Tehnik Penerapan Sugesti Therapi Hipnotis
Sebelum membaca lebih dalam tentang yang dimaksud pada halaman ini, sebaiknya anda baca dulu tentang halaman 'Pendahuluan' atau
Silahkan baca dulu disini
dan Halaman 'Disclaimer' atau
Silahkan baca dulu disini
Basic - Tutorial
Bab.4 Pemahaman Tentang Sugesti
Cara Uji Praktek Sugesti pada Subjek
Tahap 1 : Suggestibility Test – Rigid Catalepsy
Rigid Catalepsy merupakan praktek pertama yang harus anda lakukan dengan baik. Praktek ini sangat penting, karena merupakan gerbang awal anda dalam memahami perilaku pikiran bawah sadar.
Secara teknis praktek ini adalah tentang penyampaian sugesti sederhana terhadap Subyek, dan mempelajari reaksi yang terjadi.
Rigid Catalepsy bertujuan untuk membuat tangan Subyek menjadi keras (rigid) seperti besi, sehingga benar-benar tidak dapat dibengkokkan dengan upaya sekeras apapun juga dari Subyek.
Mintalah Subyek untuk mengepalkan tangan dan meluruskan tangannya dengan keras (tegang) dan mintalah ia membayangkan bahwa tangannya sekarang menjadi besi yang sangat kuat dan lurus. Anda dapat membantu dengan memberikan sentuhan. Agar lebih fokus, mintalah Subyek untuk memejamkan mata.
Pandulah Subyek untuk mengucapkan sugesti di dalam hati yang bertujuan untuk membuat tangannya menjadi sekeras besi, misalkan :
“Wahai tangan, engkau aku perintahkan menjadi keras seperti besi baja. Sedemikian kerasnya, sehingga jika engkau dibengkokkan, maka semakin keras engkau dibengkokkan maka engkau akan bertambah keras seperti besi baja”.
Kemudian mintalah Subyek untuk mencoba membengkokkan tangannya, tetapi tambahkan sugesti :
“Walaupun kamu mencoba untuk membengkokkan, tetapi tangan kamu akan semakin mengeras seperti besi baja !”
Jangan lupa normalkan kembali dengan cara memberikan sugesti :
“Ya, sekarang tangan kamu normal kembali, sehingga dengan mudah dapat dibengkokkan kembali”.
Tahap 2 : Suggestibility Test -Relaxation Training
Relaxation Training merupakan praktek kedua yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk merasakan kondisi Relax, praktek ini menjadi penting karena proses hypnosis indentik dengan “Rileks”, bukan “Tidur”.
Relaxation Training secara teknis memberikan sugesti “Rileks” atau santai pada kondisi fisik, sehingga sebagian atau seluruh bagian tubuh menjadi relax atau malas untuk digerakan.
Persiapan pertama, Hypnotherapist mempersiapkan tempat untuk Client agar bisa rileks, dan menjaga kondisi tersebut agar nyaman, contohnya: Bangku yang memiliki tempat bersender , tujuannya agar client bisa benar-benar rilex dan bersantai tanpa harus menjaga kesimbangannya.
Hypnotherapist membimbing Client untuk memerintahkan dirinya sendiri melakukan relaksasi seluruh otot tubuh, sehingga tubuh, terutama tubuh bagian bawah (pinggang. lutut, kaki) menjadi sangat malas dan lemas, tidak mampu atau sulit digerakkan.
Hypnotherapist dapat membantu dengan memandu Script berikut ini :
Silakan anda perintahkan (dalam hati) agar saat ini juga tubuh anda memasuki relaksasi total, sehingga saat ini juga tubuh anda menjadi sangat rileks, lemas, dan sangat malas untuk bergerak ……..
Minta Client utnuk mengatakan script ini dalam hati : “Tubuh saya sangat rileks … tubuh saya sangat malas …… dan tubuh saya benar-benar sangat lemas … sehingga saya tidak dapat menggerakkannya sama sekali ..” (Hypnotherapist sambil mengayunkan tangan Client, tujuannya utnuk mengkalibrasi apakah Client sudah rileks)
Ya, luar biasa, anda benar-benar dapat membuat tubuh anda rileks, malas, dan lemas ….. Sehingga walaupun anda mencoba menggerakkannya, tetapi tubuh anda benar-benar mempertahankan agar tetap malas dan lemas ……..
Lakukan test dengan meminta Client untuk mencoba berdiri dari tempatnya sambil mengucapakan sugesti : “Rasakan tubuh menjadi semakin rileks, malas dan lemas, semakin anda mencoba semakin rileks, malas, dan lemas.
Lakukan ini terus berulang sampai mendapatkan kondisi rilexs yang dimaksud,kemudian normalkan kembali dengan memberikan sugesti :
“Ya, sekarang tubuh kamu normal kembali, dan semakin sehat dan segar sehingga dengan mudah dapat berdiri kembali”.
Key Note :
” Jangan memaksakan Client jika ia tidak mendapatkan kondisi rileks seperti yang anda maksudkan, justru yakinkan Client bahwa dia sudah sangat baik dalam melatih rileksasi tersebut”
Perlu dipahami ada beberapa faktor yang membuat Client agar mudah rileks:
- Kata “Rileks” memiliki banyak arti, sehingga intepretasi client bisa berbeda-beda , oleh karena itu Hypnotherapist perlu untuk mengajarkan Client “Rileks” yang dimaksud adalah seperti lemas/ malas/ santai, dsb.
-Sebagian besar Client yang bertipe pekerja keras tidak suka disugesti kata malas, karena bertentangan dengan kepribadiannya, sehingga Hypnotherapist harus menggunakan kata lain.
-Jika Client sedang dalam kondisi tidak kondusif seperti : tegang/ panik / terlalu bersemangat, untuk mengatasi hal ini Hypnotherapist perlu memberikan jeda kepada Client untuk kembali pada kondisi yang cukup kondusi
Tahap 3 : Uji sugestibilitas Test -Fokus Pelatihan
Fokus Training merupakan praktek SIBOR Yang bertujuan untuk melatih tingkat Fokus Subyek.
Fokus latihan 1
Telunjuk Client lurus seperti PADA GAMBAR (A). , Dan ditempatkan sekitar 20 cm Bahasa Dari mata. Fokus mata Client secara Terus menerus Ke telunjuk nihil, Dan Client ANDA Minta untuk memerintahkan agar telunjuknya menjadi lurus kaku Dan Dan tidak dapat dibengkokkan. Lakukan Uji, Dan normalkan Dilaporkan
Fokus latihan 2
Telunjuk Dan jempol Client terhubung rapat membentuk Huruf "O" seperti PADA GAMBAR (B), dan jumlah ditempatkan sekitar 20 cm Bahasa Dari mata.Fokus mata Client secara Terus menerus Ke jari-jari nihil, Dan Client ANDA Minta untuk memerintahkan agar telunjuk Dan jempolnya menyatu Dan Ulasan Sangat padat, sehingga tidak dapat dilepaskan sama Sekali. Lakukan tes, Dan normalkan Dilaporkan.
Tahap 4 : Suggestibility Test-Catalepsy of The Eyes
Catalepsy of the eyes merupakan praktek keempat yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk mampu mengendalikan bagian tubuhnya, khusunya bagian mata.
Mintalah Client untuk menutup mata, kemudian ucapkan Script berikut ini :
“Tutup mata anda …. Dan kerahkan pikiran anda …. Perintahkan kepada mata anda, agar kelopak mata anda terkunci dengan sangat rapat … sangat kuat ….! Katakan pada mata anda … mata kamu aku perintahkan terkunci dengan sangat kuat … dan tidak ada kekuatan apapun bisa membukamu ….! Semakin kau berusaha membuka … makin kau berusaha … makin kau terkunci lebih kuat lagi …!
Baik sekarang saya akan menghitung mundur mulai 3 sampai 1, dan rasakan bahwa setiap saya menghitung … terasa bahwa mata anda semakin terkunci dengan rapat … ya .. Tiga … semakin rapat …. Dua … semakin kuat … Satu …. Kini mata anda benar-benar terkunci …"
Lakukan test dengan memberikan sugesti seperti :
Dan, kini walaupun anda mencoba untuk membukanya …. Maka mata anda akan semakin bertambah terkunci …! Ya coba lebih kuat … dan rasakan bahwa mata anda semakin kuat pula terkunci ….!”
Setelah melakukan test, jangan lupa untuk normalkan kembali, dengan memberi sugesti : “Baik sekarang mata anda sudah normal kembali dan dapat dibuka dengan mudah”
Tahap 5 : Uji sugestibilitas Test - Tangan Mengunci
Mengunci tangan merupakan praktek kelima Yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk Mampu mengendalikan bagian tubuhnya, khusunya bagian Tangan.
Telapak Tangan subyek menggenggam Satu Dan Yang Before, bantu Artikel Baru Tangan ANDA.
Mintalah subyek memandang mata ANDA, Dan ucapkan Script berikut.
"Bayangkan Dan rasakan bahwa kedua Tangan ANDA saling mengunci Satu Dan Before Ulasan Sangat keras, Dan semakin keras .... Dan PENGHASILAN Tangan ANDA BENAR-BENAR menyatu .... Dan tidak seorangpun dapat memisahkannya ... termasuk ANDA ...! Semakin KUAT ANDA mencoba melepaskan ... Maka semakin KUAT pula Tangan ANDA menyatu .....! "
Kemudian uji apakah Klien Artikel Baru: "Silakan coba lepaskan ANDA, Dan rasakan Tangan ANDA semakin terkunci"
Normalkan Dilaporkan Artikel Baru memberika sugesti: "Sekarang Tangan ANDA sudah biasa Dilaporkan, Dan dapat dibuka Artikel Baru mudah"
Evaluasi Sugetibility-test
Selain dari kelima sugestibility test diatas, masih banyak test-test yang dapat dilakukan, seperti :
• Arm Raising
• Lemon Taste
• Magnetic fingers
• Dsb..(silakan googling)
Pada prinsipnya rangkain test ini hanya merupaka sebuah “alat” untuk mengetahui tingkat sugestibilitas Subyek, yang perlu dipahami dari rangkai test tersebut bukan SCRIPT melainkan filosofi dari test tersbut, jika kita sudah mengetahui filosofi tersebut bahkan mungkin tercipta teknik-tenik baru untuk melakukan suggestibility test. Dalam rangkain workshop yang diadakan oleh pak Yan Nurindra, dijelaskan bahwa sugestibility test seharusnya dibawakan secara “halus” dan bisa diimplementasi kapan saja, tujuannya agar subyek tidak mengetahui atau tidak sadar sedang ditest.
Sampai dengan tahapan ini, seharusnya anda telah melakukan 3 macam Suggestibility Test kepada beberapa orang Subyek, dan seharusnya pula anda memperoleh hasil yang bervariasi.
Berikut ini beberapa pertanyaan sebagai umpan-balik bagi anda dalam mengikuti pelatihan online ini. Jawablah pertanyaan ini dengan jawaban Yaatau Tidak.
1. Apakah anda benar-benar melakukan latihan Suggestibility Test ini kepada orang lain ?
2. Apakah anda melakukannya kepada lebih dari 10 orang ?
3. Apakah anda mengamati dengan seksama setiap proses yang terjadi pada saat Suggestiblity Test ?
4. Apakah terdapat Subyek yang dapat merespons dengan baik seluruh Suggestibility Test ini ?
5. Apakah anda memahami bahwa “ada sesuatu yang berbeda” di dalam diri setiap orang sehingga respons terhadap Suggestibility Test dapat berbeda pula antara satu Subyek dengan Subyek lainnya ?
6. Apakah anda memahami “cara membawakan sugesti” sangat mempengaruhi hasil Suggestibility Test ?
7. Apakah anda mulai memahami kekuatan yang ada dibalik sugesti ?
8. Apakah anda mulai meyakini bahwa kekuatan hipnotis adalah identik dengan kekuatan suatu sugesti ?
Jika jawaban anda lebih banyak “Tidak”, maka mungkin anda bukan termasuk orang yang dapat mempelajari hipnotis secara mandiri (belajar sendiri). Anda harus benar-benar dibimbing seorang guru dalam suatu kelas pelatihan.
Akan tetapi jika jawaban anda banyak “Ya”, maka anda akan memperoleh manfaat dengan mengikuti pelatihan online ini, karena berarti anda sungguh-sungguh berminat, dan minat ini akan mengantarkan anda kemanapun tujuan anda !
Selanjutnya, silakan dalam beberapa hari ini, anda kembali berlatih Suggestibility Test secara intensif ke lebih banyak Subyek. Usahakan sampai anda mendapatkan minimal 5 (lima) Subyek yang dapat meresponse dengan baik seluruh Suggestibility Test yang telah diajarkan.
Melatih Suggestibility Test adalah melatih berbagai hal yang diperlukan oleh seorang Hypnotist, antara lain kemampuan Pre-Talk, kemampuan membaca gerak tubuh orang lain, pemahaman kekuatan sugesti, dan melatih rasa percaya diri.
Jika anda telah menguasai Suggestibility Test dengan sangat baik, maka anda sudah menguasai 60% dari kemampuan hipnotis.
Perhatian : Tanpa kemampuan Suggestibility Test yang baik, maka anda tidak akan dapat memahami teknik-teknik berikutnya !
Back to Basic pada Blog terkait atau pada halaman ;
TUTORIAL MENGENAL DAN BELAJAR HYPNOSIS HINGGA THERAPI HIPNOTIS - Selengkapnya
Perlu diketahui pada Back to Basic tersebut, adalah menyajikan tentang Tutorial Cara Belajar Hypnosis selengkapnya, dan disajikan dengan tahap demi tahap untuk melakukan praktek hipnotis, serta evaluasi atas setiap tahapan dimaksud !
Adapun seluruh materi yang ditampilkan di situs ini merupakan hasil edit dari suntingan E-Book dan cuplikan artikel yang khusus membahas tentang Hypnosis.
Mempelajari dengan cara “Self Study” membutuhkan disiplin yang kuat serta mental pembelajar mandiri. Oleh karena itu anda adalah faktor utama atas keberhasilan anda !
Jika memang anda memiliki niat yang kuat, serta bersedia untuk melakukan tahap demi tahap yang disarankan, maka andapun akan berkesempatan pula untuk menjadi seorang ahli, bahkan tidak mustahil anda dapat melampaui mereka yang dididik secara khusus di kelas “Live Training” selama berpuluh-puluh jam !
Edit; wawansurya
Sumber ;
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
HIPNOTIS.NET
Ensiklopedia Hipnotisme Indonesia
merchant
No comments:
Post a Comment