalah orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah kepada kebenaran". Selanjutnya Al-Mahdi sering digunakan untuk nama sehingga jadilah seperti nama-nama yang lain pada umumnya. Dengan itulah Al-Mahdi diberi nama Al-Mahdi, hal mana Rasulullah SAW memberi kabar gembira dengan kedatangannya di akhir zaman.” Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih, di antaranya:
1.  Hadits Abdullah bin Mas’ud. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud katanya, Rasulullah bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi sampai semua manusia dipimpin oleh seseorang dari Ahlulbaitku. Namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.” (HR. Sunan Abu Dawud)
2.  Hadits Ali bin Abi Thalib: Dari ‘Ali bin Abu Thalib dari Nabi, beliau bersabda,
“Al-Mahdi dari kami, Ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam.” (HR. Ibnu Majah)
3.  Hadits Abu Sa’id Al-Khudri. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Al-Mahdi dari kalangan kami, Ahlulbait. Ia berhidung mancung dan berdahi lebar. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan laku durjana dan kezaliman. Ia akan hidup selama sekian.” Lantas beliau membentangkan tangan kiri dan dua jari tangan kanan beliau; jari telunjuk dan ibu jari. Beliau menyatakan demikian tiga kali.
4.  Hadits Ummu Salamah. Dari Ummu Salamah bahwasanya Rasulullah bersabda,
“Al-Mahdi termasuk keturunanku, berasal dari putera Fathimah.” (HR. Sunan Abu Dawud)
Nasab Al-Mahdi bersambung sampai kepada Bait Nabawi dari jalur Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib. Sebagaimana dijelaskan dalam Sunan Abu Dawud dari Abu Ishaq disebutkan bahwa
Ali memandangi puteranya, Hasan seraya berkata, “Puteraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana disebutkan oleh Nabi saw; dan akan keluar dari sumsumnya seorang laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.” Lantas ia menyebutkan kisah dan berkata, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.”

Imam Mula ‘Ali Al-Qari berkata, “Hadits ini adalah dalil yang tegas atas apa yang telah kami paparkan, bahwa Al-Mahdi termasuk keturunan Hasan.”
Ibnu Katsir menulis, “Al-Mahdi termasuk Ahlulbait, keturunan Fathimah puteri Rasul, keturunan Hasan dan bukan Husain.”
Adapun makna ‘dari ‘itrahku’, imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “‘Itrah seseorang adalah kerabat khususnya. ‘Itrah Nabi adalah Bani ‘Abdul Muthalib. Ada ulama yang mengatakan maksudnya adalah Ahlulbait Nabi yang terdekat yaitu beliau dan anak-anak beliau serta Ali dan anak-anaknya. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ‘itrah beliau adalah Ahlulbait yang dekat dan yang jauh… Pendapat yang terkenal dan makruf adalah bahwa maksud ‘itrah beliau adalah Ahlulbait beliau yang diharamkan menerima zakat.” 

As Samhudi berkata, “Dari beberapa penjelasan hadits di atas (tentang Al-Mahdi) tersebut ditetapkan bahwa Al-Mahdi merupakan keturunan Fatimah, sedang dalam sunan Abu Dawud disebutkan bahwa dia anak keturunan Hasan yang meninggalkan kekhalifahan karena Allah dan belas kasih kepada umatnya. Khalifah yang hak ini akan diangkat jika benar-benar dibutuhkan oleh bumi yang telah dipenuhi oleh kedzaliman. Inilah sunnatullah kepada para hamba-Nya. Al-Hasan telah meninggalkan kekhilafan yang seharusnya menjadi miliknya, bahkan ia juga melarang Al-Husein dari kehilafahan juga.

Ciri-ciri Fisiknya
Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi adalah seorang pemuda yang usianya hampir mencapai empat puluh tahun. Warna kulitnya coklat, hidungnya mancung, dahinya lebar, bagian tengahnya agak cembung dan indah dilihat. Gigi serinya berkilat indah. Berjenggot tebal. Pada pipinya ada tahi lalat. Wajahnya seperti bintang bercahaya. Postur tubuhnya tegap dan tergolong pria yang memiliki daging sedikit (tidak gemuk). Bicaranya gagap, jika ucapannya lambat, ia memukul paha kirinya dengan tangan kanannya, sehingga ucapannya menjadi lancar. Sifat sifat di atas termuat dalam beberapa hadits shahih, namun sebagian hanya tercantum dalam atsar yang masih diperselisihkan sanadnya.
Dengan demikian, di sana hanya ada dua tanda khusus pada fisik Al-Mahdi yang berpijak pada riwayat-riwayat shahih. Pertama pada rambut dan dahinya, dan kedua hidungnya, sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi pada hadits-hadits berikut:
1.  Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah bersabda,
“Al-Mahdi dari (keturunan)ku. Berdahi lebar dan berhidung mancung. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan laku durjana. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun.” (HR. Sunan Abu Dawud)
Sifat yang pertama, ia ajlal jabhah, berdahi lebar. Maknanya, rambut kepalanya rontok sampai separuhnya.
2.  Hadits ini memunyai penguat dari riwayat Al-Bazzar dengan lafal yang serupa. Hadits dari jalur lain yang menjadi penguat atas hadits ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi di dalam Al-Kamil fi Adh-Dhu’afa’ dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf  bahwasanya Rasulullah bersabda,“Sungguh, Allah akan mengutus dari keturunanku seorang laki-laki yang bergigi rapi dan berdahi lebar, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan. Harta benda akan berlimpah ruah pada zamannya.”
Hadits ini telah menambah satu sifat, ialah gigi yang rapi. Ini adalah sifat yang baik di wajah.
Karakteristik akhlaknya
Beberapa nash menetapkan bahwa Al-Mahdi menyerupai Nabi dalam akhlaknya dan bahwa Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam, menyiapkannya dengan iman dan akhlak; supaya siap memimpin dan menuntun kaum muslimin. Dan hal itu sama sekali tidak sulit bagi Allah. Berikut ini nash-nash yang menetapkannya:
1.  Di dalam kitab Shahihnya Ibnu Hibban membuat satu bab berjudul ‘Penjelasan bahwa akhlak Al-Mahdi menyerupai akhlak Al-Mushthafa ‘. Lantas ia menghadirkan hadits Ibnu Mas’ud bahwa Nabi bersabda, “Akan keluar seseorang dari umatku, namanya sama dengan namaku, akhlaknya sama dengan akhlakku; ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan laku durjana.”
2.  Dari Abu Ishaq, katanya ‘Ali bin Abi Thalib pernah memandangi puteranya, Hasan, seraya berkata, “Puteraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana disebutkan oleh Nabi; dan akan keluar dari sumsumnya seorang laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.” Ali menyebutkan kisah, kemudian berkata: Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.”
Saat menjelaskan hadits ini, Al-Abadi berkata, “Akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya; maknanya perilakunya sama tetapi tidak dengan postur tubuhnya.”
3.  Dari ‘Ali bin Abu Thalib dari Nabi, beliau bersabda, “Al-Mahdi dari kami, Ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam.”
Ibnu Katsir menjelaskan maksud ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ adalah bahwa Allah menerima taubatnya, memberikan taufik baginya, memahamkannya, dan menunjukinya; setelah sebelumnya tidak demikian.
As-Suyuthi berkata, “Sabda Nabi ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ maksudnya shalih (baca: siap) untuk memimpin dan menjadi khalifah.”
Kedua pengertian ini, wallahu a’lam, sama-sama benar. Bisa dikatakan bahwa makna ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ adalah kedua-duanya; Allah menjadikannya shalih dengan taubat dan inabat, serta menjadikannya siap untuk memimpin dan menjadi khalifah.

Kemunculan Imam Mahdi dan Isa Al Masih Tanda-Tanda Kiamat Sudah Dekat
Tanda-tanda kiamat atau isyarat-isyarat kiamat telah di beritahukan kepada kita oleh Allah SWT dalam Al Qurannya, di mana dalam Surat Muhammad : 18 Allah SWT berfirman:
فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأْتِيَهُم بَغْتَةًۭ ۖ فَقَدْ جَآءَ أَشْرَاطُهَا ۚ فَأَنَّىٰ لَهُمْ إِذَا جَآءَتْهُمْ ذِكْرَىٰهُمْ
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?

Para ulama membagi tanda-tanda atau isayarat-isyarat kiamat menjadi tanda-tanda kecil yang utama dan tanda-tanda besar yang utama.  Tanda-tanda kecil kiamat yang utama antara lain:
1.    Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari). Fenomena sekarang kita lihat segala urusan di kerjakan bukan ahlinya, tapi berdasarkan kedekatan dan loyalitas.
2.     Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim ).
Dua golongan besar di sini di yakini adalah Sunni dan Syiah.  Dua golongan besar ini akan tetap saling bunuh sampai kemunculan Imam Mahdi yang akan mempersatukan mereka.  Jika di antara mereka ada yang memerangi Imam Mahdi  beserta pasukan muslim , itulah mereka kelompok Islam yang sesat dan bagian dari pengikut Dajjal.
3.     Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj. Para sahabat bertanya: Apakah haraj itu? Rasulullah saw. menjawab: Yaitu pembunuhan. (Shahih Muslim ). Ini sudah  terjadi di mana sedikitnya ilmu, para ulama lebih condong ke penguasa, para da’i lebih banyak  mengejar materi dan seperti selebriti dengan menjual ayat-ayat Al Quran, fitnah akan banyak muncul terutama dari para politisi dan pejabat/pemimpin, nyawa seperti barang murah yang gampang di beli karena banyaknya pembunuhan yang terjadi dimana-mana. 
4..   Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud).  Sekarang ini tidak aneh lagi, masjid mewah dan megah namun di sekelilingnya ada yang hidup miskin dan melarat bahkan di sekitar mesjidpun minuman alkohol terpajang bebas.
5.     Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari). Para ulama aswaja akan diangkat satu per satu sehingga yang tinggal mereka yang bicara di atas mimbar seperti orang pintar namun sebenarnya mereka bodoh dan tidak memperdulikan kemaksiatan merajalela.
6.    Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim). Saat ini sudah kita jumpai, perbuatan mesum sudah terang-terangan, anak melawan orang tua, tidak akur dengan tetangga,orang jujur dimusuhi dan orang yang khianat dianggap pahlawan dan diberi amanat bahkan seorang koruptorpun ada yang dibela oleh majelis taklimnya. Naudzubillah mindzalik…
7.     Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud). Inilah mereka-mereka yang fasik, mereka-mereka (Para ulama dan Da’i) yang menjual ayat-ayat Al Quran dengan mematok harga bahkan dengan harga yang mahal demi mengejar duniawi dan materi.
8.     Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR Bukhari).  Keputus asaan karena beban hidup yang di hadapi pada akhir zaman.
9.     Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari).  Dengan kata lain akan datang sebuah masa di mana manusia akan mengukur kemajuan/kesuksesan bukan dari berapa besar kesetiaannya kepada Allah SWT dan RasulNya namun mereka mengukur kemajuan dan kesuksesan dengan harta dan benda (Apakah mereka pengikut  Nabi Muhammad SAW atau Dajjal)
10.   Budak wanita melahirkan tuannya dan ketika pengembala kambing yamg bertelanjang kaki dan kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi.. (HR. Muslim dan Ahmad). Ini adalah bahasa simbolis di mana diartikan bahwa di akhir zaman banyak terjadi kedurhakaan pada orang tua. Banyak anak yang memperbudak orang tua, dimana sepasang suami istri memperlakukan orang tuanya seperti pembantu atau pengasuh anaknya sementara mereka berdua sibuk berkerja. Dan pada masa tersebut banyak pemimpin yang hidup dengan kemewahan tanpa mempedulikan kesusahan rakyatnya yang hidup miskin dan melarat.
Beliau (Nabi Muhammad SAW juga mengatakan “bahwa pada suatu masa wanita akan berpakaian namun akan tetap akan telanjang” . Ini menunjukan bahwa akan datang suatu zaman di mana wanita akan meninggalkan hijabnya.

Semua dari tanda-tanda kecil kiamat yang utama tersebut sudah dapat kita saksikan sekarang ini. Sedangkan tanda-tanda besar kiamat yang utama di jelaskan dalam sebuah hadist  di ceritakan “Para sahabat Nabi Muhammad SAW sedang duduk berbincang-bincang diantara meraka, ketika Nabi Muhammad SAW datang menghampiri  dan bertanya apa yang sedang kalian bicarakan, dan mereka menjawab, “Kami sedang membicarakan tanda-tanda akhir zaman. Dan beliau Nabi Muhammad SAW menjawab,”Akhir zaman tidak akan sampai….. (Beliau menyebutkan 10 tanda-tanda besar kiamat yang utama) yaitu:
1.      Munculnya Dajjal-Al Masih palsu (Al Masih Ad Dajjal yaitu manusia yang menirukan dan mengaku sebagai Al Masih yang asli/Nabi Isa a.s),
2.   Terlepasnya Yakjuj dan Makjuj ke segala penjuru arah yang akan mengendalikan
      dunia sampai kemunculan Dajjal
3.   Kembalinya Putra Maryam Nabi Isa a.s ke bumi,
4.   Dukhan (kabut/asap seperti cendawan tumbuh),
5.   Dabbatul Ard (keluarnya binatang atau makhluk buas dari sebuah daratan/tanah,
6.   Matahari akan terbit dari Barat,
(7. 8.9.). Tiga buah gempa yang akan menyebabkan kerusakan/kehancuran yang
dahsyat di bumi yaitu satu di Timur (kemungkinan besar Indonesia, PNG, Philipina, Jepang atau China) karena negara-negara tersebut dilalui lempeng-lempeng bumi yang merupakan pusat gempa dan selain itu  memiliki jumlah gunung berapi yang banyak dan aktif terutama di Negara Indonesia) , satu di Barat (kemungkinan di Eropa Barat atau Amerika Selatan) dan ketiga di tanah Arab, bertepatan dengan kemunculan Imam Mahdi di mana dalam sebuah Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam tidurnya, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan? Beliau menjawab: Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang datang menuju Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung di Baitullah, sehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka dibenamkan. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim).  Wallahu'alam….
10.  Sebuah api akan keluar dari Yaman dan mengiringi warganya pada sebuah pertemuan/majlis di Arafah.
Dari kesepuluh tanda-tanda kiamat yang besar tersebut, Al Quran mengkhusukan satu tanda dan Allah SWT telah menyatakan dalam Al Quran yaitu kembalinya Isa a.s (Al Masih Putera Maryam) ke bumi.
بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًۭا
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisaa’:158)
وَإِن مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِۦ قَبْلَ مَوْتِهِۦ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًۭا
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka (An-Nisaa’:159)

Bahwa kembalinya Putra Maryam Isa Al Masih ke bumi adalah tanda dari semua tanda-tanda besar kiamat. Dalam Hadist Shahih Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda “Bahwa Isa a.s (yang dimuliakan) akan diutus kembali  ke bumi dan masalah waktunya, yang disebut dengan “akhir zaman”…. Lalu para sahabat beliau bertanya,”Bagaimana keadaan kami saat itu? ”Pada saat itu bumi terasa sangat indah, akan mencapai keadilan dan kesejahteraan, ketika Putra Maryam turun diantara kamu…..”. 

Jadi akan datang suatu masa (Akhir Zaman) di mana Nabi Isa a.s akan turun diantara kaum muslim dan saat itu umat muslim di pimpin oleh seorang Imam yaitu Imam Mahdi.  Kemunculan Imam Mahdi hampir bersamaan dengan kedatangan Isa a.s.  Dalam hadist Shahih Muslim di jelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan,  Imam tersebut dikenal dengan Imam Mahdi, Imam yang telah di bimbing dengan benar dan berasal dari keturunanKu (Nabi Muhammad SAW), dari putrinya Fathimah r.a..” (Jadi Imam Mahdi adalah orang Arab dari keturunan suku  Quraisy). Dalam hadist lain Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan.  Dan apa bila kezhaliman dan kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatKu, namanya seperti namaKu, dan nama bapaknya seperti nama bapak Ku (Muhammad bin Abdullah).  Maka dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu kezhaliman dan kesemena-menaan.  Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikitpun dari tanaman-tanamannya.  Maka dia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun atau 9 tahun.” (HR Thabrani).  Sebelum kemunculan Imam Mahdi, pada saat itu dunia akan dipenuhi dengan penindasan dan kesemena-menaan (dan ini sudah terjadi pada saat ini). Dan Imam Mahdi ditugaskan oleh Allah SWT untuk menghancurkan penindasan dan kesemena-menaan ini yang akan membawa dunia pada keadilan dan kemakmuran.  

Pada saat ini, kebudayaan dan peradaban modern barat telah menguasai dunia, umat Islam yang memiliki mata namun tidak dapat melihat karena “kiblatnya” lebih condong ke Washington (AS).  Pada saat ini umat muslim telah mengalami penindasan, kemiskinan dan kemelaratan karena system Dajjal yang menguasai dunia.  Bagi yang menentang system Dajjal akan menglami kemiskinan/kemelaratan (sesungguhnya adalah surga) dan bagi yang setia sebagai pengikut system Dajjal akan hidup nyaman dan bergelimang dengan kemewahan (sesungguhanya adalah neraka).  Dalam Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:  Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih Muslim).  Dan ketika Imam Mahdi datang, dia akan berbagi kekayaan dengan umatnya (Ghonimah), berupa Dinar dan Dirham, bukan dengan Dollar yang berasal dari system Dajjal. 

Apa itu system Dajjal ?
Sisitem Dajjal yaitu tatanan kehidupan yang dipimpin oleh AS (kiblat dunia lebih condong ke AS).  Hal ini tercermin dalam lembaran uang Dollar AS, bagian depan dari uang tersebut bergambar president pertama Goerge Washington dan  bagian belakang bergambar pyramid terpotong.  Letak gambar pyramid di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain dan di atas pyramid itu ada setiga bergambar mata satu.  Di atasnya ada tulisan “Annuit Coeptis”  artinya semoga dia (Dajjal) senang dengan proyek ini.  Di bawahnya ada tulisan “Ordo Seclorum”  yaitu tatanan dunia baru artinya umat seluruh dunia diharapkan menjadi satu peradaban dan menerima kepemimpinan Dajjal Al Masih.  Mata uang kertas dan uang elektronik (pengganti mata uang kertas) sekarang berasal dari Sistem Dajjal dan bukan hanya berfungsi sebagai alat pembayaran saja, namun juga sebagai alat perampasan kekayaan negara lain dan membawa system perbudakan kepada dunia seperti pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negri.  Dalam sebuah Hadist Nabi Muhammad SAW memberitahu kita  bahwa di akhir zaman akan ada perbudakan wanita, “Seorang budak wanita akan melahirkan tuannya.”
 
Hadis dari Abu Musa r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya akan datang pada sekalian manusia suatu zaman yang seorang itu berkeliling dengan membawa harta yang akan disedekahkan berupa emas, tetapi ia tidak menemukan seorang-pun yang suka mengambil sedekah itu daripadanya. Juga akan datanglah suatu zaman yang di situ seorang lelaki dapat dilihat oleh orang banyak, ia diikuti oleh empat puluh orang perempuan yang semua ini menggantungkan nasibnya pada lelaki tersebut. Ini disebabkan karena sedikitnya kaum lelaki dan banyaknya kaum wanita. (Riwayat Muslim).  Nabi Muhammad SAW telah memberitahukan bahwa Imam Mahdi tersebut akan membagikan kekayaan yaitu berupa mata uang Dinar dan Dirham (emas dan perak) di mana Allah SWT telah memerintahkan dalam Al Qur’an untuk di gunakan sebagai alat transaksi dan pembayaran.
Dan jika kita menggunakan mata uang tersebut di Indonesia, niscaya tidak akan kemiskinan seperti sekarang, di mana Dollar telah menghisap dan merampas kekayaannya. 

Kekayaan alam yang menyangkut hajat hidup rakyat telah dikuasai dan telah mereka hisap dengan system ribanya.  Lihat saja ketika nilai Rupiah jatuh terhadap nilai Dollar, maka hutang Indonesia akan terus bertambah dan ini akan terus berulang.  Rakyat akan semakin tertindas karena harga kebutuhan pokok akan terus melonjak.  Gejolak sosial yang berujung pada kekacauan dan huru-hara yang lebih dahsyat dari yang pernah terjadi pada tahun 1998, bisa saja terjadi jika pemimpin yang dipilih rakyat tidak disukai, tidak menguntung mereka dan tidak mereka kehendaki.  Adakah pemimpin yang dipilih berani melawan kekuasaan mereka? Adakah pemimpin yang dipilih berani mengorban jiwa dan raganya untuk melawan mereka?  Sungguh disayangkan, Indonesia yang katanya Negara besar, kekayaan yang melimpah ruah, penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi menganut system sekular modern yang merupakan bagian dari system Dajjal.  Tidak mengherankan pemimpin/pejabat/politisi bersifat koruptif, menguntungkan golongan dan diri sendiri, berlomba dengan riya dan riba. 

Hadis riwayat Jundub Al-Alaqiy ra., ia berkata:
Rasulullah saw. Bersabda; Barang siapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya dan barang siapa yang riya dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riyanya. (Shahih Muslim No.5302). "Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil". (HR. Ahmad dan Al Hakim).  Jelas sudah, system ini penuh dengan kesyirikan, menghalakan yang telah diharam Allah SWT dan rasul-Nya (ribawiyah) dan system politik dan demokrasi bersifat riya, penuh pencitraan untuk mendapatkan simpati masyarakat, bahkan amalan ibadahpun diriyakan supaya mendapat dukungan dan simpati masyarakat.  Naudzibillah mindzalik……Niscaya Allah SWT menunjukan kebesaran dan kekuasaannya. 

Begitupun dengan Negara-negara mayoritas muslim seperti Mesir, Bangladesh, Pakistan, Afrika dan lain-lainnya tidak akan miskin seperti sekarang ini. Kelak Imam Mahdi akan membagikan kekayaan sampai  tidak seorangpun lagi yang akan menerima zakatnya.

Imam Mahdi merupakan seorang Amir atau pemimpin umat dari pengikut ajaran Islam, dan dia akan menjadi pemimpin bagi semua umat Islam di dunia.  Nabi Muhammad SAW yang memberitahu umatnya mengenai akhir zaman, bahwa ketika Imam Mahdi itu datang, dia akan menjadi Amirul Mukminin atau sebagai khalifah.  Dengan demikian tidak ada lagi kewarganegaraan Islam Mesir, Arab Saudi, Indonesia, Iran, Irak dan lain-lainnya dan juga tidak berlaku paspor Negara, tidak ada lagi konstitusi Negara, tidak ada lagi janji kesetian pada negara.   Jadi Imam Mahdi, selain sebagai Imam dan Amirul Mu’minin juga sebagai khalifah.  Dalam sebuah hadist Shahih Muslim “Allah SWT mengirim seorang khalifah dan mengatakan, dia akan hadir dari dalam golonganmu” dan juga hadist  dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Ada seorang khalifah -pemimpin- dari beberapa khalifah yang memerintah engkau semua pada akhir zaman nanti, ia menyebar-nyebarkan harta dan sama sekali tidak menghitung-hitung berapa banyaknya." (Riwayat Muslim).   

Dari hadist tersebut jelas mengatakan bahwa pada suatu masa umat muslim tidak akan lagi memiliki khilafah, bahwa kita akan dipimpin oleh mereka yang bukan muslim, tidak ada pemerintahan Islam yang otentik di dunia saat ini karena mereka yang memerintah dan menguasai dunia bukanlah dari golongan muslim, tapi mereka yang bernaung di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan terikat dengan “Piagam PBB”.  Semua hal yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan Internasional berada di tangan “Dewan Keamanan PBB”.  Jadi Allah SWT bukanlah maha besar (Al-Akbar), namun Dewan Keamanan PBB lah yang maha besar karena tidak ada wewenang di atasnya.  Dan ketika suatu negara yang penduduknya mayoritas muslim adalah bagian dari anggota PBB, maka Amirul Mukminin/khalifah/pemimpin tertinggi mereka adalah “Dewan Keamanan PBB.  Dan ketika Imam Mahdi datang, ini semua akan di hapus dan diganti dengan Khilafah.  Wallahu'alam…..

Dajjal lah yang  membentuk system negara sekuler modern, dan sekuler modern telah menggantikan khilafah.  Seluruh umat manusia telah menyatakan kesetiannya pada negara sekuler modern, setia pada konstitusinya dan konsekuensinya mereka telah mengenyampingkan Allah SWT (Al Quran dan Sunnah) dan khilafahnya.  Namun bagi orang-orang yang beriman tetap setia pada Allah SWT dan Rasulnya, dan dalam hatinya akan menanti saat-saat sang Imam akan muncul dan khilafah akan dipulihkan.
Apakah mungkin khilafah dan syariah  dipulihkan sebelum Imam Mahdi datang?  Dalam sebuah hadist Shahih Muslim “Bahwa khilafah terakhir yang ada di bumi akan meninggal dunia, dan akan ada perbedaan mengenai penggantinya, kemudian seorang pria akan muncul dari Madinah dan dia akan cepat-cepat menuju ke Mekah (Ka’bah) dan warga Mekah akan datang dan mendesak dia untuk menerima bai’ah (janji kesetiaan kepada khalifah) dan ketika dia menerima bai’ah tersebut, pada saat itu dia akan menyatakan dirinya sebagai sang Imam Mahdi”.
 
Jadi sebelum Imam Mahdi muncul tidak mungkin kita memulihkan khilafah dan syariah.  Sedangkan khalifah terakhir yang ada sekarang dan akan meninggal dunia, ini mengacu pada pemimpin Arab Saudi dan sekarang sudah mulai terjadi konflik internal dan persaingan di dalam Klan Saudi.  Jadi ketika raja Arab Saudi itu meninggal dunia, pada wakti itu Allah SWT mengirim Imam Mahdi dan diwaktu yang bersamaan Dajjal juga telah menyiapkan pengganti khilafah tersebut dengan Negara sekuler modern.

Apakah itu Negara khilafah ?
Negara khilafah yaitu sebuah negara yang didirikan pertama kalinya oleh Nabi Daud a.s (dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman a.s), dan di pulihkan oleh di Madinah oleh Nabi Muhammad SAW (dilanjutkan oleh sahabat-sahabat Beliau yang disebut Khulafaur Rasyidin).  Negara khilafah mengakui Allah SWT sebagai Al-Malik yang diartikan sebagai maha raja (maha penguasa).  Jadi penguasa di dalam Negara khilafah berada di tangan Allah SWT, sedangkan dalam Negara sekuler modern yang berasal dari Dajjal mengatakan tidak, kekuasaan berada di tangan Negara dan di jalankan oleh orang-orang yang terpilih sebagai penguasa.  Negara khilafah mengakui kewenangan Allah SWT yang tertinggi, Dialah Al-Akbar, sedangkan Negara sekuler mengatakan tidak, kewenangan dari negaralah yang tertinggi.  Itu tipu muslihat Dajjal, sebelum kemunculan Dajjal berwujud manusia di akhir zaman maka diciptakanlah system Dajjal yang akan menguasai dunia. 

Negara khilafah mengatakan bahwa Allah SWT adalah Al-Hakam (pembuat hukum tertinggi), hukum-Nya lah yang tertinggi, jika Dia (Allah SWT) bilang haram maka tidak seorang manusiapun yang dapat membuatnya menjadi halal, begitu pula sebaliknya, jika Dia bilang halal tidak seorang manusiapun yang dapat membuatnya menjadi haram.   

Dalam Surat At-Taubah 9: 28-29 Allah SWT berifirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْمُشْرِكُونَ نَجَسٌۭ فَلَا يَقْرَبُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةًۭ فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌۭ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
قَٰتِلُوا۟ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا بِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ ٱلْحَقِّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ حَتَّىٰ يُعْطُوا۟ ٱلْجِزْيَةَ عَن يَدٍۢ وَهُمْ صَٰغِرُونَ
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Dalam ayat tersebut jelas Allah SWT menyatakan perang terhadap terhadap orang yang beriman (musyrik) karena mereka tidak mengharamkan apa yang telah di haramkan oleh Allah SWT dan RasulNya.  Menghalalkan apa yang telah diharamkan Allah SWT dan RasulNya adalah bagian dari syirik.  Tapi Negara sekuler modern menyatakan tidak, Allah SWT bukanlah Al-Hakam, parlemen adalah Al-Hakam (pembuat undang-undang), parlemenlah yang membuat hukum/undang-undang.  Jadi hukum/undang-undang yang berasal dari parlemen, dan hukum/undang-undang yang berasal dari PBB (Resolusi PBB) adalah hukum tertinggi.  Negara khilafah tidak mengenal Jizyah (pajak) bagi umat muslim melainkan zakat.  Jizyah yaitu pajak kepala yang dipungut dari orang-orang asing yang bukan muslim di bawah perlindungan pemerintah Islam. Namun tidak dengan Negara sekuler modern, semua pembiayaan Negara tergantung dari pajak dari semua umat termasuk umat muslim, bahkan sebagian dari pajak ini mereka pergunakan untuk kepentingan dirinya dan golongannya.
Pada Negara sekuler, hukum haram yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al Quran bisa dijadikan halal, berbagai Negara di belahan dunia termasuk Indonesia telah melegalkan perkawinan sejenis, minuman alkohol dan system riba (peminjaman uang berdasarkan bunga) yang telah dipertontonkan di depan umum oleh bank-bank, koperasi dan berbagai usaha dengan pembayaran system kredit.  Pada hal Allah SWT dan RasulNya telah menyatakan perang dengan system riba ini.  Dalam Al Quran di mana Allah SWT telah melarang penggunaan riba dan di tegaskan dalam wahyu yang terakhir di turunkan yaitu Surat Al Baqarah : 278-279 adalah mengenai riba.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِين
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (Al Baqarah : 278)
فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ فَأْذَنُوا۟ بِحَرْبٍۢ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَٰلِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (Al Baqarah : 279)
Dan Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa mereka semua sama-sama bersalah, orang yang memberi dan orang yang mengambil riba.   

Beberapa Hadist mengenai riba:
·         Jabir Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: "Mereka itu sama." Riwayat Muslim.
·         Dari Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Riba itu mempunyai 73 pintu, yang paling ringan ialah seperti seorang laki-laki menikahi ibunya dan riba yang paling berat ialah merusak kehormatan seorang muslim." Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan ringkas dan Hakim dengan lengkap, dan menurutnya hadits itu shahih.
·         Hadis riwayat Barra` bin Azib ra.:
Dari Abul Minhal ia berkata: Seorang kawan berserikatku menjual perak dengan cara kredit sampai musim haji lalu ia datang menemuiku dan memberitahukan hal itu. Aku berkata: Itu adalah perkara yang tidak baik. Ia berkata: Tetapi aku telah menjualnya di pasar dan tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. Maka aku (Abul Minhal) mendatangi Barra` bin `Azib dan menanyakan hal itu. Ia berkata: Nabi saw. tiba di Madinah sementara kami biasa melakukan jual beli seperti itu, lalu beliau bersabda: Selama dengan serah-terima secara langsung, maka tidak apa-apa. Adapun yang dengan cara kredit maka termasuk riba. Temuilah Zaid bin Arqam, karena ia memiliki barang dagangan yang lebih banyak dariku. Aku lalu menemuinya dan menanyakan hal itu. Ia menjawab seperti jawaban Barra`.
(Shahih Muslim) 
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Dari Abu Nadhrah ia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas ra. tentang tukar-menukar emas dengan emas atau emas dengan perak atau perak dengan emas, maka ia balik bertanya: Apakah dengan serah-terima secara langsung? Aku menjawab: Ya. Kemudian ia berkata: Tidak apa-apa. Maka aku memberitahu Abu Said, aku berkata: Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas ra. tentang tukar menukar emas dengan emas atau emas dengan perak atau perak dengan emas, ia balik bertanya: Apakah dengan serah-terima secara langsung? Aku menjawab: Ya. Ia berkata: Kalau begitu, tidak apa-apa. Dia (Abu Said) berkata: Benarkah ia berkata demikian? Aku akan menulis surat kepadanya agar ia tidak lagi memberikan fatwa begitu kepadamu. Ia melanjutkan: Demi Allah, beberapa orang pemuda pernah datang kepada Rasulullah saw. membawa sejenis kurma yang beliau tidak kenal lalu beliau bersabda: Sepertinya kurma ini bukan berasal dari tanah kita. Pemuda tadi berkata: Dalam kurma hasil tanah kita atau kurma kita tahun ini terdapat sedikit kerusakan, lalu aku menukarkan kurma yang baik ini dengan menambahkan takaran (kurma jelek). Beliau bersabda: Kamu telah melebihkan, berarti kamu telah melakukan riba. Jangan sekali-kali kamu lakukan itu, apabila kurmamu tidak baik, maka juallah, kemudian uangnya kamu belikan kurma yang lebih baik sesuai dengan seleramu


(Shahih Muslim)
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Dinar ditukar dengan dinar, dirham dengan dirham harus sama nilainya. Barang siapa menambah atau meminta tambahan berarti ia telah melakukan riba. Maka aku berkata kepadanya: Sesungguhnya Ibnu Abbas ra. tidak mengatakan demikian. Ia berkata: Aku telah menemui Ibnu Abbas ra. lalu aku bertanya kepadanya: Apa pendapatmu mengenai apa yang kamu katakan, apakah itu sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah saw. atau kamu temukan dari Kitab Allah? Maka ia berkata: Aku tidak mendengarnya dari Rasulullah dan tidak mendapatkannya dari Kitab Allah, tetapi Usamah bin Zaid berkata kepadaku bahwa Nabi saw. pernah bersabda: Riba itu terdapat dalam penundaan pembayaran. (Shahih Muslim).

Ketika Imam Mahdi muncul  pada saat itu terjadi perang besar (Perang Nuklir/Armagedon/Malhamah) antara aliansi  Zionis Anglo Amerika yang dipimpin oleh AS dengan aliansi yang dipimpin oleh Rusia dan China dengan ribuan senjata nuklir akan meledak,  di mana dalam Surat Al Israa’ 17 : 16  Allah SWT telah memberi peringatan “bahwa tidak ada satu kotapun yang bisa lolos, semuanya akan hancur, dan mereka yang lolos dari kehancuran akan disiksa/dihukum dengan siksaan yang mengerikan”  dan dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW juga menegaskan, “Tidak akan tersisa di muka bumi ini satu rumah pun di desa ataupun di kota, kecuali ia akan dimasuki oleh dua kalimat syahadat.” (HR. Ahmad).  

Ini adalah perkara yang dituliskan Al Quran dan Hadist, dan jika kita diluar jangkuan elektronik (gelombang elektronik) seperti HP, Internet, dan lain-lain maka kita akan terhindar dari serangan radiasi nuklir lewat gelombang elektromagnetik yang dapat menyebabkan kita terbakar atau melepuh.  Inilah akhir dari kekuasaan Negara sekuler barat modern di dunia (mungkin sekitar 20-25 tahun lagi akan terjadi), wallahu'alam... Ini lah saatnya khilafah dan syariah dipulihkan, inilah saatnya dimana Imam Mahdi akan memimpin umat muslim.  Syiah, Sunni atau golongan Islam lainnya yang mengikuti Imam Mahdi, itulah mereka saudara sesama muslim, namun akan ada sebagian dari golongan Islam yang mengatakan bahwa dia (Imam Mahdi) itu adalah “teroris”.   

Dalam sebuah hadist di jelaskan, “Dari Abullah  Ibn Ma'ud Rasulullah SAW bersaba, "Di akhir zaman akan muncul kaum berusia muda, lemah akal, mereka membaca Al Qur'an tidak mencapai kerongkongan (sebatas di mulut tak sampai di hati), mereka menyatakan dari perkataan orang terbaik, mereka meninggalkan agama dengan cepatnya seperti terlepasnya anak panah dari panahnya." (HR. Sunan Tarmidzi),yaitu mereka yang termasuk dalam golongan khawarij akhir zaman, memisahkan diri dari jemaah dan imamnya (pemimpin/amirul mukiminin).

Kapan itu terjadi ?
Imam Mahdi tidak akan muncul sampai Allah SWT  perintahkan untuk muncul. Ketika Imam Mahdi muncul, dia akan pergi ke Mekah dan menyatakan dirinya sebagai Imam Mahdi dan sekelompok tentara kemudian akan bergerak menyerang Imam Mahdi dari Kota Syam dan ketika tentara itu melintasi Madinah menuju arah selatan Mekah, akan di telan bumi (gempa yang dahsyat). Telah bersabda Nabi Muhammad SAW,”Suatu pasukan dari umatKu akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka’bah Mekah) untuk mengejar seseorang laki-laki yang di jaga Allah SWT dari mereka “ (HR. Ahmaad). Dalam hadist lain telah bersabda Nabi Muhammad SAW, “Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah.  Lalu di utuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi.” (HR. Muslim).   

Ketika tentara tersebut di telan oleh bumi itu adalah petunjuk bahwa dirinya memang betul Imam Mahdi, kemudian abdal dari Syam dan Irak akan datang kepada Imam Mahdi untuk menawarkan bai’ah.  Abdal berarti "ketika yang satu meninggal dunia maka yang lain akan menggantikan posisinya".  Mereka adalah para mujahidin yang mengorbankan perjuangan yang adil untuk membebaskan Islam dari penindasan.  Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan bahwa Imam Mahdi yang akan diserang oleh tentara Quraisy, tentara dari Khalb, dan tentara ini akan di kalahkan oleh Imam Mahdi. Apakah tentara Arab Saudi? Sepertinya demikian, dan ketika Imam Mahdi mengalahkan tentara tersebut, Jazirah Arab/Semenanjung Arab akan dipulihkan (nama Jazirah Arab diganti ketika Kerajaan Arab Saudi berkuasa), tidak akan ada lagi Kerajaan Arab Saudi, dan ketika Jazirah Arab dibebaskan maka Daarul Islam pun dipulihkan.   

Dalam hadist riwayat Ummu Salamah (istri Nabi Muhammad SAW), Rasulullah SAW bersabda; "Akan terjadi perselisihan saat matinya khalifah, lalu seorang laki-laki (Al Mahdi) akan keluar dari Madinah menuju ke Mekah.  Lantas beberapa orang penduduk Mekah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya.  Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam (Ibrahim).  Lalu dikirimlah sepasukan dari penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh Allah SWT di Al Baida, tempat antara Mekah dan Madinah.  Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan Maqam.   

Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb, ia lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka (orang-orang yang berbaiat kepada Al Mahdi) namun mereka dapat mengalajhkan mereka (pasukan yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb).  Alangkah ruginya orang yan tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku Kalb.  Ia (Al Mahdi) lalu membagi ghanimah dan membina manusia dengan sunnah Nabi mereka shallallahu 'alaihi wasallam dan menyampaikan Islam ke semua penduduk bumi. Ia berkuasa selama tujuh tahun (sebagian hadist menyebutkan 'sembilan tahun'), kemudian wafat dan dishalati oleh kaum muslimin." (HR. Sunan Abu Dawud)

Apakah Imam Mahdi akan dimunculkan ke dunia di mana Zionis sudah tahu dan memahami hadist-hadist tentang ini ? Mereka tahu semua tentang hadist-hadist ini, apakah akan dilepaskan ke dunia sebelum Israel mengganti AS sebagai Negara penguasa dan yang akan menguasai dunia?  Ketika misi Dajjal “sehari seperti terasa seminggu” Israel akan melancarkan perang besar, menyerang Negara mayoritas muslim yang tidak tunduk dan memiliki senjata nuklir.  Israel akan menyerang Pakistan untuk menghancurkan senjata dan pembangkit nuklirnya, menyerang Iran, dan Mesir sehingga dia menduduki wilayah dari Sungai Nil sampai Sungai Eufrat dan menyerang Negara-negara Islam lainnya.   

Tapi Allah SWT maha tahu, bahwa Allah SWT tidak akan melepaskan Imam Mahdi ke dunia, sebelum Dajjal telah menyelesaikan misinya.  Dajjal muncul dan lahir dari orang tua Yahudi.  Dia (Dajjal) sekarang belum lahir namun dia telah membuat peradaban barat modern (Sistem Dajjal) karena dia telah dilepaskan ke dunia, dia sudah dekat dengan akhir misinya, tapi dia belum dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan ketika dia dilahirkan sebagai manusia, dia akan menjadi seorang Yahudi, dia akan tumbuh menjadi pria muda yang kekar dan memiliki rambut ikal/keriting, dia akan mengusap tangannya dan menyatakan “Mission Accomplished”, setelah memberikan mereka “enam untuk Sembilan”, saya telah menipu mereka.  Dan mereka akan di bawa pada kehancuran terbesar yang akan mereka alami dalam sejarah Bani Israel.  Sebelum peristiwa itu terjadi, Imam Mahdi akan muncul.

Sekarang kita melihat fenomena di tanah Arab di mana sebuah pandangan Islam tentang kebangkitan warga/negara-negara Arab (Arab Spring) yang sedang terjadi di Negara-negara Arab. Di mana rakyat/warga negara-negara Arab menentang dan melawan penindasan yang dilakukan oleh para pemimpin mereka yang dictator.   Namun dalam fenomena ini, juga terdapat sebuah agenda terselubung Zionis di dalamnya.  Mereka yang bangkit melawan penindasan dan mencari cara untuk melepaskan diri dari penindasan.  Ibaratnya, jika hujan tidak turun dalam waktu yang cukup lama maka tanahnya akan kering, dan satu korek api saja sudah cukup untuk menciptakn sebuah kebakaran besar, yang akan membakar ribuan hektar lahan.  Itulah yang mereka (Zionis Anglo Amerika) lakukan, khusus pada system perbankan dan system keuangan di mana mereka menciptakan fasad pada system tersebut sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin bertambah miskin.   

Dan mereka juga yang menempatkan para diktator Arab tersebut di sana.  Mereka memaksa para pemimpin diktator tersebut untuk bertindak brutal dan kasar pada rakyatnya dan ini sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama untuk memastikan bahwa tanahnya menjadi tandus dan kering dan rakyatnya mengalami penindasan. Rakyatnya menginginkan untuk melepaskan diri dari penindasan tersebut, kemudian mereka (Zionis AngloAmerika) datang membawa korek apinya dan ketika mereka menyalakan apinya, tentu semua akan meledak.  Namun mereka juga yang menentukan kapan waktunya/momentnya.  Jadi kebangkitan dunia Arab (Arab Spring) terjadi karena alasan-alasan tertentu dan terjadi dengan tidak kebetulan.

Ketika tahap kedua dari misi Dajjal (sehari seperti terasa sebulan) akan berakhir dan tahap ketiga akan dimulai (sehari seperti terasa seminggu).  Pada tahap satu dari misi Dajjal (sehari seperti terasa setahun) dunia mengalami “Pax Britanica” di mana Inggris menjadi Negara penguasa dunia.  Pada tahap kedua dari misi Dajjal dunia mengalami “Pax Americana” di mana AS yang menjadi penguasa dunia sekarang ini.  Hal ini tidaklah terjadi secara kebetulan. 

Pada tahap ketiga dari misi Dajjal (Sehari seperti terasa seminggu) dunia mengalami “Pax Judaica” yang berarti pemerintahan Yahudi yaitu Bangsa Israel akan menggantikan “Pax Americana” untuk menguasai dunia. Agar “pax Judaica” dapat menggantikan “Pax Ameicana” , sejarah akan terulang seperti “Pax Britanica” menyerahkan kekuasaan ke “Pax Americana”.  Namun uang merupakan salah satu kunci dari proses tersebut. Dengan demikian Dollar AS harus kolaps, hal ini sudah di atur dan direncanakan oleh Zionis. Dan ini sedang terjadi, sudah dimulai sejak 15 tahun yang lalu (1996/1997) di mana terjadi krisis ekonomi dunia dan negara-negara berkembang yang mata uangnya mengikuti nilai Dollar AS mengalami goncangan ekonomi dan gejolak sosial.   

Pemimpin-pemimpin Negara tersebut yang masih disukai akan diselamatkan oleh IMF, namun pemimpin-pemimpin Negara yang sudah tidak disukai, tidak menguntungkan mereka lagi akan dijatuhkan juga lewat tangan IMF.  Inilah yang terjadi di Indonesia saat itu, sehingga Alm. Soeharto lengser dari jabatannya akibat gejolak sosial yang ditimbulkan dari goncangan ekonomi/krisis ekonomi tersebut.  Ketika Israel akan mengambila alih kekuasaan untuk menguasai dunia dari USA, maka Dollar AS harus kolaps, dan ini juga akan meruntuhkan nilai mata uang dan ekonomi negara lain.  Tahapan ini sedang berlangsung, di mana Dollar AS akan berakhir, hanya tinggal menunggu waktu nya saja dan akan berimbas terhadap perekonomian Negara lain.

Dalam proses misi Dajjal antar tahap pertama dan tahap kedua, hal lain yang terjadi adalah USA harus mengintervensi untuk menyelamatkan Inggris (Pax Britanica) dari kekalahan perang dunia I.  Inggris sudah diambang kekalahan, dimana kapal selam Jerman telah mengepung dan mengelilingi Britania.  Ketika rencananya telah di atur, mereka (USA) pergi ke pemerintahan Inggris dan menyatakan kepada Inggris bahwa "anda sedang kalah perang tapi kami (USA) dapat membantu anda menang".  Dan pada saat itu juga pemerintah Inggris mengeluarkan “Deklarasi Balfour” di mana pemerintah Inggris harus mengerjakan pembentukan sebuah Negara Yahudi di Tanah Suci/Yerusalem pada bulan November 1917.   
Itulah jasa yang diberikan agar dapat membawa USA dalam perang dan saat AS dibawa masuk dalam perang dunia I, aliansi Jerman dapat dikalahkan.  AS harus mengintervensi untuk menyelamatkan Inggris dari kekalahan, dan dengan demikian Inggris bukan lagi sebagai Negara penguasa karena AS sudah mengambi alihnya.

Pada tahap ketiga dari misi Dajjal Israel juga akan melancarkan perang besar, tapi terlebih dahulu Israel akan membuat sebuah jebakan bagi AS, di mana AS akan menghadapi sebuah kekalahan militer, dan Israel akan mengintervensi untuk menyelamatkan AS dari kekalahan, sama seperti yang dilakukan AS ketika mengintervensi pada perang dunia I, dan mereka akan mendeklarasikan kepada dunia sebagai penguasa baru di dunia.   

Kebangkitan warga Arab (Arab Spring) juga memiliki agenda terselubung dari Zionis dengan tujuan untuk mempersiapkan jalan agar perang besar dapat terjadi.  Pada sebuah hadist yang telah dijelaskan sebelumnya, ……. Kemudian Zainab r.a. bertanya, “ Apakah kita akan di hancurkan ? Sementara ada beberapa orang di antara kita yang sholeh”.   ……………… Ini mengindikasikan kebangkitan warga Arab (Arab Spring) di persiapkan untuk pembantaian tersebut, namun hal itu adalah bagian dari rencana Illahi, bahwa Allah SWT telah memilih mereka (Bangsa Arab) yang akan menderita jika terjadi perang besar tersebut.  Penderitaan warga Arab baru tahap awal dari rencana yang akan datang.   

Mereka adalah umat yang istimewa sehingga Allah SWT memilih mereka yang harus “dikorbankan” sehingga rencana Allah SWT dapat terwujud.  Apa jebakan yang disiapkan untuk AS tersebut?  Kemungkinan besarnya adalah jika Israel menyerang Iran, maka Iran akan membalas. Iran akan membalas dengan menyerang Bahrain (karena Bahrain mayoritas penduduknya adalah Syiah), rakyat Bahrain akan menyambut Iran yang telah membebaskan mereka dari penindasan penguasa.  Dan setelah Iran menduduki Bahrain, maka Iran akan menuju Saudi Arabia untuk menyerang Saudi Arabia.   

Arab Saudi akan meminta bantuan AS  sebagai Negara pelindungnya untuk mengintervensinya. Sementara itu Turki akan menginvasi Suriah yang merupakan sekutu dekat Iran. Namun di lain pihak aliansi Rusia dan China akan terlibat dalam perang tersebut sebab Rusia dan China mempunyai kesepakatan dengan Iran dan Suriah.  Jika AS melakukan intervensi dan memasuki Arab Saudi untuk menyerang Iran, maka akan menjadikan tempat perkuburan bagi mereka (AS), dan AS akan menghadapi kekalahan dan jika AS mengalami kekalahan, maka satu-satunya kekuatan yang dapat mengintervensi untuk menyelamatkan mereka (AS) dari kekalahan adalah Israel (Ini adalah kemungkinan besar skenarionya), namun sebelumnya akan diiringi dengan peperangan yang kecil antara lain seperti yang terjadi di Semananjung Krimea dan Ukraina serta sengketa Laut China Selatan …………. Perang ini melibatkan dua aliansi adidaya yaitu aliansi Zionis Anglo Amerika/NATO dan Aliansi Rusia dan China. 

Perang ini juga akan melibatkan ribuan senjata nuklir sehingga menimbulkan dukhan (asap seperti cendawan tumbuh), inilah yang disebut Malhamah/perang Armagedon. Perang ini menghancurkan dan meluluh lantakan dunia, sebagian besar penduduk bumi akan musnah.  Namun kebenaran dan kemenangan akan tetap di pihak muslim yang dipimpin oleh Imam Mahdi yang mempersatukan umat muslim, yang akan memulihkan khilafah dan syariah dan  kedatangan Nabi Isa a.s yang akan membunuh Dajjal Al Masih, pemimpin akhir zaman Bangsa Yahudi/Israel……...

Bagaimana Dajjal berkomunikasi dan memberikan perintah kepada pengikutnya?  Akhir dari Al Qur’an Allah SWT telah memperingatkan kita bahwa Dajjal melakukan itu melalui syaitan/bekerjasama dengan syaitan.  Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa para syaitan akan dinaikan/diangkat dengan Dajjal.  Hadist dari Idul Umal,”Bahwa para syaitan akan dinaikan/diangkat dengan Dajjal dan syaitan-syaitan (para jin) akan melakukan sesuatu di mana mereka akan mengambil/menjadi wujud sosok orang telah meninggal.  Dalam hadist shahih Al Jaami’ Ash Shogir menyatakan,”Diantara fitnah Dajjal, ia akan berkata kepada seorang Arab,”pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi aku adalah Rabb Mu? Laki-laki tersebut menjawab, ya..” Kemudian munculah syaitan yang menjelma dihadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata,”Wahai anakKu, ikutilah dia, sesungguhnya dia adalah RabbMu?”.

Kapan Dajjal Al Masih akan muncul ? Sesungguhnya Dajjal sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.  Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist Shahih Muslim dari Fathimah binti Qais tentang kisah Tamim Ad-Mudhari, di mana Nabi Muhammad SAW menceritakan sebuah peristiwa yang beliau dengar dari Tamim Ad-Dhari, di mana Tamim Ad-Dhari seorang pengembara Nasrani beserta rombongannya terdampar dengan kapalnya di sebuah pulau, kemudian dia turun dari kapalnya dan bertemu dengan “binatang aneh” (mata-mata Dajjal), binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara utuk bertemu dengan Dajjal dalam kondisi terikat dengan rantai.”  “Binatang aneh (Jassasah)” di sini apakah dari  golongan jin ? Wallau’alam…. 

Bagiamana bisa dia bertemu dengan Dajjal di mana dia (Dajjal) belum dilahirkan?  Ketika Dajjal dilepaskan ke dunia, dia akan hidup di dunia selama 40 hari, “sehari akan terasa seperti setahun, sehari akan terasa seperti sebulan, sehari akan terasa seperti seminggu dan hari-hari berikutnya seperti hari-harimu”.  Ketika harinya (Dajjal) seperti hari kita, dia akan berada dalam ruang dan waktu kita, pada saat itulah manusia biasa dapat melihatnya.  Sebelum misinya (Dajjal) selesai, dia (Dajjal) dapat berada di dunia namun tidak berada dalam dimensi ruang dan waktu kita seperti halnya Malaikat, Jin dan Syaitan yang dapat menampakan wujudnya seperti manusia. 
 
Karena Nabi Isa a.s dan Imam Mahdi datang secara hampir bersamaan, siapa yang akan memimpin 
nantinya ? 
Di dalam kitab Yahudi juga menjelaskan tentang seorang figur tokoh dunia, tokoh pendeta atau Imam yang akan sejaman atau yang terjadi pada waktu bersamaan, salah satu akan menjadi pemimpin politik yang akan menegakan hukum dan yang satu lagi akan menjadi pemimpin agama.  Imam Mahdi sebagai pemimpin politik dan Nabi Isa a.s sebagai pemimpin agama.  

 Mereka tahu tentang hal ini di Madinah, para pendeta Yahudi (Rabbi) ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dan datang ke Madinah, mereka bertanya kepada Nabi Muhammad SAW , “Apakah kamu sang Al Masih? Beliau menjawab, “ bukan…” Apakah Kamu yang satu lagi (Imam Mahdi/yang berarti pemimpin politik) ? Beliau menjawab,” bukan ..” Mereka bertanya, siapa Kamu ?  Karena mereka menunggu seorang nabi yang akan datang yang akan menjadi Al Masih.  Hal ini sesuai dengan petunjuk kitab mereka (Taurat) di mana akan muncul seorang nabi akhir zaman di Kota Madinah, maka para Rabbi mereka berbondong-bondong ke Kota Madinah untuk menunggu kemunculan nabi tersebut.   

Namun setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW di Madinah, mereka justru menafikannya, mereka justru tidak mengakui Nabi dan RasulNya, dengan alasan bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah golongannya, mereka tidak mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah keturunan Nabi Ibrahim a.s, mereka menganggap bahwa Nabi Ismail a.s bukanlah anak yang syah dari Nabi Ibrahim a.s karena dari ibu seorang budak bernama Siti Hajar.  Mereka hanya mengakui Nabi Ishak a.s sebagai keturunan yang syah Nabi Ibrahim a.s dari seorang wanita bernama Siti Sarah.  Mereka hanya mengakui nabi dari keturunan dari Nabi Ishak a.s.  Begitulah Yahudi yang selalu mengingkari perintah Allah SWT dan RasulNya.
 
Jadi Imam Mahdi sebagai pemimpin/khalifah akhir zaman sedangkan Nabi Isa a.s sebagai pemimpin agama yang akan melanjutkan tugas/misinya yang belum selesai dan berhenti ketika Allah SWT menaikannya.  Dalam sebuah Hadist dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dajjal itu akan keluar kepada umatku kemudian menetap selama empat puluh lamanya, tetapi saya tidak mengerti apakah itu empat puluh hari atau empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Isa putera Maryam a.s. lalu ia mencari Dajjal kemudian merusakkannya -yakni membunuhnya. Kemudian para manusia itu menetap selama tujuh tahun di saat itu tidak ada permusuhan sama sekali antara dua orang manusiapun. 
 
Selanjutnya Allah 'Azzawajalla mengutus angin yang dingin dari arah Syam (Palestina). Maka tidak ada seorangpun yang menetap di atas permukaan bumi yang dalam hati orang itu ada timbangan seberat semut kecil dari kebaikan atau keimanan, melainkan pasti akan dicabut nyawanya sehingga andaikata salah seorang dari engkau semua ada yang masuk di dalam perut gunung, juga pasti akan dimasuki oleh angin tadi, sampai dapat tercabut nyawanya. Akhirnya yang ketinggalan adalah manusia-manusia yang buruk kelakuannya yang suka cepat-cepat melakukan keburukan dan kezaliman sampai dapat diumpamakan sebagai keringanan burung yang sedang terbang atau angan-angan binatang buas yang hendak memangsa. 
 
Orang-orang tersebut tidak mengerti apa-apa yang baik dan tidak mengingkari apa-apa yang buruk -yakni kemungkaran dibiarkan belaka. Seterusnya lalu muncullah syaitan yang menjelma sebagai manusia lalu berkata: "Alangkah baiknya kalau engkau semua suka mengikuti perintahku?" Orang-orang sama berkata: "Apakah yang engkau perintahkan kepada kita?" Kemudian syaitan tersebut mengajak mereka menyembah berhala-berhala. Keadaan para manusia di saat itu adalah sangat luas rezekinya, senang hidupnya. Selanjutnya ditiupkanlah dalam sangkakala, maka tiada seorangpun yang mendengarnya melainkan ia menurunkan lehernya yang sebelah dan mengangkat yang sebelah lainnya. Pertama-tama orang yang mendengarnya itu ialah seorang yang sedang memperbaiki pelur kolam untanya, lalu ia tidak sadarkan diri dan semua manusia di sekitarnyapun tidak sadarkan diri -terus mati. 
 
Kemudian Allah mengirimkan atau sabdanya: Menurunkan hujan bagaikan rintik-rintik atau bagaikan bayangan, lalu dari air itu tumbuhlah seluruh tubuh para manusia, terus ditiupkanlah pula sekali lagi sangkakala tersebut tiba-tiba orang-orang itu sama berdiri bangun sambil memperhatikan keadaan di waktu itu, kemudian ada yang mengucapkan: "Hai sekalian manusia, marilah sama mendekat di hadapan Tuhanmu semua," dan kepada semua malaikat diperintahkan: "Hentikan dulu orang-orang itu, sebab sesungguhnya mereka akan ditanya lebih dulu." Kemudian dikatakan pula: "Keluarkan olehmu semua orang-orang itu perlu dikirim ke neraka." Selanjutnya ditanyakan: "Dari berapa?" Lalu dijawab: "Dari setiap seribu -orang- sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang." Sabdanya: "Itulah hari yang dapat membuat anak-anak kecil menjadi beruban dan itulah hari dibukanya betis manusia, karena amat kebingungan sekali." (Riwayat Muslim).

http://zulhendri007.blogspot.com/2014/06/menunggu-kemunculan-imam-mahdi-di-akhir.html
 
------------------

Mencermati Tanda Akhir Zaman , oleh : Ustadz Sukeri Abdillah

PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
                                        Mencermati Tanda Akhir Zaman
                                                    Sukeri Abdillah
                       
Assalamu’alaikum wr.wb.
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Tema bahasan kali ini adalah Mencermati Tanda-tanda Akhir Zaman. Dengan mengetahui tanda-tanda akhir zaman, mudah-mudahan kita masuk dalam kelompok umat Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam yang bisa terselamatkan Aqidah dan Fiqrah-nya.   Juga harapannya adalah terselamatkan amaliah-amaliah kita. 

Karena tanpa mengetahui tanda-tanda akhir zaman kita akan sulit membedakan mana budaya, mana agama.  Mana beda antara ibadah dengan bid’ah.  Mana amalan utama dan mana amalan yang sia-sia. Jangankan orang biasa, orang yang disebutkan sebagai tokoh masyarakat-pun terkadang tidak tahu (tidak bisa membedakan) akan hal-hal seperti tersebut di atas. 

Kadang masyarakat tertipu oleh seruan lewat internet atau BBM  berupa do’a-do’a yang berisi ancaman-ancaman, siapa yang tidak membaca doa tersebut akan celaka, terkena bencana, dst. Biasanya itu di broadcast, dan tidak sedikit orang muslim yang sholih-sholihah ikut-ikut mem-broadcast-nya.  Misalnya di suatu tempat terdengar suara auman yang keras sekali. Katanya, itu adalah suara Dajjal yang segera akan muncul. Maka perbanyaklah membaca Tasbih, Tahmid, Takbir dan Tahlil, maka itu akan menyelamatkan dari fitnah Dajjal. Maka sampaikan surat edaran ini dan sebarkan ke seluruh masyarakat. 
Lalu diberi ancaman : Siapa yang tidak menyebar-luaskan edaran ini (hanya berhenti pada diri anda) maka kecelakaan akan menimpa diri dan keluarga anda.

Padahal seruan atau edaran itu adalah bathil, omong-kosong. Jangan dipercaya.
Maka perlu kita mencermati tanda-tanda akhir zaman, yang tersebut di atas adalah dari sisi broadcast.  Sementara itu yang cukup mengkhawatirkan adalah : Jika kita tidak pernah membicarakan tanda-tanda akhir zaman, lalu menganggap bahwa Dajjal adalah teman,  sebagimana kemaksiatan sudah dianggap biasa, sebagai  teman. Hari ini yang bermaksiat dijadikan teman, orang-orang sholih justru dianggap sebagai musuh. Yang jahat dijadikan “wali penolong”. Tetapi orang yang mengingatkan kepada jalan kebaikan, diperlakukan sebagai musuh bebuyutan. 
Kita cermati kalimat sebagai berikut : Akan segera muncul Dajjal (asli orangnya) jika sudah banyak orang tidak lagi membicarakan tentang Dajjal.
Dan yang lebih mengerikan adalah : Orang sudah menjadikan dirinya (bagian dirinya) ke dalam system Dajjal.  Bahkan ia sudah menjadi pejuang-pejuang dan pembela Dajjal, meskipun harus meneteskan darah yang penghabisan .
Itulah yang berbahaya. 

Dalam Hadits shahih Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memberikan sinyal-sinyal yang sangat tepat dan cetha wela-wela (sangat jelas) bahwa Dajjal yang asli akan muncul di tengah-tengah kalian jika sudah banyak orang yang sudah tidak lagi membicarakan tentang Dajjal.
Arti kata “Dajjal” adalah pendusta. Dajjal sendiri gelarnya adalah Almasih.
Seperti gelarnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Kata “Almasih” artinya  penghapus.

Dajjal atau AlMasih akan hadir di muka bumi, sebagai penghapus kebenaran.
Sementara Isa Almasih adalah penghapus pajak. Kelak bila Isa Almasih turun ke bumi beliau akan menghapus pajak. Karena pajak adalah system Dajjal. Sebagaimana kita ketahui ada dua perkara yang paling ditakui oleh para pengusaha yaitu : Petugas Pajak dan Malaikat pencabut nyawa. Itulah dua perkara yang paling ditakuti oleh para pengusaha. 

Negara yang menerapkan system pajak (Indonsesia hanya mencakok system ini, karena sejarah aslinya orang Indonesia adalah Islam), Negara  dengan system pajak akan bisa mengejar (membidik) sang subyek dan obyek pajak sampai di manapun tahu. Sampai menghunjam di kulit bumi-pun petugas pajak tahu. Sistem ini kelak akan dihapus oleh Isa Almasih.  
Hal tersebut penting untuk dibahas (dibicarakan) agar kita umat Islam tahu sehingga aqidah, amalan-amalan kita selamat, dan kita bisa perpijak pada satu sisi yang tepat, benar, tegas  dan jelas.  Jangan sampai seorang mu’min (orang beriman) menjadi korban atau mengorbankan dirinya masuk, kedalam “System Dajjal” sehingga ia berjuang dan mati untuk system Dajjal itu. 

Dari mana sumber bahasannya ? Ialah AlQur’an Surat Muhammad ayat 18-19 Allah subhanahu wata’ala berfirman :
سُوۡرَةُ محَمَّد

فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَہُم بَغۡتَةً۬‌ۖ فَقَدۡ جَآءَ أَشۡرَاطُهَا‌ۚ فَأَنَّىٰ لَهُمۡ إِذَا جَآءَتۡہُمۡ ذِكۡرَٮٰهُمۡ (١٨)
18. Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari Kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?
19. Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
Maksudnya, tanda-tanda Kiamat sudah datang,  Dengan diturunkannya AlQur’an sebanyak 30 Juz terdiri dari 6.326 ayat, merupakan bagian dari tanda-tanda Kiamat. Pertanda bahwa Kiamat sudah sangat dekat. 

Kemudian diangkatnya Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam menjadi Nabi dan Rasul juga merupakan pertanda sudah dekat Kiamat.  Maka nama suratnya juga Surat Muhammad.   Bahwa tanda-tanda sudah datang dan syarat-syaratnya sudah terpenuhi, apa guna (faedah) peringatan tentang datangnya Kiamat untuk kita manusia jika benar-benar Kiamat tiba ?
Maka Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasalam datang untuk mmengingatkan hal tersebut.  Kalau dahulu di Kitab Zabur, Taurat dan Injil sudah pernah membicarakannya, maka tidak akan ada lagi berita dari langit yang membicarakan informasi tentang datangnya Kiamat selain AlQur’an.
 
AlQur’an dan Hadits Rasulullah sholallahu’alaihi wasallam membicarakan Kiamat dengan cukup detail dan definitif, kecuali satu : Hari, jam, detik datangnya Kiamat. Tetapi tentang tanda-tanda Kiamat,  AlQur’an dengan ditafsir oleh Hadits-hadits Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam semuanya sudah sangat definitif.  Maka benar sekali dalam ayat tersebut diatas : Maka sungguh telah datang tanda-tandanya.(Maksudnya, tanda-tanda Kiamat). 
Pada ayat berikutnya (ayat 19) : Maka ketahuilah kalimat Lailaha ilallah -bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq)  melainkan Allah dan mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mu’min  laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.

Kira-kira penduduk Indonesia yang sekitar duaratus juta lebih ini seratus persen memahami kalimat Lailaha ilallah, atau sekedar ucapan di bibir saja ?. Atau paham tentang makna Lailaha ilallah.  Orang akan berjuang mati-matian (Jihad) kalau ia paham akan makna Lailaha ilallah.  Padahal kalimat itu merupakan pegangan sampai Akhir zaman yang harus kita pegang. 
Makna kalimat Lailaha ilallah adalah sangat bertuah.  Maka dalam Hadits dikatakan :  Bila sudah muncul Dajjal di tengah kalian, perbanyaklah kalian bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir niscaya kalian tidak butuh makan dan minum.
Kalau Lailaha ilallah kita mantap, maka kita akan menjadi pemberani sejati, tiada yang kita takuti kecuali Allah subhanahu wata’ala.
Lihat Surat At Taubah ayat 18 :
سُوۡرَةُ التّوبَة

إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَ‌ۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ (١٨)
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Mencermati tanda-tanda Akhir zaman membuat kita semakin mantap (mestinya) untuk menggali makna Lailaha ilallah , kemudian meng-aplikasikannya di tengah-tengah kehidupan kita, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan menjadi Du’at Lailaha ilallah, membantu menyelamatkan banyak orang.  Mendakwahkan kalimat Lailaha ilallah, beritahukan kepada semua orang, saat ini sudah sangat kritis. Orang harus memahami makna Lailaha ilallah.  
Dan lebih hebat lagi dalam ayat 19 tersebut : Mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min  laki-laki dan perempuan.

Demikianlah Sunnahnya di Akhir zaman ini. 
Mungkin ketika anda mendakwahkan Lailaha ilallah kepada mereka,  anda akan diserang habis-habisan.  Anda akan dituduh sebagai orang gila, tidak waras dan dituduh sebagai orang yang anti dengan kemapanan keadaan.  Dengan semakin kuat Lailaha ilallah anda, bukan anda semakin menjauh dengan orang-orang, tetapi justru harus bergabung dengan orang-orang. 

Dalam kondisi Akhir zaman nanti bukan hanya Dajjal yang muncul, tetapi juga muncul Al Mahdi .  Untuk mem-back-up eksistensi Al Mahdi dibutuhkan banyak pendukung.  Dibutuhkan sejumlah banyak manusia.  Maka jangan abaikan manusia khususnya yang mu’min (beriman), sekecil apapun keimanan yang dimilikinya, rekrut-lah ia masuk ke dalam barisan pendukung system Al Mahdi.  Tanpa itu maka kita akan gagal mem-bai’at Al Mahdi dan yang paling dikhawatirkan adalah ketika Al Mahdi muncul kita tidak mem-bai’at berarti kita kafir pada saat itu. 

Prosesnya panjang, maka mulailah sejak sekarang (saat ini). Bila anda cermati saat ini seluruh aktivis gerakan Islam yang dengan izin Allah subhanahu wata’ala akhirnya masuk ke ranah politik bahkan menduduki tampuk kekuasaan, di era demokrasi ini banyak di antara mereka (para Aktivis gerakan Islam), dijatuhkan. 

Pertanyaannya : Mereka menang karena mereka berada di negaranya yang mayoritas penduduknya muslim atau kafir ?  Tetapi ketika mereka dijatuhkan, adakah orang Islam yang membelanya ?
SIS (Partai Islam) di Aljazair jatuh, Partai Keadilan Nasional di Malaysia jatuh, Ihwanul Muslimin di Mesir dijatuhkan,  Presiden Erdogan di Turki digoncang,
Adakah kaum muslimin yang membelanya ? Waspadalah.
Dan sekarang ini beredar di sosial-media bahwa ada fatwa ulama Mekkah (Arab Saudi) yang menegaskan bahwa Ihwanul Muslimin adalah satu-satunya pergerakan dakwah Islam yang paling dekat dengan AlQur’an dan As Sunnah.

Pertanyaannya, adakah yang membela kaum muslimin di sana ?   Di Mesir hanya orang Mesir yang membelanya. Di Indonesia sama sekali tidak ada suara yang muncul membela pergerakan dakwah Islam itu. Bukan membela Ihwanul Muslimin-nya tetapi membela pemerintahannya yang sah dipegang oleh seorang Ihwan ? Adakah ?  Tidak seorangpun kaum muslimin yang bersuara membela mereka yang sesama muslim.
Mencermati Tanda Akhir zaman demi menyelamatkan akidah kita dan juga anak-cucu kita di masa yang akan datang.  Prediksi-prediksi dunia semakin hari semakin dekat dan semakin cepat akan datangnya kemunculan kemenangan Islam. 

Prediksinya :
Tahun 2030 akan terjadi ledakan populasi Islam di Eropa dan Amerika. Paling sedikit setiap tahun di Amerika dan Eropa ada 4000 orang yang masuk Islam.
Di Jakarta setiap tahun ada 300 orang yang menjadi muslim (Mualaf)  yang tadinya bukan muslim. Sebenarnya dekatnya kemenangan Islam sudah semakin nyata, maka musuh-musuh Islam semakin panik.  Semakin habis-habisan mereka berusaha menggembosi aktivis-aktivis Islam.  Karena para aktivis Islam yang sampai pada puncak kekuasaan, mereka akan menjadi border utama yang akan membela AlMahdi pada saat kemunculannya  nanti.

Selain dari AlQur’an, dari mana kita mendapatkan informasi tentang tanda-tanda Akhir zaman, adalah buku-buku yang menceritakan adanya huru-hara akhir zaman  yaitu yang disebut Malhamah Qubra,  Perang Armagedon, AlQiyamah, karya Muhammad Jamaluddin, Ibnul Qoyyim Al Jauziyah, dst. memberikan informasi tentang Hadits yang menyebutkan tanda-tanda Akhir zaman, selalu bersumber (berasal) dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu,  sahabat dekat Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.   
Di dalam riwayat disebutkan bahwa Abu Hurairah r.a sendiri awalnya enggan menyampaikan informasi tentang tanda-tanda Akhir zaman.  Abu Hurairah r.a. takut itu akan menjadi fitnah dan menjadikan ketakutan kaum muslimin.  Atas desakan dari para sahabat utama Rasulullah saw agar Abu Hurairah r.a. menceritakan saja.   Peristiwanya setelah Rasulullah saw wafat.  

Ditanyakan  terus oleh para sahabat utama itu : “Ya Abu Hurairah, hadits apa lagi yang engkau ketahui dari Rasulullahs sholallahu ‘alaihi wasallam”. Padahal semua hadits tentang ekonomi, sosial budaya, politik, semua sudah diceritakan.
Sampai kemudian Abu Hurairah ra mengatakan : “Ya ada, tentang tanda-tanda akhir zaman.  Tetapi aku takut (khawatir) kalau aku katakan akan menjadi fitnah kaum muslimin”. 
  
Para sahabat utama berkata : “Justru kasihanilah generasi kaum muslimin dan anak cucu kita nanti.  Rasulullah saw sudah tidak ada, kita juga sudah tidak ada, Lalu siapa yang akan memberikan  petunjuk kepada generasi yang akan datang ? Padahal Rasulullah wafat hanya meninggalkan dua perkara yaitu AlQur’an dan As Sunnah.  Kalau informasi tentang Akhir zaman sampai anak-cucu kita tidak tahu, lalu pegangan mereka apa nanti, wahai Abu Hurairah ?”.
Akhirnya Abu Hurairah r.a. dengan berat hati memunculkan (menyampaikan) beberapa Hadits.  Para penulis menyebutkan bahwa Hadits-Hadits  banyak yang menceriterakan tentang Tanda-tanda Akhir zaman, khususnya tanda-tanda kecil. 

Dikumpulkanlah beberapa literatur, khusunya manuskrip-manuskrip, survey-survey di perpustakaan dan sebagainya, terkumpullah 150 Hadits yang berbicara tentang Tanda-tanda kecil Kiamat.  Tetapi dari sejumlah Hadits tersebut disortir lagi sehingga hanya kira-kira sekitar 49 dan/atau 50 saja  yang Shahih.  Selebihnya ada yang Dho’if, ada yang Maudhu’.   

Dari mana kita memulai mencermati Tanda-tanda Akhir zaman ?
Kita awali dari Hadits Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam yang berbicara tentang Al Imamah (Kepemimpinan). Lebih mudah dicerna kalau bicara tentang Al Imamah.  Antara politik dan agama tidak bisa dipisahkan. Ulama Salaf sepakat mengatakan bahwa belum sempurna ke-Islaman seseorang kalau ia masih buta tentang per-politikan.  Seorang muslim harus tahu tentang poltik.  Karena ketika  kita bicara tentang Tanda Akhir zaman, kebangkitan atau kehancuran sebuah negeri sangat tergantung kepada kepemimpinannya. 

Yang kita bicarakan adalah tentang fase kepemimpinan umat manusia. Karena manusia adalah khalifatullah fil ardh (Wakil Allah di muka bumi). Mereka adalah para pemimpin.  Tetapi para pemimpin ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, mereka harus di bawah satu komando kepemimpinan untuk menegakkan kalimat Allah.  Maka di antara Khalifatullah fil Ardh, ada orang yang Allah angkat menjadi Amirul Mu’minin (Pemimpin orang-orang beriman). Yang sudah pasti orang beriman ini memimpin seluruh manusia di dunia. 

Kepemimpinan dunia ini oleh Rasulullah saw sebutkan : Allah subhanahu wata’ala mengangkat pemimpin umat ini di antara mereka dihadirkan kepemimpinan para Nabi dan Rasul, mulai dari Nabi Adam ‘alaihissalam sampai Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam. Semua manusia di seluruh dunia di bawah kepemimpinan Nabi dan Rasul.  Berakhir pada masa Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam. 

1.Imamah An Nubuwah (Kepemimpinan Nabi):
Kepemimpinan Nabi adalah kepemimpinan yang menegakkan kalimat Allah.
Pada kepemimpinan Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam adalah kepemimpinan yang menegakkan AlQur’an dan As Sunnah. 
Dengan bahasa lain :  Kepemimpinan Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam adalah kepemimpinan yang menghukumi perkara umat manusia berdasarkan AlQur’an dan As Sunnah.  Kepemimpinan ini dikibarkan oleh Rasulullah Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam, sehingga seluruh dunia ketika itu dalam keadaan damai.  Rasulullah saw bersabda : “Kelak anda akan saksikan bagaimana seorang nenek berjalan dari San’a (Yaman) untuk mengunjungi Baitullah tidak ada yang ditakuti kecuali diterkam oleh serigala di jalan”.  

Memang bila dunia ini dipimpin dengan AlQur’an dan  As Sunnah, maka kejahatan akan hilang. Sekarang, AlQur’an dan As Sunnah hanya dijadikan sumber hukum saja (Qanun), kita sudah aman. Contoh Negara yang paling aman adalah Gaza (Palestina). Di sana tidak ada copet, pencuri, pengemis. Penduduknya benar-benar melaksanakan nilai-nilai ke-imanan Islam. 

Di masa Rasulullah saw diberlakukan kepemimpinan yang menjadikan AlQur’an dan As Sunnah sebagai Hukum.  Dimasa Rasulullah saw hidup seperti itu berlaku (bertahan) hanya 10 (sepuluh) tahun, tetapi dunia aman. Dunia dipimpin oleh Syari’at Islam.  Kemudian Rasulullah saw bersabda : “Kemudian Allah cabut, maka habislah kepemimpinan Nabi”. 
Pertanyaannya, ketikaNabi Muhammad saw sudah tidak ada (wafat) berlakukah AlQur’an dan As Sunnah sampai hari ini ?  Tetap berlaku, tetapi kenyataannya tidak diberlakukan,  karena tidak ada pemimpinnya. Tidak ada pelaksananya. Tokoh sentralnya tidak ada. 

2.Kepemimpinan Khulafaurrasyidin.
Setelah itu Khulafaurrasyidin. Setelah Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam wafat, Kepemimpinan Negara beralih kepada Abubakar as Siddiq, kemudian Umar bin Khathab, kemudian ‘Utsman bin ‘Affan dan kemudian Ali bin AbinThalib.  Khulafaurrasyidin ada 4 orang, lalu kepemimpinan  dicabut oleh Allah subhanahu wata’ala, hanya berlangsung kira-kira 28 tahun saja.

Tetapi pada masa itu sinar Islam sudah terpancar ke seluruh penjuru dunia. Kecuali di jazirah Nusantara.
Pada awalnya para pedagang Yaman (Hadramaut) di tahun ke-3 Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah pedagang Yaman sudah mendarat di Sumatera bagian utara  (Sekarang Sumatera Utara).  Mereka mencari kapur barus, kemudian tinggal dan beranak-pinak di sana, maka tempat itu disebut kota Barus.
Itu pertama kali dakwah Islam di Nusantara, ketika itu Nabi Muhammad saw masih hidup. 
 
3.Kepemimpinan Malikun ‘Adzon.
Kepemimpinan beralih ke Malikun ‘Adzon (Raja yang Menggigit).  Disebut demikian (Raja yang menggigit)  karena mereka masih meng-klaim sebagai Khalifah  tetapi AlQur’an dan Sunnah hanya libservice (penghias bibir) saja. Di lapangan seratus persen tidak dilaksanakan.  Wujud yang paling dekat dengan ling-karan kekuasaan adalah jika Khalifah sudah dekat kematian, ia sudah mempersiapkan “putra mahkota” untuk melanjutkan kekuasaan.  Dan sisa-sisanya masih ada di kerajaan Arab Saudi. Mereka meng-klaim sebagai pemimpin Islam, tetapi yang dilaksanakan pada ring satu (lingkaran ) kekuasaan saja sudah tidak Islami.

Tetapi para cendekiawan muslim (para ulama) mengomentari fase ini, kata mereka : Meskipun demikian fase ini masih yang terbaik buat kaum muslimin. Paling tidak mereka masih punya “Orangtua”.  
Fase kepemimpinan Malikun’Adzon ini dimulai semenjak Kekhilafahan jatuh kepada keluarga Muawiyah, seterusnya sejak sesudah Nabi Muhammad saw dan ke-Khalifahan yang 4 adalah 28 tahun. (Tahun Masehi 611 + 23 = Tahun 634 M + 28 tahun = Tahun 662 Masehi).  Sejak tahun 662 Masehi kepemimpinan Islam diambil alih oleh keluarga Muawiyah
Dan seterusnya sampai berakhir di tangan Mustafa Kemal Attaturk (Malikun ‘Adzon terakhir),  ke-khalifahan disebut Khilafah Turki Usmani tahun 1924 Masehi.  Berarti sudah beralih ke keluarga lain. 

Hancurlah ke-Khilafahan Islam, hancurlah kepemimpinan umat manusia dengan system Islam di dunia. Setelah ini umat Islam tidak punya “Orangtua”. Karena dominasi kafir muncul di tahun 1914 Masehi pada saat LBB (Liga Bangsa-Bangsa) dibangun, pembantaian kaum Muslimin di Andalusia (Spayol-Portugal) sedang berlangsung sampai puncaknya, banyak kaum muslimin dibunuh dan tokoh-tokoh kaum Muslimin dipenjara dibawah tanah,. 

Mereka disekap dalam ruangan kecil ukuran 50 cm X 50 cm, sehingga posisi mereka jongkok dan di bawah pantatnya ada duri dari paku-paku tajam. Diatas kepala juga berduri dari paku tajam.  Dan selalu ada air yang menetes ke ubun-ubun. Dan para pendeta Kristen di bawah kepemimpinan Ratu Isabela yang kafir berdarah dingin itu dengan algojonya yang bernama Alfonso, melakukan misa setiap malam dan perwakilan LBB dari seluruh dunia dihadirkan di situ, sehingga kesannya seakan-akan di Spanyol aman, tidak terjadi apa-apa. Padahal pembantaian terhadap kaum muslimin sedang berlangsung. 

Mirip dengan kaum Yahudi (Israel) sekarang, kalau ada pengunjung ke Masjidil Aqsha, khususnya dari Indonesia akan diterima dan dilayani dengan ramah sekali, padahal di balik itu kaum Muslimin Palestina sedang disiksa sampai mati. Maka banyak Jamaah Umrah orang-orang kaya Indonesia sepulang dari sana selalu berkata : “Di Palestina aman-aman saja, berita-berita di TV saja yang suka memberitakan bohong”. 

4.Kepemimpinan Malikun Jabariyah.
Malikun ‘Adzon masih lebih baik buat kaum muslimin. Tetapi kemudian berganti dengan Malikun Jabariyah (Raja yang bengis). Dikatakan demikian karena AlQur’an dan As Sunnah dicampakkan.  Para pengusungnya akan dikejar-kejar, diintimidasi, akan dihabisi nyawanya. Itu terjadi sejak tahun 1924 Masehi, runtuhlah Khilafah Islamiyah,  kemudian dunia (khususnya dunia Islam) mulai terkotak-kotak dalam batas-batas wilayah sempit, territorial-nasionalisme .  
Eranya diganti dengan sebutan yang mentereng versi mereka, namanya Era Demokratisasi. Era ini sedang berlangsung sekarang.  Maka kita sedang dalam masa kritis. Akan segera muncul fase terakhir, yaitu Khilafah Rasyidah.  
Menurut sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam :  Khalifahnya  nanti namanya sama dengan namaku (Muhammad), nama bapaknya sama dengan nama bapakku (Abdullah)dan oleh Allah akan dibersihkan dan akan diberi hidayah, sehingga ia akan mendapat gelar Al Mahdi”.   

5. Kepemimpinan Khalifah Rasyidah.
 Atas dasar Hadits tersebut, maka Khilafah Rasyidah nanti khalifahnya bernama Muhammad bin Abdullah  dengan gelar Al Mahdi, artinya orang yang mendapat petunjuk.  Kita umat Islam menyebutnya dengan Imam Mahdi dan akan memimpin dunia dalam kurun 40 (Emaptpuluh).  Tidak disebutkan empat puluh tahun atau empatpuluh bulan atau empatpuluh hari.  Tetapi disebutkan dalam Hadits Rasulullah saw : Al Mahdi akan memimpin dunia dengan segala kedamaian. 

Melanjutkan Risalah pernikahannya, Al Mahdi punya anak, kemudian Al Mahdi-pun wafat.  Kata Abu Hurairah r.a dalam Hadits shahih : Begitu Nabi menyebutkan Al Mahdi wafat, kepemimpinan dunia berpindah ke Al Murtadho.  Setelah itu Rasulullah diam dan melempar pandangannya ke depan.
Pertanyaannya, setelah Khilafah Rasyidah masih adakah  kepemimpinan lagi di dunia ?  Tidak ada lagi. Habis. Karena ketika itu masuklah tanda-tanda besar Kiamat.

Sebagaimana disebutkan di atas kita sekarang dalam fase Malikun Jabariyah.
Pertanyaannya, kapan kita kaum muslimin akan mengakhirinya ? Sangat tergantung pada kita semua.  Prediksi-prediksi pengetahuan atau perhitungan berbagai ilmu, orang mengatakan antara tahun 2030 – 2050 dipastikan Al Mahdi akan muncul ke permukaan bumi. Siapkah kita untuk menyambutnya ? Siapkah kita untuk menjadi pembelanya ? 
Sebab Rasulullah saw bersabda dalam Hadits shahih : “Jika kamu melihat/mendengar Al Mahdi muncul di tengah kalian, maka segeralah kalian mem-bai’atnya walaupun untuk itu kalian harus merangkak di atas salju”. 

Kelak ketika itu orang yang sedang menunaikan Haji-pun akan dibantai habis-habisan pada saat Al Mahdi akan muncul.  Tempat melempar Jumrah Aqabah,  hari pertama jamaah haji akan dibantai dan Jamarot (temnpat melontar Jumrah) banjir darah. 
Bagaimana kita yang ada di Indonesia ? 
Al Mahdi akan dibai’at oleh tujuh Ulama Dunia yang di belakangnya punya gerbong (pengikut).  Pertanyaannya, anda masuk di gerbong yang mana ?  Dan gerbongnya sekarang sudah ada,  Silakan dipelajari. 

Ini PR untuk kita masing-masing kaum muslimin-muslimat. Terutama anda harus mewariskan keimanan untuk anak-cucu anda.  Anak-cucu anda akan pasti akan bertemu dengan peristiwa Al Mahdi sebagaimana disebutkan di atas. Akidah adalah sesuatu yang sangat besar. 
Jangan sampai anak-cucu kita kafir justru ketika muncul Al Mahdi. Jangan sampai anak-cucu kita justru ikut kelompok penuduh Islam adalah teroris. Besar kemungkinan ketika Al Mahdi muncul nanti akan dituduh sebagai teroris.
Ingat,  Ihwanul Muslimin, pengusung AlQur’an dan AS Sunnah sekarang sudah dituduh sebagai teroris oleh Raja Arab Saudi. 
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat, dan akan dilanjutkan pada pertemuan yang akan datang. Insya Allah. 
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

http://kuliah-dhuha.blogspot.com/2014/03/mencermati-tanda-akhir-zaman-oleh.html

-------------
--------------

Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.

 Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.

 
Sumber Artikel  (wisatapedia.web.id)
Sumber Gambar (dari berbagai sumber)




---------------

Sumber asli ;
https://granadamediatama.wordpress.com/poster/penciptaan-alam-semesta-dalam-al-quran-dan-sains/ 


http://waones-sbm.blogspot.com/2015/03/pemikiran-dan-pandangan-modern-dalam.html


Bila anda akan meng-copy atau memperbanyak bahasan artikel ini, seyogyanya anda tetap mencantumkan sumber pada Sumber asli dan bahan tulisan di atas.


Demikian artikel tentang Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi, Sang Khalifah Rasyidah
Semoga bisa menjadi hiburan dan terutama menambah wawasan anda ...

Kembali ke Halaman Utama >>>>
Pemikiran dan Pandangan Modern Dalam ARTIKEL AKHIR ZAMAN


I Hope you like the post. Stay connected for more...


Edit; wawansurya
Sumber utama bahasan;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com

Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

No comments:

Post a Comment